Oleh: Ahmad Arwani R
Tahukah anda, siapa makhluk tuhan yang paling perkasa di dunia ini? Yang kuat mengangkat beban 10 kali lipat dibanding berat tubuhnya sendiri?
Terpikirkah oleh kita semua, siapakah makhluk di dunia ini yang paling sosial, solider, kompak dan rela mengorbankan nyawanya untuk kehidupan kaumnya?
Jawabannya hanya satu dialah semut. Mungkin sebagian dari kita terperangah karena tidak menyadarinya. Size doesn’t matter, demikian orang bule berbicara.
Mungkin sebelum ini jika kita membicarakan semut mungkin saja kita hanya teringat nyanyian anak-anak masa lalu “semut-semut kecil” yang sempat melegenda, atau mungkin saja kita tiba-tiba teringat di rumah yang banyak direpotkan oleh si kecil ini. Nah, sebenarnya semut memiliki hal-hal yang luar biasa untuk kita ambil hikmahnya.
Sebagai makhluk tuhan yang paling padat populasinya, dimana setiap 700 juta semut muncul didunia ini hanya terdapat 40 kelahiran manusia, dan dengan ukurannya yang sangat kecil ternyata merupakan makhluk yang luar biasa, sehingga diabadikan sebagai salah satu surat dalam Al-Qur’an. Tepatnya sebagai surat ke 27 disebut surat An-Naml.
Saking mulianya makhluk ini, pernah suatu waktu Raja Daud berpesan kepada puteranya,” Anakku jika engkau nanti menjadi seorang raja yang akan memimpin bangsamu, ajaklah rakyatmu belajar dari para semut." Bahkan Muhammad SAW tokoh terbesar dalam sejarah peradaban manusia mengapresiasikan kekagumannya dalam sabdanya : “Belajarlah dari semut, kesabaran, pengorbanan dan fidaa’.”
Ternyata dalam tubuhnya yang sangat kecil banyak hal yang bisa kita pelajari. Marilah kita belajar dari kearifan dan kegeniusan semut.
- Tekad Pantang Menyerah
Lihatlah gerak-gerik semut dalam kesehariannya. Cobalah halangi laju jalannya dengan batu misalnya. Akankah dia berhenti dan pulang begitu saja? Tentu tidak, dia akan tetap berusaha mungkin mendaki batu tersebut atau berputar mencari jalan sendiri.
Konsep “winner never quit and quitter never win” benar-benar diterapkan. Tidak pernah kita melihat putus asa saat kita halang-halangi jalannya. Bahkan dia siap bertempur hingga tetes darah penghabisan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Semut adalah tipe pekerja, yang tiada kenal lelah bekerja mengumpulkan makanan sebagai bekal pada musim dingin. Tidak pernah sekalipun dia mangkir dari pekerjaan walaupun tidak ada satu semut yang mensupervisinya. Semua sadar, bahwa mereka harus bekerja dengan keras untuk kepentingan bersama.
- Loyalitas dan Pengorbanan
Semut adalah makhluk yang sangat solider, setia kawan dan bersedia berkorban untuk kaumnya. Mari kita tengok jika suatu saat dalam perjalanan mereka pada saat mengumpulkan makan terhalang oleh air. Dan sudah tidak ada jalan alternatif lain guna mencapai titik tujuan, maka dengan serta merta sebagian dari mereka langsung tanpa dikomandoi membuat barisan jembatan hingga teman-temannya bisa menyeberang melewati tubuh mereka walaupun dengan resiko kehilangan nyawanya sendiri dan tenggelam. Mereka dengan sadar dan penuh keikhlasan mengorbankan diri mereka untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan umatnya.
