Oleh: Sugeng Widodo
Apakah Anda merasa bahagia dengan gaya hidup Anda sekarang? Apakah hasil yang Anda capai sekarang sesuai dengan potensi yang Anda milki? Apakah standar hidup Anda sekarang sudah sesuai dengan keinginan Anda? Bagaimana beranjak dari keadaan saat ini menuju keadaan Anda yang lebih baik? Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kehidupan Anda sekarang?
PERTANYAAN seperti itu dan masih banyak pertanyaan lain awalnya sekadar suatu renungan pribadi menjelang pergantian tahun 2007 dan 2008. Saya sama dengan Anda dan banyak orang lain yang ingin menggunakan momentum pergantian tahun, ulang tahun, atau waktu tertentu lainnya untuk menyusun rencana baru guna mencapai level keinginan yang lebih tinggi.
Barangkali pertanyaan itu layak pula Anda renungkan. Siapa tahu Anda bisa mendapatkan inspirasi dan motivasi baru untuk meraih apapun sesuai dengan keinginan Anda.
Yang perlu disadari, memimjan istilah Andrie Wongso sang motivator, bahwa sukses adalah hak setiap orang. Saya, Anda, atau siapa pun dia memiliki hak yang sama untuk meraih kesuksesan.
Hebatnya lagi, setiap orang memiliki kesempatan dan waktu yang sama, 24 jam sehari, tujuh hari dalam satu minggu, dan 12 bulan dalam setahun. Selain waktu, Tuhan juga memberi bekal yang lebih dari cukup untuk meraih kesuksesan di antaranya seperti sarana tubuh, pikiran, perasaan, ilmu pengetahuan, keahlian, pengalaman, keluarga, dan hubungan sosial.
Tidak penting, apakah Anda sudah puas dan bahagia atau tidak puas sama sekali atas hasil yang Anda capai sekarang. Yang penting adalah bagaimana Anda beranjak menuju level kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Potensi Anda teraktualisasi secara optimal. Anda pun bisa menjadi lebih sukses, lebih sejahtera, dan lebih bahagia.
Meredefinisi Sukses
Ada baiknya Anda mendefinisikan kembali makna sukses seperti yang Anda inginkan. Setiap orang memiliki definisi tentang sukses sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, pengalaman, maupun latar belakang kehidupannya. Kalau ditanya apa makna sukses bagi Anda, jawaban Anda akan berbeda dengan jawaban orang lain.
Seorang karyawan, karier yang meningkat merupakan kesuksesan. Seorang pria yang sedang jomblo, mendapatkan pacar baru cukup dikatakan sudah sukses. Seorang pelaku bisnis, kalau bisnisnya untung berarti ia sukses. Seorang agen asuransi, ia baru sukses ketika berhasil menjadi top produser di perusahaannya.
Sekadar untuk pertimbangan Anda, perlu diketahui bahwa kesuksesan itu mencakup banyak aspek seperti halnya kehidupan manusia itu sendiri. Andrew Ho dalam bukunya Highway to Success mengemukakan ada delapan aspek yang dicakup untuk dikatakan sukses dalam hidup ini, di antaranya:
Keluarga yang bahagia
Tubuh yang sehat
Bisnis dan karir yang berhasil
Keharmonisan dari segi rohani
Hubungan antarmanusia yang baik
Pertumbuhan dan perkembangan pribadi
Manajemen keuangan yang sukses
Rekreasi yang menyenangkan
Sukses dalam bidang apa pun menjadi dambaan setiap orang. Tentang definisi sukses secara umum terdapat dua pandangan yakni sukses sebagai suatu hasil dan sukses sebagai suatu proses.
Pandangan yang menyatakan bahwa sukses merupakan suatu hasil di antaranya dikemukakan oleh Jim Dornan dan John C. Maxwell. Dalam buku yang mereka tulis “Strategi Menuju Sukses” disebutkan keberhasilan adalah hasil yang diperoleh secara bertahap melalui target yang telah ditentukan.
Pandangan lain yang menyebut sukses sebagai suatu proses dikemukakan oleh Andrew Ho dalam bukunya Highway to Success bahwa keberhasilan adalah suatu perjalanan menuju sasaran-sasaran hidup yang berharga dan berguna untuk diri sendiri dan masyarakat sekitar.
Anda memilih definisi yang mana itu sah-sah saja yang penting membuat Anda merasa nyaman dalam proses mewujudkan suatu keberhasilan. Kedua definisi itu pada hakikatnya sama. Kuncinya terletak di perasaan Anda. Jika Anda merasa enak maka definisi itu mungkin yang terbaik untuk Anda. Perasaan Anda akan enak apabila semua pemikiran maupun tindakan Anda dalam mencapai kesuksesan itu sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan Anda.
