toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Kamis, 09 Oktober 2008

KEBERANIAN YANG DAPAT MENGUBAH KEHIDUPAN




“Tears will not erase your sorrow; hope does not make you successful; courage will get you there."
– Air mata tidak akan menghapus dukamu; berharap tidak akan membuatmu sukses; hanya keberanian yang bisa membawamu kesana.
Johni Pangalila

Setiap hari kita mempunyai peluang yang menguntungkan, entah itu dalam skala kecil maupun besar. Bila kita cukup berani, maka peluang-peluang tersebut akan menjadi keberuntungan yang besar. Sebab keberanian akan menimbulkan aksi yang signifikan.

Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Aristotle mengatakan bahwa, “The conquering of fear is the beginning of wisdom. Kemampuan menahklukkan rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan.” Artinya, orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus orang-orang di sekitarnya.

Beberapa abad yang silam Virgil mengatakan, “Fortune favors the bold. – Keberuntungan menyukai keberanian.” Marilah kita belajar dari para tokoh olah raga yang mempunyai prestasi berskala internasional, yaitu Carl Lewis, Michael Jordan, Marilyn King dan lain sebagainya. Mereka mempunyai keberanian yang tinggi untuk menepis segala kekhawatiran akan keterbatasan dalam diri mereka. Karena itulah mereka mampu berprestasi di bidang olah raga dan tampil sebagai tokoh yang berkarakter.

Kita juga mempunyai peluang yang sama besar di bidang yang sama ataupun di bidang lain, misalnya di bidang seni, politik, bisnis, ilmu pengetahuan, filsafat dan lain sebagainya. Tetapi apakah kita sudah mempunyai cukup keberanian menangkap peluang yang datang setiap hari itu dan mengubahnya menjadi prestasi hidup?

Hanya diri kita yang mampu mengukur apakah keberanian kita cukup besar? Marilyn King mengatakan bahwa keberanian kita secara garis besar dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu visi (vision), tindakan nyata (action), dan semangat (passion). Ketiga hal tersebut mampu mengatasi rasa khawatir, ketakutan, dan memudahkan kita meraih impian-impian.

Berdasarkan visi atau tujuan yang ingin kita capai, satu hal yang terpenting adalah kita harus menciptakan kemajuan. Menurut Vince Lombardi, seorang pelatih rugby ternama di dunia, upaya menciptakan kemajuan akan berjalan secara bertahap. Adanya perubahan menjadikan diri kita berani membuat kemajuan yang lebih besar. Karena itu Anthony J. D'Angelo menegaskan, “Don't fear change, embrace it. – Jangan pernah takut pada perubahan, tetapi peluklah ia erat.” Maka perjelas visi, supaya berpengaruh signifikan terhadap keberanian.

Sementara itu, peluang datang terkadang dengan cara yang tidak terduga. Samuel Johnson mengatakan bahwa, “Whatever enlarges hope will also exalt courage. – Apapun yang dapat memperbesar harapan, maka ia juga akan meningkatkan keberanian.” Artinya, tindakan kerja untuk mengubah peluang akan meningkatkan harapan sekaligus keberanian memikirkan kemungkinan-kemungkinan terbaik atau menanggung resiko kegagalan sekalipun. Jika sudah mengetahui secara pasti apa yang kita inginkan dan sudah melakukan tindakan, maka hal itu akan meningkatkan keberanian untuk tidak pernah menyerah sebelum benar-benar berhasil.

Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap tingkat keberanian adalah semangat (passion). Mungkin kita akan terinspirasi semangat seorang olah ragawan Carl Lewis. Dirinya tidak merasa khawatir atau takut akan mengalami kekalahan dalam pertandingan karena ia mempunyai semangat yang tinggi. Semangat Carl Lewis memompa keberaniannya melewati bermacam kesulitan, sehingga ia berhasil meraih 22 medali emas diantaranya : 9 dari olimpiade/Games, 8 dari World Championship, 2 dari Pan America Games.

Ayahnya adalah orang yang paling berjasa dibalik keberaniannya itu. Ayahnya adalah orang yang tidak pernah bosan memberikan dorongan motivasi. Sehingga ketika ayahnya meninggal dunia pada tahun 1987 akibat serangan penyakit kanker, Carl Lewis menguburkan salah satu medali emas dari perlombaan lari 100 m yang paling disukai ayahnya. Dia berjanji untuk mendapatkan kembali medali itu. Semangat Carl Lewis meningkatkan keberaniaannya menembus halangan, hingga ia kembali berhasil mengumpulkan 9 medali emas beberapa tahun kemudian.

Carl Lewis adalah salah satu contoh orang sukses. Ia mempunyai keberanian yang tinggi untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa atau tidak akan pernah dikerjakan oleh orang-orang yang biasa-biasa saja. Mereka konsisten menciptakan kemajuan terus menerus. Ekhorutomwen E.Atekha menerangkan, “All you need to keep moving is your ability to keep being courageous. – Segala sesuatu yang menggerakkan dirimu adalah kemampuanmu untuk memacu keberanian.” Mereka senantiasa mempunyai keberanian yang tinggi untuk mengubah kehidupan karena mereka mempunyai visi, melakukan aksi dan mempunyai semangat yang luar biasa.*

*Andrew Ho adalah salah satu motivator terbaik di Asia. Ia dapat dihubungi di email: andrewhosc@hotmail.com

Menggunakan Pengaruh dan Kekuatan







“The measure of a man is what he does with power.
– Ukuran nilai seorang manusia adalah apa yang ia lakukan dengan kekuatannya.”
Pittacus

Manusia mempunyai kemampuan yang berbeda. Dengan kemampuan tersebut manusia mengejar cita-cita, dan mewujudkan harapan serta mengemban tanggung jawabnya. Semakin tinggi cita-cita yang berhasil ia capai, berarti semakin besar kekuatan dan pengaruh yang dimilikinya. Pada saat itulah manusia mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar.

Dalam hal ini saya ingin belajar dari kehidupan seorang R.A Kartini. Hingga saat ini, kharisma tokoh wanita yang lahir di desa Mayong pada tanggal 21 April 1879 itu benar-benar luar biasa. Kharismanya tercipta dikarenakan cara Kartini dalam menggunakan pengaruh dan kekuatannya. Kata Henry Ward Beecher, “Greatness lies not in being strong, but the right use of strength. – Prestasi yang besar bukan dikarenakan kekuatan, melainkan cara menggunakan kekuatan yang baik dan benar.”

Kekuatan dan pengaruh berasal dari berbagai segi, misalnya dari segi fisik, materi, spiritual, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Kekuatan utama R.A Kartini dalam berjuang dan memelopori emasipasi wanita di Indonesia adalah ilmu pengetahuan dan semangat juangnya yang tinggi. Dengan latar belakang dan pendidikan Belanda serta ilmu pengetahuan setelah mengeksplorasi kekayaan budayanya sendiri, Kartini berusaha menciptakan perubahan dalam realitas kehidupan masyarakat pada saat itu.

Dengan kekuatan itu pula, Kartini bercita-cita seluruh wanita di sekelilingnya bebas mendapatkan pendidikan membaca dan menulis. Melalui pendidikan, Kartini berharap wanita-wanita Indonesia mampu mengembangkan diri secara positif, meninggalkan budaya yang sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan jaman, serta melestarikan budaya tradisional. Lebih jauh, Kartini ingin kaumnya menyadari akan hak dan harga diri sebagai individu dan perlunya identitas sebagai warga negara.

Ide dan cita-cita tersebut ia tuangkan lewat surat-suratnya kepada Hildred Geertz. Menurut Geertz, Kartini menulis surat-surat itu sejak berusia 20-an tahun hingga ia meninggal dunia pada usia 24 tahun. Lewat tulisan-tulisan penanya, Kartini mengapresiasikan hidup dan upayanya untuk suatu kebebasan melalui ekspresi yang sangat kreatif.

Upaya keras Kartini untuk menciptakan perubahan mulai menampakkan hasil, ketika ia mendapatkan ijin membuka sekolah wanita di rumahnya pada tahun 1903. Dengan penuh semangat dan ketekunan, Kartini merancang sendiri program dan sistem pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter wanita-wanita muda, membekali mereka dengan keterampilan, pendidikan, seni dan sastra.

Namun setahun setelah pernikahannya pada 17 September 1904, Kartini meninggal dunia saat melahirkan anak pertama. Kartini tidak sempat melihat sekolah wanita pertama yang dibuka pada tahun 1916. Sekolah-sekolah itu merupakan sekolah perintis yang mendobrak tirani keterbatasan wanita Indonesia.

Kehidupan, kreatifitas, dan inovasi dari seorang Kartini telah menjadi tonggak sejarah, karena membawa perubahan besar terhadap kemajuan kaum wanita Indonesia. Kini semakin banyak wanita Indonesia berprestasi di berbagai bidang. Mereka merupakan realitas yang menunjukkan bahwa ide-ide dan pemikiran Kartini telah terwujud.

Bukan saja Kartini yang dapat menggunakan pengaruh dan kekuatannya. Mahatma Gandhi menerangkan bahwa, “Strength does not come from physical capacity. It comes from an indomitable will. – Kekuatan bukan hanya berasal kapasitas fisik, melainkan bersumber dari kemauan keras.” Artinya, selama masih ada kemauan serta semangat kemandirian, maka selalu ada peluang bagi kita untuk menciptakan perubahan.

Pengaruh dan kekuatan itu memang akan memberikan kualitas yang berbeda. Karena cara menggunakan pengaruh dan kekuatan ikut menentukan hasilnya. Mereka yang mengetahui bagaimana menggunakan pengaruh dan kekuatan itu kemungkinan besar memperoleh suatu dampak positif yang signifikan.

Misalnya orang-orang yang mempunyai peran penting sebagai figur publik atau sebagai pimpinan dalam bidang-bidang tertentu, maka pengaruh dan kekuatan mereka memberikan manfaat yang semakin besar pula. Jackie Chan dan Miss World merupakan contoh tokoh yang menggunakan pengaruh dan kekuatan dengan cara yang tepat. Kedatangan mereka ke Aceh beberapa waktu yang lalu tentu saja berpengaruh terhadap pembentukan opini positif dan simpati dunia terhadap bencana gempa bumi dan tsunami yang telah menimpa masyarakat Aceh.

Tetapi pengaruh dan kekuatan dari seseorang bisa menjelma menjadi tirani dan menyengsarakan manusia lain, jika kapasitas tersebut disalahgunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau digunakan melakukan penyimpangan-penyimpangan. William Shakespeare menerangkan, “O, it is excellent to have a giant's strength, but it is tyrannous to use it like a giant. – Mempunyai kekuatan yang besar akan sangat mengagumkan. Tetapi kekuatan itu akan menjadi tirani yang mengerikan jika digunakan seperti raksasa.”

Oleh sebab itu, marilah kita manfaatkan secara positif titipan Tuhan Yang Maha Esa berupa pengaruh dan kekuatan yang kita miliki saat ini. Kita dapat belajar dari R.A Kartini atau siapapun tokoh di dunia ini, yang tidak saja melaksanakan peran mereka dengan benar tetapi telah menggunakan pengaruh dan kekuatan mereka untuk menciptakan kemajuan. Ladang mereka dalam menciptakan suatu keadaan yang lebih baik bagi orang lain dan masyarakat sebenarnya masih selalu terbuka lebar dan tidak jauh dari kita.

* Andrew Ho dapat dihubungi melalui email: andrewhosc@hotmail.com.