Bahkan dilain hal, Semut-semut juga saling melindungi satu sama lain. tidak ingin makhluk lain di luar memasuki sarang mereka, karena ia akan mengancam keselamatan mereka semua. Mereka tidak akan ragu-ragu untuk mebuat kegaduhan dan bersiap berperanguntuk melindungi sarang dan sahabat-sahabat mereka
- Organisasi yang solid
Semut memiliki sistem organisasi yang bagus dan tangguh. Organisasinya lengkap, ada pimpinan, prajurit, pekerja. Setiap semut mempunyai tugas masing-masing yang harus dilaksanakan dengan baik dan dengan penuh tanggung jawab. Ratu mempunyai peran menetaskan telur dan pembantunya memperhatikan setelah rumahnya dan membawa pesannya untuk mengistirahatkan tentaranya. Semut penjaga bertugas untuk melindungi sarang dari musuh dan mencari sarang yang baru. Sedangkan Semut pekerja adalah semut yang mandul yang bertugas membersihkan sarang, melayani ratu dan mencari makanan. Semua sudah ada tugas masing-masing, dan tidak pernah ada saling sikut dan menjatuhkan satu sama lain hanya untuk mendapat pujian dari sang ratu. Semua berjalan sesuai tugas dan jobdesknya.
- Perencanaan yang baik
Semut adalah binatang yang sangat bijaksana dan mampu mengendalikan diri. Mereka menyadari bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya. Mereka menyadari ada kalanya harus bekerja keras untuk mengumpulkan makanan dan ada waktunya untuk beristirahat. Ketika masa untuk bekerja datang, mereka akan menggunakannya untuk mengumpulkan bekal makanan. Karena mereka sadar ketika musim dingin tiba, mereka akan dapat beristirahat di dalam sarangnya yang hangat, dan penuh berkecukupan makanan.
Semut sangat jeli mengatur kepentingan dan kebutuhan mereka sendiri. Pernah sebagai utusan Tuhan, Sulaiman yang diberi kelebihan untuk berkomunikasi dengan semut melakukan “eksperimen” dengan meletakkan seekor semut dalam sebuah botol dan memintanya berapa banyak makanan yang dibutuhkan untuk bertahan. Si semut menjawab dua butir, maka dia memberikan dua butir, setelah satu tahun semut hanya memakan satu butir.
Sulaiman bertanya kepadanya mengapa tidak menghabiskan semua makanan tersebut? Semut menjawab, ketika dia berjalan karena Allah, dia mengetahui bahwa Allah tidak akan melupakannya, tetapi ketika Sulaiman memberikan makanan, dia mengetahui bahwa dia adalah manusia dan mungkin lupa – maka dia memakan satu butir dan meninggalkan yang lainnya untuk tahun berikutnya.
- Kerjasama team yang rapi
Semut tidak pernah bekerja untuk dirinya sendiri, mereka bekerja untuk tim. Kalau mendapatkan makanan yang ukurannya cocok bagi tubuhnya, biasanya semut membawanya sendirian. Kalau ukuran makanan terlalu besar atau kalau semut menemukan beberapa gundukan kecil makanan di suatu daerah, mereka mengeluarkan hormon beracun untuk mencegah semut lain agar tidak menghampiri daerahnya. Kemudian, mereka memanggil para pekerja lain, besar maupun kecil, untuk bersama-sama mengangkut makanan.
Dalam kehidupannya, semut juga mengenal pembagian tugas yang sangat sempurna. Semut besar memotong-motong makanan dan menjaganya dari hewan-hewan asing, sementara semut kecil membawa pulang makanan.
Berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa jika semut bekerja sama, mereka dapat mengangkat beban seberat 5000 kali berat yang dapat diangkat seekor semut pekerja. Seratus ekor semut dapat membawa seekor cacing besar di atas tanah dan bergerak dengan kecepatan 0,4 cm per detik.
Akankah kita kalah dari semut? Belajarlah dari mereka untuk mencapai kesuksesan hidup.
* Ahmad Arwani R lahir di Semarang pada 1 Juni 1977. Ia tinggal di Kompleks Mutiara Elok Blok B-16 Kreo Selatan, Ciledug, Tangerang, Banten
0 komentar:
Posting Komentar