Sukses sebagai Hasil
Banyak orang menganut pandangan bahwa sukses merupakan suatu hasil. Pandangan ini bagi seseorang memang efektif, tetapi belum tentu bagi orang lain karena bisa menjadi tekanan yang justru tidak menguntungkan.
Dikatakan efektif karena sukses itu sendiri ukurannya tegas yaitu ketika sebuah sasaran, keinginan, atau sesuatu telah dicapai, dimiliki, atau diwujukan. Perspektif waktunya lebih pendek. Dalam hal ini, seseorang lebih mudah menentukan langkah-langkah untuk mencapainya.
Kabar buruknya, karena sukses itu suatu hasil maka orientasi kita lebih pada memiliki sesuatu. Apalagi perspektif waktunya jangka pendek. Ini bisa membuat kita cepat merasa puas karena telah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan. Perasaan cepat puas bisa sangat berbahaya karena membuat kita cenderung berhenti berusaha meraih hal-hal yang lebih bernilai.
Misalnya, Anda tahun ini menargetkan membeli mobil Kijang Inova baru untuk menggantikan mobil tua Anda. Karena sasaran Anda jelas, membutuhkan sejumlah uang untuk membeli tunai Kjiang Inova baru, maka Anda pun bekerja keras. Tetapi, hati-hati, biasanya setelah berhasil membeli mobil baru itu, Anda cenderung ingin istirahat. “Santai dulu ah... kan target sudah tercapai.”
Ada ungkapan yang menarik perlu menjadi perhatian sebagai berikut: “Jika buah masih hijau, lama-lama menjadi masak. Bila buah sudah masak, lama-lama menjadi busuk.”
Agar Anda senantiasa termotivasi, bertumbuh, dan berkembang, setelah satu sasaran tercapai segeralah membuat sasaran lain yang lebih tinggi. Tantangan baru dalam bentuk sasaran yang lebih tinggi itu membuat Anda menjadi kreatif mencari ide dan bekerja lebih gairah sehingga kemampuan Anda misalnya dalam menjual asuransi jiwa juga akan terus terasah. Jika kemampuan itu tidak diasah terus, seperti sebuah pisau, lama-lama akan tumpul. Untuk mengasah lagi kemampuan yang tumpul diperlukan waktu. Bahkan, bukan tidak mungkin Anda harus mulai dari awal lagi.
Sukses sebagai Proses
Jika Anda sependapat dengan pandangan bahwa sukses merupakan suatu proses, sebaiknya Anda memiliki perencanaan jangka panjang, mungkin 5, 10, atau 15 tahun ke depan. Perencanaan jangka panjang ini dapat menghindarkan Anda dari tekanan psikologis akibat perasaan dikejar target. Anda lebih leluasa memilih aktivitas yang tepat sesuai dengan prioritas.
Sasaran besar yang bersifat jangka panjang itu kemudian dibuat menjadi sasaran-sasaran kecil untuk dicapai dalam jangka pendek, misalnya tahunan, semester, triwulan, hingga bulanan. Bahkan kalau perlu dirinci lagi menjadi sasaran mingguan dan harian. Sasaran-sasaran kecil itu penting karena dapat menambah keyakinan bahwa Anda mampu mengerjakannya.
Ingat, sukses yang besar diawali oleh sukses-sukses kecil. Seperti halnya, ketika Anda lulus kuliah dan diwisuda menjadi seorang sarjana strata satu. Untuk mencapai keberhasilan itu, tentu Anda harus melewati ujian-ujian dan lulus ujian setiap mata kuliah yang telah ditetapkan mulai dari semester I sampai semester VIII. Anda bisa lulus ujian sebuah mata kuliah kalau Anda berhasil mengerjakan tugas dosen maupun menjawab dengan benar soal-soal ujian mata kuliah itu sehingga mendapat nilai di atas batas kelulusan.
Demikian pula jika Anda seorang agen asuransi jiwa, produksi baru yang menghasilkan komisi besar itu, pada hakikatnya juga merupakan keberhasilan Anda dalam meraih sukses-sukses kecil sebelumnya. Sebut saja misalnya, sukses dalam mendapatkan nama prospek potensial, sukses dalam membuat janji dengan prospek, sukses dalam presentasi penjualan, dan akhirnya sukses dalam penutupan.
Jadi, apabila Anda menghadapi kesulitan, kekecewaan, stres, frustrasi, gagal, dan sebagainya, maka sadarilah bahwa saat itu Anda berada dalam proses mencapai sasaran yang lebih besar. Jerih payah, derita yang dialami, sungguh menjadi tidak berarti dibandingkan dengan sasaran besar yang nanti dapat diwujudkan.
