Masjid ini berdiri tahun 996 dan dibangun oleh dua imam Persia yang saat itu datang ke China. Masjid ini banyak dikunjungi oleh kaum muslim dari manca negara termasuk Indonesia
Masjid ini berdiri tahun 996 dan dibangun oleh dua imam Persia yang saat itu datang ke China. Masjid yang beralamat di Niu Jie 88, Beijing, China menjadi sentral sekitar 200 ribu umat muslim.
Masjid tua yang dari luar tampak sangat mirip kuil Buddha ini menempati lahan lebih dari 6 ribu meter persegi. Di dalam komplek masjid terdapat beberapa bangunan seperti tempat beribadah dan juga sebuah museum.
Selain dikenal dengan Niu Jie Mosque, masjid ini juga sering disebut dengan nama Niu Jie Libai Si, Niujie Qingzhen Si Mosque dan Ox Street Mosque. Muslim yang beribadah di masjid ini kebanyakan dari Muslim Suni.
Hingga kini, masjid Niu Jie masih dipergunakan meski telah masuk menjadi salah satu bangunan yang dilindungi oleh pemerintah China.
Masjid ini berdiri tahun 996 dan dibangun oleh dua imam Persia yang saat itu datang ke China. Masjid yang beralamat di Niu Jie 88, Beijing, China menjadi sentral sekitar 200 ribu umat muslim.
Masjid tua yang dari luar tampak sangat mirip kuil Buddha ini menempati lahan lebih dari 6 ribu meter persegi. Di dalam komplek masjid terdapat beberapa bangunan seperti tempat beribadah dan juga sebuah museum.
Meski eksterior masjid tampak sangat kental dengan bangunan China, namun pengunjung akan menemukan nuansa Arab ketika memasuki ruangan beribadah. Untuk melihat-lihat komplek masjid, kaum non muslim wajib membayar tiket masuk namun mereka tidak dapat masuk ke dalam ruang beribadah.
Selain dikenal dengan Niu Jie Mosque, masjid ini juga sering disebut dengan nama Niu Jie Libai Si, Niujie Qingzhen Si Mosque dan Ox Street Mosque. Muslim yang beribadah di masjid ini kebanyakan dari Muslim Suni.
Hingga kini, masjid Niu Jie masih dipergunakan meski telah masuk menjadi salah satu bangunan yang dilindungi oleh pemerintah China.
sumber :http://foto.detik.com/readfoto/2011/04/20/094734/1621472/157/1/niu-jie-mosque-masjid-tertua-di-bejing"
0 komentar:
Posting Komentar