Berpikir Negatif Tidak Menguntungkan



“No empowerment is so effective as self-empowerment. In this world, the optimists have it, not because they are always right, but because they are positive. Even when wrong, they are positive, and that is the way of achievement. – Tidak ada kekuatan yang paling efektif dibandingkan kekuatan dari dalam diri sendiri. Di dunia ini, hanya orang-orang optimis yang mempunyai kekuatan besar. Bahkan ketika segalanya berjalan keliru, mereka tetap positif dan itulah jalan menuju prestasi.”
David Landes - California

Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa berpikir negatif memberikan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Salah satu pengaruh berpikir negatif adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berpikir negatif juga menyebabkan seseorang tertekan dan kehilangan banyak energi. Dampak yang lebih buruk dari berpikir negatif adalah mengakibatkan seseorang tidak mampu lagi berbuat sesuatu untuk menciptakan prestasi maupun kebahagiaan.

Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini menjelaskan bagaimana pikiran yang negatif menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja. Tragedi itu bermula ketika pemuda tersebut harus pergi berjuang ke medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. Ia merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki.

Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan. Pasca kejadian itu, ia justru melalui hari-hari dengan keputusasaan, karena ia masih sangat mencintai wanita itu. Hingga suatu ketika ia mendengar bahwa mantan kekasihnya akan segera menikah.

Pemuda tersebut merasa senang bercampur sedih. Di satu sisi ia senang kekasih hatinya sudah dapat menemukan pengganti, tetapi ia sedih karena kekasihnya akan segera menjadi milik orang lain. Pemuda tersebut ingin melihat mantan kekasihnya tersenyum bahagia. Ia sengaja datang pada acara pernikahan dan terus memperhatikan wanita itu secara diam-diam.

Tetapi ia sangat terperanjat ketika melihat calon suami kekasihnya itu. Sebab pria itu adalah teman seperjuangan yang terputus kedua kakinya akibat perang. Pemuda tersebut sangat menyesal mengapa dulu ia berpikir negatif dan terburu-buru memutuskan untuk mengundurkan diri karena kakinya terputus satu. Mengapa ia tidak menemui kekasihnya terlebih dahulu dan menanyakan secara langsung? Tetapi semua sudah terlambat, pemikiran negatif hanya meninggalkan penyesalan.

Kisah tersebut sebenarnya menegaskan bahwa kita seharusnya memikirkan kemungkinan terbaik terlebih dahulu, sebelum memikirkan kemungkinan terburuk. Sebab apa yang terjadi di depan nanti mungkin jauh lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Semoga kita mempunyai satu kesamaan pendapat bahwa berpikir positif itu jauh lebih menguntungkan.

Karena itu budayakan berpikir positif dalam hidup Anda. Kemampuan berpikir positif terbentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang positif pula. Berikut ini merupakan tips mengkondisikan diri agar setiap saat berpikir positif.

Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif. Mungkin Anda cenderung lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan, penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian, kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi informasi tentang hal-hal yang negatif.

Pada saat yang sama, konsumsi berita-berita yang membangkitkan optimisme. Ada baiknya jika Anda berusaha bergaul hanya dengan orang-orang yang secara pasti memberikan masukan positif terhadap cara berpikir. Brian Tracy mengatakan, “Get around the right people. Associate with positive, goal-oriented people who encourage and inspire you. – Bergaulah dengan orang yang tepat. Bekerjasamalah dengan orang yang positif, yang berorientasi kepada hasil, mereka yang membangkitkan semangat dan menginspirasikan banyak hal kepadamu.” Dengan demikian, lambat laun cara berpikir Anda akan lebih positif.

Tips yang kedua adalah memfokuskan diri hanya kepada hal-hal yang positif. Dalam hal ini Anda dituntut untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa. Daripada memikirkan tentang sesuatu yang hilang dalam hidup, akan lebih baik bila Anda membuat daftar anugrah Tuhan YME yang membuat Anda merasa lebih bersyukur.

Contohnya jika Anda sedang kesal atas kemalangan yang menimpa, mungkin berupa ban kempes, macet, pekerjaan belum beres, kehilangan dan lain sebagainya. Daripada terus memikirkan kemalangan itu, apakah tidak sebaiknya Anda merenungkan betapa besar anugrah Tuhan Yang Maha Esa, karena keajaiban kerja milyaran sel dalam tubuh Anda. Anugerah itu memungkinkan Anda tetap bernafas, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Pada saat itulah, Anda akan dapat merasakan bahwa kemalangan yang sedang Anda alami tidaklah seberapa dibandingkan anugrah Tuhan YME. Sehingga Anda dapat berpikir positif lagi dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Tips selanjutnya adalah menerima kejadian apa adanya dan menghilangkan kesan negatif atau trauma. Namun jika trauma itu benar-benar sulit dihilangkan, bukan berarti itu merupakan tanda-tanda kelemahan Anda. Cobalah sekali lagi memikirkan solusi-solusi konstruktif dan melakukan sesuatu yang memudahkan usaha Anda melupakan segala trauma atau kesan negatif.

Sebaiknya praktekkan beberapa tips tersebut minimal dalam kurun waktu satu bulan. Pada saat itu Anda dapat menilai bahwa cara berpikir sangat menentukan apakah Anda mampu memperoleh hasil negatif ataukah positif. Kata Zig Ziglar, “It's not the situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that's important. – Bukan persoalan situasinya yang tidak tepat, yang terpenting adalah bagaimana kita mereaksi atau merespon situasi tersebut.” Pada saat yang sama Anda akan dapat menilai apakah benar berpikir positif sangat memudahkan Anda menjalani kehidupan ini? Setelah itu barulah Anda boleh memutuskan untuk berpikir negatif ataukah berpikir positif saja. Saya sangat yakin Anda mengerti mana yang harus dipilih!

*Andrew Ho adalah salah satu motivator terbaik di Asia. Ia dapat dihubungi di email: andrewhosc@hotmail.com.

Make A Life, Not Merely A Living - Ciptakan Kehidupan, Bukan Sekedar Hidup






“Your successes and happiness are forgiven you only if you generously consent to share them. – Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain.”
Albert Camus

Untuk dapat sekedar hidup, mungkin kita tidak perlu bersusah payah mencari peluang ataupun memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan manfaat diri kita. Namun sebagai mahluk yang paling spesial diantara mahluk ciptaan Tuhan YME, kita berkewajiban untuk mendapatkan kehidupan yang berarti. Kita harus berupaya semaksimal mungkin. Sebuah pepatah bijak menyebutkan, “Find a meaningful need and fill it better than anyone else. – Kejarlah sesuatu yang bermakna, dan gunakanlah setiap peluang yang ada secara lebih baik dari siapapun.”

Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih berarti. Langkah pertama adalah memperbesar kemauan untuk belajar. Manusia mempunyai pikiran yang luar biasa, maka gunakan pikiran tersebut untuk belajar menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup. Kita dapat belajar dari berbagai hal, diantaranya adalah belajar kepada pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan sebagainya. Maka tingkatkan terus kemauan belajar.

Langkah kedua supaya kehidupan kita lebih berati adalah mencoba melakukan sesuatu agar lebih dekat dengan impian yang diidamkan. Bekerjalah lebih keras, lebih aktif atau produktif. Langkah ini sangat efektif dalam meningkatkan kemungkinan mendapatkan uang, kekayaan atau segala sesuatu yang berharga bagi manusia.

Satu hal yang patut dijadikan pedoman bahwasanya kerja keras itu bukan semata-mata mengejar 5 P, yaitu power (kekuasaan), position (posisi), pleasure (kesenangan), prestige (kewibawaan) dan prosperity (kekayaan). Setiap usaha yang hanya berorientasi kepada lima hal tersebut memang menjamin kesuksesan atau bahkan hasil yang melimpah ruah, tetapi tidak menjamin sebuah akhir yang menyenangkan. Contohnya adalah sebuah fakta tentang delapan orang miliarder di Amerika Serikat yang berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Illionis pada tahun 1923. Mereka adalah orang-orang yang sangat sukses, tetapi mengalami nasib tragis 25 tahun kemudian.

Salah seorang diantara mereka adalah Charles Schwab, CEO perusahaan besi baja ternama pada waktu itu, yaitu Bethlehem Steel. Tetapi Charles Schwab mengalami kebangkrutan total. Sehingga ia terpaksa berhutang untuk membiayai hidupnya selama 5 tahun sebelum meninggal. Yang kedua adalah Richard Whitney, President New York Stock Exchange. Namun pria ini ternyata menghabiskan sisa hidupnya dipenjara Sing Sing. Orang ketiga adalah Jesse Livermore, raja saham “The Great Bear” di Wall Street. Tetapi Jesse mati bunuh diri.

Orang ke empat adalah “The Match King”, Ivar Krueger, CEO perusahaan hak cipta, yang juga mati bunuh diri. Begitu juga dengan Leon Fraser, Chairman of Bank of International Settlement, ia mati bunuh diri. Yang keenam adalah Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara. Tetapi ia sakit jiwa dan dirawat di rumah sakit jiwa hingga akhir hidupnya. Arthur Cutton sebelumnya adalah pemilik pabrik tepung terbesar di dunia, tetapi ia meninggal di negri orang lain. Sedangkan Albert Fall, waktu itu ia adalah anggota kabinet presiden Amerika Serikat. Namun ia meninggal di rumahnya di Texas ketika baru saja keluar dari penjara.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat sukses, tetapi merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka. Kehidupan mereka seakan-akan tidak berarti meskipun sebelumnya sangat kaya raya. Upaya terbaik memang dapat menghasilkan kesuksesan besar, tetapi bukan berarti merupakan jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai manusia yang penuh arti.

Karena itu langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengimbangi kerja keras dengan berbuat kebaikan. Seorang penulis pada abad 20-an yang berkebangsaan Perancis, André Gide, mendefinisikan kebaikan itu sebagai berikut; “True kindness presupposes the faculty of imagining as one's own the suffering and joys of others. – Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan orang lain.”

Kerja keras yang diimbangi dengan berbuat kebaikan akan menghasilkan semangat yang tinggi untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkan. Hal itu terdorong oleh keinginan untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Pada akhirnya kebaikan tersebut berpengaruh positif terhadap semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap dan ekonomi. James Allen, penulis buku berjudul As a Man Thinketh mengatakan, “Pemikiran serta perbuatan baik tidak mungkin mendatangkan hasil yang buruk; pemikiran dan perbuatan buruk tidak mungkin mendatangkan hasil baik.”

Dengan belajar, bekerja keras dan berbuat kebaikan maka kita akan dapat menciptakan kehidupan yang jauh lebih berarti. Langkah-langkah sebagaimana dijelaskan diatas terbukti juga sangat efektif menjadikan kesan positif tentang diri kita tidak mudah dilupakan orang. Saya meyakini bahwa kita masih mempunyai banyak kesempatan dan potensi untuk mendapatkan kehidupan berharga itu dimanapun dan apapun pekerjaan kita.

*Andrew Ho adalah salah satu motivator terbaik di Asia. Ia dapat dihubungi di email: andrewhosc@hotmail.com.

Pahami Tujuan Hidup




“People with goals succeed because they know where they're going.
– Orang-orang yang mempunyai suatu target berhasil mencapai sukses, sebab mereka mengetahui kemana arah langkah mereka.”
Earl Nightingale

Bayangkan jika kita melihat seekor kucing yang mengejar seekor tikus. Kemana pun tikus berlari maka kucing itu pun akan memperhatikan dengan pandangan yang sangat tajam dan sewaktu-waktu dengan sigap menyergap sang tikus. Tingkah kucing yang berlari kian kemari mengejar tikus tentu suatu pemandangan yang wajar.

Namun persepsi kita akan berbeda jika salah satu di antara kedua binatang tersebut tidak kelihatan. Misalnya saja hanya kucingnya yang nampak, sedangkan tikusnya tidak. Maka tingkah kucing itu tentu membuat kita tertawa. Sebab kita tidak mengetahui sasaran yang sedang dibidik oleh kucing tersebut.

Kiasan di atas dapat diartikan bahwasanya manusia mempunyai keunikan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, di antara manusia juga mempunyai perbedaan tujuan hidup. Si A misalnya boleh merasa aneh dengan tingkah laku Si B, sebab Si A tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh Si B.

