toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Kamis, 28 Oktober 2010

Mbah Maridjan dan Kerabat Disemayamkan di UII


"UII menganggap Mbah Maridjan dan korban lainnya merupakan korban besar UII."
Kamis, 28 Oktober 2010, 09:34 WIB
Ita Lismawati F. Malau
Mbah Maridjan sehari sebelum wafat, 25 Oktober 2010 (Antara/ Regina Safri)
VIVAnews - Jasad juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan dan tiga kerabatnya yang jadi korban letusan gunung itu akan disemayamkan lebih dulu di masjid Kahar Muzakar Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Rencananya mereka akan dimakamkan hari ini, 28 Oktober 2010.

Rektor UII, Edy Suandi Hamid, mengatakan setelah disemayamkan di UII Jalan Kaliurang, Mbah Maridjan dan tiga kerabatnya baru dimakamkan di Srumen, Glagaharjo, Cangkringan. Semula, semua korban tewas akibat awan panas Merapi atau yang dikenal penduduk setempat sebagai wedhus gembel akan disemayamkan di UII. Namun, belakangan hanya empat saja yang disemayamkan di sana.

"UII menganggap Mbah Maridjan dan korban lainnya merupakan keluarga besar UII. Apalagi salah satu anak Mbah adalah pegawai UII," kata Edy. UII pun akan menggelar salat jenazah massal bagi seluruh korban wedhus gembel yang muncul Selasa sore lalu.

UII akan menyedikan batu nisan bagi semua korban yang meninggal dunia. Dalam bencana alam ini, 30 orang tercatat tewas. Salah satu korban tewas adalah redaktur senior Vivanews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho, yang dimakamkan hari ini di Ambarawa.
Laporan: Fajar Sodiq | Yogyakarta
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Jenazah Yuniawan Dilepas Pukul 11.00 WIB


Ucapan duka cita terus mengalir ke rumah duka Yuniawan Nugroho.
Kamis, 28 Oktober 2010, 09:49 WIB
Elin Yunita Kristanti, Suwarjono
Yuniawan Nugroho (Karaniya Dharmasaputra/VIVAnews)

VIVAnews -- Sahabat kami, editor VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho, atau 'Mas Wawan' menjadi korban letusan Gunung Merapi, Selasa 26 Oktober 2010.

Setelah diinapkan semalam, jenazah Wawan akan dimakamkan hari ini, Kamis 28 Oktober 2010 pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat di TPU Kampung Kupang Dukuh, Ambarawa, Jawa Tengah.

Lokasi pemakaman berjarak 500 meter dari rumah duka di Jalan Bougenvile II/25, Kupang Dukuh.

Sebelumnya, akan diselenggarakan acara doa yang akan dimulai pukul 10.00 WIB.

Hingga kini, ucapan duka cita terus berdatangan ke rumah Yuniawan.

Keluarga besar Mas Wawan  berdatangan dari seluruh penjuru, ada Samarinda, Balikpapan, Bali, dan sebagainya.

Juga ada perwakilan VIVAnews.com, dan teman-teman sesama jurnalis dari Jakarta. Sebelum menjadi editor di media online ini, Wawan pernah bekerja di sejumlah media. Ia malang-melintang di liputan isu-isu politik.

Puluhan karangan bunga berjajar. Ada yang dari Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Taufik Kiemas, Baharuddin Aritonang, Megawati Soekarno Putri, dan Puan Maharani.

Juga ada dari Bupati Semarang, Ketua DPRD Semarang, Presiden Direktur VIVA, Anindya Bakrie, Sekjen PKS, juga dari media antv dan tvOne.

Yuniawan meninggalkan seorang istri, Endah Saptaningsih dan dua anak perempuan.

Saat kejadian, ia sedang melaksanakan tugas jurnalistik meliput situasi Merapi dan mewawancarai Mbah Maridjan.

Ketika sirine tanda bahaya berbunyi, ia sempat dievakuasi ke wilayah aman.

Namun, bersama petugas Palang Merah Indonesia (PMI), Tutur Prijatno ia kembali ke atas naik mobil APV. Tujuannya, mengevakuasi orang-orang yang masih ada di Dusun Kinahrejo, termasuk sang kuncen, Mbah Maridjan.

Jasad Wawan ditemukan di muka rumah Mbah Maridjan. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Wapres Minta Pengungsi Patuhi Pemerintah


"Itu untuk keselamatan kita semua. Saya mohon dipatuhi."
Kamis, 28 Oktober 2010, 10:22 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Bayu Galih
Pengungsi letusan Gunung Merapi (AP Photo)

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono kembali meninjau pengungsi letusan Gunung Merapi di desa Keputren, kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Kepada masyarakat sekitar gunung Merapi yang masih dalam pengungsian, Boediono meminta mereka mematuhi instruksi Pemerintah.

"Kalau ada suatu ketentuan atau perintah dari pemerintah, itu baik. Itu untuk keselamatan kita semua. Saya mohon dipatuhi, patuh kepada pamong dan pemerintah," kata Boediono, Kamis 28 Oktober 2010. Dengan demikian, jatuhnya korban jiwa dapat dikurangi secara optimal.

Boediono berharap agar masyarakat membangun kepercayaan dengan Pemerintah. Karena kunci dalam penanganan erupsi Merapi, menurut Boediono adalah kepercayaan. "Membangun kepercayaan, bukan malah merongrong kepercayaan antar kita semua," ucap Boediono.

Karena itu, Boediono berharap masyarakat dan pemerintah saling bekerjasama dalam penanganan bencana. Terutama untuk mengurangi korban jiwa.

Selain itu, Boediono juga mengatakan Pemerintah mengapresiasi penanganan erupsi gunung Merapi. Sehingga dampak dan kerugian yang lebih besar dapat dikurangi.

"Penghargaan saya kepada gubernur dan semua pihak karena telah menangani suatu keadaan darurat dengan sangat baik. Ukurannya bagaimana dampak ke masyarakat, terutama soal nyawa. Saya senang karena bisa diminimalkan sekali korban jiwa," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Sejauh ini korban tewas akibat awan panas atau wedhus gembel Merapi mencapai 30 orang. Termasuk dalam nama korban adalah juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan. (hs)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Ada Wartawan Lain Tewas di Merapi?


Tim evakuasi sempat mendengar kabar Mr X yang berbadan tinggi itu seorang wartawan.
Kamis, 28 Oktober 2010, 10:24 WIB
Ismoko Widjaya
Pasca Erupsi Merapi (FOTO ANTARA/Noveradika)

VIVAnews - Identitas Mr X yang turut tewas karena sapuan awan panas di kediaman Mbah Maridjan, Desa Kinahrejo, Sleman, DIY, masih misterius. Tim evakuasi sempat mendengar kabar Mr X yang berbadan tinggi itu adalah juga seorang wartawan.

"Saya jadi ingat. Saat itu ada anggota tim evakuasi yang mengatakan, ada jenazah satu wartawan bule (sebutan untuk warga asing). Apakah itu wajahnya bule atau wartawan luar negeri, saya tidak tahu," kata Iman Surahman, aktivis Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, kepada VIVAnews.com, Kamis 28 Oktober 2010.

Iman turut mengevakuasi saat 15 jenazah pertama ditemukan pada evakuasi awal. Jenazah pria yang diduga wartawan selain rekan kami redaktur senior VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho, itu ditemukan di halaman rumah Mbah Maridjan.

"Ciri-cirinya, dia agak gendut, tinggi, dan berambut gimbal," ujar Iman. Posisinya, tidak jauh dari jenazah Yuniawan saat ditemukan. Posisi Yuniawan sendiri berada di belakang mobil Suzuki APV di depan rumah Mbah Maridjan.

Apakah mayat berambut gimbal dan berwajah bule itu adalah wartawan asing? "Saya tidak tahu," ujar Iman. Informasi Iman ini memperkuat keterangan dari Agus Winaryo, kerabat Mbah Maridjan, dan Asih, putra Mbah Maridjan.

Keduanya menyebut ada seorang pria bertamu ke kediaman Mbah Maridjan. Pria ini bertamu bersama almarhum Yuniawan ke rumah Mbah Maridjan. Dia mengaku sebagai wartawan sebuah harian. "Ciri-ciri fisik, tinggi, rambut panjang, ganteng," kata Asih ditemui di RS Sardjito, Yogyakarta, Kamis pagi.

Saat kejadian awan panas wedhus gembel dimuntahkan dari Merapi pada Selasa 26 Oktober 2010, sekitar pukul 17.02 WIB dan sirine peringatan mengaung di kampung Mbah Maridjan, sejumlah wartawan yang berada di rumah kuncen itu berhasil dievakuasi. Termasuk rekan Yuniawan.

Sahabat kami yang akrab disapa 'Mas Wawan' menjadi korban karena ia dan petugas PMI, Tutur Prajitno memutuskan kembali lagi untuk menjemput dan mengevakuasi Mbah Maridjan bersama warga lain yang masih ada di Kinahrejo. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Wapres Senang Disambut Sedikit Pengungsi

  

Sejumlah pengungsi memang sebagian sudah meninggalkan barak pengungsian.
Kamis, 28 Oktober 2010, 10:40 WIB
Arry Anggadha, Bayu Galih
Boediono dan juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat (Antara/ Saptono)

VIVAnews - Saat melakukan peninjauan di lokasi pengungsian warga yang menghindari erupsi gunung Merapi di Klaten, Jawa Tengah, Boediono hanya disambut sedikit pengungsi. Namun, Boediono malah mengaku senang hanya disambut sedikit pengungsi.

Hal ini diungkapkan Boediono saat berkunjung ke barak pengungsian di desa Keputren, kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis, 28 Oktober 2010.

"Bahwa meskipun di sini menjumpai jumlah (pengungsi) yang tidak terlalu banyak, itu indikasi bagus. Seandainya saya di sini masih menjumpai pengungsi yang berjubel, malah kekurangan tempat, itu yang akan bikin saya prihatin," kata Boediono.

Sejumlah pengungsi memang sebagian sudah meninggalkan barak pengungsian dan telah kembali ke rumah masing-masing. Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan sebelumnya ada 4.975 pengungsi dari empat desa di Klaten.

"Sebagian besar memang sudah berangsur-angsur kembali ke rumahnya. Karena Dinas Vulkanologi mengatakan keadaan semakin membaik, aktifitas semakin menurun," kata Bibit.

Dalam tinjauan ini, Wakil Presiden Boediono turut didampingi sejumlah menteri. Mereka antara lain Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

1.000 Motor Kawal Ambulan Mbah Maridjan


Pangeran Keraton Yogyakarta ikut mengantarkan jenazah Mbah Maridjan. Ia abdi dalem setia.
Kamis, 28 Oktober 2010, 11:03 WIB
Elin Yunita Kristanti
Mbah Maridjan sehari sebelum wafat, 25 Oktober 2010 (Antara/ Regina Safri)

VIVAnews -- Sebelum dibaringkan selamanya di pemakaman keluarga di Srumen, Glagaharjo, Cangkringan, jenazah Mbah Maridjan disalatkan di Masjid Kampus Universitas Islam Indonesia (UII).

Dalam perjalanan dari RS Sardjito ke kampus UII di kaki Merapi, ambulan yang mengangkut Mbah Maridjan dikawal sekitar 1.000 motor.

Masyarakat Jogja terlihat berdiri di sepanjang jalan, untuk melepas juru kunci Gunung Merapi yang populer itu.

Sekitar pukul 10.00 WIB, peti mati Mbah Maridjan tiba di Kampus Terpadu UII. Tak hanya disambut para civitas akademika, sang kuncen juga disambut para pangeran Keraton Yogyakarta.

Ada adik-adik Sultan Hamengkubuwono X -- GBPH Yudhaningrat,  GBPH Cakraningrat, dan GBPH Adi Suryo.

"Nanti di pemakaman, kalau tidak Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang hadir," kata Yudhaningrat, Kamis 28 Oktober 2010.

Bagi keraton Jogja, Maridjan adalah abdi dalem yang setia. "Ia pribadi mulia dan bertanggung jawab. Ia rela mengabdi sebagai juru kunci hingga akhir hayat," tambah dia.

Mbah Maridjan wafat pada Selasa 26 Oktober 2010 petang -- saat awan panas Merapi 'wedhus  gembel' menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan,  Yogyakarta.

'Amuk' Merapi menghancurkan segala sesuatu di Kinahrejo.

Pada Rabu pagi 27 Oktober 2010 pagi, pria yang mengabdi di Merapi sejak 1982 itu ditemukan  tewas di rumahnya. Dalam posisi bersujud.

Laporan: Fajar Sodiq| Yogyakarta
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Dahsyatnya Suhu dan Kecepatan Wedhus Gembel


Dalam sekejap rumah, pohon, dan semua makhluk hidup di Desa Kinahrejo hangus.
Kamis, 28 Oktober 2010, 11:17 WIB
Hadi Suprapto
Pasca Erupsi Merapi (AP Photo/Slamet Riyadi)

VIVAnews - Dahsyatnya abu vulkanik Merapi telah meluluhlantakkan Desa Desa Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Letaknya yang hanya 4 kilometer dari kawah Merapi membuat Kinahrejo menjadi wilayah yang dilalui awan panas 'wedhus gembel.'

Denyut desa itu pun langsung berhenti setelah Merapi 'batuk' pada Selasa petang. Dalam sekejap rumah, pohon, dan semua makhluk hidup di sekitarnya hangus. Keperkasaan Merapi membuat semuanya berubah.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, setidaknya awan panas yang menyerupai bulu domba itu, saat keluar mulut gunung suhunya sekitar 1.000 - 1.100 derajat Celcius. Ketika menerjang pemukiman, suhunya sudah berubah menjadi 500-600 derajat. Bayangkan saja, suhu 'wedhus gembel' ini saat menyengat desa Kinahrejo masih enam kali panasnya air mendidih.

Tidak hanya itu, kecepatan gerak awan panas mencapai 200 kilometer per jam. Pergerakan super cepat ini tentu menyulitkan bagi makhluk hidup di sana untuk bisa menghindar.

Secara umum kandungan 'wedhus gembel' yang nama ilmiahnya pyroclastic density flow, adalah zat padat yang berbentuk debu vulkanik dengan ukuran mulai ash (lebih kecil dari 2 mm) sampai lapili (2-64 mm). Dalam fase gas, awan ini mengandung karbon dioksida, sulfur, chlor, dan uap air yang bercampur dengan udara.

Pada Gunung Merapi, awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava baru yang sering disebut nuee ardante d' avalance. Awan panas jenis ini akan mengalir melalui zona lembah sungai, mengikuti arah aliran lava di dasar lembah.

Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan, Merapi merupakan salah satu gunung yang paling aktif dan berbahaya di dunia. Merapi memiliki kubah lava dan selalu meletus dalam jangka satu sampai lima tahun. Tak heran bila gunung ini menjadi gunung teraktif di Indonesia.

John Seach, dalam volcanolive.com, mengatakan Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak dari gunung mana pun di dunia. Pakar gunung berapi ini setidaknya telah meneliti 180 gunung di seluruh dunia.

Seach juga mengungkapkan bahwa gerakan awan panas Merapi mencapai 7 - 13 kilometer dari puncak. Sehingga warga yang berada pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak saat aktivitas Merapi meningkat. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

"Ayah Jangan Pergi, Jangan Tinggalkan Kami.."


Suasana duka yang menyesakkan dada terasa di pemakaman sahabat kami, Mas Wawan.
Kamis, 28 Oktober 2010, 11:48 WIB
Elin Yunita Kristanti, Suwarjono
Yuniawan Wahyu Nugroho, wartawan VIVAnews  

VIVAnews -- Hujan gerimis mengiringi pemakaman sahabat kami, redaktur VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho di Kampung Kupangdukuh, Ambarawa, Jawa Tengah.

Pemakaman dilaksanakan mulai pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat. Ratusan orang melepas kepergiannya.

Istri tercinta, Endah Saptaningsih dan dua putrinya, Sita Ardiyanti Laksiningtyas (18) dan Krisnayanti Cahayaningtyas (13) juga menyaksikan detik-detik pemakaman Mas Wawan. Suasana duka terasa menyesakkan dada.

Saat tanah mulai dimasukkan liang lahat, istri Wawan, Endah tak kuasa menahan tangis. Ia bahkan histeris.
"Aku ikut Mas Wawan, aku ikut," kata dia menangis keras, sambil berusaha masuk ke liang lahat. Untung sejumlah orang menahannya.

Dua anak Yuniawan juga menangis histeris. "Ayah jangan pergi, ayah jangan tinggalkan kami," teriak si bungsu.

Sebelumnya, Endah sempat menceritakan permohonan putri keduanya -- yang memang dekat dengan sang ayah. "Bu, ayah dimakamkan di depan kamarku ya..," kata Endah menirukan putrinya.

Namun, setelah diberi penjelasan, Krisnayanti menurut dan merelakan ayahnya terbaring di pemakaman umum.

Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi VIVAnews.com, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, kepergian Wawan adalah kehilangan besar.

"Ia sosok yang rendah hati, baik, dan berprestasi bagus," kata Karaniya.

Kepergian Wawan bukan hanya musibah, tapi juga memunculkan simpati sangat besar dan luar biasa dari berbagai kalangan.

Karaniya menceritakan, simpati itu mengalir melalui telepon langsung ke istri Wawan, juga lewat jejaring sosial di internet. "Wawan adalah inspirasi," tambah Karaniya.

Kiriman bunga dari sejumlah tokoh politik seperti Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, Ketua Umum PDIP, megawati Soekarnoputri, dan banyak lainnya adalah bukti pengakuan pada Wawan yang malang-melintang meliput peristiwa politik.

Bahkan menurut informasi, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum akan melayat ke rumah duka Yuniawan.
Rekan kami, Yuniawan menjadi korban saat Merapi meletus Selasa 26 Oktober 2010 lalu.
Saat kejadian, Mas Wawan sedang melaksanakan tugas jurnalistik meliput  situasi Merapi dan mewawancarai Mbah Maridjan.

Ketika sirine tanda bahaya berbunyi, ia sempat dievakuasi ke  wilayah aman.

Namun, bersama petugas Palang Merah Indonesia (PMI), Tutur Prijatno ia kembali ke atas naik mobil APV. Tujuannya, menyelamatkan orang-orang yang masih ada di Dusun Kinahrejo, termasuk sang kuncen, Mbah Maridjan. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Rekaman Suara "Osama" Ancam Prancis


Pemerintah Prancis menanggapi ancaman ini dengan sangat serius.
Kamis, 28 Oktober 2010, 12:51 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny Armandhanu
Osama bin Laden (AP Photo)

VIVAnews - Stasiun televisi berita Al-Jazeera, Rabu 27 Oktober 2010, menyiarkan rekaman seseorang, yang diduga adalah suara Osama bin Laden, pemimpin  jaringan teroris al-Qaeda.
Dalam rekaman tersebut, bin Laden memperingatkan pemerintah Prancis  menarik tentaranya dari Afghanistan dan mencabut larangan pemakaian burqa.

“Jika kalian ingin menindas kami dan berpikir bahwa kalian berhak melarang wanita mengenakan burqa, berarti kami juga berhak untuk mengusir tentara pendudukan kalian dari tanah kami dan menebas leher mereka semua,” ujar rekaman suara itu seperti yang juga dilansir dari laman stasiun televisi CNN.

“Satu-satunya cara untuk mengamankan negara dan tetap menjaga keamanan kalian adalah dengan menarik semua ketidakadilan dan pembatasan yang kalian terapkan kepada orang-orang kami, dan yang terpenting adalah menarik semua tentara kalian dari perang hina Bush di Afghanistan,” lanjut rekaman itu.

Rekaman tersebut hanya terdiri dari suara saja, tanpa rekaman visual. Belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa rekaman itu adalah benar-benar suara Osama bin Laden. Namun, para ahli intelijen AS mengatakan bahwa belum pernah ada rekaman palsu suara bin Laden sebelumnya.

“Jika kalian membunuh kami, kalian juga akan kami bunuh. Jika kalian memenjarakan kami, kalian akan kami penjarakan, dan jika kalian mengancam keamanan kami, kami juga akan mengancam keamanan kalian. Pelaku ketidakadilan adalah penjahat yang sebenarnya,” lanjut rekaman tersebut.

Belum ada komentar lansung dari pemerintah Prancis, namun pengamat teror CNN, Paul Cruickshank, mengatakan bahwa pemerintah Prancis akan menanggapi ancaman ini dengan sangat serius.

Anggota parlemen Prancis dari partai UMP, Lionel Lucas, mengatakan bahwa pemerintah sudah seharusnya menanggapi ancaman ini dengan serius dan tidak menyerah pada teroris.

“Jika kita lemah, maka kita akan semakin rapuh dan semakin menjadi sasaran dari teroris ini. Jadi kita harus tetap tegas dan ketegasan terkadang sulit dan menyakitkan,” ujar Lucas pada siaran radio RTL.

Saat ini, Prancis memang tengah bersiaga menghadapi ancaman serangan teror. Warna merah yang tercantum pada tingkat ancaman teror di Prancis adalah yang kedua tertinggi.

Sebelumnya, menara Eiffel telah dievakuasi dua kali dalam sebulan terakhir karena ancaman bom melalui telepon. Serangan terorisme yang diduga sedang dirancang untuk menyerang Eropa, disinyalir akan serupa dengan serangan teror di Mumbai pada 2008 lalu yang menewaskan lebih dari 100 orang. (umi)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Nama Baru Nia Ramadhani


Nia Ramadhani dikabarkan telah mengganti namanya.
Kamis, 28 Oktober 2010, 13:32 WIB
Irina Damayanti, Syahrul Ansyari, Gestina Rachmawati
Nia Ramadhani (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)

VIVAnews - Sempat santer terdengar, Nia Ramadhani akan mengganti namanya. Keinginan ini baru diwujudkan Nia setelah menikah dengan Ardi Bakrie.
Ibunda Nia, Chanty Mercia, mewakili putrinya untuk mengurus perubahan nama ini. Chanty didampingi oleh beberapa asistennya mendatangi PN Jakarta Pusat dengan mengendai Toyota Alphard berwarna hitam, pada hari ini Kamis 28 Oktober 2010.

Mereka langsung memasuki ruang pengadilan. Nia sendiri, tidak terlihat dalam sidang yang membahas soal pergantian namanya tersebut.

Sidang berlangsung kira-kira sekitar 30 menit di ruangan 306 lantai dua. Begitu sidang selesai, para juru warta yang telah menunggu sejak tadi, segera menanyakan perihal materi sidang dan hasilnya.

Akan tetapi, ibunda Nia tidak mengeluarkan pernyataan dan langsung menuruni tangga, kemudian berlalu. Ia hanya tersenyum pada wartawan. Begitu pula dengan pihak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang juga tidak berkenan memberikan keterangan.

Nama asli Nia Ramadhani adalah Prianti Nur Ramadhani, dan kabarnya akan diganti menjadi Ramadania Ardiansyah Bakrie.

Malam sebelumnya, Nia dan Ardi yang ditemui usai menonton konser David Foster, mengaku sangat senang dengan penggantian nama ini.

"Ini merupakan suatu kehormatan buat saya, bahwa nama Nia akan ditambahkan dengan nama belakang saya," ucap Ardi Bakrie, yang ditemui di Ritz Carlton, Pacific Place.

Sedangkan sang istri yang selalu setia menemani Ardi, sudah lebih dulu mengatakan tidak akan hadir dalam persidangan yang digelar pada hari ini tersebut. Nia hanya mengatakan, segala sesuatunya akan diurus dan diwakili oleh ibundanya.

Saat ditanya adakah beban bagi Nia untuk menyandang nama Bakrie nantinya, wanita cantik ini hanya menjawab dengan santai.

"Orang-orang pikir memang saya yang ingin. Urusan beban atau tidak, bagaimanapun Ardi itu kan suami saya, jadi kalau saya menambahkan nama suami di belakang, menurut saya itu sudah biasa," katanya. (pet)
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Raul Lemos Mengamuk, KD Hanya Tersenyum


Raul Lemos menerobos kerumunan wartawan dengan marah.
Kamis, 28 Oktober 2010, 11:44 WIB
Irina Damayanti, Gestina Rachmawati
Krisdayanti Bermesraan Dengan Raul Lemos (VIVAnews/Tri Saputro)
BERITA TERKAIT
  •  
  •  
VIVAnews - Usai menonton pagelaran konser David Foster yang digelar di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place tadi malam, Krisdayanti tampak digandeng oleh Raul Lemos, kekasihnya.

Malam itu, Krisdayanti mengenakan gaun terusan sebatas lutut berwarna cokelat kehijauan dipadukan dengan bolero hitam. Sementara Raul Lemos memakai kemeja putih bergaris dibalut jas dan celana hitam.

Begitu mereka keluar dari Ballroom, wartawan yang dari tadi sudah menunggu langsung menuju ke arah mereka. Sebagian kameraman dan fotografer langsung berusaha mengambil gambar dan membidik kamera ke arah pasangan kekasih, KD dan Raul.

Tiba-tiba saja Raul, yang dikawal oleh satu orang pengawal, langsung menghalau wartawan yang berusaha mengambil gambar. Laki-laki bertubuh kekar itu berjalan cepat meninggalkan KD dan menerobos kerumunan wartawan di hadapannya. Tangannya bergerak seolah ingin mengusir media yang mengerubungi mereka.

Setelah beberapa langkah, Raul lalu memutar badannya. Wajahnya tampak emosi menahan marah.

Sementara KD sempat sedikit berteriak, karena melihat kekasihnya yang tiba-tiba menerobos kerumunan wartawan dan ingin mengambil gambar.

"Dobun (panggilan KD pada Raul) jangan! Jangan Dobun!" kata Krisdayanti berteriak sambil memanggil Raul.

Dengan nada emosi, Raul berbicara di depan kamera wartawan. "Kalian ini tadi memaksakan!" kata Raul marah.

Berbeda dari Raul, KD yang berjalan di belakangnya, terlihat lebih tenang dan tetap berusaha tersenyum.  "Ada waktunya orang mau dan ada waktunya orang nggak mau diwawancara. Orang juga perlu privasi," ucap Raul melanjutkan masih dengan nada penuh amarah.

Wartawan yang belum sempat mengajukan satu pertanyaan pun pada sejoli itu, akhirnya hanya berhasil merekam gambar Raul. Sementara itu, Raul terus berjalan ke arah eskalator. KD pun mengikuti calon suaminya itu. (pet)

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Big Cat



Kucing besar - bukan merupakan klasifikasi biologis - digunakan untuk membedakan ukuran spesies kucing. Kelompok "kucing besar" termasuk empat anggota dari genus Panthera: harimau, singa, jaguar, dan macan tutul.

Meskipun berbeda besar dalam ukuran, jenis2 kucing sangat mirip dalam struktur dan perilaku. Semua kucing adalah karnivora dan predator yang efisien, dan merupakan predator puncak. Kucing Besat tersebar di Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa.

Family Felidae

* Genus Panthera
o Tiger [Macan], Panthera tigris (Asia)

o Lion [Singa], Panthera leo (Afrika, Hutan di India; di Eropa jumlahnya sangat sedikit, Timur tengah, Asia, dan America utara)
o Jaguar, Panthera onca (Amerika; tersebar dari Amerika selatan dan Meksiko hingga utara Argentina)
o Leopard [Macan Tutul], Panthera pardus (Asia dan Afrika)
* Genus Acinonyx
o Cheetah, Acinonyx jubatus (Afrika dan Iran; jumlahnya sedikit sekali di India)
* Genus Puma
o Cougar [Singa gunung, Panther], Puma concolor (Amerika Utara dan Selatan)
* Genus Uncia
o Snow Leopard, Uncia uncia (Gunung di Asia selatan dan tengah)
* Genus Neofelis
o Bornean Clouded Leopard, Neofelis diardi (Borneo danSumatra)
o Clouded Leopard, Neofelis nebulosa (Asia selatan dan tenggara)

Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:


Spoiler:



Spoiler:
__________________
Regards,
Me

http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=47553
   
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Pesan Mbah Maridjan untuk Enda "Ungu"


Dua tahun lalu, gitaris Ungu itu mendapat kehormatan bertemu Mbah Maridjan di Yogyakarta
Kamis, 28 Oktober 2010, 00:10 WIB
Arfi Bambani Amri, Beno Junianto
Mbah Maridjan sehari sebelum wafat, 25 Oktober 2010 (Antara/ Regina Safri)
BERITA TERKAIT
  •  
  •  
VIVAnews - Wafatnya Mbah Maridjan akibat erupsi Gunung Merapi kemarin sore, menjadi duka sendiri bagi Enda, gitaris grup band Ungu. Enda mempunyai kenangan sendiri dengan Mbah Maridjan sekitar dua tahun lalu.

"Waktu acara di Yogya dua tahun lalu, saya bertemu dengan beliau (Mbah Maridjan). Saya mendapat wejangan atau pesan dari beliau tentang hidup," ujar Enda saat ditemui di Konser Satu Cinta Indonesia, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 27 Oktober 2010.

Pesan Mbah Maridjan itu sederhana, sesederhana orangnya. Enda mengungkapkan, Mbah Maridjan memintanya menjalani hidup dengan sederhana. "Itu yang sangat teringat oleh saya. Jangan neko-neko hidupmu, jalani saja dengan ikhlas," tutur Enda menceritakan kembali pesan itu.

Jelas, Enda sangat kehilangan sosok Mbah Maridjan. "Mbah Maridjan seorang motivator. Dia sangat setia pada bidangnya. Saya kagum dengan beliau, dia benar menjaga Merapi, membuat dirinya sosok yang dikagumi dan dibanggakan di daerahnya. Saya sangat kehilangan beliau," ujar suami dari Eka Wilestari ini.

Dan kemarin, jasad Mbah Maridjan ditemukan tewas dalam keadaan bersujud di kediamannya di Kinahrejo, Cangkringan, Sleman. Meski belum ada bukti DNA, pakaian dan peci yang dikenakan jasad itu identik dengan yang dipakai orang yang dijuluki Juru Kunci Merapi itu.
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Gempa Mentawai dan Merapi Meletus Terkait?


Pakar geodesi dari ITB angkat bicara mengenai dua bencana yang terjadi hampir bersamaan.
Kamis, 28 Oktober 2010, 06:05 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
Erupsi Gunung Merapi Yogyakarta pada Selasa 26 Oktober 2010 (Antara/ Wahyu Putro A)
BERITA TERKAIT
  •  
  •  
VIVAnews - Senin 25 Oktober 2010, pukul 21.42 WIB, sebuah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter terjadi di barat daya Pulau Pagai, Mentawai, Sumatera Barat. Sebuah tsunami pun lahir, menghantam kawasan pantai barat gugusan kepulauan di kabupaten terluas di Sumatera Barat itu.

Kurang 24 jam, pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan erupsi pertama setelah dari sebulan sebelumnya dinyatakan bahaya. Erupsi-erupsi menghasilkan awan panas yang kemudian diketahui menewaskan 29 orang termasuk Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Apakah dua peristiwa alam ini terkait satu sama lain?

Pakar Geodesi dari Institut Teknologi Bandung, Hasanuddin Z Abidin, menyatakan kedua peristiwa ini berjauhan lokasinya. Menurutnya, terlalu spekulatif apabila menyimpulkan kedua bencana itu ada keterkaitan satu sama lain.

"Terlalu jauh. Saya rasa nggak berhubunganlah," kata Hassanudin dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews, Rabu 27 Oktober 2010.

"Mentawai kita ketahui memang dari dulu sering terjadi gempa, sementara aktifitas Merapi itu pun memang ada siklusnya. Lagipula gunung-gunung yang lebih dekat dengan Mentawai seperti misalnya yang ada di Padang saja, itu tidak menunjukkan reaksi apa-apa terkait gempa Mentawai. Jadi menurut saya, terlalu spekulatif kalau menghubungkannya. Mungkin hanya kebetulan saja waktunya sangat berdekatan," kata Hasanuddin.

Ketika ditanya apakah akan ada gempa yang lebih besar lagi di Mentawai setelah gempa dahsyat yang terjadi 25-26 Oktober kemarin, Hasanuddin menegaskan hal itu bisa saja terjadi. "Itu biasa, suatu tempat kalau sudah pernah terjadi gempa pasti nanti akan terjadi lagi gempa di tempat itu. Cuma saja kapan waktunya ini yang susah diprediksi," katanya.

