Juru
kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan sudah terbakar.
Apa yang dilakukan Mbah Maridjan, mendampingi warganya menjadi teladan
bagi pemimpin bangsa.
INILAH.COM, Jakarta - Juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan sudah terbakar. Apa yang dilakukan Mbah Maridjan dengan mendampingi warganya menjadi sebuah teladan bagi pemimpin bangsa.
Rakyat memuji dan menghormati Mbah Maridjan, yang hadir di tengah gejolak alam dan derita rakyatnya. Ia ditemukan sudah terbakar dalam posisi sujud pukul 05.00 pagi. "Tubuhnya mengalami luka bakar," anggota tim evakuasi, Suseno, saat ditemui di Rumah Sakit Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10).
Awan panas atau disebut wedus gembel yang berasal dari letusan Merapi menjadi penyebabnya. Pada malam harinya, Mbah Maridjan sempat ditemui tim evakuasi. Ketika diajak meninggalkan rumahnya, ia menolak
Lokasi kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman hanya berjarak lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi. Hal ini sangat mengancam keselamatan Mbah Maridjan.
Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 tahun ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam."
Aktivis gerakan mahasiswa M Chozin Amirullah MA yang juga Ketua Umum PB HMI menilai sosok Mbah Maridjan yang benar dan amanah. Sosok seperti inilah yang dibutuhkan rakyat saat ini.
Rakyat butuh pemimpin yang hadir saat mengalami penderitaan. Bukan hanya pemimpin yang menonjolkan pencitraan, papar Chozin. Sosok Mbah Maridjan, menurut Chozin cukup kontras dengan Presiden SBY yang masih berada di luar negeri.
Cokro Wibowo, Sekjen Presidium GMNI melihat, negeri ini sudah bagai anak ayam ditinggalkan induknya. Dalam kondisi sangat memperihatinkan, Presiden SBY masih melakukan lawatan ke China dan Vietnam, meninggalkan Merapi dan Mentawai yang sesungguhnya butuh perhatian intensif.
Sementara Direktur LSIK Umar Hamdani menyatakan bahwa rakyat sesungguhnya setiap detik butuh penjagaan dan perlindungan dari pemimpinnya. Karena memang dipilih oleh rakyat.
Mbah Mardijan adalah tipe pemimpin yang disegani karena amanah dan berani, serta taat asas. Kecintaannya kepada rakyat dan lingkungannya dijaga dengan konsistensinya tetap menjaga Merapi meski itu berbahaya.
Dalam kosmologi kekuasaan Jawa, Mbah Mardijan adalah pemimpin sejati. Inilah hikmah dari realitas yang terjadi dari musibah Merapi, tambah Lukman Hakim MA, peneliti antropologi sosial dari PSIK Universitas Paramadina.
Setelah mendengar tsunami yang terjadi di Mentawai yang memakan korban cukup banyak dan meletusnya Gunung Merapi yang paling mematikan, konon SBY dikabarkan akan segera mempercepat lawatannya ke Vietnam. [mdr]
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar