Dua insan dalam satu waktu
Dimana tak ada seorang pun yang tahu
Hanya tuhan yang mengadili hal itu………….
Aliran adrenalin memacu
Hasrat pun menggebu-gebu
Seiring dengan hilangnya kesadaran imanmu,
Sentuhan demi sentuhan menjalari tubuh
Kedua mata pun tertutup mengikuti hawa nafsu
Fantasi liar mulai mengendalikan imajinasimu
Tanpa disadari pedomanmu telah luluh,
Bagian kulit terlembut saling menyentuh
Dipadukan dengan gerakan-gerakan yang membuatnya tak ingin berhenti sedetiK
Waktu yang menemani dan menyaksikan tak lagi membuatmu malu
Hingga pada saat sebagian tubuhmu letih lesu berakhirlah kejadian itu.
Eeeehhhhmmmmm…………….Atau malah berlanjut ketahap tertentu
Siapa yang tahu?????
atau seperti adegan ciuman di dalam kelas yang dilakukan siswa dan siswi sekolahan lihat videonya klik disini
Dizaman sekarang ini sepertinya ciuman bukan lagi hal yang tabu, hampir tiap orang dewasa dan remaja telah melakukannya, bahkan anak sekolah dasar pun sudah ada yang mencoba. Sensasi ciuman memang tiada tara, siapa yang pernah sekali mencoba pasti akan ketagihan untuk melakukanya. Seperti yang pernah dijelaskan oleh mbak ML (Mariska Lubis – Pakar Sex Kita) tentang sex, ia mengumpamakan sex layaknya makanan. Disini berarti ciuman merupakan makanan pembuka yang akan merangsang nafsu seseorang untuk manyantap makanan inti nantinya dan apabila makanan ini dimakan tidak pada waktu yang tepat maka akan merugikan orang yang menyantapnya.
Ciuman sangat dianjurkan bagi mereka yang telah menikah, karna ciuman merupakan pemanasan dalam melakukan suatu hubungan seksual. Selain itu, ciuman juga mampu menimbulkan rasa saling percaya dan menghargai antar pasangan. Namun, bagaimana dengan mereka yang melakukannya diluar status pernikahan???? Tentu saja hal itu sangat dilarang, tidak ada hitam diatas putih yang mampu diandalkan dan pada akhirnya penyesalanlah yang tertanam. Ironinya, larangan tersebut terabaikan dan ciuman pun dianggap halal. “wahai para wanita, sadarlah disini engkaulah yang dirugikan karna apabila ciuman itu berlanjut kearah yang lebih ektrim maka retaklah guci china yang mahal menjadi tak berharga.”
Realitanya, apabila diambil sampling antara remaja yang telah melakukan ciuman dengan yang belum pernah mungkin 100 : 1 (sudah:belum). Hal tersebut terjadi karna pengaruh budaya kebarat-baratan dan ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan hawa nafsunya. Tak bisa dipungkiri ‘pacaranlah’ yang menjadi jalan terjadinya ciuman, dan pacaran itu ternyata telah merajalela ke semua ruang dan waktu. Bagi mereka yang pacaran, ciuman dianggap sebagai ungkapan rasa sayang, apakah itu benar???? Bukankah Rasa sayang dapat di ungkapkan dengan banyak cara, tidak harus dengan ciuman kan???? Namun sepertinya itu sudah menjadi kebudayaan, “klo gak cium maka tak sayang” (rayuan sang pria). Disini siapa yang pantas disalahkan??? Orang tua kah??? Kebudayaan luar kah??? Atau masing-masing orang yang melakukan ciuman itu??? Entahlah…………………..
(Musuh maya terbesarmu adalah nafsu)
Dimana tak ada seorang pun yang tahu
Hanya tuhan yang mengadili hal itu………….
Aliran adrenalin memacu
Hasrat pun menggebu-gebu
Seiring dengan hilangnya kesadaran imanmu,
Sentuhan demi sentuhan menjalari tubuh
Kedua mata pun tertutup mengikuti hawa nafsu
Fantasi liar mulai mengendalikan imajinasimu
Tanpa disadari pedomanmu telah luluh,
Bagian kulit terlembut saling menyentuh
Dipadukan dengan gerakan-gerakan yang membuatnya tak ingin berhenti sedetiK
Waktu yang menemani dan menyaksikan tak lagi membuatmu malu
Hingga pada saat sebagian tubuhmu letih lesu berakhirlah kejadian itu.
Eeeehhhhmmmmm…………….Atau malah berlanjut ketahap tertentu
Siapa yang tahu?????
atau seperti adegan ciuman di dalam kelas yang dilakukan siswa dan siswi sekolahan lihat videonya klik disini
Dizaman sekarang ini sepertinya ciuman bukan lagi hal yang tabu, hampir tiap orang dewasa dan remaja telah melakukannya, bahkan anak sekolah dasar pun sudah ada yang mencoba. Sensasi ciuman memang tiada tara, siapa yang pernah sekali mencoba pasti akan ketagihan untuk melakukanya. Seperti yang pernah dijelaskan oleh mbak ML (Mariska Lubis – Pakar Sex Kita) tentang sex, ia mengumpamakan sex layaknya makanan. Disini berarti ciuman merupakan makanan pembuka yang akan merangsang nafsu seseorang untuk manyantap makanan inti nantinya dan apabila makanan ini dimakan tidak pada waktu yang tepat maka akan merugikan orang yang menyantapnya.
Ciuman sangat dianjurkan bagi mereka yang telah menikah, karna ciuman merupakan pemanasan dalam melakukan suatu hubungan seksual. Selain itu, ciuman juga mampu menimbulkan rasa saling percaya dan menghargai antar pasangan. Namun, bagaimana dengan mereka yang melakukannya diluar status pernikahan???? Tentu saja hal itu sangat dilarang, tidak ada hitam diatas putih yang mampu diandalkan dan pada akhirnya penyesalanlah yang tertanam. Ironinya, larangan tersebut terabaikan dan ciuman pun dianggap halal. “wahai para wanita, sadarlah disini engkaulah yang dirugikan karna apabila ciuman itu berlanjut kearah yang lebih ektrim maka retaklah guci china yang mahal menjadi tak berharga.”
Realitanya, apabila diambil sampling antara remaja yang telah melakukan ciuman dengan yang belum pernah mungkin 100 : 1 (sudah:belum). Hal tersebut terjadi karna pengaruh budaya kebarat-baratan dan ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan hawa nafsunya. Tak bisa dipungkiri ‘pacaranlah’ yang menjadi jalan terjadinya ciuman, dan pacaran itu ternyata telah merajalela ke semua ruang dan waktu. Bagi mereka yang pacaran, ciuman dianggap sebagai ungkapan rasa sayang, apakah itu benar???? Bukankah Rasa sayang dapat di ungkapkan dengan banyak cara, tidak harus dengan ciuman kan???? Namun sepertinya itu sudah menjadi kebudayaan, “klo gak cium maka tak sayang” (rayuan sang pria). Disini siapa yang pantas disalahkan??? Orang tua kah??? Kebudayaan luar kah??? Atau masing-masing orang yang melakukan ciuman itu??? Entahlah…………………..
(Musuh maya terbesarmu adalah nafsu)
Read more: http://www.dhaniels.com/2010/05/foto-ciuman-gaya-hidup-remaja-masa-kini.html#ixzz1BGXRt1BL
Related Posts : berita
0 komentar:
Posting Komentar