Pada tahun 2009, seorang ilmuwan Ukraina telah berhasil mendapatkan Ig Nobel karena penemuannya yang fenomenal yaitu masker bra anti radiasi nuklir. Adakah manfaat masker bra anti radiasi nuklir terutama di saat ancaman bencana radiasi nuklir di Jepang?
Seperti pernah ditulis detikHealth sebelumnya, bra anti nuklir yang diberi nama Emergency Bra ini telah diciptakan oleh seorang ilmuwan Ukraina bernama Dr Elena Bodnar, yang dapat berubah menjadi sungkup atau masker muka untuk melindungi terhadap serangan kimia mematikan atau bahaya biologis, seperti radiasi nuklir.
Menurut Dr Bodnar yang kini tinggal di Chicago, awalnya ia mendapatkan ide ini setelah bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986.
"Jika orang memiliki masker gas yang murah dan mudah tersedia di jam pertama setelah bencana, mereka mungkin dapat menghindari bernapas dengan udara yang mengandung Iodine-131, yang menyebabkan penyakit radiasi," jelas Dr Elena Bodnar, penemu bra anti nuklir, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/3/2011).
Apa saja manfaat bra anti nuklir?
Menurut Dr Bodnar, tidak peduli apa ukuran cup bra yang digunakan, bra anti radiasi nuklir ini tetap dapat memberikan tingkat perlindungan yang sama.
Dr Bodnar mengklaim bra tersebut bisa berguna dalam peristiwa serangan teroris biologi, seperti radiasi nuklir.
"Masker bra ini bisa juga digunakan selama bencana seperti kebakaran, badai debu atau wabah flu babi. Anda harus siap sepanjang waktu, di setiap tempat, setiap saat dan praktis, karena setiap wanita memakai bra," jelas Dr Bodnar.
Dalam sambutannya saat penerimaan Nobel, Dr Bodnar mengatakan hanya butuh waktu rata-rata 25 detik bagi wanita untuk menggunakan alat pelindung ini. Lima detik untuk melepas bra, mengubah dan menggunakannya sebagai pelindung diri, dan 20 detik untuk bertanya-tanya pada pria yang beruntung untuk diselamatkan dengan masker bra tersebut.
Untuk menggunakan masker bra ini, pamakai harus melepaskan bra terlebih dahulu dari payudaranya dan kemudian lepaskan pengaitnya sehingga terbagi menjadi dua cup masker.
"Karena setiap cup terkait di satu sisi, maka setiap tali bra harus dililitkan di belakang kepala dan dihubungkan dengan cup yang digunakan untuk menutupi mulut. Bila telah dilatih, penggunakan masker bra ini bisa dilakukan dalam hitungan detik," jelas Dr Bodnar.
Meski terdengar agak konyol, ide untuk menciptakan bra penangkal radiasi justru berjaya dengan meraih sebuah penghargaan bergengsi. Pada tahun 2009, peneliti asal Inggris ini mendapatkan Ig Nobel Public Health Prize atas karya tersebut.
Agar manfaatnya bisa dirasakan oleh setiap orang, saat ini Emergency Bra mulai diproduksi dalam skala besar. Peminat sudah bisa membelinya secara online sejak diluncurkan pada bulan September 2010 dengan harga US$ 29,95 atau sekitar Rp 268.000.
sumber :http://jiastisipolcandradimuka.blogspot.com/2011/03/adakah-manfaat-masker-bra-anti-radiasi.html
klikunic.com
0 komentar:
Posting Komentar