Henry Ford mempunyai bakat dan tujuan hidup yang berbeda dengan Walt Disney, Andrew Carnegie, dan lain sebagainya. Henry Ford mempunyai tujuan memproduksi dan mendistribusikan mobil berkualitas secara masal. Sedangkan Walt Disney mempunyai tujuan hidup membahagiakan orang lain melalui hiburan. Lalu Andrew Carnegie ingin memproduksi dan medistribusikan baja ke seluruh dunia, dan masih banyak contoh lainnya. Faktanya, orang-orang yang sukses di dunia itu pasti mempunyai tujuan hidup.

Masing-masing di antara kita tentu juga mempunyai tujuan hidup. Tetapi saya heran mengapa tujuan hidup sebagian besar manusia di dunia ini tidak mampu berperan penting dalam mencapai kesuksesan? Setelah sekian lama saya mengamati, rupanya penyebab utama tujuan hidup itu tidak dapat berfungsi sebagai langkah penting untuk mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan kita sendiri dalam memahami dan mendefisikan tujuan hidup tersebut.

Sebagian besar di antara kita memang mempunyai tujuan hidup, tetapi terkadang jumlah tujuan hidup itu bisa sampai ratusan. Sifat tujuan hidup itu pun masih rancu atau tidak terperinci secara pasti. Agar hal itu tidak terjadi, maka sebaiknya buatlah konsep mengenai tujuan hidup untuk jangka waktu tertentu, misalnya untuk 1 minggu ke depan, 1 bulan atau satu tahun ke depan.

Pengambilan keputusan merupakan tahap selanjutnya yang sangat penting. Untuk itu berpikirlah lebih dalam, jernih dan terkontrol sebelum benar-benar memutuskan apa tujuan hidup Anda. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Your decisions determine your direction, and your direction determines your destiny. – Keputusanmu menentukan arah tujuan, dan tujuanmu menentukan keberuntunganmu.” Karena itu Anda akan memerlukan lebih banyak informasi agar dapat memutuskan sebuah tujuan hidup yang paling tepat.

Sebagai contoh adalah keputusan Nelson Mandela. Berdasarkan pengalaman dan latar belakang kehidupannya, ia memilih tujuan hidup membebaskan rakyat Afrika Selatan dari tekanan politik rasialisme. Sejak tahun 1942, ia sering terlibat aksi-aksi dan organisasi politik. Kehidupan Nelson berubah sebagai konsekuensi atas keputusannya terjun ke dunia politik.

Sepanjang tahun 1950-an, Mandela selalu menjadi korban tekanan kekuasaan. Nelson dipenjarakan bertahun-tahun, berpindah-pindah dari penjara pulau Robben, Pollsmoor di Cape Town, dan penjara Victor Verster. Ia baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990.

Nelson berhasil menerima hadiah Perdamaian Nobel pada tahun 1993 dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan 10 Mei 1994 hingga Juni 1999. Semua berawal dari keputusannya memperjuangkan hak asasi manusia dan persamaan ras di Afrika Selatan sebagai tujuan hidup. Karena itu membuat keputusan mengenai apa tujuan hidup Anda merupakan langkah yang sangat penting.

Setelah membuat keputusan mengenai tujuan hidup, maka langkah berikutnya adalah menuliskan tujuan hidup tersebut. Menuliskan tujuan hidup dimaksudkan untuk memudahkan Anda memahaminya. Jika tujuan hidup itu ditulis, itu artinya Anda sudah menciptakan instruksi yang jelas mengenai apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana mengembangkan rencana berikutnya.

Langkah-langkah tersebut sangat efektif digunakan untuk dapat memahami tujuan hidup. Pemahaman terhadap tujuan hidup sangat penting sebab proses pencapaian tujuan hidup berkembang dari pemikiran hingga menjadi sketsa, dari sketsa ke tindakan, dan dari tindakan ke pencapaian yang sesungguhnya. Goethe mengatakan, “Hal terbesar di dunia ini bukanlah dimana Anda berdiri, melainkan kemana Anda akan pergi.” Itu artinya, jika Anda mampu menetapkan, memahami dan memperjelas tujuan hidup, maka kemungkinan untuk meraih sukses juga akan lebih besar.

*Andrew Ho adalah salah satu motivator terbaik di Asia. Ia dapat dihubungi di email: andrewhosc@hotmail.com

Bertanggung Jawab Terhadap Kehidupan






“If it is to be, it is up to me
Jika segalanya harus terjadi, maka semua itu akan tergantung pada diriku sendiri.”
– Unknown –

Bila pepatah lama tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa kita, kurang lebih artinya adalah ‘hanya diri kita yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri’. Apa yang akan terjadi terhadap diri Anda di tahun-tahun mendatang sepenuhnya terletak di tangan Anda. Begitupun segala kemungkinan target yang bakal Anda capai di tahun-tahun tersebut tergantung pada diri Anda sendiri.

Untuk mendapatkan kemungkian hasil yang optimal dibutuhkan sebuah sikap bertanggung jawab terhadap anugrah kehidupan ini. “The price of greatness is responsibility. – Harga sebuah kesuksesan besar adalah sikap yang bertanggung jawab,” tegas Winston Leonard Spencer Churchill. Oleh sebab itu, aspirasikan rasa tanggung jawab kita terhadap hidup ini dengan sebaik-baiknya.

Menurut saya ada beberapa ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggung jawab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri sendiri. Bersamaan dengan hal itu, kita juga harus memahami tujuan hidup ini agar langkah yang kita kerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi.

Satu hal yang ingin saya tegaskan bahwasanya kehidupan atau kesuksesan kita selanjutnya tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan. Tanggung jawab kita dalam merespon keadaan lebih menentukan keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula.

Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat.

Sedangkan saudara kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif. Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menhancurkan diri sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan tindak kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupakan penyebab dari nasib buruknya itu.

Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggung jawab hidup yang besar. Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu ia merasa bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik.

Sedangkan sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggung jawab kehidupan ini dengan baik. Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Sehingga ia merasa tidak perlu bertanggung jawab terhadap kehidupan ini.

Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Di lain pihak sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka. Perbedaan tingkat rasa tanggung jawab hidup diantara mereka berdua telah menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.

Sekali lagi saya tegaskan, hanya diri kita sendirilah yang bertanggung jawab menentukan kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggung jawab terhadap nasib ataupun kesuksesan kita. Peran orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapi usaha kita. Zig Ziglar mengatakan, “You are the only one who can use your ability. It is an awesome responsibility. – Anda adalah satu-satunya orang yang dapat menggunakan kemampuan Anda sendiri. Hal itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab Anda.”

Kalaupun suatu hal buruk menimpa kita, maka sikapi keadaan tersebut dengan penuh tanggung jawab. Einstein memberikan petunjuk, “We have to do the best we can. This is our sacred human responsibility. – Kita harus melakukan yang terbaik. Itu merupakan tanggung jawab kita sebagai umat manusia.” Artinya, kita senantiasa dituntut untuk menjalankan peran atau tanggung jawab hidup ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga kehidupan kitapun senantiasa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

* Andrew Ho adalah penulis buku best seller, salah satu motivator terbaik di Asia, dan juga seorang pimpinan sebuah perusahaan direct selling. Ia dapat dihubungi di email: andrewhosc@hotmail.com.

Memerangi Tekanan Waktu




Dalam era yang menuntut kita untuk menyelesaikan segala hal dengan cepat seperti saat ini, kita akan sangat mudah terjebak dalam rutinitas yang padat. Anda atau diri saya sendiri mungkin sedang bekerja keras untuk mencapai suatu karir yang penting atau membesarkan usaha. Tak jarang kesibukan seperti itu menempatkan kita pada sebuah tekanan waktu.

Ada sebuah kisah tentang keluarga yang semula hidup sederhana. Berkat kerja keras pasangan suami istri itu dapat membangun sebuah bisnis yang cukup besar. Tetapi mereka lupa dan benar-benar terjebak dalam kesibukan yang sangat menyita waktu. Bahkan mereka menjadi sangat jarang berkomunikasi dengan Ani, 4 tahun, putri semata wayang mereka.

Suatu ketika Ani bermain dan melukis diri dan keluarganya. Kerinduan pada kehangatan kasih sayang sebuah keluarga ia luapkan pada lukisan yang ia goreskan pada mobil mahal kesayangan ayahnya. Ia tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan akan memancing amarah orang tuanya.

Tatkala sang ayah mengetahui mobil mahalnya penuh dengan goresan coretan-coretan, maka ia sangat marah. Dengan penuh amarah, sang ayah langsung menghukum Ani. Sampai-sampai pergelangan tangan kanan Ani terluka. Selama dua hari tak dihiraukannya, sampai pada akhirnya diketahui bahwa luka sudah parah dan baru segera dilarikan ke rumah sakit. Tetapi sudah terlambat, dokter mengatakan bahwa pergelangan tangan Ani harus diamputasi.

Pada saat Ani tersadar sedang dirawat di rumah sakit dan tangan kanannya tidak ada, ia menangis dan memohon ampun kepada ayahnya. Ia mengira tangan kanannya disembunyikan oleh ayahnya. Ia berkata, “Ayah, saya berjanji tidak akan mencorat-coret mobil Ayah lagi. Saya berjanji tidak akan nakal lagi. Tapi tolong Ayah, kembalikan tangan kanan saya.”

Sang ayah menangis mendengar kalimat-kalimat penyesalan yang terlontar dari mulut putrinya. Ia sangat menyesal karena telah menghukum Ani, putri yang sangat ia cintai. Padahal sebelumnya ia mengira bahwa kesuksesan yang berhasil ia bangun dan mobil mahal itu sangat berharga. Maka sejak kejadian itu ia merasa bahwa harta dan kesuksesan yang telah ia peroleh begitu hampa dan tidak berarti sama sekali. Akhirnya, ia bunuh diri karena tidak tahan menyadari kenyataan pahit tentang dirinya.

Sebenarnya bekerja keras hingga lupa waktu bukan hanya terjadi pada orang tua Ani saja. Banyak sekali orang-orang yang terlalu hanyut dengan pekerjaan untuk meningkatkan kualitas hidup, terutama orang-orang yang berada di kota-kota besar. Akibatnya, mereka menjadi buta karena kehilangan identitas dan cenderung bersikap reaktif karena tidak lagi peka pada hal-hal yang akan terjadi.

Dampak berikutnya yang mereka rasakan adalah kehidupan yang terasa begitu hampa. Hal itu merupakan realita yang tidak dapat disangkal lagi. Sebuah organisasi Tom Peters meneliti dan telah menemukan fakta bahwa lebih dari 50% pebisnis eksekutif di Amerika merasa ‘emptyness’ atau kehidupan yang hampa.

Pada dasarnya, berlomba-lomba berusaha keras bukanlah suatu hal yang keliru. Tetapi jangan sampai padatnya kesibukan menjadikan kita kehilangan identitas. Oleh sebab itu, jangan pernah lupa meluangkan waktu khusus untuk menyadari kenyataan tentang diri sendiri, yaitu hal-hal yang paling berharga bagi kita dan apa saja yang bisa kita lakukan.

Langkah seperti itu merupakan suatu bentuk refleksi diri dan akan sangat membantu kita dalam menempatkan prioritas. Bila kita benar-benar berkomitmen untuk mencapai prioritas tersebut maka kita akan mudah memerangi tekanan waktu, dimana kita lebih siap meningkatkan kemampuan, merespon keadaan atau tantangan yang semakin besar dengan baik serta menjadikan kehidupan kita semakin berarti.

Bacalah satu pesan di bawah ini :

Luangkan waktu untuk bekerja, Ia adalah hadiah bagi kesuksesan.
Luangkan waktu untuk saling mencintai, Ia adalah hidup yang suci.
Luangkan waktu untuk bermain, Ia merupakan rahasia dari awet muda.
Luangkan waktu untuk membaca, Ia adalah asas pengetahuan.
Luangkan waktu untuk membantu teman, Ia adalah sumber kegembiraan.
Luangkan waktu untuk impian, Ia menghidupkan harapan.
Luangkan waktu untuk tertawa, Ia merupakan bumbu kehidupan.
Luangkan waktu untuk iman, Ia jalan ketakwaan.
Luangkan waktu untuk berdoa, Ia mendekatkan dirimu dengan Tuhan dan membersihkan debu bumi dari matamu.

Selamat mencoba !

* Andrew Ho adalah motivator Asia dan penulis buku best seller Highway to Success.

Success is Not Forever - Sukses Bukan Selamanya




Pengertian mengenai sukses cukup beragam. Ada bermacam pendapat mengenai apa arti sukses. Tetapi saya berpendapat bahwa sukses adalah proses pencapaian tujuan-tujuan hidup jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain, pencapaian suatu prestasi bukan merupakan akhir dari segalanya. Itulah mengapa saya mengatakan bahwa sukses bukan selamanya.

Pendapat demikian bertolak pada banyaknya fakta yang menyebutkan orang-orang yang sudah berhasil merengkuh kejayaan atau posisi karir yang strategis, namun mereka hancur tidak lama kemudian. Di antara mereka ada yang dari kalangan politikus, artis, pebisnis, atlit, dan lain sebagainya. Kesuksesan mereka tidak berlaku selamanya sebab mereka tidak lagi sanggup menghadapi tekanan-tekanan atas tuntutan-tuntutan hidup sehari-hari.

Kehidupan ini terus berubah. Ibaratnya kehidupan ini adalah suatu olimpiade, tiada hari tanpa bertanding. Seiring dengan perkembangan waktu, tantangan hidup yang harus kita hadapi juga terus menerus berkembang. Karena itu kita harus siap secara mental dan emosional untuk menyesuaikan diri agar mampu bertahan ataupun menciptakan prestasi-prestasi baru yang lebih baik.

Dengan apa kita berusaha mencapai cita-cita, mempertahankan ataupun meningkatkan cita-cita tersebut? Kita harus melakukan beberapa hal, diantaranya adalah mencari potensi dari dalam diri yang paling kita butuhkan. Setiap orang mempunyai potensi yang berbeda-beda untuk dapat dioptimalkan fungsinya, entah dalam bentuk kecerdasan, keahlian, ataupun kemampuan-kemampuan lainnya. Saint Francis de Sales mengatakan, “Bersabarlah terhadap segala sesuatu, tetapi terutama bersabarlah kepada Anda sendiri. Jangan patah semangat karena ketidaksempurnaan Anda, tetapi mulailah untuk mengatasinya – setiap hari mulai dengan tantangan baru.”

Langkah berikutnya adalah mengasah potensi dari dalam diri kita tersebut dan mengerahkan seluruh energi dengan berusaha keras untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu lakukanlah aktifitas-aktifitas yang dapat meningkatkan kemampuan. Jangan berhenti melakukan aktifitas-aktifitas tersebut, jadikanlah kebiasaan hidup sehari-hari hingga kita berhasil membantuk masa depan yang kita inginkan.

Pada proses ini kita akan sangat membutuhkan sikap optimis. Sebab untuk mencapai suatu kemajuan atau perubahan besar, maka kita juga harus siap berpindah dari zona nyaman. Dalam hal ini, target atau impian yang ada dalam hati dan pikiran merupakan kekuatan yang sangat besar sebagai penopang optimisme kita.

Oleh sebab itu, setelah suatu target tercapai, maka segera perbarui target selanjutnya. Perbarui visi masa depan secara terus menerus. Suatu visi akan memotivasi kita untuk terus bertumbuh, berubah, dan berjuang mencapainya. Ketika suatu visi itu jelas dan selalu berkembang, berarti kita akan siap belajar dan mengarungi suatu pengalaman hidup yang menyenangkan. Sebaliknya, tanpa visi baru akan menyebabkan kita mengalami stagnasi dan akhirnya menjadikan kita mati.

Sementara itu, visi atau sesuatu yang berharga dalam hidup kita tidak akan dapat kita capai sendirian. Kita perlu melibatkan orang lain dalam langkah-langkah mewujudkan visi tersebut. Herman Melville menerangkan, “Kita tidak dapat hidup untuk diri kita sendiri. Beribu-ribu jaringan kita berhubungan dengan sesama manusia.”

Itu artinya, suatu keberhasilan tidak mungkin hanya bergantung pada diri kita sendiri maupun orang lain. Disamping kita berusaha keras dan meningkatkan kemampuan, maka kita juga harus dapat membangun hubungan dengan orang lain atau belajar dari mereka. Kita harus memiliki keseimbangan dalam bertindak.

Di lain pihak, bersikap bijaksana dalam menganggarkan keuangan merupakan hal penting untuk mencapai ataupun mempertahankan prestasi. Di antara orang-orang sukses yang kemudian hancur itu tidak jarang disebabkan kecerobohan mereka dalam membelanjakan uang. Mereka tidak memikirkan bagaimana mewujudkan target berikutnya dengan uang yang mereka miliki. Sehingga pada saat kondisi keuangan mereka memburuk, mereka tidak lagi mampu melakukan hal-hal berarti yang dapat mendekatkan mereka terhadap suatu target baru ataupun kehidupan yang lebih baik.

Hal yang paling kita butuhkan seterusnya adalah memperluas kapasitas atau kemampuan kita. Kita dapat belajar dari apapun, termasuk belajar dari proses selama bertumbuh. Proses selama kita bekerja dan kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan merupakan bagian dari solusi supaya kita lebih matang dan waspada untuk berkembang kembali. Dengan kemampuan dan kebijaksanaan yang selalu lebih baik, kita menjadi lebih siap melaksanakan langkah-langkah menciptakan sukses selanjutnya, mempertahankan dan meningkatkan kesuksesan atau prestasi dalam hidup kita.

*Andrew Ho adalah motivator Asia dan penulis buku best seller Highway to Success.

Humor Bagi Kehidupan Kita




“Unfortunately, some people believe their schedules are more important than their lives. – Patutlah disayangkan jika ada orang yang mengira bahwa daftar tugas yang harus mereka selesaikan itu lebih penting dibandingkan kehidupan mereka sendiri.”
– David Leonhardt
(dikutip dari The Reader's Digest)

Di era modern, dimana persaingan sudah sangat padat, kita dituntut berusaha lebih keras dan cepat. Padahal kita juga harus menghadapi persoalan yang kian pelik di rumah dan pekerjaan, tugas yang semakin menumpuk dan belum terselesaikan, kehilangan, jadwal tertunda, tidak ada solusi dan lain sebagainya. Semua itu menjadikan kita mudah stres, sebab seakan tidak ada lagi nilai-nilai positif yang dapat membahagiakan.

Pekerjaan dan krisis atau kehilangan sering dikaitkan dengan stres. Humor merupakan salah satu cara mengatasi tekanan-tekanan semacam itu. Bahkan humor juga mampu mempertahankan dan meningkatkan segala hal yang positif di dalam diri kita lebih optimal. Kemampuan seseorang dalam menciptakan humor dalam kehidupan mereka sangat berpengaruh terhadap kondisi emosional, kesehatan, dan hubungan sosial. Ketiganya pun merupakan faktor utama penyokong terselesaikannya semua persoalan dan tercapai suatu kesuksesan.

Humor membantu meringankan beban akibat stres dan mengendalikan emosi menjadi lebih baik dari biasanya. Sultanoff menegaskan bahwasanya, “Anecdotal evidence has long supported the proposition that distressing emotions and humor cannot occupy the same psychological space. – Berbagai bukti telah menyebutkan bahwa tekanan emosi dan humor tidak dapat terjadi dalam satu suasana psikologis.”

Humor sangat efektif mengarahkan pemikiran menjadi positif. Humor akan membuat hati kita senang. Bila hati kita senang, otomatis kita akan bersikap lebih baik terhadap orang lain, lebih mudah berpikir dan menemukan alternatif-alternatif baru yang belum pernah terbayangkan. Sehingga humor menjadikan kita siap bekerja kembali dengan lebih giat dan kreatif dalam menciptakan prestasi dalam kehidupan ini.

Sementara itu, humor sering membuat kita tertawa. Pada saat tertawa, sistem imun atau kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Ada yang menyebutkan bahwa tertawa merupakan olahraga organ dalam tubuh dan sangat efektif mengembalikan kondisi kesehatan.

Para pakar kesehatan menyatakan bahwa hati yang senang mampu menangkal penyakit, khususnya efek dari stres yang berkepanjangan. Norman Cousins menegaskan, “Jika kita tertawa lepas selama 10-20 menit maka kita akan terbebas dari rasa sakit selama puluhan jam berikutnya.” Tidak mengherankan bila kita merasa kondisi fisik ini lebih baik setelah tertawa. Dengan kondisi fisik yang lebih baik artinya kita akan memiliki energi yang lebih besar dalam berusaha mencapai kesuksesan yang kita inginkan.

Humor sangat bermanfaat dalam aktifitas kita sebagai mahluk sosial. Sebab dengan kemampuan menciptakan humor maka kita akan mudah berkomunikasi secara intensif dan membangun suatu hubungan sosial. Apalagi di era tehnologi mutahir seperti sekarang ini, kita dapat memanfaatkan tehnologi untuk mengirim maupun menerima humor secara lebih luas. Misalnya kita kirimkan cerita, gambar lucu dan lain sebagainya melalui internet yang menjangkau seluruh dunia. Hampir dapat dipastikan bahwa hubungan sosial yang lebih baik dan luas akan meningkatkan potensi kesuksesan.

Humor memang senantiasa diperlukan, dalam pergaulan, bisnis, produk, dan lain sebagainya. Perhatikan bahwa perhatian kita akan lebih besar terhadap hal-hal yang mengandung unsur humor. Misalnya bila kita mengikuti seminar yang dibawakan dengan penuh humor, maka kita akan mengikuti seminar tersebut dengan sepenuh hati sampai selesai. Padahal mungkin seminar tersebut sudah berlangsung 5 jam. Bahkan ketika pulang dari seminar tersebut kita masih tersenyum, dengan membawa perasaan senang dan semangat yang lebih besar.

Sebenarnya terdapat banyak sekali cara yang menjadi sumber humor dan menyebabkan kita tertawa, misalnya memberi nama lucu kepada benda-benda yang kita punya, lebih banyak memberi daripada menerima, menonton acara-acara, suara-suara dan wajah yang lucu, membaca cerita humor dan lain sebagainya. Tetapi kita harus memperhatikan apakah humor itu sehat ataukah tidak. Humor yang sehat mampu mengurangi stres, memberikan perspektif baru dan perasaan lebih baik. Sedangkan humor yang menyakiti bisa menyinggung perasaan orang lain, meningkatkan ketegangan, dan menjadikan suasana perasaan lebih buruk.

Secara umum target humor mengarah kepada diri sendiri itu lebih menyehatkan. Sebab pada saat kita mentertawakan diri sendiri, maka orang di sekitar kita akan merasa lebih aman karena mereka merasa bukan merupakan target dari humor tersebut dan mereka menjadi terhibur. Misalnya ketika saya menceritakan pengalaman sewaktu mengunjungi Eropa Timur, tepatnya saat berada di Jerman.

Waktu itu saya ingin ke toilet. Ada dua pintu, yang satu bertuliskan dumen, dan yang satunya lagi bertuliskan herren. Saya berspekulasi bahwa dumen adalah toilet pria. Tetapi setelah saya buka, dibalik pintu itu ternyata semuanya wanita. Saya malu sekali waktu itu. Banyak orang tertawa saat saya menceritakan pengalaman lucu tersebut. Setidaknya saya telah menyebabkan orang lain senang dan merasa nyaman serta lebih dekat dengan saya. Saya yakin telah mendapatkan keuntungan dari aktifitas humor tersebut dari segi kesehatan, emosional dan hubungan sosial.

Jadi jangan selalu menganggap segalanya terlalu serius. Sangatlah penting menciptakan humor di tengah tekanan persoalan atau pekerjaan yang harus kita hadapi dan persaingan yang begitu ketat. Manfaat humor bagi kehidupan sosial, kesehatan dan emosional, sebagaimana diuraikan diatas, cukup menjelaskan bahwa humor merupakan mekanisme yang sangat potensial. Bukan sekedar humor bila saya kemudian menganjurkan Anda untuk mengasah dan mencoba menggunakan kemampuan Anda dalam menciptakan humor untuk membangun kesuksesan yang Anda dambakan. Karena kehidupan kita sebenarnya jauh lebih menyenangkan dibandingkan pekerjaan dan persoalan yang harus kita selesaikan.

*Andrew Ho adalah motivator Asia, pengusaha, dan penulis buku best seller Highway to Success

Ayah Miskin Tidak Miskin



“Formal education will make you a living, self-education will make you a fortune. – Pendidikan formal akan memberimu kehidupan, sedangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman akan memberimu keberuntungan.”
Jim Rohn


Robert T. Kiyosaki saat ini semakin populer saja. Tulisannya berjudul Rich Dad Poor Dad, telah menjadi inspirasi banyak orang untuk mendapatkan kebebasan keuangan. Sementara dalam buku lainnya, Robert T. Kiyosaki mengungkapkan teori Cashflow Quadrant. Ia menyarankan dan mengungkapkan tips bagaimana berpindah kuadran, dari kuadran E (pegawai) dan kuadran S (pekerja lepas) ke kuadran B (pebisnis) dan kuadaran I (investor).

Dalam tulisannya Kiyosaki mengungkapkan bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan kebebasan waktu dan keuangan. Sementara pendidikan bukanlah syarat mutlak untuk mendapatkan kebebasan waktu maupun keuangan. Inti pesan dalam buku-buku tersebut telah mengilhami optimisme banyak orang yang tidak berpendidikan dalam meraih kesuksesan.

Tetapi bagi sebagian orang, tulisan Robert T. Kiyosaki itu telah memicu pertanyaan. Bila pendidikan bukan faktor penentu kesuksesan atau mendapatkan kekayaan, lalu apakah pendidikan tidak penting? Saya sering mendapatkan pertanyaan seperti itu, di radio maupun dalam seminar (public talk).

Saya berpendapat bahwa kekayaan yang diungkapkan oleh Robert T. Kiyosaki tidak dapat diartikan dari segi materi saja. Kekayaan meliputi ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang. Saya sendiri mengapresiasikan ‘Ayah miskin’ dalam buku Kiyosaki sebenarnya adalah orang kaya dan sukses.

Memang ‘Ayah miskin’ dalam tulisan Kiyosaki tidak sekaya ‘ayah kaya’ dari segi materi. Namun dari segi ilmu pengetahuan dan karir, ‘ayah miskin’ tergolong orang kaya dan sukses. Gelar Ph.D yang telah diraih ‘ayah miskin’ menunjukkan bahwa ia kaya ilmu pengetahuan, sehingga mampu meraih gelar yang cukup tinggi di dunia pendidikan. Dengan ‘kekayaannya’ yaitu ilmu pengetahuan dan pendidikan, ‘ayah miskin’ berhasil meraih posisi sebagai kepala Departemen Pendidikan di negara bagian Hawaii. Prestasi ‘ayah miskin’ itu menunjukkan bahwa selain kaya ia juga sukses dalam karir.

Berdasarkan uraian diatas, saya bermaksud menegaskan bahwa pendidikan di sekolah sangat penting. Pendidikan sekolah memang tidak menjamin seseorang pasti berhasil meraih kesuksesan atau kekayaan. Tetapi sistem, kedisiplinan dan ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah melatih para pembelajar bertindak disiplin dan bijaksana, bersikap positif, serta memiliki cara berpikir logis. Ketiga faktor itu sangat berpengaruh terhadap prospek kesuksesan seseorang dalam karir maupun keuangan.

Salah satu contoh pendidikan yang hanya ada di sekolah adalah strategi belajar. Strategi yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah tersebut sangat membantu mereka memperbaiki kualitas pemikiran dan sikap. Semakin baik kualitas pemikiran dan sikap seseorang mengindikasikan kualitas kehidupan yang baik juga. Tidak sedikit orang-orang yang telah membuktikan bahwa ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan selama belajar di sekolah sangat bermanfaat untuk mengimplementasikan impian mereka kedalam kenyataan dan mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Tetapi bukan berarti pendidikan dari sekolah itu sudah mencukupi kebutuhan kita akan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Untuk seterusnya, kita harus aktif mencapai kemajuan dengan terus belajar. Belajar adalah cara yang paling produktif menggunakan waktu dengan cara yang bijaksana dan mendidik, serta mendukung upaya kita mengembangkan diri dan mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Bisa jadi kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang luar biasa selama bergaul dengan orang-orang yang antusias dan penuh semangat, atau orang-orang yang mau berbagi nilai-nilai positif dengan kita. Kita dapat juga belajar dan memperbarui kehidupan lewat buku-buku, kaset, dan seminar. Dengan kata lain, kita harus senantiasa belajar dari universitas kehidupan ini atau sering disebut pula dengan School of HardKnocks.

Alfin Toffler menegaskan tentang pentingnya melakukan pencarian ilmu pengetahuan, informasi dan pengalaman secara terus menerus. Ia mengatakan, “The illiterate of the year 2000 will not be the individual who cannot read and write, but the one who cannot learn, unlearn, relearn. – Orang buta huruf pada tahun 2000-an bukanlah orang yang tidak dapat membaca ataupun menulis, melainkan orang yang tidak mau belajar, tidak belajar, dan tidak belajar kembali. ”

Di sekolah mungkin kita dapat belajar mengenai strategi berbisnis berdasarkan wilayah atau jenis bisnis secara umum. Tetapi untuk mengembangkan bisnis berdasarkan tempat dan jenisnya secara spesifik, kita harus belajar dari buku, pengalaman, orang lain dan lain sebagainya. Di sekolah mungkin kita belajar mengenai manajemen, ilmu keuangan, dan bisnis. Sedangkan dari universitas kehidupan ini kita dapat belajar dan menguasai ilmu pengetahuan bagaimana menciptakan kekayaan, salah satunya belajar dari buku tulisan Kiyosaki itu.

Mungkin tidak pernah ada sekolah formal yang khusus memberi pelajaran supaya kita menjadi orang tua yang baik. Tetapi di sekolah kita pasti diajar bersikap disiplin dan bersopan santun. Bukan ide yang buruk seandainya kita juga punya kemauan untuk menggunakan apa yang sudah kita peroleh di sekolah sambil belajar dari kehidupan ini untuk menjadi orang tua yang lebih bijaksana.

Menjadi bagian dari masyarakat L3 – life-long learning, atau belajar untuk seterusnya merupakan langkah efektif untuk memperkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Pendidikan dari kehidupan dan sekolah merupakan paduan pendidikan yang paling ideal. Pendidikan dari keduanya menjadikan kita kaya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dapat kita manfaatkan untuk mengekspansi kualitas kehidupan, menjadi lebih bahagia dan kaya dari segi materi maupun ilmu pengetahuan, atau menjadi segala yang terindah.

Lalu saya berkesimpulan bahwa ide-ide maupun personifikasi ‘ayah kaya’ dan ‘ayah miskin’ yang disampaikan oleh Kiyosaki bukan berarti kita dapat mengabaikan pendidikan formal ataupun pelajaran yang bisa kita dapatkan dari kehidupan ini. ‘Ayah miskin’ dalam Rich Dad, Poor Dad sangatlah kaya ilmu pengetahuan dan pengalaman dari pendidikan maupun kehidupannya. Menurut saya, ‘ayah miskin’ itu sesungguhnya tidak miskin.

* Andrew Ho adalah motivator Asia, pengusaha, dan penulis buku best seller Highway to Succes

Mengapa Kita Harus Menunda Kenikmatan Hidup?







Semua orang tentu sangat mendambakan kebebasan keuangan. Sayapun terinspirasi untuk menulis sebuah buku yang mengulas cara mendapatkan kebebasan uang, yang mengungkapkan pola memanajemen keuangan. Banyaknya orang yang sulit menjadi kaya meskipun penghasilan mereka tidak sedikit merupakan ide dasar yang membangun keinginan saya menulis buku tersebut.

Sebenarnya kebebasan keuangan menurut saya tidak hanya berkaitan dengan uang. Tetapi suatu kebebasan untuk tidak menjadi budak uang. Semua orang juga bisa mendapatkannya. Beberapa langkah menuju kebebasan keuangan yang paling efektif pada intinya adalah berusaha menunda kenikmatan hidup untuk sementara waktu saja.

Memang tidak ada cara mudah untuk mendapatkan kebebasan keuangan. Kata Bererly Sills, “Tidak ada jalan pintas kemanapun juga yang pantas dilalui.” Satu-satunya jalan adalah berusaha dan bekerja sekeras mugkin. Hasrat untuk mendapatkan kebebasan itupun sebenarnya merupakan anugrah dari Tuhan YME agar kita mau berusaha mewujudkan diri sebagai yang terbaik dan mencapai yang terbaik pula.

Pendapat Donald Kendal berikut ini turut mempertegas supaya kita senantiasa giat dalam bekerja. “Satu-satunya tempat dimana kesuksesan datang sebelum kerja hanya ada di dalam kamus,” katanya. Karena itu, kita harus segera meninggalkan zona nyaman. Berusaha keras, dan tentu saja dengan menghadapi tantangan yang ada, lebih menjamin kita berada lebih dekat dengan kesuksesan. “A step to hardworking can lead to a step of a thousand successes. – Sebuah langkah kerja keras menjadikan kita selangkah lebih dekat dengan ribuan kesuksesan,” tegas Jennifer Amafibe.

Setelah bekerja keras itu, mungkin penghasilan kita tidak seketika membebaskan kita dari masalah keuangan. Tetapi melakukan langkah pengendalian merupakan langkah terbaik untuk memulai menjadi seorang yang bebas masalah keuangan. Langkah pengendalian yang harus kita lakukan adalah mengontrol pengeluaran supaya lebih rendah dari pendapatan, menabung dan mengurangi hutang.

Mengontrol pengeluaran sangat penting, bahkan sebelum kita bekerja mencari uang. Tidak perlu tergoda untuk membelanjakan uang setelah mendapatkan sedikit saja tambahan. Misalnya saja setelah mendapatkan bonus ataupun THR langsung mengganti TV lama dengan yang baru atau menukar sofa yang lama dengan yang lebih baru. Jangan membiarkan nafsu untuk membeli hingga uang Anda benar-benar habis. Sebab pengeluaran yang tidak terkontrol dapat menimbulkan semakin banyak biaya dan hutang yang menumpuk.

Hidup sederhana sangat efektif mempermudah kita mengontrol pengeluaran. Pengeluaran yang lebih rendah dari pendapatan akan meningkatkan kerja mesin pertumbuhan ekonomi kita. Selanjutkan kesederhanaan itupun menciptakan kualitas kehidupan yang lebih damai dan membahagiakan.

Hal itu sudah terbukti pada sebagian besar milyuner di negara-negara maju. Meskipun mereka bebas dari masalah keuangan, tetapi kehidupan mereka penuh dengan kesederhanaan. Dalam buku The Millionaire Next Door dikatakan bahwa mereka hidup below their means. Artinya, mereka hidup sangat sederhana, jarang membeli mobil atau rumah baru. Sehingga disamping mereka bebas masalah keuangan apalagi hutang, mereka juga benar-benar menikmati kehidupan ini.

Hidup sederhana bukan berkonotasi negatif, misalnya pelit, irit, murah, dan lain sebagainya atau sama sekali tidak pernah berbelanja. Hidup sederhana hanya berbelanja kebutuhan yang sangat diperlukan. Hidup sederhana berbeda dengan kehidupan yang mementingkan penampilan atau pamer kekayaan yang memaksa kita bersikap konsumtif.

Will Rogers menerangkan, “Terlalu banyak orang menghabiskan uang yang telah mereka dapatkan untuk membeli barang-barang yang tidak mereka inginkan, untuk memberi kesan mampu atau kaya kepada orang-orang yang tidak mereka sukai.” Padahal sebenarnya bersikap konsumtif itu pertanda buruk bagi kita, karena sikap tersebut menyebabkan kita selalu kehabisan uang. Sikap konsumptif itupun lambat laun memperbesar kemungkinan kita terperangkap dalam hutang.

Selain mengontrol keuangan dengan membudayakan hidup sederhana, alokasikan beberapa persen untuk ditabung. Beberapa ahli keuangan menganjurkan untuk menabung 40% dari penghasilan bersih supaya terbebas dari masalah keuangan. Tetapi menurut saya, menabung sebanyak itu akan memerlukan perjuangan yang sangat besar. Maka sedikitnya sisihkan saja 10% untuk ditabung, 10% untuk investasi dan 10% untuk beramal. Lakukan hal itu secara berkesinambungan dengan tingkat disiplin yang bertambah dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun.

Selanjutnya, lindungi apa yang sudah kita peroleh itu guna memastikan kita dapat melanjutkan perjalanan menuju kebebasan keuangan. Anggaplah semua itu sebagai aset atau investasi yang kelak akan berfungsi membantu kita mendapatkan uang lagi. Aset atau investasi tersebut misalnya saja dalam bentuk deposito, bangunan, stok barang, jaringan bisnis, dan lain sebagainya. Pada suatu ketika, bentuk-bentuk aset tersebut akan mensuplai uang lagi ke saku kita secara berkesinambungan dan semakin menambah jumlah uang kita.

Bila uang dari aset-aset itu kita biarkan terus berkembang, sementara kita sendiri juga terus giat bekerja dan mendapatkan uang, serta melakukan kontrol secara disiplin terhadap pengeluaran, maka suatu ketika pengeluaran kita lakukan akan jauh lebih kecil dibandingkan penghasilan yang kita dapatkan. Pada saat itulah kita akan mendapatkan kebebasan keuangan.

Bila kita sudah mendapatkan kebebasan keuangan, maka kita akan dapat melakukan banyak hal yang lebih berarti untuk diri kita sendiri dan terlebih untuk orang lain. Karena nantinya dengan kebebasan keuangan itu kita akan lebih leluasa memberikan bantuan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain dapat memberikan harapan dan senyuman kepada orang-orang yang sudah putus asa.

Artinya, kita dapat berbuat banyak hal termasuk mendapatkan kebahagiaan dengan hanya menunda kenikmatan hidup untuk sementara saja atau mengontrol pengeluaran uang secara disiplin. Selama kita benar-benar berkomitmen, maka tidak akan sulit menunda kenikmatan hidup. Setiap orang, saya sendiri termasuk Anda, sangatlah berpeluang mendapatkan kebebasan keuangan itu.

* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku best seller Highway to Success.

Bersikap Murah Hati Itu Indah






“Only a life for other is a life worthwhile – Hidup hanya akan berharga jika bermanfaat untuk orang lain.”
Albert Einstein

Saya benar-benar bersyukur karena di tengah jadwal pekerjaan yang sangat padat saya masih mempunyai kesempatan untuk menjenguk orang-orang yang kurang beruntung. Setiap pengorbanan untuk mereka serasa sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan segala yang saya dapatkan. Sekian lama saya berkaca dan berpikir, semakin saya rasakan bersikap murah hati itu begitu indah.

Andapun akan merasakan keindahan itu diantaranya dalam bentuk kesenangan dan kebahagiaan, ketika Anda bisa memberikan sesuatu, waktu maupuan kemampuan kepada orang-orang yang memerlukan. Kita mungkin jawaban bagi orang-orang yang sedang dihimpit kesulitan. Saya kira tiada yang lebih membahagiakan selain memberikan senyuman dan harapan kepada mereka yang di ambang putus asa.

Selain kebahagiaan, pengalaman saat bertemu dan berbagi dengan mereka selalu membuat semangat kerja saya kembali membara. Karena pengalaman itu selalu mengingatkan saya untuk berusaha lebih giat supaya bisa berbuat lebih berarti mengatasi kesulitan yang sedang mereka hadapi.

Sebenarnya kepekaan dan kemurahan hati kita terhadap kesulitan orang lain juga merupakan akses terbaik terhadap potensi yang kita miliki. Jika kita dapat merasakan derita mereka, maka kita akan bisa bersyukur dengan limpahan jutaan nikmat yang sedang kita rasakan. Rasa syukur itu akan menjadikan kita lebih optimis, berpikir dan bertindak positif dalam berusaha.

Sementara bila kita sudah mampu membuka diri untuk membantu orang lain dengan penuh keikhlasan, maka kita juga akan mudah menciptakan tali persaudaraan. “Giving credit where it is appropriate will encourage trust in relationship. – Kemurahan hati yang tepat sasaran akan meningkatkan kepercayaan dalam sebuah persaudaraan,” terang Boomi NLS.

Semakin banyak yang dapat kita berikan, maka akan semakin besar manfaat bagi kehidupan manusia. Kepekaan dan kemurahan hati akan menghasilkan keajaiban luar biasa terhadap kehidupan, bagi orang yang memberi maupun orang yang menerima. Mengingat begitu besar manfaat kemurahan hati, jauh sebelumnya seluruh agama di dunia menganjurkan kita untuk bersikap murah hati, diantaranya;

Islam:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al-Baqarah [2]: 261.

Kristen & Katolik:
“Barang siapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” 1 Yohanes 3: 17-18.

Hindu :
Di agama Hindu, pustaka suci terutama Smertinya dan Upanishad mengajar umatnya menjalankan aktivitas dana punia yang berarti “pemberian yang baik dan suci”

Budha :
Agama Buddha sangat mementingkan 6 paramita (6 perbuatan luhur), antaranya dana paramita yang menegaskan amal, melayani dan mencintai masyarakat . Buddha pernah berkata dalam Sirgalovada Sutta bahwa dalam memberi derma, penderma memberi 5 hal kepada penerima yaitu : memberi umur panjang, kecantikan, kenyamanan, kekuatan dan kemampuan untuk memahami. Kekayaan memberikan sukacita dalam kebahagiaan kepada orang yang memilikinya, bukan hanya untuk sendiri tetapi untuk semua makhluk.

Pada prinsipnya semua agama menganjurkan kita untuk bermurah hati. Tetapi tidak semua agama mengatur secara terperinci besarnya nilai yang harus disedekahkan. Dalam agama Islam dianjurkan untuk bermurah hati, dan memberlakukan 3 jenis zakat sebagai manifestasi anjuran tersebut. Ketiga zakat tersebut adalah zakat harta (setahun sekali sebesar 2,5% dari jumlah harta), zakat penghasilan, perkebunan dan perniagaan dan lain-lain (sebesar 2,5% dari penghasilan per bulan), dan zakat fitrah (2,5 kg beras per jiwa setiap tahun).

Sedangkan dalam agama Kristen dan Katolik juga menganjurkan untuk bermurah hati. Bahkan kedua agama tersebut memberlakukan aturan kepada pemeluknya untuk mensedekahkan setidaknya 10% dari penghasilan maupun harta setiap bulannya. Sementara dalam agama Budha menganjurkan untuk mensisihkan 25 % dari penghasilannya untuk kebutuhan iuran dan derma.

Saya berandai-andai, jika seluruh penduduk Indonesia yang terdiri dari masyarakat beragama semuanya murah hati dan sadar akan kewajiban untuk memberikan sebagian kecil saja dari hartanya, maka akan terjadi perubahan yang ajaib dalam kehidupan masyarakat Indonesia dalam waktu yang sangat singkat. Walau hanya sebagian kecil saja yang disumbangkan tetapi kompak dijalankan oleh seluruh masyarakat yang mampu, mungkin tidak akan ada warga yang harus menderita karena kemiskinannya.

Saya mencoba menghitung dana yang terkumpul bila kita semua, khususnya umat yang beragama, menyumbangkan sedikit saja dari harta sesuai dengan anjuran agama. Berdasarkan data dari BPS (Biro Pusat Statistik), dari sensus penduduk Indonesia pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk Indonesia seluruhnya adalah 206.264.595 jiwa. Jika diperkirakan jumlah penduduk yang tergolong mampu hanya 20% dari total penduduk pada tahun 2000, berarti jumlah penduduk yang mampu sekitar 41.252.919 jiwa. Seandainya setiap jiwa yang mampu tersebut bermurah hati dan sadar akan kewajibannya lalu menyumbangkan seribu rupiah saja setiap bulan, maka akan terkumpul dana 41.252.919 jiwa X Rp. 1.000,- = 41,253 milyar setiap bulan dari seluruh penduduk yang mampu di Indonesia.

Itu merupakan hitungan dana berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2000. Padahal tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata adalah 1,49% per tahun. Berarti jumlah dana tersebut pada tahun ini bisa lebih dari 41,253 milyar jika penduduk yang mampu hanya menyumbangkan seribu rupiah saja per jiwa.

Saya kira dana sebesar itu sangat besar nilainya untuk membantu kesulitan atau menumbuhkan perekonomian masyarakat dari satu wilayah ke wilayah yang lain di seluruh pelosok negri ini. Dana sebesar itu mungkin dapat digunakan untuk menciptakan suatu lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja. Bukankah dengan cara demikian kondisi perekonomian masyarakat miskin dapat diperbaiki? Mungkin dengan sedikit kemurahan hati, kita tidak lagi mendengar ada masyarakat yang makan karak, menderita busung lapar, gizi buruk dan lain sebagainya.

Tetapi kenyataan berkata lain. Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah berita di koran yang memuat tentang penderitaan sepasang warga yang miskin dan renta. Mereka tidak mempunyai penghasilan tetap. Penghasilan mereka hanya dari buruh ngasak (mencari padi dari sisa-sisa panen). Sungguh mengiris hati, mereka terpaksa makan karak (sisa nasi yang dikeringkan) untuk dapat melanjutkan kehidupan. Ironisnya, di tengah tekanan kenaikan harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi, mereka justru tidak mendapatkan dana kompensasi BBM seperti yang dijanjikan oleh pemerintah.

Apakah sepenggal kenyataan memilukan itu salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kesadaran untuk bersikap murah hati dalam hati kita? Atau mungkin faktor kesibukan atau faktor-faktor lain menyebabkan kita tidak dapat memberikan bantuan secara signifikan. Supaya kita selalu ingat dan semakin bermurah hati sesuai dengan apa yang sudah dianjurkan oleh agama, serta mendapatkan manfaat dari kemurahan hati kita, seharusnya kita memahami beberapa prinsip berikut ini.

Prinsip yang pertama adalah mulailah dari diri sendiri. Jangan mengharapkan orang lain bermurah hati dulu terhadap kita, baru kita memulainya. Akan jauh lebih mulia jika kita berinisiatif menggugah kesadaran dari dalam diri sendiri untuk bermurah hati terlebih dulu.

Prinsip selanjutnya adalah menghapus anggapan bahwa harta kekayaan menjadikan kita aman, karena hal itu tidak akan pernah terjadi. Harta memang memudahkan kita mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan. Tetapi harta juga sangat mudah menguap atau hilang oleh sebab-sebab yang tidak terduga.

Prinsip ketiga bahwasanya akan selalu ada orang-orang atau organisasi yang mendapatkan manfaat dari kemurahan hati kita. Oleh sebab itu fokuslah untuk memberikan rasa bahagia, semangat dan kepada orang yang memerlukan. Selanjutnya, mereka akan menolong orang lain lagi. Begitu seterusnya dan menjadi mata rantai kebaikan yang bergulir terus dan tidak pernah terputus.

