Budaya instan bila tidak ditelaah lebih dalam dapat memberikan hasil yang buruk atau ingin mengambil jalan pintas saja. Seperti contoh, Tri yang ingin mendapatkan keuntungan besar, malah kerugian yang didapat, karena ingin cepat mendapatkan keuntungan.
Masyarakat Indonesia tampaknya mudah terperangkap oleh iming-iming mesin uang yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara instan. Pada awalnya mereka tergiur menikmati keuntungan yang diberikan oleh investasinya pada usaha ini. Para investor berani membenamkan uangnya karena telah tergoda melihat pancingan kenikmatan keuntungan spektakuler yang diperoleh beberapa orang pada awalnya. Para investor tergiur dan disilaukan mata hatinya oleh piala dan pesta kemenangan berupa imbal hasil yang cukup besar. Imbal hasil pancingan ini memberikan kepercayaan semu bahwa investasi mereka pada usaha ini berhasil dengan baik. Rupanya perilaku dan harapan ini juga diikuti oleh ratusan investor lainnya.
Saat ini, budaya instan tampaknya sudah merasuki jiwa banyak orang Indonesia yang selalu ingin melihat hasil kerjanya seketika itu juga. Namun sayang seribu sayang, kenyataannya tidak begitu. Dalam bidang keuangan misalnya, uang kita yang dimasukkan dalam tabungan dan deposito baru memberikan hasil sekian persen satu bulan kemudian. Ada prinsip yang dinamakan aturan 72. Prinsip ini mengatakan bahwa uang kita akan berlipat dua 7,2 tahun kemudian, dengan asumsi suku bunga 10% pertahun dan tabungan tidak pernah diambil selama periode tersebut.
The Law of Process
Dalam dunia kerja, kita bekerja keras banting tulang selama satu bulan baru jerih payah kita diberi imbalan akhir bulan atau awal bulan berikutnya. Dalam hal pembangunan, untuk membangun sebuah pabrik diperlukan waktu paling sedikit beberapa tahun, jika dibangun dari nol. Hasilnya baru dapat dinikmati beberapa tahun berikutnya. Untuk mendapatkan kesehatan, kita juga perlu kerja keras. Dengan berolah raga teratur, makan makanan yang sehat, baru setelah 6 – 12 bulan terasa kebugaran kita meningkat. Untuk menjadi seorang atlet kaliber dunia, Ian Thorpe perenang asal Australia latihannya harus dimulai sejak usia 7 tahun. Hukum proses adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak bisa dilanggar. Sehingga dibutuhkan sebuah perencanaan yang jitu untuk dapat mencapai apa yang Anda inginkan dari setiap keputusan yang diambil.
Smart Money Decisions atau keputusan penggunaan uang secara cerdas, seperti yang ditulis oleh Max H Bazerman, mungkin merupakan solusi yang sangat jitu untuk menghindari perilaku instan serampangan di atas. Ada banyak kesalahan sistematis yang cenderung dilakukan manusia. Di antaranya adalah berinvestasi tanpa persiapan sehingga membuat kita sering terperosok dalam kerugian yang tak perlu. Selanjutnya ada lagi kesalahan berupa monetary impulse. Banyak orang tertarik untuk melakukan investasi karena silau melihat keuntungan besar yang sudah diperoleh orang lain. Padahal, belum tentu investasi yang cocok untuk satu orang atau baik pada suatu waktu tertentu akan cocok bagi orang lain atau tetap baik pada waktu yang lain.
Contoh kesalahan berikutnya adalah eskalasi. Artinya, kecenderungan untuk semakin terbenam dalam kesalahan seperti penjudi yang semakin banyak mempertaruhkan uangnya setelah kehilangan uang banyak. Selanjutnya, tidak mempertimbangkan alternatif lain karena jatuh cinta pada satu alternatif investasi saja juga merupakan kesalahan emosional yang perlu dihindarkan.
Kualitas Hasil
Yang harus menjadi pertimbangan pula adalah kualitas hasil yang sangat berbeda dari prinsip instan dan prinsip proses. Dalam hal keuangan hasil instan bisa menghasilkan dampak negatif dikemudian hari. Karena konsekuensi-konsekuensi keuangan itu baru terasa pada jangka waktu tertentu atau panjang.
Sehingga apabila Anda menginginkan untuk menikmati kehidupan dari hari ke hari, dan pada akhirnya menikmati keberhasilan yang langgeng, maka sebaiknya tata kehidupan keuangan Anda. Setelah proses itu matang, maka yang serba instan itu akan datang pula pada waktunya. Anda bisa saja setiap saat memesan tiket perjalanan keliling dunia, atau booking hotel di manapun juga, ataupun membeli jenis kendaraan yang seperti apa pun, saat Anda telah menyelesaikan semua persiapannya.
Kiat BIJAK menghindari kesalahan keuangan
Jadi kiat-kiat apa yang sebaiknya diantisipasi oleh investor atau keluarga jika ingin mengelola duitnya dalam suatu usaha untuk tujuan spesifik di masa datang.. Pertama-tama kita harus sadar akan kecenderungan kesalahan dalam berhubungan dengan uang seperti disebutkan di atas. Berikutnya, gunakan prinsip BIJAK. B adalah Belajar ketimbang buang waktu. Kenali diri Anda dan alternatif investasi yang ada. I adalah Investasi yang tepat sasaran. Berinvestasilah sesuai karakteristik diri dan kebutuhan Anda. J adalah Jejaring, kembangkan networking untuk memperoleh informasi, peluang, dan alternatif baru. A adalah lakukan Analisis yang cermat terhadap berbagai alternatif investasi. Jangan lagi Anda mudah tergiur dengan keuntungan semu. Gunakan pikiran jernih Anda dan jangan berinvestasi karena terdorong emosi. Dan K, ayo kita Kerja cerdas dan Kerja keras. Tidak ada makan siang gratis di dunia ini.
To err is human. Tapi jangan terus terbenam dalam kesalahan kita. Bangkitlah, belajarlah dari kesalahan kita, dan mulailah berusaha dengan kepala dingin. Bagi mereka yang sudah terperosok kali ini dalam bualan-bualan investasi dengan iming-iming imbal hasil selangit, jangan urung untuk berinvestasi pada alternatif lain. Kerugian pada investasi yang lalu merupakan biaya sekolah yang harus dibayar untuk menjadi seorang investor atau pengusaha sejati. Hidup kita tidak hanya untuk kemarin atau hari ini. Masih ada hari esok. Masih ada peluang meraih keuntungan secara wajar untuk hidup berkecukupan.
John Maxwell, pakar kepemimpinan, berujar: ”If you consistently do what you have to do when you have to do it, there will come a time when you can do what you want to do when you want to do it.” Artinya: Kalau mau hidup enak, usaha dulu dong![mi]
* M. Ichsan adalah perencana keuangan dari Primaplanner
0 komentar:
Posting Komentar