Bagi
sebagian orang, khususnya yang pemalu, untuk bisa “nyambung" dengan
orang lain bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika baru bertemu dengan
orang baru. Rasanya lebih baik mengerjakan setumpuk tugas ketimbang
harus memulai basa-basi. Menjelang akhir tahun, akan ada banyak undangan
dan pertemuan dengan kerabat atau kolega tapi Anda bingung bagaimana
caranya untuk bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang belum terlalu
Anda kenal? Coba simak trik berikut:
1. Ciptakan kontak mata. Dalam buku How to Instantly Connect With Anyone, karangan Leil Lowndes mengatakan bahwa kontak mata menggambarkan “kejujuran, hormat, ketertarikan, kecerdasan, keterbukaan, dan kepercayaandiri. Namun, yang membuat kontak mata cukup berkualitas adalah; lamanya. Anda butuh memandang mata seseorang cukup lama untuk bisa benar-benar berkoneksi dengannya, bukan pandangan selintas lalu.
Anda harus menatap mata seseorang cukup lama untuk benar-benar bisa berkoneksi dengannya. Lowndes memberi strategi mudah untuk mempertahankan kontak mata. Caranya, perhatikan bentuk mata si lawan bicara, hitung berapa kali ia mengedip, ingat bentuknya, atau bentuk asimetri matanya.
2. Gunakan sentuhan yang “hampir”. Menyentuh lengan seseorang atau pundaknya merupakan teknik merayu standar. Menyentuh seseorang merupakan pertanda adanya kenyamanan dan kesamaan minat. Lowndes menyarankan untuk melakukan hal yang lain jika Anda tidak ingin orang yang Anda ajak bicara merasa dilanggar privasinya. Anda bisa mencoba gerakan “hampir” sentuh. Julurkan tangan Anda seakan akan menyentuhnya, namun berhentilah sebelum menyentuhnya. Untuk pria, gerakan ini akan membuatnya berandai mengira-ngira apa arti gerakan itu, sementara untuk wanita, ia akan menganggap gerakan ini sebagai bentuk afeksi tapi tak bisa menuduh Anda untuk melanggar batasan pribadinya.
3. Antusias dan bersemangat hingga satu titik. Bagaimana Anda menyamakan ketertarikan dengan seseorang tanpa terlihat berlebihan? Biarkan orang lain bicara terlebih dulu, lalu samakan tingkat antusiasmenya. Dengan begini Anda tak terlihat tak tertarik atau putus asa. Ini akan berhasil untuk orang yang pertama kali Anda temui.
4. Ciptakan impresi akhir yang baik. Cara Anda mengucapkan selamat tinggal bisa jadi akan lebih penting daripada cara Anda mengucapkan halo. Studi menunjukkan bahwa ketika diminta mengingat suatu insiden, mereka lebih sering untuk mengingat apa yang mereka rasa di akhirannya ketimbang di pertengahannya. Untuk menciptakan kesan yang baik, Lowndes menyarankan untuk tidak hanya menyampaikan salam perpisahan, tapi ucapkan satu kalimat perpisahan penuh dengan nama si orang tersebut diselipkan di dalamnya. Misal, “Senang bisa kenalan dengan Anda, Linda.” Atau, “Ami, terima kasih untuk ngobrol-ngobrolnya, sampai ketemu lagi, ya.” Cobalah untuk bersikap hangat dan bicara dengan energi yang kurang lebih setara dengan ketika Anda mengucapkan “halo” di pertama kali.
1. Ciptakan kontak mata. Dalam buku How to Instantly Connect With Anyone, karangan Leil Lowndes mengatakan bahwa kontak mata menggambarkan “kejujuran, hormat, ketertarikan, kecerdasan, keterbukaan, dan kepercayaandiri. Namun, yang membuat kontak mata cukup berkualitas adalah; lamanya. Anda butuh memandang mata seseorang cukup lama untuk bisa benar-benar berkoneksi dengannya, bukan pandangan selintas lalu.
Anda harus menatap mata seseorang cukup lama untuk benar-benar bisa berkoneksi dengannya. Lowndes memberi strategi mudah untuk mempertahankan kontak mata. Caranya, perhatikan bentuk mata si lawan bicara, hitung berapa kali ia mengedip, ingat bentuknya, atau bentuk asimetri matanya.
2. Gunakan sentuhan yang “hampir”. Menyentuh lengan seseorang atau pundaknya merupakan teknik merayu standar. Menyentuh seseorang merupakan pertanda adanya kenyamanan dan kesamaan minat. Lowndes menyarankan untuk melakukan hal yang lain jika Anda tidak ingin orang yang Anda ajak bicara merasa dilanggar privasinya. Anda bisa mencoba gerakan “hampir” sentuh. Julurkan tangan Anda seakan akan menyentuhnya, namun berhentilah sebelum menyentuhnya. Untuk pria, gerakan ini akan membuatnya berandai mengira-ngira apa arti gerakan itu, sementara untuk wanita, ia akan menganggap gerakan ini sebagai bentuk afeksi tapi tak bisa menuduh Anda untuk melanggar batasan pribadinya.
3. Antusias dan bersemangat hingga satu titik. Bagaimana Anda menyamakan ketertarikan dengan seseorang tanpa terlihat berlebihan? Biarkan orang lain bicara terlebih dulu, lalu samakan tingkat antusiasmenya. Dengan begini Anda tak terlihat tak tertarik atau putus asa. Ini akan berhasil untuk orang yang pertama kali Anda temui.
4. Ciptakan impresi akhir yang baik. Cara Anda mengucapkan selamat tinggal bisa jadi akan lebih penting daripada cara Anda mengucapkan halo. Studi menunjukkan bahwa ketika diminta mengingat suatu insiden, mereka lebih sering untuk mengingat apa yang mereka rasa di akhirannya ketimbang di pertengahannya. Untuk menciptakan kesan yang baik, Lowndes menyarankan untuk tidak hanya menyampaikan salam perpisahan, tapi ucapkan satu kalimat perpisahan penuh dengan nama si orang tersebut diselipkan di dalamnya. Misal, “Senang bisa kenalan dengan Anda, Linda.” Atau, “Ami, terima kasih untuk ngobrol-ngobrolnya, sampai ketemu lagi, ya.” Cobalah untuk bersikap hangat dan bicara dengan energi yang kurang lebih setara dengan ketika Anda mengucapkan “halo” di pertama kali.
0 komentar:
Posting Komentar