Selain Indonesia Obama juga akan mengunjungi India, Korea Selatan dan Jepang
Jum'at, 24 September 2010, 10:47 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny Armandhanu Sebelumnya, sudah dua kali Obama membatalkan kedatangannya ke Indonesia sehingga membuat kecewa pemerintah dan banyak penggemarnya di tanah air. Pada bulan Maret, Obama membatalkan kedatangannya karena sedang mengusahakan pelolosan undang-undang kesehatan yang digagasnya.
Pembatalan kedua terjadi tiga bulan kemudian saat Obama menghadapi masalah kebocoran sumur minyak milik perusahaan Inggris, BP, di Teluk Meksiko.
Dalam pidatonya yang kedua di sidang PBB pada pekan ini, Obama mengungkapkan kunjungannya ke beberapa negara-negara di Asia pada akhir 2010. Selain Indonesia Obama juga akan mengunjungi India, Korea Selatan dan Jepang.
“(Setelah ke India) Saya akan melanjutkan ke Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbanyak di dunia, yang menyatukan ribuan pulau melalui perwakilan pemerintah dan masyarakat sipil,” ujar Obama, berdasarkan naskah pidatonya yang dimuat di laman PBB.
Dia mengatakan bahwa negara-negara Asia yang akan dikunjunginya ini memberikan nafas demokrasi di negaranya masing-masing dengan caranya sendiri. Obama mengatakan sangat senang akan berkunjung ke negara-negara ini.
Selain itu, pada pidatonya, Obama mengincar program nuklir Iran yang selama ini selalu menjadi bahan pembicaraan panas pada forum-forum internasional. Obama mengatakan bahwa Iran tidak dapat menunjukkan bukti bahwa program nuklirnya aman, sehingga tindakan keras diberlakukan terhadap Iran dengan pemberian sanksi internasional.
“Iran adalah satu-satunya anggota Perjanjian Non-Proliferasi yang tidak dapat menunjukkan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan damai, dan sikap itu ada konsekuensinya,” ujar Obama.
Obama juga membicarakan masalah usaha perdamaian antara Israel dan Palestina. Dia berusaha menampik semua pesimisme yang timbul ketika proses ini sedang berlangsung. Obama mengatakan bahwa perdamaian bukan tidak mungkin dicapai jika kedua negara memiliki rasa saling percaya satu sama lain.
“Jika kesepakatan tidak dicapai, warga Palestina tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya memiliki kebanggaan dan kehormatan sebagai warga negara. Warga Israel juga tidak akan pernah tahu kepastian keamanan yang hadir bersamaan dengan kehadiran negara tetangga yang berdaulat dan stabil,” ujar Obama.
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar