toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Rabu, 10 November 2010

Percakapan Kecil Taufiq Kiemas-Barack Obama


Saat jamuan makan malam di Istana, Taufiq Kiemas berbincang dengan Barack Obama
Rabu, 10 November 2010, 13:59 WIB
Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila

VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufiq Kiemas, sempat berbincang sedikit dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. "Saya cuma ditanyakan, katanya anak Pak Taufiq aktif di politik. Sama, anak presiden yang termuda juga aktif di politik," kata Taufiq.

Dari percakapan singkat itu, Taufiq menyimpulkan Obama adalah sosok Presiden yang ramah dan baik. "Nggak ada Presiden Amerika (sebelum Obama) habis duduk, bangkit menyalami semua orang," kata Taufiq di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 10 November 2010.

Taufiq sendiri menilai kunjungan kenegaraan Obama menguntungkan kedua negara. "Silaturahim yang untung kan dua-duanya, nggak mungkin satu saja yang untung," ujarnya.

Dan selain Amerika, juga ada kunjungan pemimpin dari China dan Austria. "Letak strategis Indonesia ini sangat menentukan, di antara dua benua dan dua lautan. Kekayaan alam luar biasa. Saya kira semua mau, cuma kita saja mengurusi kadang-kadang nggak bisa ya," ujarnya.

Taufiq juga mengklarifikasi kehadiran istrinya, Megawati Soekarnoputri, pada jamuan makan malam itu selaku Presiden kelima Indonesia. Megawati hadir bukan sebagai istri Ketua MPR.

"Berdasar UU Protokoler yang baru, Presiden dan mantan Presiden lebih tinggi dari Ketua MPR. Kalau Ibu orang Jawa, kan saya orang Sumatera, kalau saya nggak ada masalah. Dalam undangan sebagai Presiden kelima, nggak ada mantan Presiden," ujar Taufiq.
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Obama Bidik Pasar Kelas Menengah Indonesia


Obama menilai kelas menengah Indonesia tumbuh signifikan.
Rabu, 10 November 2010, 15:09 WIB
Nur Farida Ahniar, Bayu Galih
VIVAnews- Presiden Barrack Obama mengatakan Amerika memiliki banyak kepentingan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tumbuhnya kelas menengah Indonesia dianggap pasar potensial bagi produk Amerika.

Obama mengatakan Indonesia penting bagi Amerika karena dengan tumbuhnya kelas menengah dan bertambahnya kemakmuran yang dinikmati rakyat sama dengan membuka pasar baru bagi Amerika. "Itu seperti halnya dengan Amerika yang menjadi pasar Indonesia."
Mengutip laporan ADB, jumlah kelas menengah Indonesia meningkat pesat selama 10 tahun terakhir seiring dengan terus tumbuhnya perekonomian negeri ini. Jika pada 1999 kelompok kelas menengah atas baru sekitar 25 persen atau 45 juta jiwa, namun satu dekade kemudian melonjak jadi 42,7 persen atau 93 juta jiwa.

Jika batasan orang lebih mapan dipersempit lagi dengan pengeluaran rata-rata di atas US$4 (Rp36 ribu per hari atau lebih dari Rp1 juta per bulan), maka jumlahnya 12 persen dari total populasi atau hampir 30 juta jiwa pada 2009. Ini meningkat pesat dibandingkan sepuluh tahun silam yang berjumlah hanya 9 juta jiwa.
Untuk itu, kata Obama, Amerika akan meningkatkan investasinya ke Indonesia. "Ekspor kita tumbuh hampir 50 persen, dan kita membuka pintu bagi Amerika-Indonesia untuk saling bekerja sama di bidang ekonomi," ujarnya di Universitas Indonesia Depok Rabu 10 November 2010.

Amerika juga memiliki kepentingan bersama dengan Indonesia dalam peranannya di percaturan ekonomi global. Menurut Obama, sudah bukan masanya 7-8 negara berkumpul membahas arah perdagangan global. Itulah mengapa G-20 saat ini menjadi pusat dari kerjasama ekonomi internasional.
"Negara berkembang seperti Indonesia memiliki suara dan tanggung jawab lebih besar," katanya. Melalui kepemimpinan dan komisi anti korupsi, Indonesia seharusnya bisa menjadi pemimpin panggung dunia dan memberikan contoh peningkatan akuntabilitas dan transparansi.

Amerika juga memiliki kepentingan terhadap Indonesia yang tengah mengejar pembangunan berkelanjutan. Itu mencakup bagaimana cara masyarakat yang tumbuh akan menentukan kualitas kehidupan dan kesehatan bagi planet bumi.
Atas dasar itu, Amerika mengembangkan teknologi energi bersih untuk industri dan melestarikan sumber daya alam yang berharga. Amerika juga menyambut baik kepemimpinan kuat Indonesia dalam upaya bersama secara global untuk memerangi perubahan iklim.

"Di atas segalanya, Amerika memiliki kepentingan terhadap keberhasilan masyarakat Indonesia. Apa yang digaris bawahi hari ini adalah kita harus membangun jembatan antara masyarakat kita, untuk keamanan masa depan dan kemakmuran bersama" tegasnya.

Dalam Kuliah Umum itu Obama menfokuskan pada tiga hal yaitu fundamental manusia, pembangunan, demokrasi, dan agama. (hs)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

DPR Setuju Dana Bencana Rp1,9 T Siap Pakai


Dana ini berbeda dengan anggaran sebesar Rp150 miliar yang sudah siap dicairkan sebelumnya
Rabu, 10 November 2010, 15:30 WIB
Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila
Pemakaman massal korban Merapi (AP Photo/Achmad Ibrahim)

VIVAnews - Tiga lokasi bencana di Tanah Air seperti di Wasior, Papua Barat; Mentawai, Sumatera Barat, dan letusan Merapi di DIY-Jawa Tengah, kini bisa mendapat suntikan dana segar. DPR sudah mengetok palu dana penanganan pascabencana sebesar Rp1,9 triliun.
"Awal November lalu, kami setujui Rp1,9 triliun lebih untuk menambah dana pascabencana," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Jakarta, Rabu 10 November 2010.

Menurut Priyo, dana ini berbeda dengan anggaran sebesar Rp150 miliar yang sudah siap dicairkan sebelumnya. Dana Rp1,9 triliun ini bersifat on call alias siap pakai kapanpun dibutuhkan.

"Ya kalau darurat, itu (Rp1,9 triliun) harus diambil. Silakan ambil, ini melengkapi yang Rp150 miliar itu," ujar mantan Ketua Fraksi Golkar ini. Priyo berharap, dana ini bisa membantu bila anggaran penanganan bencana di daerah sudah menipis.
Priyo menekankan, dana ini tidak hanya diperuntukkan bagi tiga wilayah yang baru saja terkena bencana itu. Tetapi juga, wilayah lain yang saat ini membutuhkan dana untuk penanganan pascabencana.

Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro menegaskan DPR, pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih berkonsentrasi pada penanganan pengungsi korban Gunung Merapi. DPR, pemerintah, dan BNPB belum fokus kepada soal ganti rugi, relokasi, dan rehabilitasi.

"Kami belum memikirkan usulan itu, karena situasi masih darurat. DPR, Pemerintah dan BNPB masih tetap fokus pada masalah penanganan pengungsi yang terus bertambah dan radius pengungsian yang semakin diperjauh,” kata Gambiro.

Pimpinan Tim Pengawas DPR Gunung Merapi untuk wilayah Yogyakarta itu menambahkan, dari pantauannya, situasi yang masih labil itu menjadi faktor utama peningkatan konsentrasi petugas pada masalah pengungsian. "Para pengungsi ini terus bergeser, sesuai instruksi petugas dan pemerintah setempat," kata dia.

Menurutnya, setelah Gunung Merapi betul-betul dinyatakan aman oleh yang berwenang, barulah kemudian dipikirkan rehabilitasi dan rekonstruksi pemukiman warga. Termasuk di antaranya relokasi pemukiman.

"Jadi untuk saat ini DPR, Pemerintah dan BNPB belum memikirkan wacana relokasi," kata Gambiro. Alasannya, karena hal itu bukan persoalan mudah karena tidak saja membutuhkan anggaran yang sangat besar, tetapi juga menyangkut kesediaan warga meninggalkan tanah leluhur yang merupakan historis kehidupan warga. (umi)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Perkosa 11 Anak, 'Codet' Dituntut 15 Tahun


Bela diri, Codet mengaku melakukan tindakan bejatnya atas dasar bisikan gaib.
Rabu, 10 November 2010, 15:37 WIB
Elin Yunita Kristanti
Tersangka pemerkosa anak, 'Codet' (Peni Widarti/VIVAnews)

VIVAnews -- Terdakwa kasus pemerkosaan 11 anak di Bali dan Batam, Muhammad Davis Suharto alias 'Codet' hari ini menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan.

