agama Islam memerintahkan manusia untuk bercinta menyerukan dan menganjurkan kita kepada kecintaan. Sabda Rasul :
"Cintailah Allah. Karena Dia yang mencurahkan nikmat-nikmat Nya kepadamu, dan cintailah aku karena mencintai Allah, dan cintailah keluarga rumahkku karena mencintao aku" (HR Tirmidzi)
berdasarkan sabda Rasul di atas, maka Islam memerintahkan manusia agar mencintai Allah mencintai Rasulullah dan keluarganya, mencintai orang dan semua makhluk Allah. Perasaan cinta itu bukanlah hal yang tercela dan tidak salah. Cinta adalah tanda kehidupan di masyarakat. Manusia akan bingung di dalam kehidupan bila kehilangan cinta, sebab cinta itu jiwa bagi iman dan amal.
Dengan rasa cinta maka diciptakan alam semesta, bumi, langit dan segala isinya. Atas dasar rasa cinta pula segala makhluk Allah di beri fithrah. Bahkan cinta bisa menjadi obat yang dapat menghilangkan penyakit, yang bersarang di hati. Kebahagiaan manusia pun akan bisa diraih dan dirasakan bagi manusia yang bercinta.
Namun cinta juga bisa membawa bencana dan kecelakaan apabila keliru menempatkannya. Apabila manusia keliru menyerahkan cintanya kepada yang bukan forsinya. Maka Allah memberikan peringatan keras, sebagai berikut:
QS At-Taubah: 24:
”Katalanlah, jika Bapak-bapakmu, dan anak-anakmu, dan pasangan-pasanganmu, dan kaum keluargamu, dan harta benda yang kamu usahakan,dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan.. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang fasik”
Cinta yang bisa menjadi bencana adalah cinta buta, yang tidak peduli adanya rambu-rambu akhlaq karimah dan etika. Cinta yang bukan karena Allah adalah bencana. Amalan-amalan yang tidak didasari iman kepada Allah adalah sia-sia. Laki-laki dan wanita yang bercinta bukan karena Allah, bukan karena menikah, tapi karena selingkuh adalah bencana besar dan tercela. Tetapi suami Istri yang bercinta karena Allah, karena nikah adalah cinta indah dan nikmat.
Itulah sebabnya Islam mengajarkan beramal lah karena iman dan bercinta lah karena Allah. Cinta karena Allah itu indah dan nikmat.
Cintailah keindahan, karena Allah itu Indah. Barang siapa yang mencintai keindahan maka sesungguhnya mencintai Allah sebab Allah maha Indah.
Cintailah kemuliaan, karena kemuliaan itu milik Allah, Barang siapa yang mencintai kemuliaan, maka sesungguhnya dia mencintai Allah, karena Allah maha mulia.
Cintailah keadilan, karena keadilan itu milik Allah. Barangsiapa mencintai keadilan, maka sesungguhnya dia mencintai Allah, karena Allah itu maha adil.
CIntailah Ibadah, karena ibadah itu mengabdi kepada Allah, tunduk kepada Allah dan mencintai Allah. Barang siapa yang mencintai ibadah, sesungguhnya dia mencintai Allah, karena Allah itu Maha Cinta, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Mengapa kita diperintahkan mencintai Allah?
Sabda rasul di atas memberi alasan karena Allah telah mencurahkan nikmat-nikmat kepadamu. Allah lah yang memberi segala kenikmatan yang sangat banyak. Karena sangat banyaknya nikmat Allah itu, sehingga tidak bisa dihitung berapa jumlahnya, walaupun menghitungnya dengan komputer yang canggih. Allah berfirman :
QS Ibrahim: 34. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni'mat Allah).
Meskipun nikmat Allah tidak dapat dihitung, maka berbahagialah orang orang yang menyadari akan banyaknya nikmat Allah itu. Dia yakin bahwa Allah benar benar Maha Pengasih. Maha Penyayang. Meskipun Allah mencurahkan nikmat begitu banyak. Allah tidak meminta imbalan yang aneh aneh. Allah hanya meminta hamba hamba NYa beribadah pada Nya.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(Al Bayyinah : 5)
Maka barang siapa yang beribadah, shalat, zakat, berakhlak baik, melaksanakan perintah Allah dengan ajeg selama hidupnya. Berarti orang itu mencintai Allah dan Rasul Nya. Itulah orang yang jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta akan merasa rindu dan ingin bertemu. Bila sudah bertemu ingin berlama-lama akrab berbicara.
Rasa cinta, rindu ingin bertemu pasti timbul rela berkorban, berkorban apa saja. Seorang hamba yang mencintai Allah selalu rela berkorban. Itulah tandanya mabuk cinta. Di waktu malam yang mestinya tidur, kemudian menuju kamar mandi, berwudhu, kemudian berpakaian rapi, menuju ke tempat sujud, shalat malam berdialog akrab sekali dengan yang dicintai. Rasanya nikmat dan indah. Demikianlah bahwa bercinta itu indah dan nikmat.
Buah mencintai Allah
Puncak kenikmatan yang paling tinggi adalah mencintai Allah. Karena Allah itu sebagai obyek pertama "prima causa" dari Alam raya ini. Barang siapa yang mencintai Allah, Allah akan membalas cintanya. Barang siapa yang di cintai Allah segala masalah yang di hadapi meskipun berat akan menjadi ringan. Perasaan takut akan hilang dan aman. Kesulitan dan kesedihan akan cepat berganti kesengangan yang diridhoi Nya.
Allah selalu melindungi mengawasi dan menjaga seluruh anggota jasmani dari perbuatan yang tercela. Lisan akan sangat mudah berdzikir mengingat Allah, doa doa akan dikabulkan. Karena selalu menyebut nama nama Nya. Allah akan memudahkan segala urusan, lahir batinnya yang menjadi tujuan hidupnya hanya untuk mencari ridho Nya. karena diridhoi Allah tentu saja dosa dosanya akan diampuni. Seperti firman Allah Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran :31)
0 komentar:
Posting Komentar