Prinsip berikutnya adalah berapapun jumlah yang ingin kita dermakan itu sebenarnya bukan persoalan. Maka rencanakan siapa atau organisasi apa yang akan menerima kemurahan hati kita. Berapapun jumlahnya, yang terpenting adalah kita memberinya dengan penuh keikhlasan dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Kemurahan hati yang terencana dan masuk dalam program bulanan kita akan mendisiplinkan sikap untuk membahagiakan orang-orang yang kurang beruntung itu.

Prinsip ke lima adalah tidak memaksakan diri untuk memberi lebih dari yang kita sanggupi. “Carilah apa yang bisa kau dapatkan, sumbanglah apa yang bisa kau berikan, tabunglah sebisamu. - Earn all you can, give all you can, save all you can,” kata John Wesley menganjurkan. Betapapun kita ingin bermurah hati, tetapi kita juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi. Jangan sampai kemurahan hati kita menyebabkan kita sendiri mengalami kebangkrutan. Karena sebenarnya sekecil apapun kemurahan hati kita maka akan memberikan kebaikan.

Prinsip ke-6 merupakan rahasia inti dari kemurahan hati kita adalah tidak mengekspos kedermawanan yang sudah kita berikan. Jangan pula membanggakan kedermawanan atau berharap apapun dari apa yang sudah kita berikan, karena jika hal itu terjadi bukanlah kemurahan hati namanya melainkan manipulasi. Ketulusan dari kemurahan hati kita pasti memberikan imbalan yang positif dengan cara yang tidak kita sangka-sangka.

Meskipun itu hanya 1% atau 2% dari seluruh harta kita pasti akan sangat berpengaruh positif terhadap Anda dan orang lain. Kedermawanan kita akan menciptakan harapan yang besar dan memotivasi orang lain. Relakan sebagian kecil dari milik kita untuk menciptakan perubahan bagi kehidupan orang lain. Sebenarnya pada saat kita bermurah hati berarti kita sedang membukan jalan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang pernah kita berikan. Bersegeralah bersikap murah hati, dan rasakan sendiri bahwa kemurahan hati kita itu terlihat begitu indah.

* Andrew Ho motivator, penulis buku best seller, dan seorang pengusaha.
===
Nikmati Indahnya Kehidupan Setiap Hari - 24 Oktober 2005 - 06:26 (Diposting oleh: Editor)



“Life is not be endured, but to be enjoyed. –
Hidup tidak untuk dipikul, tetapi untuk dinikmati.”
Hubert H. Humphrey, mantan wakil presiden & senator Amerika.

Setiap hari adalah hari yang sangat indah dan istimewa, di mana pun kita berada dan apa pun yang kita kerjakan. Kehidupan sehari-hari yang indah dan bisa kita nikmati tidak selalu terlihat cantik dan menyenangkan. Karena kehidupan kita ini adalah sebuah proses, yang penuh dengan dinamika, ketidakpastian, perubahan, dan pencobaan dalam bentuk suka maupun duka.

Dikisahkan tentang sebuah fenomena seorang wanita, sebut saja Susi. Wanita tersebut berlibur bersama suaminya, Hidayat, ke Australia. Susi sangat tertarik pada sebuah baju yang indah terbuat dari bulu biri-biri. Ia pun membeli baju tersebut dan merencanakan akan mengenakan baju itu bila putri sulungnya diwisuda tahun depan. Baju indah itu pun selalu terbalut plastik dan tergantung rapi di dalam lemari.

Susi sangat bergairah menunggu saat menghadiri acara wisuda itu. Tetapi ternyata Ia mengalami kecelakaan 6 bulan sebelumnya. Susi terluka sangat parah, dan meninggal dunia saat itu juga. Baju indah itu pun tidak akan pernah dikenakan Susi, dan hari istimewa itu juga tidak akan pernah ada untuknya.

Kejadian tersebut adalah ilustrasi mengapa kita jangan berhenti dan memikirkan satu tujuan saja. Karena sebenarnya kita dapat menikmati setiap detik, menit atau setiap proses perjuangan sebelum berhasil mencapai tujuan. Saya mempunyai tiga tips sederhana supaya kita dapat menikmati indahnya kehidupan setiap hari.

Langkah pertama adalah mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan kita untuk memilih. Menciptakan pilihan itu sangat penting, karena apa yang kita hadapi saat ini merupakan hasil dari pilihan kita di masa yang lalu. “The history of free men is never written by chance, but by choice. – Sejarah seorang manusia merdeka tidak pernah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta karena pilihan mereka sendiri,” kata Dwight D. Eisenhower.

Pilihan dan kemauan merupakan anugerah istimewa sebagai manusia. Bila kita sudah mampu menciptakan pilihan, berarti kita sudah memiliki kendali terhadap arah kehidupan dan menjadi tanggap akan apa yang harus kita kerjakan. Ketika kita memilih untuk selalu berpikir dan bersikap positif dalam memulai dan menyelesaikan tanggung jawab sehari-hari walau apa pun yang terjadi, berarti kita sudah memilih hari kita istimewa setiap hari.

Langkah kedua adalah menempatkan prioritas. Untuk itu kita harus sering-sering bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang paling penting saya kerjakan hari ini? Apa yang harus saya selesaikan hari ini?” Bila Anda selalu dapat menciptakan dan menjalankan prioritas dengan baik maka hal itu akan menjamin hari-hari Anda istimewa.

Setelah menempatkan prioritas, pastikan Anda fokus pada hari ini. Kita memang memerlukan target jangka panjang, tetapi kita harus berfokus pada hari ini. Selesaikan tugas hari ini hingga tuntas. Jika Anda berusaha menunda, maka tugas-tugas yang harus Anda selesaikan akan kian menumpuk dari hari ke hari. Penyelesaikan tugas pada hari ini maka akan berdampak pada penyelesaian tugas jangka panjang juga. Dengan melakukan apa yang terbaik pada hari ini, berarti Anda menjadikan hari ini istimewa.

Selain menggunakan ketiga tips tersebut setiap hari, milikilah rasa syukur dan kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita temui setiap hari adalah hadiah (“present”) teristimewa dari Tuhan YME. Sebab tidak semua manusia mendapatkan anugerah kehidupan pada hari yang sedang kita rasakan saat ini. Lagipula, sebenarnya keindahan dan kenikmatan hidup hanya ada di dalam hati, tanpa harus dimengerti oleh pikiran kita. Bila Anda sudah memiliki rasa syukur dan kesadaran tersebut, maka hari-hari Anda akan jauh lebih menyenangkan.

Bila kehidupan kita saat ini mungkin masih nampak sebagai sesuatu yang mengecewakan dan tidak sempurna, tidak pernah ada kata terlambat menjadikan hari-hari kita selalu istimewa dan menyenangkan. “Tidak pernah terlambat untuk menjadi apa yang mungkin Anda capai,” kata George Elliot. Cobalah untuk melaksanakan langkah-langkah seperti yang saya uraikan di atas, sekedar untuk memastikan Anda pun bisa menikmati kehidupan ini setiap hari.

* Andrew Ho dapat dihubungi melalui email: andrewhosc@hotmail.com.

Membudayakan Disiplin Pada Diri Sendiri





“You don't have to change that much for it to make a great deal of difference. A few simple disciplines can have a major impact on how your life works out in the next 90 days, let alone in the next 12 months or the next 3 years.
– Anda tidak perlu berubah drastis untuk menciptakan perubahan besar dalam kehidupan Anda. Tetapi Anda hanya perlu menerapkan sedikit saja kedisiplinan, maka kehidupan Anda akan berubah pada 90 hari mendatang, bukan pada 12 bulan mendatang atau 3 tahun mendatang.”
Jim Rohn

Saya sengaja mengutip ungkapan dari Jim Rohn tersebut sebagai pengantar bahwa betapapun kecil kedisiplinan yang kita terapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Bukan hanya Jim Rohn, para motivator dan pebisnis sukses di dunia ini mengungkapkan hal yang senada. Padahal kita semua menyadari bahwa kedisiplinan belum sepenuhnya menjadi budaya masyarakat kita.

Sebenarnya apa arti kedisiplinan sehingga memberikan dampak yang begitu besar? Saya berpendapat bahwa kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Mekipun pengertian disiplin sangat sederhana, tetapi agak sulit untuk menerapkan konsep-konsep kedisiplinan tadi hingga membudaya kedalam kehidupan kita sehari-hari.

Contohnya mungkin Anda sudah mempunyai rencana-rencana yang ingin Anda wujudkan dalam minggu-minggu ini. Tetapi selepas liburan panjang atau sebab-sebab lain; misalnya sudah puas dengan hasil pekerjaan yang lalu, merasa kehilangan momentum, menyerah, atau meragukan prospek yang tergambar sebelumnya, Anda justru menjadi kurang bersemangat untuk bekerja kembali atau malas untuk memulai dan mengulur-ulur waktu.

Yang pasti banyak faktor yang dapat mengurangi tingkat kedisiplinan kita. Tetapi bukan berarti kita tidak dapat bersikap disiplin. Sedikit demi sedikit kita dapat melatih diri hingga konsep-konsep kedisiplinan itu benar-benar membudaya kedalam kehidupan kita. Saya mempunyai sedikit gambaran mengenai tindakan-tindakan yang dapat memudahkan kita membudayakan kedisiplinan berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Bila Anda berhasil melatih diri dengan menjalankan tip-tip di bawah ini, saya yakin Anda sudah mencapai kemajuan yang fantastis.

Tip yang pertama adalah memikirkan apa sebenarnya yang Anda inginkan. Saya yakin kita semua mempunyai banyak sekali keinginan. Putuskan keinginan yang paling memungkinkan Anda wujudkan sebagai target harian. Pastikan setiap hari Anda memiliki suatu target yang realistis, jelas dan spesifik. Pastikan juga Anda sudah berusaha maksimal dan berhasil merealisasikan target-target tersebut setiap hari. Cara ini akan melatih Anda bertindak disiplin, sebab Anda dituntut untuk memprioritaskan aktifitas-aktifitas yang memungkinkan tercapainya target-target tersebut.

Selanjutnya luangkan sedikit waktu untuk orang-orang yang Anda cintai, sedikitnya 5 sampai 10 menit di sela kesibukan setiap hari. Atau bila tidak sempat bertemu secara langsung, Anda dapat memanfaatkan sarana telekomunikasi, misalnya telpon, internet, dan lain sebagainya. Tindakan itu sebenarnya sangat sederhana, tetapi sangat tepat dan bermanfaat tidak saja terhadap hubungan eksternal melainkan memperbaiki hubungan dengan hati serta memenuhi kodrat kita sebagai mahluk yang membutuhkan cinta dan hubungan sosial.

Kemudian bila kita rutin melatih diri dengan berolah raga minimal 2-3 kali seminggu, berarti kita sudah melaksanakan program mendisiplinkan diri. Olah raga rutin menjadikan kesehatan kita membaik. Mensana in corporesano – didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Bila kondisi kesehatan membaik, maka secara otomatis penampilan kita akan lebih bugar, kepercayaan dan tingkat energi kitapun akan meningkat untuk bertindak cepat dan tepat menangkap peluang yang ada. Maka segera putuskan jenis olah raga yang sesuai dengan kesehatan dan kesenangan Anda.

Pengalaman saya selama mengikuti latihan kemiliteran, setiap pagi saya harus bangun pagi dan melakukan marching atau berbaris sambil mengucapkan ‘kiri kanan’ dan lain sebagainya sampai ribuan kali. Saya kira dalam peperangan hanya ada kata membunuh atau dibunuh! Sedangkan latihan fisik, misalnya kegiatan marching seperti itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan peperangan, dimana dalam organisasi itu kami dipersiapkan sebagai pasukan tempur. Belasan tahun berikutnya, saya baru menyadari bahwa proses latihan-latihan fisik tersebut telah menempa sikap mental saya untuk disiplin terhadap waktu serta gigih berjuang hingga menjadi yang terbaik meski harus menghadapi tantangan yang terberat sekalipun.

