Selama 6 tahun ini saya menekuni bidang experiential learning. Sangat menarik, karena dengan methode belajar seperti ini sangat mudah diingat dan sulit untuk dilupakan. Dampaknya akan jauh lebih kuat. Methode ini seakan miniatur sebuah proses belajar dalam kehidupan. Banyak orang menjalani hidup, tersungkur, terperosok hingga ke titik minus, maka setelah itu, mereka baru tersadar dan mampu mengambil hikmahnya. Kadang kesadaran dari benturan itu sudah sangat terlambat.
Banyak sekali kejadian orang yang terperosok, karena kebiasaannya mencuri, korupsi, dan ketika terungkap dan tertangkap, maka sudah hancur semuanya. Begitu kesadaran timbul, begitu titik kebenaran mulai menyinari hatinya, maka semuanya sudah berbeda. Tenaga sudah habis, sahabat sudah pergi, dan usia semakin senja. Kadang kesadaran akan hal-hal kebaikan begitu terlambat datangnya. Siapapun yang mengalami keterpurukan, pasti dalam hatinya akan berkata: "Seandainya aku menghentikan tindakan burukku sebelum ini, maka aku tidak akan seperti ini."
Methode belajar dengan experiential learning, seakan membuat sebuah episode kehidupan dalam waktu beberapa hari saja atau hanya beberapa jam saja, sehingga akan muncul kesadaran-kesadaran yang kuat akan hal-hal positive: Pentingnya berbuat baik, pentingnya sebuah kejujuran, bagaimana berkomunikasi, bagaimana menjalin kerjasama, bagaimana menselesaikan masalah bersama, bagaimana memotivasi, kesadaran akan pentingnya percaya diri, percaya pada rekan, bahkan hingga pengalaman perjuangan yang tidak mengenal mundur atau pantang menyerah. Harus bisa dan ternyata bisa.
Experiential learning, juga sebuah aktivitas yang sangat dahsyat. Kita mengetahui bagaimana Leonardo da Vinci mengajukan pertanyaan pertanyaan mendasar soal terbang. Bagaimana burung mulai ingin terbang? Bagaimana Burung menambah kecepatanya? Bagaimana burung mengurangi kecepatanya? bagaimana burung berusaha berhenti dan hinggap di dahan pohon?
Aktivitas menanyakan dan menggali apa yang kita alami, apa yang kita lihat dan apa yang kita rasakan, bisa memberikan inspirasi yang sangat berguna bagi sebuah perjuangan sukses. Mengamati apa saja, juga bisa memberikan isnsight yang berguna bagi perjalanan sukses anda. Pertajam pengamatan anda terhadap apapun, maka anda akan merasakan begitu bermaknanya kehidupan, begitu dahsyatnya skenario kehidupan, yang pada akhirnya anda akan menemukan rumus-rumus pasti sebuah kehidupan.
Saya pernah meneteskan air mata ketika membaca cerita seorang bapak yang berturut-turut didera derita: Mulai kedua kakinya hilang, ditinggal istri tercinta, ditinggal anak tercinta menjadi TKW, dan terakhir harus menyaksikan anaknya sendiri di tiang gantungan. Saya mencari apa salah darinya? Namun diawal cerita saya membaca, kalau mereka menikah tanpa persetujuan orang tua. Mungkin anda juga mendengar derita artis kita Cut Mey-mey, mungkin anda juga melihat kisah tragis kehidupan beberapa orang, tetangga atau saudara? Jika anda teliti, maka anda akan menemukan rumus pastinya.
Bagaimana kehidupan orang yang hamil sebelum menikah? Anda bisa melakukan observasi kecil? Bagamana kehidupan orang yang menikah tanpa persetujuan orang tuanya? Bagamana Orang yang gemar minum-minuman keras? Bagamana orang yang selalu merokok? Bagaimana kehidupan para wanita tuna susila? Bagamana kehidupan orang yang senang berjudi? atau bagaimana kehidupan orang yang selalu belajar? Bagaimana kehidupan orang yang wajahnya selalu tersenyum? Bagaimana kehidupan orang yang selalu mengkritik?
A-Ha! (saya pinjam icon-nya Pak Andrias Harefa) Saya sangat yakin anda akan menemukan formula pastinya! Rumus-rumus kehidupan itu benar-benar dahsyat! Namun sayangnya kita tidak cukup waktu untuk mengalami semua kejadian itu agar kita belajar. Kita tidak memiliki waktu untuk menjalani semua rangkaian cerita kehidupan. Untuk itulah kita perlu belajar dari orang lain, kita perlu belajar dari pengalaman orang lain. Atau kita membuat miniatur kehidupan dengan experiential learning (belajar dengan mencoba mengalaminya). Melalui permainan permainan yang sudah didesain sedemikian rupa, melalui skenario-skenario tertentu, agar kita mengalami suasana dan perasaan tertentu.
Lebih dari 6 tahun saya menggeluti experiential learning, saya bisa menemukan formula-formula. Jika dalam sebuah kelompok ada yang arogan, maka tim itu akan gagal dan lambat dalam masah A, Jika kelompok itu dominan dengan orang yang pasif, maka akan gagal dalam kasus B, Jika ada tim yang memiliki tipe pemikir yang banyak pertimbangan, maka mereka akan kalah dalam game C. Itu bisa menjadi sebuah pola.
Lebih dari 6 tahun saya mengadapi sekitar ratusan manusia berbeda setiap minggunya dari berbagai organisasi dan perusahaan, maka saya mulai mengenal karakter-karakter manusia yang sangat beragam. Jangan khawatir hampir semua memiliki plus dan minus. Itu juga sebuah keadilan Tuhan, namun bila mengarahkan dan menempatkan dalam pos-pos yang tepat, maka bisa menjadi sinergi yang luar biasa.
Sahabat Sukses! Belajar dengan mengalami, memiliki sensasi tersendiri, belajar dengan mengamati juga memiliki kenikmatan tersendiri, namun pasti bila anda tidak belajar, maka sensasi-sensasi kehidupan itu tidak bisa merambah dalam kehidupan anda. Mungkin anda hanya menjalani dan memenuhi kebutuhan hidup anda. Mungkin anda hanya tertarik dengan uang! Mungkin anda hanya tertarik dengan wanita cantik atau pria ganteng dan kaya.Ternyata kenikmatan tidak hanya sebatas hal itu. Anda bisa menikmati dinginya udara pegunungan sambil memeluk secangkir kopi panas. Anda juga bisa menikmati berdebarnya jantung ketika anda ingin meloncat dari ketinggian 15 meter dari atas pohon. Anda bisa menikmati kengerian menuruni tebing, bahkan anda bisa menikmati ber-camping di Bantar Gebang (tempat pembuangan sampah).
Anda ingin mencoba?
Coba mulai hari ini, anda amati apa yang anda lihat. Sekali anda berhenti di pangkalan becak dan ngobrol dengan mereka. Temukan pemikiran dan pemahaman mereka tentang hidup, setelah itu simpulkan beberapa pemikiran yang tetap membuatnya menjadi tukang becak bertahun-tahun tanpa kemajuan. Coba anda sesekali makan bakso dari tukang bakso yang selalu lewat di depan rumah anda, tukang asinan, kuli bangunan. Temukan pemikiran dan keyakinan yang mereka anut, lalu simpulkan sikap dan pemikiran apa yang membuatnya "TIDAK BERGERAK".
Kemudian silahkan anda mendengarkan Radio Smart FM: Andrie Wongso, Jansen Sinamo, Fx Hadi Tjokrosusilo, James Gwee, Jacob Esra atau anda temui orang-orang yang anda anggap sukses. Temukan pemikiran mereka, kemudian simpulkan apa yang membuat mereka menjadi DAHSYAT. Menurut anda sendiri.
Pertanyaan berikutnya adalah, jika ada "pemikiran abang becak" ada dalam diri anda dan anda mengetahui itu tidak memberdayakan kehidupan anda, maka segera tinggalkan, namun pemikiran manusia-manusia sukses yang menurut anda belum ada pada diri anda, maka saatnya anda terapkan. Anda coba rasakan sensasinya! Perubahan pasti akan terjadi. Anda akan bangun pagi dengan perasaan penuh semangat dan memiliki agenda yang jelas untuk dilakukan.
Kemudian akan muncul lagi pertanyaan berikut? Jika anda menjalani kehidupan dengan rutinitas yang tinggi (artinya tidak berubah-ubah) maka sebenarnya anda kurang kaya dengan pengalaman kehidupan maupun perjuangan, maka rutinitas itu harus anda pecahkan polanya, ubah polanya, variasikan, perkaya, dan tambahkan "gaya gaya baru" kehidupan anda. Rutinitas yang tinggi tanpa sebuah variasi, bisa menjebak manusia dalam sebuah "kenyamanan" Apa akibatnya? Bisa berakibat enggan berubah, pasrah, bosan, menurunnya daya juang, pesimis dan banyak akibat negatif lainya yang kurang memberdayakan kehidupan kita.
Kesadaran akan perubahan sebenarnya sangat penting, karena dengan kesadaran yang tinggi setiap hal akan berubah, maka seseorang akan jauh lebih waspada! Lebih responsif, lebih siap dan jauh dari krisis. Ingat sebuah krisis adalah perubahan yang membuat kita kehilangan keseimbangan. Kalau anda responsif, maka anda akan segera mendapatkan keseimbangan baru.
Salam Perubahan!
* Hari Subagya adalah penulis buku best seller Time To Change dan buku Success Proposal.
0 komentar:
Posting Komentar