Variasi waktu gempa susulan itu berbeda-beda, tambah Hasanuddin. Bisa dalam hitungan jam, hari, bulan, bahkan ada yang tahunan.

"Biasanya kalau gempa yang besar, itu akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa lagi. Mentawai kan kemarin kekuatannya 7,2 skala richter, termasuk besar, nah ini akan akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa besar lagi. Makanya menurut saya tidak dalam waktu dekat ini akan terjadi gempa besar lagi, karena dia mesti menyimpan energi dalam waktu lama," kata Hasanuddin.
Pesisir Pantai Pagai, Kepulauan Mentawai, yang dilanda tsunami
Kawasan terkena tsunami di Mentawai

Penekanan Mitigasi

Hasanuddin menyatakan, yang paling penting dalam penanganan bencana ini adalah mitigasi. "Pemerintah seharusnya lebih care (peduli) dengan riset-riset kebencanaan yang di hulu," katanya.

Riset-riset hulu yang dimaksud itu adalah yang mengenai peringatan dini (early warning), studi potensi bencana, atau identifikasi bencana. "Kita sangat lemah dalam soal early warning. Menurut saya, pemerintah sangat kurang perhatian dalam mitigasi bencana. Saya sering gregetan," katanya.

Mestinya kalau pemerintah serius menaruh perhatian dalam mitigasi bencana, studi atau riset kebencanaan yang ada bisa bermanfaat untuk memperkirakan kapan terjadi bencana dan mengantisipasinya sehingga sedapat mungkin tidak ada kerugian dan korban yang besar.

Hasanuddin meminta pemerintah agar memasukkan juga studi kebencanaan sebagai prioritas perhatian. "Memang studi kebencanaan tidak menghasilkan uang, tetapi itu kan penting, karena bencana ini adalah bahaya laten dan dampaknya juga costly (biaya tinggi). Indonesia ini masuk daerah yang sering terjadi gempa. Jangan selalu repot bertindak setelah kejadian," katanya. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Sejarah Letusan Merapi


Letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Selasa lalu ternyata tidak seberapa bila dibandingkan dengan letusan-letusan sebelumnya.

Letusan pada 1930 setidaknya telah membunuh 1.370 orang di 13 desa di lereng Merapi. Tapi ini bukan letusan terbesar. Letusan terbesar justru terjadi pada 1006. Saat itu seluruh Jawa tertutup abu vulkanik. Sayangnya tidak diketahui berapa korban akibat letusan itu.

Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi mengalami letusan pertama pada 1006. Rata-rata Merapi meletus dalam siklus pendek antara 2 – 5 tahun, dan siklus menengah setiap 5 – 7 tahun.

Siklus terpanjang pernah tercatat setelah mengalami istirahat selama lebih dari 30 tahun, yaitu pada masa awal terbentuknya gunung aktif. Memasuki abad ke-16, siklus terpanjang Merapi adalah 71 tahun, jeda letusan 1587-1658.

Pusat Vulkanologi mencatat, letusan besar Merapi terjadi pada 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan sebelumnya terjadi empat tahun lalu, tepatnya pada 8 Juni 2006 pukul 09.03.

Saat itu pemerintah mengungsikan 17 ribu warga di lereng Merapi. Namun, dua orang yang berlindung dalam bunker di Kawasan Wisata Kaliadem, Kaliurang, justru terpanggang awan panas. Bunker tak bisa melindungi korban dari wedhus gembel yang suhunya masih 500-600 derajat celcius.

Selasa petang, 26 Oktober, Merapi kembali meletus. Erupsi pertama gunung Merapi terjadi sejak pukul 17.02 WIB, diikuti awan panas selama 9 menit. Kemudian berulang hingga erupsi terakhir pukul 18.21 yang menyebabkan awan panas selama 33 menit.

Awan panas ini telah meluluhlantakkan beberapa kampung di lereng Merapi. Setidaknya 30 orang meninggal atas musibah ini, termasuk juru kunci Mbah Maridjan dan redaktur senior VIVAnews.com, Yuniawan Nugroho.

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Makhluk-makhluk Baru dari Amazon


Laporan terbaru dari World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan bahwa antara tahun 1999 dan 2009 sudah lebih dari 1.200 spesies baru atau yang dipercaya telah punah ditemukan kembali di hutan Amazon. Ini berarti 1 spesies tumbuhan atau binatang ditemukan setiap tiga hari, sehingga menjadikan Amazon salah satu tempat paling beragam di dunia.

“Laporan ini menunjukkan keragaman kehidupan yang luar biasa di Amazon,” ujar presiden WWF, Fransisco Ruiz, seperti dilansir dari laman resmi WWF pada 26 Oktober 2010.

Dia menjelaskan penemuan baru yang disebut-sebut penemuan terbesar selama satu dekade ini terdiri dari 637 tanaman, 257 jenis ikan, 216 jenis ampibi, 55 jenis reptil, 16 jenis burung dan 39 jenis mamalia.

Di antara yang ditemukan adalah:
- Anaconda yang dikategorikan dalam nama Latin, Eunectes beniensis, yang pernah ditemukan pada tahun 1936. Ditemukan di hutan Amazon Bolivia pada 2002, pertama kali disangka sebagai hasil gabungan anaconda hijau dan kuning, namun ternyata adalah jenis baru.

- Ranitomeya amazonica, kodok luar biasa dengan motif api berwarna merah di kepalanya dan warna biru di sekujur tubuhnya. Ditemukan di Amazon Peru.