Sementara tips melatih kedisiplinan lainnya adalah dengan membiasakan diri hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menerapkan pola makan yang baik. Bukan berarti makanan kita harus mahal atau dibeli dari restoran elit. Contoh makanan yang sehat dan bergizi adalah bermacam jenis buah dan sayuran. Bila makanan kita selalu sehat dan bergizi, maka dapat dipastikan energi dan vitalitas kita meningkat untuk mengerjakan tanggung jawab secara tepat dan cepat hingga mencapai hasil yang terbaik.

Proses saat beribadah kepada Tuhan YME merupakan apresiasi yang terdalam dan mendapatkan kedamaian hati. Tetapi beribadah atau mendekatkan diri kepada Tuhan YME sebenarnya juga merupakan latihan kedisiplinan yang paling utama. Contohnya umat Islam yang menjalankan ibadah 5 kali sehari, umat Kristiani sekali setiap hari Minggu, umat Buddha setiap pagi dan sore, dan lain sebagainya. Kepatuhan untuk melaksanakan rutinitas ibadah sesuai aturan agama tentu saja melatih kedisiplinan, sekaligus memperkaya hati dan jiwa kita dengan kedamaian, percaya diri, kreatifitas dan energi cinta Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selain itu, seluruh agama di dunia ini tentu menganjurkan kita menjaga kebersihan baik secara internal maupun eksternal. Maka latihan kedisiplinan meliputi kebiasaan untuk menjaga kondisi di sekeliling kita agar selalu bersih dan teratur. Bila lingkungan kita bersih dan teratur, maka kita akan merasa lebih bebas dan senang, serta pikiran kita akan lebih jernih untuk menyelesaikan tugas dan mewujudkan target-target harian tadi.

Selepas kita mempraktekkan beberapa tips latihan mendisiplinkan diri seperti yang diuraikan diatas dan sudah mendapatkan kemajuan, maka tips latihan kedisiplinan pamungkasnya adalah menunda keinginan untuk berpuas diri. “One of the best ways to develop discipline is to delay gratification. – Cara terbaik untuk meningkatkan kedisiplinan adalah menunda keinginan untuk berpuas diri.” Penundaan bukan selalu pertanda buruk. Sebab penundaan untuk tidak berpuas diri dulu selama ini selalu menyebabkan karakter disiplin saya lahir kembali. Semakin saya gunakan prinsip tersebut, saya menciptakan semakin banyak kemajuan dalam hal keuangan, hubungan sosial, spiritual dan bisnis.

Saya ingin menegaskan bahwa kedisiplinan maupun kesuksesan menuntut kita melakukan hal-hal yang benar dan bukan hal-hal yang kita sukai. Sebuah pepatah mengatakan, “If you would live your life with ease; do what you ought, not what you please. – Jika kamu ingin mengisi kehidupanmu dengan kebahagiaan, maka selesaikan apa yang menjadi tanggung jawabmu, dan bukan hanya mengerjakan apa yang kau suka.” Meskipun melakukan hal yang benar awalnya tidak kita sukai. Tetapi bila kita mendisiplinkan diri dengan secara rutin melaksanakannya, maka berangsur-angsur kita akan menyukainya atau bahkan menjadi bagian dari kesadaran pribadi dan kita senang melakukannya.

Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang selalu menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Cobalah menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan, dan Anda tidak akan pernah menyesal. Bila kedisiplinan sudah menjadi bagian dari kesadaran atau budaya pribadi kita, berarti kita sudah membangun dasar yang kehidupan yang kuat sebagai seorang yang sukses dan selalu bersemangat. Selamat mencoba.

* Andrew Ho adalah motivator, penulis buku best seller, dan pengusaha.

Everything is Possible - Segalanya adalah Mungkin -






“It is difficult to say what is impossible, for the dream of yesterday is the hope of today and the reality of tomorrow. – Sulit mengkategorikan apa saja yang tergolong tidak mungkin dapat diwujudkan, karena impian di masa lalu adalah harapan di masa sekarang dan merupakan realitas di masa yang akan datang.”
Robert H. Goddard

Ketika pertama kali Walt Disney mencari pinjaman uang untuk membangun sarana bermain untuk anak-anak di Orange County, California, tidak seorangpun menanggapinya. Mickey Mouse pun dulu dianggap hanya lelucon orang gila. Begitu pula yang terjadi pada Fred Smith. Hampir setiap orang mentertawakannya, ketika ia mendirikan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman barang, Federal Express.

Contoh lain adalah realitas keberhasilan Ross Perot yang sekarang mempunyai usaha bernilai milyaran USD. Padahal dulu ia merintis usaha tersebut hanya dengan modal 1.000 USD. Rasanya juga tidak mungkin Richard Branson kini berhasil mengembangkan bisnis transportasi udara, Virgin Airways, dan sebuah kerajaan media global hanya dalam waktu 10 tahun dan dengan modal 10.000 USD. Tidak pula ada yang mengira keputusan Ray Kroc di usia 54 tahun untuk membeli kios hambuger milik MacDonald bersaudara kini benar-benar menjadikannya milyuner sekaligus pemilik Mc Donald.

Beberapa kenyataan yang telah saya sebutkan di atas membuktikan bahwa ‘segalanya adalah mungkin’. Saya juga sudah membuktikan ‘segalanya adalah mungkin’ lewat acara Fire Walk atau berjalan di atas bara api. Acara tersebut diikuti begitu banyak peserta. Semua peserta, termasuk seorang anak berusia 9 tahunan, mendapatkan giliran menyeberang di atas api yang membara.

Seluruh peserta berhasil melewati bara api dengan kaki telanjang, dan bahkan beberapa di antara mereka justru dapat mengatasi trauma pada api setelah berhasil melewati bara api tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa ketakutan pada bara api yang panas sebenarnya hanya merupakan efek dari halusinasi pikiran belaka. Bila kita mengkondisikan pikiran bahwa kita mampu melakukan sesuatu, misalnya berjalan di atas bara api, maka tidak akan ada hal yang tidak mungkin dapat Anda lakukan atau wujudkan.

St Francis of Assisi, yang hidup diantara tahun 1181-1226 dan pendiri dari Franciscan Order, mengatakan, “Start by doing what is necessary, then what is possible, and suddenly you are doing the impossible.” Ia memberikan petunjuk bagi kita untuk dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan. Yang pertama dan yang terpenting adalah mengawali dengan usaha sekeras mungkin. Kemudian mengerjakan dan menyelesaikan dengan baik hal-hal yang sekiranya dapat kita lakukan. Maka seketika kita akan menyadari bahwa kita sedang melakukan hal yang menakjubkan dan sebelumnya kita anggap tidak mungkin.

Semua realitas yang ada saat ini dulu juga dianggap tidak mungkin. Tetapi manusia dengan segala potensinya yang luar biasa telah dapat mewujudkan semua realitas ini. “I can't believe that God put us on this earth to be ordinary, - Saya tidak percaya bahwa Tuhan menciptakan kita di dunia ini untuk menjadi yang biasa-biasa saja,” terang Lou Holtz. Karena manusia memiliki keistimewaan tersendiri, dan sangat potensial mewujudkan impian-impiannya.

Salah satu potensi manusia yang memungkinkan segalanya dapat terwujud adalah impian itu sendiri. Keberhasilan Walt Disney, Fred Smith, Richard Branson, Ray Kroc dan lain-lain berawal dari impian. Walt Disney mengatakan, “If you can dream it, you can do it. – Jika Anda bisa memimpikannya, berarti Anda juga bisa mewujudkannya.”

Impian adalah keistimewaan manusia, karena akan mengilhami kita sebuah visi. Ketika sebuah upaya dilakukan berdasarkan visi yang jelas, maka upaya itu menjadi lebih terarah dan penuh vitalitas, dan segala bentuk tantangan tidak akan menjadi kendala yang berarti. Sehingga upaya tersebut dapat menghasilkan efek atau hasil yang optimal. Jika Anda ingin mendapatkan kemungkinan yang besar untuk hidup lebih baik dari saat ini, maka ciptakanlah impian.

Pikiran manusia akan sangat potensial untuk merealisasikan segala yang diimpikan manusia. Pikiran adalah pusat bermacam informasi dan digunakan untuk belajar dan sebagai sumber kekuatan. Bila suatu impian sudah melekat dalam pikiran, maka muncullah kekuatan yang luar biasa untuk mencoba segala kemungkinan dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai bentuk tantangan.

Keberhasilan para peserta Fire Walk melewati bara api yang panas saya kira sangat dipengaruhi oleh pikiran mereka. Susan L. Taylor menyimpulkan tentang kedahsyatan kekuatan pikiran untuk mewujudkan segala keinginan manusia. “Pikiran adalah energi. Dan Anda dapat membuat atau menghancurkan dunia dengan berpikir,” katanya. Itu berarti kemungkinan besar Anda pun bisa mewujudkan segala yang Anda impikan dan memikirkan cara-cara yang paling benar, cepat, tepat dan efisien untuk mewujudkan impian tersebut.

Impian maupun pikiran manusia memang berperan sangat penting dan potensial. Tetapi saya ingin menegaskan bahwa seberapa besar kemungkinan manusia berhasil mewujudkan apa yang ia impikan dan pikirkan juga sangat tergantung pada seberapa besar upaya manusia itu sendiri. Tidak akan pernah ada kemungkinan sebuah impian dapat terwujud tanpa upaya yang nyata.

Setiap upaya yang sungguh-sungguh akan memerlukan energi. Kita dapat membangkitkan seluruh energi yang ada di dalam diri kita dengan berpikir dan berasumsi positif saja. Bergaul dengan orang-orang yang positif dan optimis serta pekerja keras akan membentuk pola pemikiran yang positif. Sementara itu, kita juga harus mempunyai kemauan untuk melatih diri membendung segala masukan yang bersifat negatif.

Energi kita juga akan bangkit bila kita sanggup melakukan perubahan yang konstruktif. Menurut Heraclitus, “There is nothing permanent except change. – Tidak ada yang permanen di dunia ini kecuali perubahan.” Maka mulailah menciptakan perubahan secara perlahan tetapi pasti, misalnya dengan mencoba hal-hal yang baru atau belajar dan melakukan hal-hal yang lebih berarti. Dengan demikian, energi kita akan meningkat untuk berkreasi dan bertindak kreatif memperbesar kemungkinan impian segera terwujud.

Kekuatan keimanan merupakan satu hal yang paling mendasar dan potensial untuk menjadikan segalanya adalah mungkin. Kekuatan keimanan sangat memungkinkan kita berhasil membangun kesuksesan. Karena kita memiliki faktor-faktor kondusif di antaranya kemampuan untuk senantiasa bersyukur, berbesar hati, bersemangat kerja dan optimis. Seseorang yang mempunyai kekuatan keimanan mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk sukses. Sebab kekuatan keimanan yang ia miliki menjadikan dirinya mampu berpikir dan bertindak positif dan kreatif.

Inti dari uraian yang saya sampaikan bahwasannya siapapun kita sangat potensial untuk dapat hidup jauh lebih baik. Apa yang kita pikirkan dan percaya sangat menentukan kesuksesan kita. “No man is ever whipped, until he quits -- in his own mind. – Tidak pernah ada orang yang terkalahkan, hingga ia menyerah -- di dalam pikirannya sendiri,” ungkap Napoleon Hill. Karena kita semua memiliki aset yang sangat besar, di antaranya impian, pikiran, energi dan kekuatan keimanan.

* Andrew Ho adalah motivator, penulis buku best seller, dan pengusaha

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.