Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H
Damsid di Kendari, Senin (22/3/2010) mengaku telah mendapat laporan dari polisi daerah setempat bahwa bocoran soal tersebut telah didapatkan dari oknum pembuatnya.
"Soal tersebut dibuat seolah-olah asli, dibuat dengan tiga password untuk menipu korbannya. Soal tersebut dijual dengan harga bervariasi antara Rp 500.000 hingga Rp 6 juta," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki pembuat dan pengedar soal palsu tersebut. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengungkap sekaligus menangkap pelaku pembuat dan pengedar soal palsu tersebut," tambahnya.
Ia menjelaskan, untuk membedakan soal palsu dengan asli dapat dilihat dari kode soal yang tertera pada bagian bawah lembaran soal ujian nasional yang disediakan.
"Kemungkinan, soal yang palsu tersebut masih beredar di Kota Kendari. Kami belum tahu dari sekolah manakah soal palsu yang beredar di masyarakat," ujar Damsid seusai memantau pelaksanaan ujian di beberapa sekolah di Kota Kendari.
Saat ditanya mengenai identitas pelaku, Damsid mengaku belum tahu hingga kini.
Pelaksanaan ujian nasional di Sulawesi Tenggara berjalan dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian serta diawasi oleh tim pengawas dari kota/kabupaten setempat dan Tim Pemantau Ujian Nasional yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sultra.