Ibarat Anda mendaki gunung, perjalanan Anda ke puncak yang penuh dengan risiko, kesulitan, dan kelelahan nantinya menjadi tidak berarti kalau Anda telah berhasil sampai di puncak gunung. Banyak hal yang dapat Anda dinikmati di puncak sukses.
Bagaimana Memaknai Sukses
Selain dua pandangan itu, Anda boleh saja menciptakan definisi sendiri tentang sebuah kesuksesan. Dalam merumuskan makna sukses, yang penting bukan apa yang nanti Anda hasilkan tetapi bagaimana Anda menikmati perjalanan ketika mencapainya. Dengan kata lain, Anda tidak perlu merasa sukses, kaya, dan bahagia setelah semua yang Anda inginkan tercapai. Sekarang, kapan saja, di mana saja, setiap moment hidup kita haruslah dapat dinikmati dan membuat kita berbahagia.
Yang paling penting adalah bagimana kita merasa senang, gembira, dan bahagia setiap saat. Perasaan positif ini akan menarik pikiran yang positif, pikiran yang positif menjadi magnet banyak hal yang positif antara lain orang-orang, ide, kejadian, dan berbagai hal lain positif yang pada gilirannya membantu mewujudkan sukses-sukses lainnya.
Sebaiknya sukses didefinisikan secara sederhana yang mudah sehingga kita merasa bahagia karena kita merasa sukses. Sekedar contoh dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Sukses adalah perasaan bahagia ketika saya bersyukur kepada Allah.
Sukses adalah ketika saya dapat mengingat Allah.
Sukses adalah mendapatkan nilai tambah positif dalam kehidupan saya.
Sukses adalah memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain.
Definisi-definisi sukses di atas mencerminkan bahwa saya sudah merasa sukses kalau hal-hal di atas saya lakukan atau saya dapatkan. Sukses-sukses kecil itu sudah pasti menjadi landasan kuat untuk meraih sukses-sukses besar nantinya.
Sebaliknya, kalau kita membuat definisi sukses yang sulit dijangkau untuk dicapai atau dilaksanakan justru akan membuat perasaan menjadi negatif seperti kecewa, sulit, marah, ragu-ragu dan sebagainya. Ketahuilah bahwa perasaan–perasaan negatif itu juga akan menarik pikiran yang negatif, dan pikiran yang negatif pasti menarik banyak hal yang negatif. Kondisi ini jelas berdampak buruk bagi kita. Mengapa? Perasaan negatif menjadi lintah yang menyedot semua energi positif baik yang ada dalam diri kita maupun di lingkungan kita.
Bagaimana kita beranjak dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang lebih baik? Apa yang harus kita lakukan untuk memperbaikan kehidupan kita? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengubah mindset kita tentang sukses. Sukses adalah bagian dari hidup kita. Sukses harus membuat setiap saat kita merasa bahagia dan senang.
Perlu kita sadari bahwa hidup kita di dunia ini, keberadaan kita sampai detik ini, apa pun yang telah kita capai dan kita miliki, adalah sukses itu sendiri. Oleh karena itu, tidak adalah alasan bagi kita untuk tidak merasa bahagia. Bahagia tidak perlu dicari tetapi sudah ada di dalam diri kita. Tinggal kita mengaksesnya untuk kita hadirkan dalam hati kita. Tidak perlu kita menunggu sukses dulu baru merasa bahagia. Tidak ada artinya sebuah kesuksesan tanpa kebahagiaan. Mengapa? Karena sukses itu sendiri merupakan kebahagiaan atau sebaliknya kebahagiaan itu juga merupakan kesuksesan.
Abraham Lincoln mengatakan, “Sebagian besar orang merasa bahagia karena mereka memutuskan untuk merasa bahagia dengan keadannya.” Sekaranglah saatnya kita merasa bahagia dalam setiap moment dalam hidup ini. Jika kebahagiaan dapat kita rasakan setiap waktu maka keajaiban akan hadir dalam hidup kita. Hidup kita menjadi indah, menyenangkan, dan selalu tampak positif .[sw]
* Sugeng Widodo, S.Sos, MM, AAAIJ, LUTCF adalah alumnus Fisip Universitas Indonesia tahun 1999 dan program magister manajemen STIE Dharma Bumiputera tahun 2000. Saat ini ia menjabat Staf Ahli Direksi, AJB Bumiputera 1912. Ia adalah alumnus SPP workshop “Cara Gampang Menerbitkan Buku Sendiri” Angkatan I yang juga menujadi kontributor artikel di harian “Bisnis Indonesia” dan majalah “ Media Asuransi". Sugeng dapat dihubungi di: sugeng_widodo@bumiputera.com.
0 komentar:
Posting Komentar