Pernahkah Anda berkendaraan di malam hari? Walaupun perjalanan Anda di malam hari puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya, sadarkah Anda bahwa lampu kendaraan Anda paling jauh hanya mampu menerangi jalan sejauh 10 meter ke depan, setelah itu, gelap. Namun, begitu kendaraan anda bergerak maju, maka jangkauan lampu penerang kendaraan Anda pun maju menerangi jalan untuk 10 meter ke depan lagi, hingga akhirnya seluruh perjalanan yang puluhan atau ratusan kilometer itu dapat Anda selesaikan.
Analogi lampu kendaraan ini dapat kita pakai jika kita tengah mengejar suatu impian atau cita-cita. Walaupun kita telah mempunyai gambaran yang jelas tentang target atau “end” yang hendak kita capai, namun kita tidak mampu melihat dengan jelas dan pasti seluruh situasi maupun kondisi yang akan kita hadapi selama perjalanan mengejar impian tersebut. Namun, begitu kita mengambil suatu tindakan permulaan, maka situasi dan kondisi selanjutnya sedikit demi sedikit mulai terkuak. Dan, kita pun secara alamiah bertindak sesuai dengan kondisi aktual yang kita hadapi. Tindakan-tindakan berikutnya, selanjutnya membuka pula situasi dan kondisi yang harus kita hadapi secara lebih jelas, kita pun bertindak lagi, sehingga akhirnya seluruh perjalanan itu kita selesaikan.
Banyak di antara kita—dalam mengejar suatu impian—ingin memastikan semua hal yang akan dihadapi. Karena ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin, akhirnya banyak yang tidak pernah memulai perjalanannya. Mereka begitu takut dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan mereka hadapi. Padahal, kemungkinan-kemungkinan itu hanya bisa dipastikan kalau kita sudah berada di sana dan berhadapan langsung dengannya. Banyak ketakutan yang kita cemaskan ternyata tidak pernah terjadi. Namun, karena kita sudah memastikan dalam pikiran kita, bahwa apa yang kita takutkan itu akan terjadi, akhirnya kita menjadi korban ketakutan itu sendiri. Inilah yang dikatakan para bijak, bahwa apa yang seharusnya kita takutkan adalah rasa takut itu sendiri.
Apakah suatu impian atau cita-cita pasti akan tercapai? Tidak seorang pun bisa memastikannya. May be yes… May be no…. Namun, jika Anda tidak bertindak, maka Anda sendirilah yang telah memastikan bahwa impian Anda tidak akan tercapai. Dalam kondisi ini, Anda tanpa sadar sesungguhnya telah mendahului takdir. Padahal, takdir adalah ujung dari tindakan dan doa. Jadi, sebelum bertindak, berdoalah terlebih dahulu, kemudian bertindak dan berdoalah lagi. Setelah itu, baru Anda mengetahui apa takdir yang menunggu Anda.[ma]
* Muhammad Alidin bekerja di sebuah perusahaan tambang di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia menggemari buku-buku yang berkaitan dengan bidang pengembangan diri. Ia juga menulis beberapa artikel lepas yang dimuat di harian lokal. Mulai 2008, ia menuangkan tulisan di blog pribadi yang beralamat di www.muhammad-alidin.blogspot.com. Alidin dapat dihubungi melalui email: muh.alidin@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar