Anggota akun itu sudah mencapai 10 ribu lebih.
Selasa, 9 November 2010, 11:53 WIB
Finalia Kodrati Kecaman itu juga disuarakan melalui situs jejaring sosial Facebook. Bahkan, dalam sebuah grup Facebook yang diberi nama 'Say No To Silet RCTI' telah tercatat sekitar 10.109 orang anggota. Di sini, mereka mengecam tayangan yang berkali-kali meraih penghargaan sebagai program infotainment terfavorit di ajang bergengsi Panasonic Award. Rata-rata mereka mengritik presenter Feni Rose tak punya hati dan menuntut Silet meminta maaf.
"Berita bahwa Gunung Merapi akan meletus yang disiarkan di infotainment SILET tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tim Redaksi SILET harus memohon maaf apabila berita tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat Yogya dan sekitarnya," demikian salah satu anggota grup anti Silet di Facebook menulis dengan geramnya.
Reaksi keras masyarakat itu akhirnya membuat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak. KPI memutuskan untuk menghentikan program Silet sementara waktu karena dinilai telah menyiarkan informasi tak benar yang membuat panik warga dan korban letusan Merapi.
Dalam rilisnya, Feni Rose menjelaskan ihwal tuduhan bahwa ia telah menyatakan "Yogyakarta adalah kota malapetaka." Menurut dia, yang benar ia membacakan naskah yang telah disiapkan sebagai berikut:
"Dalam tayangan Silet 7 November, naskah presenter yang saya bacakan antara lain berbunyi: Puncak Letusan Merapi kabarnya akan terjadi hari ini hingga esok hari pada bulan baru yang jatuh pada tanggal 8 November. Ahli LAPAN selalu mencatat hampir semua letusan dan guncangan gempa muncul pada bulan baru. Lantas, apa yang akan terjadi dengan Yogyakarta? Mungkinkah Yogyakarta, kota budaya yang elok akan tergolek lemah tak berdaya? Benarkah Yogya yang dalam banyak lagu digambarkan begitu indah akan berubah menjadi malapetaka." (adi)
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar