toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Rabu, 27 Oktober 2010

SBY Seharusnya Tetapkan Darurat Bencana



Headline
Walhi mendesak SBY menetapkan Indonesia sebagai darurat bencana. Dengan status itu, penanganan bencana di bawah koordinasi langsung Presiden.

INILAH.COM, Jakarta- Beruntunnya bencana alam yang terjadi di bulan ini, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia mendesak Presiden Susilo Bambang Yudoyono harus segera menetapkan Indonesia sebagai darurat bencana. Dengan status itu, penanganan bencana di bawah koordinasi langsung Presiden.

"Menetapkan situasi Indonesia sebagai darurat bencana dan segera mengambil langkah-langkah keluar dari krisis ini dengan menyiapsiagakan seluruh komponen pemerintah terkait," tandas Direktur Divisi Bencana Nasional Walhi, Irhash Ahmady dalam jumpa persnya di kantor Walhi, Jakarta, Rabu(27/10/2010).

Alasan pemerintah harus segera menetapkan Indonesia sebagai darurat bencana, karena dalam satu bulan ini terjadi sekaligus bencana alam skala besar yaitu mulai dari banjir bandang di Wasior, Papua Barat; gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai; banjir di DKI Jakarta; dan yang terakhir meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Itu tidak termasuk banjir-banjir di berbagai daerah yang tidak terekspose media.

Walhi mencatat, setidaknya ada tujuh kali bencana besar yang terjadi sejak awal Oktober ini. "Bencana-bencana itu setidaknya telah menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dunia, ratusan lainnya masih dinyatakan hilang dan ribuan warga kehilangan asetnya," sambung Irhash.

Ke depan terang dia, jika pemerintah sudah menerapkan Indonesia sebagai darurat bencana, maka Presiden sebagai pemimpin negara lah yang menjadi koordinator langsung penanganan bencana. Bukan lagi lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Ya Presiden yang memimpin langsung dan ini akan berdampak pada lembaga terkait yang menangani bencana akan lebih cepat bekerja," pungkas dia. [TJ]

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Anggota MPR Diminta Sumbang Korban Bencana


Headline
Oleh: Mevi Linawati
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaefudin meminta anggota MPR menyisihkan hartanya untuk korban bencana alam di berbagai pelosok tanah air.

Di sela-sela kegiatan menyosialisasikan empat pilar negara yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, anggota DPR diharapkan menunjukkan kepeduliannya kepada korban bencana alam.

"Setiap reses anggota MPR menyosialisasikan empat pilar. Ketika sosialisasi itu, diharapkan bisa menyatuni yang terkena gempa. Itu sebatas yang bisa dilakukan Pimpinan MPR," kata Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Menurut dia, dengan melihat kondisi geografi Indonesia, pemerintah seharusnya total menangani bencana. Penanganan di Merapi sudah cukup memadai, namun tidak di Mentawai dan Wasior. Hal ini terjadi karena lokasi Merapi mudah dijangkau dibandingkan Mentawai dan Wasior.

"Tapi jangan karena alasan geografis sehingga perbedaan perhatian pemerintah pusat. Justru karena sulitnya keterjangkauan perhatian yang lebih besar," kata dia.

Ke depan, kata dia harus ada satgas penanggulangan bencana hingga ke tingkatan paling bawah, apalagi diprediksi akan terus terjadi bencana alam lainnya. [TJ]
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Sri Sultan: Mbah Maridjan Seharusnya Selamat



Headline
IST

INILAH.COM, Yogyakarta - Kematian juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, memantik tanggapan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sri Sultan menyesalkan keputusan Mbah Maridjan.

Menurut Sri Sultan, nyawa Mbah Maridjan bisa diselamatkan kalau mau mengikuti saran petugas, yakni mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hanya saja, saran itu diabaikan. Mbah Maridjan memilih tetap tinggal di rumahnya.

Mestinya itu bisa dihindari kalau masyarakat taat pada perhitungan akademik. Mereka yang nggak mengungsi itu itu punya keyakinan sendiri atau karena kesombongan, saya nggak tahu, kata Sultan menjawab pertanyaan wartawan di Kepatihan, Rabu, siang (27/10/2010), seperti dikutip beritajatim.com.

Walau menyesalkan pilihan itu, Sri Sultan tetap menyatakan belasungkawa terhadap kematian Mbah Maridjan. Menurutnya, Mbah Maridjan merupakan sosok yang patut dihormati. Dia telah menunjukkan komitmen luar biasa terhadap masyarakat sekitarnya bahkan kepada negara.

Mbah Maridjan ditemukan meninggal pukul 05.00 WIB, Rabu (27/10/2010), di dapur rumahnya dalam posisi sujud. Tubuh sang juru kunci Gunung Merapi itu mengalami luka bakar akibat awan panas.

Lokasi kediaman Mbah Maridjan terletak di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Hanya lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi.

Kemarin malam, Mbah Maridjan sempat ditemui tim evakuasi. Ketika diajak meninggalkan rumahnya, ia menolak.

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Sikap Mbah Marijan Patut Diapresiasi



Headline
IST

INILAH.COM, Jakarta - Sikap juru kunci Gunung Merapi Mbah Marijan, yang menjaga Merapi hingga akhir hayatnya, patut diapresiasi.

Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Mbah Maridjan adalah tokoh fenomenal dan bisa dibanggakan. Prinsip-prinsip hidupnya bisa dihormati seperti menepati janjinya menjaga Merapi sampai ajal.

"Kita patut berterima kasih. Kita beri apresiasi kepada dia, tapi kita semua berutang budi pada mereka," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Sebagai juru kunci, kepemimpinan Mbah Maridjan patut dicontoh. Ia berada paling depan dan tak meninggalkan desanya ketika warga Gunung Merapi ketakutan. Heroismenya harus jadi teladan pemimpin negeri ini yang miskin empati terhadap rakyatnya.

Lokasi kediaman Mbah Maridjan terletak di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Hanya lima kilometer dari Gunung Merapi. Ada awan panas berbahaya, tapi ia enggan meninggalkan warganya yang sedang butuh pemimpin.

Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 tahun ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam". Hebatnya lagi, Mbah Maridjan tidak ingin warga setempat mengikuti jejaknya. Ia justru meminta orang lain segera meninggalkan Merapi.

"Saya masih kerasan dan betah tinggal di sini. Kalau ditinggal nanti siapa yang mengurus tempat ini. Mau mengungsi ya monggo," kata pria bergelar Mas Penewu Suraksohargo, Senin (25/10/2010).

Mbah Maridjan seperti kapten kapal yang tengah karam dan harus mengurus penumpang sehingga dia harus paling terakhir meninggalkan kapal.

Bahkan ketika orang yang paling dia segani dan junjung, Sultan Hamengkubuwono X, memintanya mengungsi, ia tak sediktipun meninggalkan warga Lereng Merapi.

Seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para pembantunya dan seluruh orang yang merasa pemimpin belajar dari heroisme Si Mbah.

Betul, Presiden mempersingkat kunjungannya di Hanoi, tapi esensinya bukan di situ, melainkan pada empati atas penderitaan rakyat yang sudah tak ada pada diri pemimpin.

Mbah Maridjan meninggal dunia sebelum Presiden SBY tiba di Tanah Air. Ia ditemukan meninggal di dapur rumahnya dalam posisi sujud, pukul 05.00 WIB, Selasa (27/10/2010), Mbah Maridjan. Tubuhnya mengalami luka bakar. Selamat jalan mbah...keteladananmu tak akan pergi bersama jasadmu. [bar]

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Inilah Kenapa Awan Panas Disebut Wedhus Gembel



Headline
IST


INILAH.COM, Jakarta Letusan gunung berapi lazimnya memuntahkan isi perut bumi dalam bentuk batu-batuan, lava atau lahar, dan awan panas bercampur gas. Dari mulut Gunung Merapi, Yogyakarta, yang muncul ialah sekumpulan wedhus gembel atau kambing berbulu gimbal alias biri-biri. Lho kok?

Wedhus gembel sejatinya jenis bintang ternak yang tidak ditakuti karena penampilannya memang tidak menakutkan seperti domba yang bertanduk, berperawakan besar, dan di sejumlah tempat dijadikan hewan aduan. Wedhus gembel memiliki bulu lebat dan gimbal yang umumnya berwarna putih dan biasanya dipakai sebagai bahan untuk membuat wol.

Tetapi bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi, gunung berapi aktif yang lokasinya berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, wedhus gembel yang menjadi sosok yang sangat menakutkan. Wedhus gembel selalu menjadi bahan pembicaraan setiap gunung yang diyakini memiliki hubungan magis dengan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini menjadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan penguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul itu. Ketiga tempat itu berada di satu jalur lintasan simetris yang melambangkan hubungan erat Keraton Yogyakarta, Gunung Merapi, dan Laut Selatan.

Kenapa sangat menakutkan? Karena wedus gembel itu tidak lain sebutan halus yang biasa dipakai masyarakat Jawa untuk merujuk pada wujud yang diyakini punya kekuatan luar biasa atau mematikan. Atau dalam konteks kedigdayaan sebagai sakti mandraguna. Wedhus gembel dalam konteks Gunung Merapi ialah awan panas yang bisa membuat tubuh gosong seperti tersengat listrik tegangan tinggi atau tersambar petir.

Awan panas itu disebut wedhus gembel karena bentuknya yang bergulung-gulung, mirip bulu gimbal biri-biri, kambing yang oleh orang Jawa disebut wedhus gembel. Dalam kultur Jawa, ada kebiasaan masyarakat (atau ada yang menyebutnya sebagai kearifan lokal dalam konteks keselarasan dengan alam) untuk menyebutkan nama sesuatu yang punya kekuatan besar tidak dengan nama aslinya.

Mereka lebih senang dan lega menyebut nama lain sebagai bentuk penghormatan atau gelar. Misalnya, awan panas tadi disebut wedhus gembel. Harimau biasa dipanggil dengan si mbah, ular biasa disebut oyod atau akar. Atau, memakai sebutan Kanjeng Sultan atau Sinuhun ketika memanggil atau menyebut raja seperti Sultan Hamengkubuwono X yang memiliki nama asli Herjuno Darpito dengan gelar (sebelum menjadi Sultan) Bendoro Raden Mas (BRM) itu.
Dapatkan berita populer pilihan And



Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Pemimpin Amanah Bernama Mbah Maridjan


Headline
IST

INILAH.COM, Jakarta - Mbah Maridjan wafat di gunung yang sejak 40 tahun lalu selalu ia jaga dengan baik. Keberanian tokoh taat beribadah dalam menjaga Gunung Merapi ini, contoh langka sebagai pemimpin masyarakat kecil yang amanah.

Saat ini, jenazah Mbah Maridjan disemayamkan di RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10). Sebelumnya, tim evakuasi menemukan Mbah Maridjan wafat dalam posisi sujud.

"Ditemukan di dapur, posisinya sujud," kata anggota Tim SAR, Suseno, saat ditemui di RS Sardjito.

Lokasi kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman hanya berjarak lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi. Hal ini sangat mengancam keselamatan Mbah Maridjan.

Awan panas atau disebut wedus gembel sudah menyelimuti wilayah itu. Selasa (26/10), sekitar pukul 22.00 malam, Mbah Maridjan sempat ditemui tim evakuasi. Ketika diajak meninggalkan rumahnya, ia menolak. Padahal saat itu ia sudah dalam kondisi lemas.

Saat itu, kondisi jalan menuju rumah Mbah Maridjan sangat mencekam, karena terbakar. Hawa juga terasa panas. Banyak pohon bertumbangan dan mayat bergelimpangan di dekat rumah Mbah Maridjan.

Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan memang tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam."

Mbah Maridjan yang bernama asli Mas Penewu Suraksohargo, ini lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman pada 1927. Ia mendapat amanah sebagai juru kunci dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Setiap Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.

Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak 1982.

Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus pada 2006, nama Mbah Maridjan menjadi terkenal. Saat itu Gunung Merapi memang diperkirakan akan meletus dan menumpahkan lahar panasnya dalam hitungan hari.

Hiruk pikuk warga dan pemerintah terlihat dengan semakin meningkatnya status dan aktivitas gunung berapi paling aktif di dunia ini. Namun Mbah Marijan tetap tenang, seolah Merapi tak tengah mengancamnya.

Keberaniannya ini memunculkan spekulasi bahwa lelaki tua ini sangat sakti, memiliki 'ilmu' sangat tinggi sehingga puluhan tahun sudah mengemban tugas berat dari Sri Sultan untuk menjadi juru kunci Merapi. Padahal, Mbah Maridjan hidup seperti kebanyakan warga Gunung Merapi, tinggal di rumah sederhana, dan sesekali sepasang kakinya yang mulai rapuh mendaki Gunung Merapi.

Ia pun sering didapati sedang duduk berdzikir di masjid yang ada di depan rumahnya.

Mbah Marijan memang selalu tampil tenang. Ia tak menganggap kepulan asap di puncak Merapi sebagai ancaman. Meski demikian ia tetap meminta warga waspada.

Lelaki yang tak mau berbahasa Indonesia ini tak ingin menjawab secara tegas ketika pertanyaan mengarah kepada kemungkinan meletusnya Gunung Merapi pada 2006. Baginya, Allah belum memberi petunjuk berupa tanda-tanda akan meletusnya Merapi sehingga ia tak meminta warganya turun dan mengungsi.

Kenyataan ini sungguh berlawanan dengan pernyataan Sri Sultan HB X yang meminta warga di lereng gunung segera mengungsi. "Jika Sultan meminta warga turun, berarti itu yang bicara bukan Sultan, melainkan Gubernur," ujar Mbah Maridjan.

Ketika itu Mbah Marijan justru berharap Sultan dan pemerintah daerah mengizinkannya melakukan doa bersama memohon keselamatan agar Merapi tak 'marah'. Bagi Mbah Marijan, yang dimaksud doa bersama itu tidak mesti membuat acara besar seperti layaknya acara 'selamatan' di kampung-kampung dengan mengundang banyak orang.

"Cukup semua masyarakat bersama-sama berdoa, boleh dari rumahnya masing-masing, meminta kepada Allah agar Merapi tak jadi meletus," ujar Mbah Maridjan.

Sejak Senin (25/10), pemerintah menyatakan status 'Waspada Merapi'. Pemerintah pun mengungsikan para warga yang tinggal di sekitar gunung itu.

Namun Mbak Maridjan tetap bersikukuh tinggal di rumah. "Saya masih kerasan dan betah tinggal di sini. Kalau ditinggal, nanti siapa yang mengurus tempat ini," kata Mbah Maridjan.

Meski demikian, ia meminta warga menuruti imbauan pemerintah. "Saya minta warga untuk menuruti perintah. Mau mengungsi ya, monggo," kata dia.

Mbah Maridjan justru berpendapat, jika ia pergi mengungsi, dikhawatirkan warga akan salah menanggapi lalu panik. Mereka dikhawatirkan mengira kondisi Gunung Merapi sedemikian gawat.

"Sebaiknya kita berdoa supaya Merapi tidak batuk," kata dia.

Warga juga diimbau memohon keselamatan pada Tuhan, agar tak terjadi hal yang tak diinginkan kalau nantinya Merapi benar-benar meletus.

Kapan Merapi meletus menurut Mbah Maridjan?
Mbah Maridjan mengaku tak tahu. Apalagi, ia tak punya alat canggih seperti yang dimiliki Badan Vulkanologi.

"Hanya Tuhan yang tahu kapan Merapi akan meletus. Saya tidak punya kuasa apa-apa," jawab dia.

Dan kini Merapi telah meletus. Membawa nyawa juru kunci yang selalu amanah menjaga.
Selamat jalan, Mbah Maridjan. [mor]
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Kiamat 2012 Mungkin Tertunda?



Headline
Oleh: Ellyzar Zachra PB

INILAH.COM, Jakarta- Kiamat mungkin tidak akan terjadi pada 2012. Seorang ahli menilai intepretasi penanggalan kuno Maya yang berakhir pada 21 Desember 2012 mungkin tidak akurat.

Dalam salah satu bab di buku berjudul Calendars and Years II: Astronomy and Time in the Ancient and Medieval World (Ocbow Book, 2010) penanggalan yang dibuat oleh suku Maya jika dicocokkan dengan kalender modern mungkin berbeda 50 hingga 100 tahun.

Gerardo Aldana dari University of California yang menulis studi menekankan perlunya pemulihan kembali dokumen kolonial yang ditulis dalam bahasa Maya ke abjad latin.

Kebenaran menurut Aldana belum bisa ditemukan, dan teori lama tidak perlu dipercaya.

Kalender Maya awalnya dikonversi ke kalender Gregorian, penanggalan modern yang menggunakan perhitungan disebut GMT konstan.

Sebelumnya, GMT konstan dipaparkan oleh ahli antropologi dan lingustik Amerika Floyd Lounsbury.

Ia menggunakan data dari Dresden Codex Venus Table, kalender Maya yang berdasarkan grafik relatif pergerakan planet Venus.

"Lounsbury mengambil kesimpulan dengan menghapus hambatan terakhir untuk menerima sepenuhnya GMT konstan," kata Aldana.

Ia mengaku telah melakukan studi lebih lanjut untuk memastikan penanggalan dari GMT konstan. Aldana menilai teori Lounsbury masih bisa dibantahkan.

Jika Venus Table masih diragukan dalam menyimpulkan akhir penanggalan kalender Maya, maka menurut Aldana, suatu kebenaran masih dipertanyakan tergantung validitas data yang kuat.

Data historis, menurut Aldana kurang akurat sehingga tidak bisa dianggap benar. Saat ini, Aldana tidak memiliki jawaban mengenai konversi kalender yang benar, namun ia memilih untuk fokus mengapa interpretasi lampau bisa saja salah.[ito]

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Mukjizat Mbah Maridjan Selamat


Headline
IST

INILAH.COM, Sleman - Peluang Mbah Maridjan selamat dari kepungan awan panas sangat kecil, namun ternyata sang juru kunci Gunung Merapi tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Lokasi kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman hanya berjarak lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi. Hal ini sangat mengancam keselamatan Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan sempat dikhawatirkan hilang. Beberapa menit sebelum awan panas menyelimuti wilayah itu, Mbah Maridjan masih terlihat warga. Namun setelah itu, warga tak melihat lagi keberadaan bintang iklan minuman energi tersebut.

Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 tahun ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam."

Prinsip ini masih dipegangnya saat ditemukan dalam keadaan lemas oleh Tim Evakuasi. Dipimpin Kolonel (Laut) Pramono, Tim Evakuasi berhasil menemukan Mbah Maridjan Selasa (26/10/2010) malam.

Menurut Kol. Pramono pula, meski sudah diberi pertolongan pertama, Mbah Maridjan masih bersikeras tetap berada di lokasi dekat rumahnya yang sudah hancur dan terbakar akibat tergulung awan panas.

Berdasarkan pantauan, terdapat lima belas jenazah di sekitar rumah Mbah Maridjan. salah satu jenazah tersebut diduga adalah seorang wartawan bernama Yuniawan W Nugroho. [TJ]

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Inilah Foto Sujud Mbah Maridjan Wafat



Headline
beritajatim.com

INILAH.COM, Jakarta - Mbah Maridjan ditemukan wafat di dapur rumahnya dalam posisi sujud pukul 05.00 WIB, Rabu (27/10/2010). Tubuh sang juru kunci Gunung Merapi itu luka bakar akibat awan panas.

Jenazah Mbah Maridjan kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Dr Sarjito Yogyakarta. Foto yang dilansir beritajatim.com memperlihatkan jenazah Mbah Maridjan yang telah dievakuasi dalam posisi sujud.

Lokasi kediaman Mbah Maridjan terletak di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kediaman juru kunci bergelar Mas Panewu Suraksohargo itu hanya lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi.

Kemarin malam, Mbah Maridjan sempat ditemui tim evakuasi. Ketika diajak meninggalkan rumahnya, ia menolak. Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 tahun ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam". [nic]



Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Mbah Maridjan, Keteladanan Bagi Pemimpin Bangsa



Headline
Juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan sudah terbakar. Apa yang dilakukan Mbah Maridjan, mendampingi warganya menjadi teladan bagi pemimpin bangsa.

INILAH.COM, Jakarta - Juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan akhirnya ditemukan sudah terbakar. Apa yang dilakukan Mbah Maridjan dengan mendampingi warganya menjadi sebuah teladan bagi pemimpin bangsa.
Rakyat memuji dan menghormati Mbah Maridjan, yang hadir di tengah gejolak alam dan derita rakyatnya. Ia ditemukan sudah terbakar dalam posisi sujud pukul 05.00 pagi. "Tubuhnya mengalami luka bakar," anggota tim evakuasi, Suseno, saat ditemui di Rumah Sakit Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10).
Awan panas atau disebut wedus gembel yang berasal dari letusan Merapi menjadi penyebabnya. Pada malam harinya, Mbah Maridjan sempat ditemui tim evakuasi. Ketika diajak meninggalkan rumahnya, ia menolak
Lokasi kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman hanya berjarak lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi. Hal ini sangat mengancam keselamatan Mbah Maridjan.
Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Lelaki renta berusia 83 tahun ini pernah mengatakan, "Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam."
Aktivis gerakan mahasiswa M Chozin Amirullah MA yang juga Ketua Umum PB HMI menilai sosok Mbah Maridjan yang benar dan amanah. Sosok seperti inilah yang dibutuhkan rakyat saat ini.
Rakyat butuh pemimpin yang hadir saat mengalami penderitaan. Bukan hanya pemimpin yang menonjolkan pencitraan, papar Chozin. Sosok Mbah Maridjan, menurut Chozin cukup kontras dengan Presiden SBY yang masih berada di luar negeri.
Cokro Wibowo, Sekjen Presidium GMNI melihat, negeri ini sudah bagai anak ayam ditinggalkan induknya. Dalam kondisi sangat memperihatinkan, Presiden SBY masih melakukan lawatan ke China dan Vietnam, meninggalkan Merapi dan Mentawai yang sesungguhnya butuh perhatian intensif.
Sementara Direktur LSIK Umar Hamdani menyatakan bahwa rakyat sesungguhnya setiap detik butuh penjagaan dan perlindungan dari pemimpinnya. Karena memang dipilih oleh rakyat.
Mbah Mardijan adalah tipe pemimpin yang disegani karena amanah dan berani, serta taat asas. Kecintaannya kepada rakyat dan lingkungannya dijaga dengan konsistensinya tetap menjaga Merapi meski itu berbahaya.
Dalam kosmologi kekuasaan Jawa, Mbah Mardijan adalah pemimpin sejati. Inilah hikmah dari realitas yang terjadi dari musibah Merapi, tambah Lukman Hakim MA, peneliti antropologi sosial dari PSIK Universitas Paramadina.
Setelah mendengar tsunami yang terjadi di Mentawai yang memakan korban cukup banyak dan meletusnya Gunung Merapi yang paling mematikan, konon SBY dikabarkan akan segera mempercepat lawatannya ke Vietnam. [mdr]



Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

(GAMBAR) Bunga Citra Lestari (BCL) Mengandung 8 Bulan


159Share
gambar bcl mengandung
Still maintain anggun la gambar Bunga Citra Lestari (BCL) nie walaupun dah mengandung 8 bulan. Perutnya memang dah sarat betul nie. Semoga semuanya selamat hingga hari kelahiran anak sulung Bunga Citra dan Ashraff Sinclair.
Lagi gambar mengandung Bunga Citra Lestari (BCL) dengan membaca artikel ini sepenuhnya. Gambar dicuri dari KapanLagi.
P.S: Kalau dah dasar pemalas tue…

gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung

gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

(GAMBAR) Bunga Citra Lestari (BCL) Mengandung 8 Bulan

159Share
gambar bcl mengandung
Still maintain anggun la gambar Bunga Citra Lestari (BCL) nie walaupun dah mengandung 8 bulan. Perutnya memang dah sarat betul nie. Semoga semuanya selamat hingga hari kelahiran anak sulung Bunga Citra dan Ashraff Sinclair.
Lagi gambar mengandung Bunga Citra Lestari (BCL) dengan membaca artikel ini sepenuhnya. Gambar dicuri dari KapanLagi.
P.S: Kalau dah dasar pemalas tue…

gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung
gambar bcl mengandung

Baca Y


Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

(GAMBAR)Bunga Citra Lestari Selepas Bersalin





gambar bunga citra lestari selepas bersalin
Bunga Citra Lestari masih cantik dan nampak anggun walaupun selepas penat melahirkan anak sulungnya. Respek kami. Nampak sinar keibuan di wajah BCL.
Lagi gambar Bunga Citra Lestari dengan membaca artikel ini sepenuhnya. Terima kasih kepada yang menghantar email.
P.S: Al-Fatihah kepada semua mangsa beragama Islam kemalangan maut di PLUS semalam. Gambar boleh tengok di sini
P.P.S: Baru update 33 keping gambar lagi kemalangan semalam.

gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin



Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

(GAMBAR)Bunga Citra Lestari Selepas Bersalin





1


gambar bunga citra lestari selepas bersalin


Bunga Citra Lestari masih cantik dan nampak anggun walaupun selepas penat melahirkan anak sulungnya. Respek kami. Nampak sinar keibuan di wajah BCL.
Lagi gambar Bunga Citra Lestari dengan membaca artikel ini sepenuhnya. Terima kasih kepada yang menghantar email.
P.S: Al-Fatihah kepada semua mangsa beragama Islam kemalangan maut di PLUS semalam. Gambar boleh tengok di sini
P.P.S: Baru update 33 keping gambar lagi kemalangan semalam.

gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin
gambar bunga citra lestari selepas bersalin





Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.