~Henry Wadsworth Longfellow~
Hidup sederhana sangat menyenangkan. Terlebih dalam kehidupan modern dimana kita tak pernah dapat lepas dari banyak sekali pilihan dan jalan sekaligus kesulitan. Berusaha hidup sesederhana mungkin akan sangat membantu kita menemukan banyak keuntungan dan hidup lebih baik meskipun kita harus dihadapkan pada kondisi krisis ekonomi global seperti saat ini.
Selain itu, hidup sederhana akan membuat kita lebih menikmati apa yang ada saat ini, karena tidak terlalu khawatir akan masa depan atau opini negatif orang lain. Sebagaimana Sir Chinmoy mengatakan, ”Simplicity is our natural or conscious awareness of reality. – Kesederhanaan adalah kesadaran alamiah akan kenyataan diri kita sendiri.” Kesadaran tersebut akan membantu kita lebih fokus pada potensi diri sendiri dan semangat untuk lebih giat berusaha, tak hanya berangan-angan atau meratapi kegagalan masa lalu. Dengan demikian, kita dapat meraih harapan lebih cepat dan lebih banyak dari yang diinginkan.
Kesederhanaan dalam hidup semua berawal dari pikiran. Hidup sederhana sama artinya dengan terus belajar menjernihkan pikiran dan tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh pemikiran-pemikiran negatif. Dengan kata lain, kesederhanaan membuat kita menemukan ketenangan pikiran.
Kemauan untuk selalu hidup sesederhana mungkin dapat menumbuhkan kreatifitas. Cobalah bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang dapat Anda lakukan dengan apa yang Anda miliki? Pertanyaan tersebut akan mendorong Anda untuk memutar otak guna memecahkan suatu masalah dengan memanfaatkan apa yang sudah Anda miliki, daripada mencoba untuk ’membeli’ solusi yang berarti pengeluaran uang lagi.
Keuntungan lain dari hidup sederhana lainnya adalah tidak menimbulkan kecemburuan sosial, kesibukan yang berkurang, sehingga lebih banyak waktu untuk istirahat, mengembangkan diri, berbagi dengan orang lain dan lain sebagainya. Keuntungan yang terpenting adalah kita menjadi lebih bahagia dengan apapun yang kita miliki. Sementara keuntungan selalu ada dari hidup sederhana adalah biaya hidup menjadi lebih ekonomis.
Harus dipahami bahwa hidup sederhana bukan kehidupan kaum miskin. Sebab banyak milyuner kelas dunia hidup sangat hemat dan sederhana atau jauh dari kemewahan. Kita coba perhatikan Warren Buffet yang disebut majalah Forbes edisi bulan Agustus 2008 sebagai pria terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai 62 milyar USD. Keseharian hidup pria yang mendapat gelar Sage of Omaha atau Oracle of Omaha karena kehebatan pikirannya tersebut sangat dekat dengan prinsip hidup hemat dan mungkin dapat kita jadikan pedoman.
Ketika diwawancara televisi CNBC beberapa waktu yang lalu, Warren Buffet menyatakan bahwa ia masih tinggal di rumah sederhana berkamar 3 di kota Ohama. Rumah itu sudah ia tempati bersama keluarga sejak menikah tahun 1959. Walaupun rumah itu jauh dari kesan mewah, tetapi ia mengatakan, “Saya memiliki segalanya di rumah ini.”
Dengan harta yang sedemikian banyak dan sumber pendapatan yang sangat besar, Warren Buffet masih sangat berhati-hati dalam hal pengeluaran uang. “Watch your expenses,” katanya. Ia hanya akan membeli barang jika benar-benar diperlukan, itupun dengan harga semurah mungkin. Ia menyarankan agar membudayakan sikap seperti itu tak hanya pada diri sendiri, melainkan kepada semua anggota keluarga.
Ia menjelaskan bahwa pengeluaran sekecil apapun akan membebani kondisi keuangan. Untuk itu ia menyarankan agar menjadi ’smart buyer’ atau pembeli yang cerdas yang hanya membeli barang atau jasa yang diperlukan bukan yang diinginkan. Sebab keinginan manusia tak pernah ada habisnya bahkan sering menyebabkan kebangkrutan.
Pada saat yang sama ia juga menyatakan, “Always think how you can accomplish things economically. – Berusahalah untuk mendapatkan segala sesuatu dengan harga paling ekonomis atau murah.” Hal itu tercermin dari keseharian Warren Buffet yang tak pernah membeli mobil baru, tidak mempunyai sopir ataupun pengawal pribadi. Kemana-mana iapun memilih menumpang pesawat kelas bisnis daripada menaiki jet pribadi, meskipun ia memiliki perusahaan pembuatan pesawat jet terbesar di dunia.
Sikap Warren Buffet yang berani menjadi diri sendiri patut kita teladani. Ia berprinsip bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang dapat mengendalikan kehidupan dan masa depannya sendiri. Itulah mengapa ia tidak pernah membeli barang-barang bermerek atau melakukan kebiasaan mewah lainnya, melainkan membeli barang-barang yang membuatnya merasa nyaman.
Meskipun hartanya melimpah ruah, tetapi ia tidak suka pamer. “Don’t try to show off, just be yourself and do what you enjoy doing. – Jangan pamer, jadilah diri sendiri dan menikmati apa yang Anda lakukan,” tegasnya. Ia mengingatkan agar kita tidak terjebak dengan sikap semu, misalnya ingin selalu menunjukkan kesan mampu atau mengedepankan gengsi walaupun harus menguras isi kantong. Sikap hidup sederhana dan apa adanya itu akan jauh lebih baik dan menguntungkan, daripada berusaha mengejar gaya hidup di luar jangkauan kemampuan keuangan.
Warren Buffet mewanti-wanti agar tidak berhutang. “Avoid bank loans and invest in yourself. – Hindari membayar bunga bank (meminjam uang) dan berinvestasilah untuk diri sendiri,” pesannya. Bukan berarti ia anti berurusan dengan bank atau pinjaman, asalkan pinjaman tersebut benar-benar dimanfaatkan sebagai modal usaha meningkatkan kualitas ekonomi dan bukan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif.
Sikap hemat dan sederhana Warren Buffet bukan pertanda ia hanya senang menumpuk pundi-pundi uang atau ia enggan berbagi dengan orang yang kesulitan. Tahun 2006, ia mendonasikan 90% dari hartanya, berkisar diantara 30,7 milyar USD, untuk yayasan sosial Bill & Melinda Gates. Walaupun hartanya sudah didonasikan sedemikian banyak, gaya hidup hemat dan sederhana membuat hartanya terus bertambah bahkan sekarang jauh lebih besar (62 milyar USD).
Kehidupan Warren Buffet menginspirasikan betapa kesederhanaan itu menguntungkan. Kesederhanaan dan sikap hemat Warren Buffet tidak hanya membuat dirinya menikmati kesuksesan, tetapi juga lebih dicintai dan dihargai banyak orang dibandingkan mereka yang selalu hidup bergelimang kemewahan. Jika Anda ingin menjadi mengambil bagian keuntungan dari kesederhanaan itu, maka mulai saat ini jadikan pola hidup sehemat dan sesederhana mungkin sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian Anda.
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best
seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com