Pada bulan Juni tahun 2002, di Propinsi Gui Zhou (Tiongkok) ditemukan
batu berumur 270 juta tahun yang menyembunyikan tulisan, atau disebut
“Cang Zi Shi”. Batu yang retak 500 tahun yang lalu, dari penampang
raksasa yang pecah itu, secara mengejutkan ditemukan 6 huruf besar yang
tersusun rapi di dalam batu itu. Tulisannya adalah “Zhong Guo Gong Chan
Dang Wang” yang artinya Partai Komunis Tiongkok Musnah, di mana huruf
“Wang” (musnah) terlihat sangat besar. Kantor berita pemerintah juga
melaporkan berita tersebut, tetapi tanpa huruf “Wang” (musnah); hanya
menyebutkan Partai Komunis Tiongkok, akan tetapi dari foto-foto yang
dimuat oleh Ren Min net, Xin Hua net, dan lain-lain, hal ini dapat
terlihat sangat jelas.
Menurut surat kabar harian Ren Min, yang dimuat dalam
halaman luar negeri, diberitakan bahwa Ping Tang adalah satu daerah
gunung berlembah yang menghubungkan Barat Daya Provinsi Gui Zhou. Daerah
di dusun Tao Bo, di desa Chang Bu yang terletak di kabupaten Ping Tang
ini mempunyai panorama menakjubkan dengan lembah dan sungai Chang Bu
yang panjangnya 6 km, di mana juga terlihat gunung, air, batu, goa,
bambu, pohon, ikan dan lain-lain. Karena daerah ini sulit dijangkau,
maka daerah ini lama tidak diketahui orang.
Pada bulan Juni 2002, Pekan Raya Fotografi
International Du Qin, merekomendasikan tempat wisata tersebut sebagai
obyek pengambilan foto. Wang Guo Fu, sebagai sekretaris cabang di desa
itu, saat membersihkan tempat wisata tersebut, secara tidak sengaja
menemukan batu yang menyembunyikan tulisan tersebut..
Batu “Cang Zi Shi” setelah jatuh dari tebing terbelah
menjadi dua. Jarak kedua batu lebih kurang 1,5 meter, masing-masing
batu panjangnya 7 meter lebih, tinggi hampir 3 meter, beratnya seratus
ton lebih. Pada retakan batu kanan terlihat sangat jelas “zhong guo gong
chan dang wang” enam buah huruf besar berderet secara horizontal,
tulisannya rata dan teratur. Tiap huruf lebih kurang 1 meter. Goresan
tulisannya tegak, timbul di permukaan batu, seperti pahatan manusia.
Wakil kepala redaksi dari surat kabar harian Ren Min bernama Liang Heng,
pada bulan Oktober tahun 2003 pergi ke daerah wisata Chang Bu
menyaksikan hal ini, kemudian dia menulis: Meskipun orang-orang juga
sering menemukan gambar-gambar di tebing batu. Misalnya gambar manusia
mirip hewan, gambar seperti goresan, tapi kesemuanya hanya terbatas pada
kemiripan. Hari ini secara tiba-tiba terdapat batu raksasa yang bisa
menulis, bisa bicara, tulisannya sangat bertenaga, juga kata-katanya
mengandung arti politis. Bagaimana orang dapat percaya? Bagaimana mereka
berani mempercayai? Tetapi, mengenai batu yang terbelah jadi dua ini,
di mana tersembunyi tulisan, kita tidak dapat tidak mempercayainya.
Pengunjung yang datang untuk mencari tahu keanehan
ini juga tidak berani mempercayai fakta yang mereka lihat dengan mata
kepala sendiri. Hasil buatan alam meskipun sangat trampil, bagaimana
mungkin dapat setrampil ini? Orang-orang lalu menamakannya sebagai buku
Langit, batu Matahari, batu Dewa dan lain-lain sebutan. “Batu yang
menyembunyikan Tulisan” atau “cang zi shi” ini menjadi pemandangan utama
di daerah Chang Bu, membuat orang terkagum-kagum dan sulit mempercayai.
Bulan Agustus tahun 2003, kabupaten Ping Tang
mengundang ahli geologi dari propinsi Gui Zhou untuk mengadakan
penelitian di Chang Bu, laporan penelitiannya sangat mendetail, diyakini
bahwa batu raksasa tersebut jatuh dari lembah sungai tepian kiri atas
tebing yang curam itu, di mana dari tebing yang curam itu masih terlihat
bekasnya. Batu yang rutuh itu setelah jatuh ke tanah terbelah menjadi
dua bagian kanan dan kiri, “Zhong Guo Gong Chan Dang Wang” 6 huruf besar
tersebut terlihat sangat jelas di bagian dalam dari retakan batu
raksasa yang berada di sebelah kanan.
Tiga bulan kemudian, menyanggupi undangan dari D.P.D,
Pemda kabupaten, anggota majelis permusyawaratan politik nasional,
wakil ketua bagian geologi dari akademi ilmu pengetahuan China,
akademisi ahli geologi ternama Lie Ting Dong, akademisi ahli geologi
ternama Liu Bao Jun, profesor dari universitas geologi China, ahli
paleontology ternama Lie Feng Lin dan lain-lain. Sebanyak 15 orang
membentuk tim penyelidikan, pada tanggal 5 – 8 Desember 2003 pergi ke
lembah sungai Chang Bu untuk mengadakan penyelidikan secara langsung
terhadap batu yang menyembunyikan tulisan tersebut.
Para ahli sepakat dan yakin bahwa batu yang
menyembunyikan tulisan ini berumur 270 juta tahun. Tulisannya yang rata
meskipun jarang dijumpai adanya kemungkinan ini, akan tetapi dapat
dijelaskan secara ilmiah oleh ahli sedimentasi geologi, bahwa di atas
batu tsb hingga kini masih belum ditemukan bekas pahatan manusia atau
pengolahan manusia, ini boleh disebut keajaiban dunia, mempunyai nilai
studi geologi yang tidak terhingga.
Penyelidikan kali ini, diliput oleh dua puluhan media
massa, ada surat kabar harian Ren Min, TV Pusat, surat kabar harian
Guang Ming, surat kabar harian ilmiah, TV wisata, radio RRC, dll
termasuk juga Ren Min net, xin lang net, Dong Fang net, shou hu net,
yahoo, xin hua net dll, sebanyak ratusan surat kabar harian, TV,
internet semua meliput tentang kegiatan penyelidkan tsb.
Akan tetapi tidak ada satu pun yang berani mengatakan
adanya huruf yang keenam yaitu “musnah”, semuanya meliput 5 huruf yang
ada di depan, tetapi setiap orang yang melihat dengan mata kepala
sendiri semuanya mengetahui dengan jelas.
Benda atau hal apapun boleh dilihat sebagai kumpulan titik-titik yang
tidak terhitung banyaknya; alam di ruang waktu yang tidak terbatas
pasti dapat dirangkai menjadi gambar yang paling ideal. Dan hal semacam
ini, setelah puluhan juta bahkan ratusan juta tahun baru dapat dijumpai,
dan secara kebetulan muncul di kabupaten Ping Tang.Sumber: EraBaru
http://misteri-us.blogspot.com/2010/07/batu-berusia-puluhan-juta-tahun.htmlMasukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar