Salah satu tabloid keuangan di Indonesia, baru-baru ini menjadikan utang kartu kredit sebagai judul di halaman muka. Kalau Anda membaca berita yang diulas di dalamnya, jelas sekali bahwa terjadi peningkatan angka kredit ¡§seret¡¨ yang mencapai 6-7 persen, yang sebelumnya kurang dari 5 persen. Bukan itu saja, di dalam ulasanan tersebut juga disebutkan bahwa jumlah tunggakan tagihan pun meningkat, dari sekitra 7 persen menjadi mendekati angka 10 persen.
Apa pasalnya? Ada yang mengatakan karena keluarnya Peraturan Bank Indoensia berkaitan dengan kartu kredit. Batas minimal pembayaran tagihan yang tadinya hanya 5 persen naik menjadi 10 persen. Dan ada juga yang mengatakan karena turunya kondisi ekonomi yang dipacu dengan kenaikan BBM. Kenaikan harga BBM sudah pasti akan memicu kenaikan harga barang-barang yang lainnya.
Nah, kalau Anda mendengar berita ini, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk yang dibebani dengan berbagai kesulitan cicilan bulanan kartu kredit yang membengkak? Atau Anda termasuk yang terbebas dari kesulitan ini?
Dalam kesempatan ini saya ingin menawarkan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan agar keluar dari lilitan utang berkepanjangan.
Mengembangkan perencanaan manajemen utang
Bila Anda pada posisi di mana pengeluaran bulanan yang diperlukan tidak dapat dipenuhi dengan pendapatan regular bulanan, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengembangkan perencanaan menajemen utang. Langkah ini dapat membantu Anda keluar dari lilitan utang yang memberatkan dan tetap menjalani kehidupan keuangan keluarga dengan cukup walau dengan keterbatasan. Langkah-langkah di bawah ini tidak akan memperbaiki keuangan Anda dalam semalam, Anda harus melakukan dengan regular dan kesabaran.
Untuk mengembangkan perencanaan menajemen utang, ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Cari tau dengan siapa Anda beutang dan berapa jumlah terutang
2. Tentukan berapa nilai yang bisa Anda sisihkan untuk pembayaran
3. Buat perencanaan untuk menyelesaikan masalah utang ini
1. Cari tau dengan siapa Anda beutang dan berapa jumlah terutang
Langkah pertama dan terpenting adalah dengan mencari tau dengan siapa Anda berutang dan berapa saldo utang yang masih sisa. Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda cantumkan dari daftar ini seperti:
„X Nama kreditur, alamat dan nomor telpon.
„X Kolateral bila ada
„X Saldo akhir utang
„X Jumlah pembayaran yang masih tersisa
„X Besarnya cicilan bulanan yang harus dibayar
„X Tanggal jatuh tempo
„X Jumlah dan tanggal pembayaran terakhir
2. Tentukan berapa nilai yang bisa Anda sisihkan untuk pembayaran
Nah, sekarang Anda memiliki data berkaitan dengan utang-utang Anda. Selanjutnya, adalah mencari dana untuk membayar cicilan utang yang semakin membengkak. Langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat catatan pengeluaran setiap bulannya dan cari lubang di mana Anda dapat mengurangi pengeluaran Anda untuk menambah jumlah cicilan yang dibutuhkan.
Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah menjual aset yang Anda miliki. Hal ini tentunya bila utang Anda sudah sangat tinggi dan Anda sangat kesulitan untuk dapat membayar cicilan walau hanya sebatas minimumnya saja.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah menambah pendapatan bulanan, misalkan dengan bekerja paruh waktu akan lebih sering mengambil lembur. Tapi yang perlu disadari adalah, langkah ini hanyalah sementara. Keluar dari masalah utang yang melilit kencang membutuhkan tekad dan kesabaran.
3. Buat perencanaan untuk menyelesaikan masalah utang ini
Setelah melakukan kedua langkah di atas, tentunya saat ini Anda sudah memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi utang Anda, berapa besar yang harus dibayarkan setiap bulannya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melunasi semua utang yang masih tersisa. Langkah selanjutnya adalah menentukan berapa besar cicilan untuk setiap kreditur dan berapa lama waktu yang diperlukan. Usahakan waktu tersebut tidak melampaui masa tiga (3) tahun.
Perencanan pembayaran cicilan dapat dilakukan dengan beberapa pola pembayaran, misalkan Anda mengalokasikan dana dalam jumlah yang sama bagi setiap kreditur. Atau Anda dapat menggunakan pola di mana pembayaran terbesar dilakukan pada utang dengan bunga yang terbesar dan jumlah yang terbesar.
Di bawah ini adalah contoh pola pembayaran yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan utang yang masih tersisa. Contoh berikut berdasarkan evaluasi mengeluaran, Anda memiliki kapasitas untuk mencicil sebebsar Rp1.500.000 setiap bulannya.
Saran kami, alokasikan dana lebih besar untuk utang dengan bunga yang paling tinggi. Urutannya adalah jumlah bunga yang tertinggi dibayarkan lebih besar selanjutnya sampai yang terkecil.
Contoh berikut merupakan alokasi di mana pembayaran terbesar dialokasikan kepada utang dengan bunga tertinggi.
Utang kartu kredit A: Saldo utang=Rp5.600.000 -- Bunga=2.90% -- Cicilan minimum=Rp280.000 -- Yang dibayarkan=Rp350.000
Utang kartu kredit B: Saldo utang=Rp4.900.000 -- Bunga=3.25% -- Cicilan minimum=Rp245.000 -- Yang dibayarkan=Rp425.000
Utang kartu kredit C: Saldo utang=Rp8.000.000 -- Bunga=1.89% -- Cicilan minimum=Rp484.500 -- Yang dibayarkan=Rp375.000
Utang kartu kredit D: Saldo utang=Rp9.000.000 -- Bunga=1.69% -- Cicilan minimum=Rp902.100 -- Yang dibayarkan=Rp350.000
Total =Rp1.500.000 Utang kartu kredit A: Saldo utang=Rp5.600.000 -- Bunga=2.90% -- Cicilan minimum=Rp280.000 -- Yang dibayarkan=Rp350.000
Sangat penting bagi Anda untuk membayar semua utang yang Anda miliki. Dalam kondisi di mana Anda Anda tidak mencukupi untuk membayar cicilan minimum maka Anda alokasikan menurut prioritas Anda. Saran kami, bayar utang dengan bunga terbesar bayarkan yang paling banyak, seperti contoh kedua.[]
* M. Ichsan adalah seorang perencana keuangan dari Primaplanner
0 komentar:
Posting Komentar