Semua orang tentu sangat mendambakan kebebasan keuangan. Sayapun terinspirasi untuk menulis sebuah buku yang mengulas cara mendapatkan kebebasan uang, yang mengungkapkan pola memanajemen keuangan. Banyaknya orang yang sulit menjadi kaya meskipun penghasilan mereka tidak sedikit merupakan ide dasar yang membangun keinginan saya menulis buku tersebut.
Sebenarnya kebebasan keuangan menurut saya tidak hanya berkaitan dengan uang. Tetapi suatu kebebasan untuk tidak menjadi budak uang. Semua orang juga bisa mendapatkannya. Beberapa langkah menuju kebebasan keuangan yang paling efektif pada intinya adalah berusaha menunda kenikmatan hidup untuk sementara waktu saja.
Memang tidak ada cara mudah untuk mendapatkan kebebasan keuangan. Kata Bererly Sills, “Tidak ada jalan pintas kemanapun juga yang pantas dilalui.” Satu-satunya jalan adalah berusaha dan bekerja sekeras mugkin. Hasrat untuk mendapatkan kebebasan itupun sebenarnya merupakan anugrah dari Tuhan YME agar kita mau berusaha mewujudkan diri sebagai yang terbaik dan mencapai yang terbaik pula.
Pendapat Donald Kendal berikut ini turut mempertegas supaya kita senantiasa giat dalam bekerja. “Satu-satunya tempat dimana kesuksesan datang sebelum kerja hanya ada di dalam kamus,” katanya. Karena itu, kita harus segera meninggalkan zona nyaman. Berusaha keras, dan tentu saja dengan menghadapi tantangan yang ada, lebih menjamin kita berada lebih dekat dengan kesuksesan. “A step to hardworking can lead to a step of a thousand successes. – Sebuah langkah kerja keras menjadikan kita selangkah lebih dekat dengan ribuan kesuksesan,” tegas Jennifer Amafibe.
Setelah bekerja keras itu, mungkin penghasilan kita tidak seketika membebaskan kita dari masalah keuangan. Tetapi melakukan langkah pengendalian merupakan langkah terbaik untuk memulai menjadi seorang yang bebas masalah keuangan. Langkah pengendalian yang harus kita lakukan adalah mengontrol pengeluaran supaya lebih rendah dari pendapatan, menabung dan mengurangi hutang.
Mengontrol pengeluaran sangat penting, bahkan sebelum kita bekerja mencari uang. Tidak perlu tergoda untuk membelanjakan uang setelah mendapatkan sedikit saja tambahan. Misalnya saja setelah mendapatkan bonus ataupun THR langsung mengganti TV lama dengan yang baru atau menukar sofa yang lama dengan yang lebih baru. Jangan membiarkan nafsu untuk membeli hingga uang Anda benar-benar habis. Sebab pengeluaran yang tidak terkontrol dapat menimbulkan semakin banyak biaya dan hutang yang menumpuk.
Hidup sederhana sangat efektif mempermudah kita mengontrol pengeluaran. Pengeluaran yang lebih rendah dari pendapatan akan meningkatkan kerja mesin pertumbuhan ekonomi kita. Selanjutkan kesederhanaan itupun menciptakan kualitas kehidupan yang lebih damai dan membahagiakan.
Hal itu sudah terbukti pada sebagian besar milyuner di negara-negara maju. Meskipun mereka bebas dari masalah keuangan, tetapi kehidupan mereka penuh dengan kesederhanaan. Dalam buku The Millionaire Next Door dikatakan bahwa mereka hidup below their means. Artinya, mereka hidup sangat sederhana, jarang membeli mobil atau rumah baru. Sehingga disamping mereka bebas masalah keuangan apalagi hutang, mereka juga benar-benar menikmati kehidupan ini.
Hidup sederhana bukan berkonotasi negatif, misalnya pelit, irit, murah, dan lain sebagainya atau sama sekali tidak pernah berbelanja. Hidup sederhana hanya berbelanja kebutuhan yang sangat diperlukan. Hidup sederhana berbeda dengan kehidupan yang mementingkan penampilan atau pamer kekayaan yang memaksa kita bersikap konsumtif.
Will Rogers menerangkan, “Terlalu banyak orang menghabiskan uang yang telah mereka dapatkan untuk membeli barang-barang yang tidak mereka inginkan, untuk memberi kesan mampu atau kaya kepada orang-orang yang tidak mereka sukai.” Padahal sebenarnya bersikap konsumtif itu pertanda buruk bagi kita, karena sikap tersebut menyebabkan kita selalu kehabisan uang. Sikap konsumptif itupun lambat laun memperbesar kemungkinan kita terperangkap dalam hutang.
Selain mengontrol keuangan dengan membudayakan hidup sederhana, alokasikan beberapa persen untuk ditabung. Beberapa ahli keuangan menganjurkan untuk menabung 40% dari penghasilan bersih supaya terbebas dari masalah keuangan. Tetapi menurut saya, menabung sebanyak itu akan memerlukan perjuangan yang sangat besar. Maka sedikitnya sisihkan saja 10% untuk ditabung, 10% untuk investasi dan 10% untuk beramal. Lakukan hal itu secara berkesinambungan dengan tingkat disiplin yang bertambah dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun.
Selanjutnya, lindungi apa yang sudah kita peroleh itu guna memastikan kita dapat melanjutkan perjalanan menuju kebebasan keuangan. Anggaplah semua itu sebagai aset atau investasi yang kelak akan berfungsi membantu kita mendapatkan uang lagi. Aset atau investasi tersebut misalnya saja dalam bentuk deposito, bangunan, stok barang, jaringan bisnis, dan lain sebagainya. Pada suatu ketika, bentuk-bentuk aset tersebut akan mensuplai uang lagi ke saku kita secara berkesinambungan dan semakin menambah jumlah uang kita.
Bila uang dari aset-aset itu kita biarkan terus berkembang, sementara kita sendiri juga terus giat bekerja dan mendapatkan uang, serta melakukan kontrol secara disiplin terhadap pengeluaran, maka suatu ketika pengeluaran kita lakukan akan jauh lebih kecil dibandingkan penghasilan yang kita dapatkan. Pada saat itulah kita akan mendapatkan kebebasan keuangan.
Bila kita sudah mendapatkan kebebasan keuangan, maka kita akan dapat melakukan banyak hal yang lebih berarti untuk diri kita sendiri dan terlebih untuk orang lain. Karena nantinya dengan kebebasan keuangan itu kita akan lebih leluasa memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain dapat memberikan harapan dan senyuman kepada orang-orang yang sudah putus asa.
Artinya, kita dapat berbuat banyak hal termasuk mendapatkan kebahagiaan dengan hanya menunda kenikmatan hidup untuk sementara saja atau mengontrol pengeluaran uang secara disiplin. Selama kita benar-benar berkomitmen, maka tidak akan sulit menunda kenikmatan hidup. Setiap orang, saya sendiri termasuk Anda, sangatlah berpeluang mendapatkan kebebasan keuangan itu.
* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku best seller Highway to Success.
0 komentar:
Posting Komentar