Dunia rela membayar lebih dari apa yang Anda lakukan.
Dr. Napoleon Hill
Luciana merupakan nama sebuah wilayah di Amerika Serikat. Mayoritas penduduk di Luciana adalah keturunan bangsa Perancis. Mereka mempunyai sebuah budaya yang unik, yaitu selalu memberikan sedikit ekstra pada setiap transaksi bisnis yang mereka lakukan. Pola bisnis seperti itu terbukti memudahkan para pebisnis disana dalam membangun usaha.
Berdasarkan pendapat Dr. Napoleon Hill, pola usaha memberikan sedikit ekstra seperti itu memang sangat menguntungkan para pebisnis. Nampaknya remeh, namun pada kenyataannya di dunia ini semua lebih tertarik pada sesuatu yang bersifat ekstra atau tambahan. Contohnya saja kita sering mendengar iklan produk sabun dengan kekuatan ekstra wangi, ekstra kuat, produk minuman dengan ekstra tenaga, atau produk pewangi pakaian yang ekstra lembut, dan lain sebagainya.
Prinsip memberikan ekstra seperti yang dilakukan penduduk Luciana tersebut sangat menarik untuk dicermati. Lalu bagaimana prinsip ‘ekstra’ seperti yang dilakukan oleh penduduk di Luciana tersebut dapat kita lakukan? Sebenarnya terdapat 7 hal penting yang perlu diperhatikan supaya prinsip ‘ekstra’ tersebut dapat dijalankan dengan baik dan menguntungkan kehidupan kita. Ketujuh hal tersebut adalah perencanaan yang matang, penguasaan terhadap bidang yang ditekuni, penciptaan citra diri yang baik, melakukan segala sesuatu berdasarkan kemampuan & dengan sepenuh hati, kejujuran, perhatian penuh dan penciptaan nuansa yang istimewa.
Perencanaan yang matang adalah memikirkan segala sesuatu meskipun nampaknya masih jauh di depan. Dengan demikian, kita akan menciptakan sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi lebih spesial dengan memberikan sedikit ekstra. Sebab sebaliknya, kita hanya akan mendapatkan sesuatu yang biasa-biasa saja jika segala sesuatunya tidak dipikirkan atau dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sebuah pengalaman mengajarkan kepada saya betapa penting sebuah perencanaan yang matang. Pada waktu itu saya berjanji kepada keluarga untuk mengajak berlibur ke sebuah pantai yang indah di Malaysia, namanya pantai Port Dickson. Rencananya kami akan bermalam disitu selama 2 hari. Istri saya mengatakan, “Pesan dulu tempatnya.” Kemudian saya menanggapi, “Ah buat apa, toh disitu ada puluhan hotel. Mana mungkin kita tidak mendapatkan satu kamarpun, karena disana tersedia ratusan kamar.”
Tetapi saya tidak pernah menduga bahwa saat itu merupakan liburan akhir pekan selama 3 hari berturut-turut. Sehingga semua orang ingin memanfaatkan liburan tersebut untuk berekreasi. Akibatnya, semua tempat rekreasi dan hotel disana penuh terisi.
Setelah mengantarkan keluarga saya bermain di pantai, saya masih berusaha mencari kamar hotel yang kosong. Tetapi saya tidak berhasil setelah 3 jam mencari, walaupun saya bersedia membayar lebih. Akhirnya dengan kecewa kami harus kembali pulang ke rumah di Kuala Lumpur, menghabiskan waktu perjalanan 2-3 jam lagi.
Terbukti mereka yang selalu berpikir jauh ke depan juga pandai menggunakan setiap keadaan. Umumnya mereka adalah para pengusaha sukses. Mereka sengaja mengistimewakan saat-saat tertentu dengan penawaran-penawaran tertentu yang sudah matang dipersiapan. Sehingga orang lain tertarik atau mempunyai sebuah alasan untuk membeli produk yang mereka pasarkan.
Misalnya di hari kasih sayang, hari ibu, hari bapak dan lain sebagainya. Mereka mempropagandakan hari tersebut sebagai sesuatu yang istimewa, dan menyediakan produk-produk yang diperlukan. Akhirnya mereka mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari kesempatan tersebut.
Oleh sebab itu, pikirkan dan persiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga, diri kita sudah siap ketika peluang itu benar-benar ada. Menurut Bruce Barton, “Most successful men have not achieved their distinction by having some new talent or opportunity presented to them. They have developed the opportunity that was at hand. ––Mayoritas orang-orang sukses tidak mendapatkan keberhasilan karena bakat tertentu atau faktor keberuntungan. Tetapi mereka hanya mengembangkan peluang yang ada.”
Hal kedua yang harus diperhatikan untuk dapat memberikan ekstra adalah penguasaan terhadap bidang yang akan dilakukan. Pahami dan dalami ilmu tentang bidang yang akan ditekuni. Sidned Madweb menjelaskan, “If you want to be truly successful invest in yourself to get the knowledge you need to find your unique factor. When you find it and focus on it and persevere your success will blossom. – Jika Anda ingin benar-benar sukses maka dapatkan ilmunya untuk mempermudah mendapatkan peluang menguntungkan. Sebab jika kau sudah mendapatkan, fokus dan mantap menjalankannya, maka sukses itu akan bersemi.”
Sebagai contoh, misalnya Anda hanya seorang pemula dalam bermain tenis. Maka Anda tidak mungkin dapat menciptakan ekstra variasi gaya tenis yang dapat mematikan lawan. Berbeda dengan atlet tenis handal, penguasaan terhadap bidang yang mereka tekuni memungkinkan mereka bertindak kreatif menciptakan pukulan-pukulan tak terduga dan mematikan lawan.
Untuk menjadi seorang pebisnis atau profesi-profesi lain juga sama, memerlukan penguasaan bidang tersebut secara detail untuk dapat menciptakan sesuatu yang ekstra. Sebagaimana Andrew Carnegie menandaskan, “I believe that the true road to preeminent success in any line is to make yourself master of that line. – Saya percaya bahwa langkah terbaik menuju kesuksesan adalah menguasai medan yang akan dilalui.”
Hal ketiga yang tidak kalah penting untuk dapat menciptakan ekstra adalah penciptaan citra diri yang baik. Abraham Lincoln mengatakan, “Apabila seseorang sudah berusia 40 tahun, maka ia harus bertanggung jawab terhadap wajah dan penampilannya.” Penampilan akan lebih meyakinkan orang lain tentang diri kita sebagai seorang profesional.
Sebagai contoh adalah seorang motivator asal Jepang. Ia menjual produk SMI (Success Motivation Institute), berupa buku dan kaset motivasi yang cukup terkenal di Jepang. Ia memberitahu saya bahwa dalam keseharianpun ia selalu menjaga kerapian penampilan. Sekalipun hanya menerima telpon untuk urusan bisnis, maka ia akan mengenakan pakaian resmi. Mungkin sebagian besar orang menilai sikapnya aneh. Tetapi dia menandaskan bahwa hal itu merupakan salah satu budaya kedisiplinan yang ia terapkan untuk membangun citra positif pada dirinya.
Hal keempat adalah audit atau melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan dan dengan sepenuh hati. Sentuhan ekstra harus berdasarkan kemampuan, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengada-ada. Bebaskan diri dari segala keterbatasan karena meniru-niru orang lain atau sesuatu. Sebab, menerima apa yang ada saat ini juga merupakan kesempatan untuk menciptakan perubahan-perubahan positif.
Hal kelima adalah hal yang cukup penting, yaitu kejujuran. Sesuatu nampak ekstra jika diraih atau dilakukan dengan kejujuran yang tinggi, dan bukan menggunakan kesempatan untuk tujuan-tujuan pribadi yang tersembunyi dan merugikan orang lain. Hal itu ditegaskan pula oleh William Shakespeare dalam karyanya berjudul All's Well that Ends Well, bahwasanya, “No legacy is so rich as honesty. – Tidak ada satupun harta di dunia ini yang begitu kaya selain kejujuran.”
Hal keenam adalah memberikan perhatian penuh, tidak terbagi kepada hal-hal lain. Apalagi jika perhatian yang diberikan ekstra besar terhadap sesuatu atau seseorang, maka pekerjaan atau orang itu akan merasa sangat diistimewakan. Sehingga hasil dari pekerjaan atau dampak dari perhatian itu menjadi begitu besar. “The way you give your name to others is a measure of how much you like and respect yourself. – Caramu menghargai sesuatu atau orang lain menjadi ukuran seberapa besarkah kau menyukai dan menghargai dirimu sendiri,” terang Brian Tracy.
Poin terakhir yang harus diperhatikan adalah nuansanya. Sesuatu yang ekstra akan kita dapatkan jika nuansa yang kita hadirkan juga istimewa. Ciptakan Suasana yang berbeda, sehingga memberikan nilai dan kesenangan.
Kita dapat memulai memikirkan sesuatu yang ekstra mulai sekarang. Sebab kebiasaan memberikan ekstra tidak dapat langsung membudaya. Jadi harus dilakukan secara bertahap. Misalnya bangun pagi lebih cepat 5 menit, jika kebiasaan ini ditingkatkan terus menerus maka lama-lama bangun pagi akan lebih cepat 30 menit dan seterusnya.
Dari segi sikap dan penampilan, mungkin kita perlu memberikan sedikit ekstra, misalnya sedikit lebih rapi, tersenyum dan memberi sedikit lebih sering, berbicara sedikit lebih positif, dan lain sebagainya. Kata Vincent Van Gogh, “Great things are not done by impulse, but by a series of small things brought together. – Sesuatu yang luar biasa tidak dapat dilakukan sekaligus atau terburu-buru, melainkan secara perlahan-lahan.”
Apabila kita selalu siap memberikan ekstra, betapapun kecilnya, maka tanpa disadari perubahan besar dalam diri kita benar-benar dapat dirasakan. Luciana, ternyata bukan sekedar nama. Luciana menyimpan makna sebuah budaya ‘ekstra’, yang dapat menjadikan kehidupan kita lebih menyenangkan, berwarna dan membahagiakan.*
0 komentar:
Posting Komentar