"Meminta hakim menjatuhkan vonis 15 tahun pidana dan denda Rp 300 juta subsider kurungan enam bulan," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU),  Ni Made N. Lumisensi di Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu 10 November 2010.

Hal-hal yang memberatkan terdakwa yakni, perbuatannya melanggar kesusilaan, dan norma-norma, serta perbuatannya terhadap anak-anak yang mengakibatkan terganggunya psikis pada anak.

Sementara, menurut JPU, hal-hal yang meringkankan terdakwa, yakni selama ini terdakwa bersikap kooperatif, sehingga tidak menghambat proses persidangan

Dalam sidang yang berlangsung tertutup ini, pihak tim kuasa hukum terdakwa langsung mengajukan pledoi atau pembelaan untuk meringankan hukuman terdakwa.

“Memang belum ada satu keputusan, namun kami langsung melakukan pledoi untuk meringankan hukuman, karena terdakwa selama ini kooperatif” kata Edi Hartaka.

Edi mengatakan, selama persidangan pemeriksaan saksi-saksi, terdakwa memberikan keterangan yang jelas, dan mengakui perbuatannya.

Soal sisi pembelaan, pihaknya juga akan memasukan soal bisikan gaib yang diduga mempengaruhi terdakwa.

“Semua kesalahan diakuinya, hanya itu saja sebagai pembelaan. Dia juga mengatakan justru dia takut pada setan daripada manusia” ungkap Edi.

Usai tuntutan dibacakan, sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Amzer Simanjuntak tersebut ditunda hingga waktu yang ditentukan.

Sebelumnya, para polisi. Codet mengaku tindakan bejatnya didasari bisikan mahluk gaib -- yang berjanji menyelamatkannya dari kecelakaan di Batam, asal dia mencari 10 korban.

Namun, pengakuan itu diduga bohong. Sebab, hingga kini sudah ada 11 anak perempuan yang jadi korban.

Davis juga mengaku pernah jadi tukang pijat, bukan pemijat biasa tapi juga pijat 'plus' untuk penyuka sesama jenis atau gay. Kata Davis, dia menjadi pemijat 'plus' karena faktor ekonomi.

Laporan : Peni Widarti | Bali
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Pramono: Pidato Obama Makin Dekatkan AS-RI


Kedatangan Obama berujung pada peningkatan semangat demokrasi.
Rabu, 10 November 2010, 16:00 WIB
Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila
Barack Obama berbicara dengan Megawati disaksikan SBY (Antara/ Alif Ichwan)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai ada niat serius dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk lebih merekatkan hubungan Amerika dengan Indonesia. Kehadiran Obama di Indonesia harus dimaknai dalam semangat global.

"Kalau melihat pidato Obama semalam dan di UI (Universitas Indonesia) tadi, ada kesungguhan lebih mendekatkan kedua negara," kata Pramono Anung di Gedung Parlemen, Rabu 10 November 2010.

Politisi yang akrab disapa Pram ini menekankan, kedatangan Obama berujung pada peningkatan semangat demokrasi. "Dia (Obama) menyebutkan AS dianggap lawan bagi Islam, dia bilang bukan musuh. Termasuk dia sempat singgung soal pluralisme," kata Pram.

Pram menyayangkan, Obama tidak membicarakan teknis tentang perusahaan Amerika di Indonesia seperti Freeport dan blok cepu. Menurut Pram, persoalan perusahaan yang kerap menjadi perhatian di Indonesia itu semestinya turut dibahas.

"Semestinya ke depan benar-benar equal (setara). Benar-benar memberikan keuntungan pada saat kontrak karya," kata mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.

Pram juga mengingatkan, kedatangan Obama jangan hanya sekadar adanya semangat karena Presiden AS ke-44 itu pernah tinggal di Jakarta. "Obama pribadi tidak bisa memisahkan dengan AS. Jangan hanya melihat historis pernah tinggal di Indonesia," ujar dia.

Dalam tiga kali kesempatan berpidato, Obama berkali-kali menyebut tentang adanya kedekatan emosional dengan Indonesia. Bahkan Obama tak lupa gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, makanan favoritnya bakso dan sate, hingga bermain layang-layang.

"Bila memanggil pedagang bakso dan sate, Bakso, Sate," kata Obama yang disambut gemuruh tepuk tangan di Balairung Universitas Indonesia, siang tadi. (adi)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.