shutterstock
Bersiaplah mendapatkan seks yang membara dengan si dia usai detoks seks.Senin, 14/12/2009 | 19:06 WIB
KOMPAS.com - Semua orang ingin meningkatkan momen bercinta, lantas, mengapa kita sekarang harus mendetoksnya?
Kadang, Anda perlu mengesampingkan seks dari wacana kegiatan sehari-hari untuk mengetahui masalah yang sebenarnya melanda hubungan Anda dan si dia. Jika Anda melakukan hubungan seks karena merasa harus, membuat orgasme palsu, atau tidak merasa nyambung dengan pasangan karena sudah merasa tidak tertarik, maka itu adalah tandanya Anda butuh detoks seks. Detoks seks merupakan waktu istirahat untuk menggali masalah utamanya.
Caranya? Terapis seks Ian Kerner, PhD, menyarankan untuk melakukan detoks seks selama 30 hari. Selama melakukan detoks seks ini, Anda bisa melakukan aktivitas lain. Misalnya, membaca atau merefleksikan diri dengan mengeksplorasi banyak hal yang bisa mempengaruhi kehidupan seks Anda. Anda bisa melihat foto-foto Anda saat kecil dulu, dan belajar, betapa afeksi di masa kecil bisa mempengaruhi kehidupan Anda, atau bisa juga melakukan cek kesehatan menyeluruh. Idealnya, pasangan akan melakukan detoks bersama-sama, namun Anda juga bisa melakukannya sendiri. Ketika Anda mulai merasakan dan melakukan perubahan positif, pasangan Anda pun akan mengikuti.
Yang bisa Anda dapatkan dari melakukan detoks seks adalah pemahaman yang lebih luas mengenai apa yang terjadi di dalam kamar tidur, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi hubungan Anda, begitu pun sebaliknya. Anda akan merasa lebih terhubung dan terlengkapi untuk berkomunikasi. Dan jika Anda tak sanggup mencapai 30 hari tanpa seks dengan pasangan Anda, maka Anda dipersilakan untuk mendobrak peraturan itu! Siapa tahu ketika Anda mendobrak peraturan seks tersebut, kegiatan bercinta Anda akan lebih membara, dan itu bukan hal yang buruk, bukan? http://ceriwis.us
0 komentar:
Posting Komentar