- Kakaktua Pyrilia aurantiocephala, yang memiliki kepala botak dan warna yang beragam, ditemukan di Amazon Brazil. Spesies ini masuk ke dalam kategori hampir punah.

- Pesut pink Amazon atau bernama Latin Inia boliviensis yang pertama kali ditemukan pada tahun 1830. Dulu dikira subspesies dari Inia geoffrensis namun ternyata berbeda.


- Ikan lele berwarna merah, buta dan berukuran kecil ditemukan di Rondonia, Brazil. Ditemukan pada penggalian sumur di desa Rio Pardo, ikan ini tidak sengaja terangkut ke dalam ember.

Walaupun kebanyakan spesies ini hidup tenang di hutan Amazon yang lebat, namun ancaman kepunahan masih mengintai mereka. Pada 50 tahun terakhir, berdasarkan data WWF, manusia telah menyebabkan kerusakan sedikitnya 17 persen hutan hujan Amazon. Angka ini lebih besar dari Venezuela, atau dua kali lebih besar dari Spanyol.

WWF mendesak setiap organisasi lingkungan dan pemerintah untuk menaruh perhatian pada hutan ini, karena 90-140 miliar karbon dihasilkan disini. Jika karbon ini dilepaskan ke udara akibat kerusakan hutan, maka akan semakin memperparah pemanasan global.

“Tindakan secepatnya diperlukan untuk menghindari skenario menakutkan ini,” ujar Ruiz seraya mengatakan bahwa kelangsungan Amazon bergantung pada kerja sama negara-negara Amerika Latin yang dilaluinya.

http://www.indojunkers.com/index.php/topic,1057.0.html
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Mbah Maridjan Dimakamkan di Kaki Merapi


Mbah Maridjan dimakamkan di pemakaman keluarga. Hanya 5 kilometer dari kampungnya.
Kamis, 28 Oktober 2010, 07:58 WIB
Elin Yunita Kristanti

Mbah Marijan (FOTO ANTARA/Regina Safri)
BERITA TERKAIT
VIVAnews -- Tugas Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung Merapi sudah paripurna.

Selasa 26 Oktober 2010 petang, awan panas Merapi 'wedhus gembel' menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Yogyakarta. Juga ke rumah Mbah Maridjan.

Rabu pagi 27 Oktober 2010 pagi, kuncen Merapi itu ditemukan tewas di rumahnya. Dalam posisi bersujud.

Belasan orang juga ditemukan meninggal di sekitar rumah Mbah Maridjan, termasuk sahabat kami, editor VIVAnews,com, Yuniawan Wahyu Nugroho.

"Mbah Maridjan dimakamkan hari ini pukul 10.00 WIB, dari RS Sardjito berangkat pukul 09.00 WIB," kata kerabat Mbah Maridjan, Agus Winaryo, Kamis 27 Oktober 2010.

Saat ini pihak keluarga sudah berdatangan ke Sardjito. Ada istri Mbah Maridjan dan sejumlah anaknya: Asih, Panut, Widodo, dan Lastri.

Diungkapkan Agus, salat jenazah akan dilakukan di masjid RS Sardjito. "Masyarakat yang ingin menyalatkan dipersilakan sebelum jam 09.00 WIB," kata dia.

Mbah Maridjan, kata dia, dimakamkan di Srumen, Glagaharjo, Cangkringan.

Sementara jenazah korban lainnya akan dimakamkan secara massal di Sidorejo, Umbulharjo, Cangkringan.

"Simbah dimakamkan di makam keluarga, karena mbahnya ada di sana. Dari makam Sidorejo hanya dibatasi Sungai Gendol," tambah dia.

Makam Mbah Maridjan dekat dengan kampungnya Kinahrejo -- kampung asri yang berubah jadi padang tandus pasca diterjang awan dan abu Merapi.

"Kira-kira hanya 5 kilometer dari kampungnya," tambah Agus.
Makam pria bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ada di kaki Merapi -- gunung yang ia jaga dan pelihara sampai ajal menjemput.

(Laporan: Fajar Sodiq| Yogyakarta, umi)

• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Gunung Semeru Waspada, Jatim Siaga



Sejumlah persiapan tengah dilakukan termasuk sosialisasi, dan prasarana pendukung.
Kamis, 28 Oktober 2010, 14:15 WIB
Ita Lismawati F. Malau
Gunung Semeru (Ikhsan Mahmudi | Surabaya Post)

SURABAYA POST - Status waspada pada Gunung Semeru membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur siaga. Petugas makin aktif menggelar sosialisasi pengamanan diri terhadap warga seputar Gunung Semeru, apalagi setelah Merapi erupsi dan membawa puluhan korban tewas.

"Sudah kami sosialisasikan ke masyarakat soal status Waspada sehingga diharapkan bisa mengurangi jumlah korban," kata Kepala BPBD Jatim, Siswanto, Kamis 28 Oktober 2010.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan evaluasi dan memastikan sarana prasarana pendukung mencukupi. Seperti lokasi penampungan, puskesamas, angkutan transportasi. "Termasuk masker," terangnya.

Bahkan BPBD  sudah menyiapkan  pusat informasi bencana di kantor BPBD Jatim. Tim ini terdiri dari beberapa elemen dan bekerja selama 24 jam. Hanya saja data yang ada di pusat informasi tersebut masih belum maksimal. "Kami belum link langsung ke kabupaten/kota, tapi Insya Allah masih cukup," katanya.

Dia menjabarkan, untuk kawasan Semeru ada beberapa wilayah yang rawan bencana. Di Kabupaten Lumajang ada di Kecamatan Pranojiwo dan Kecamatan Candipuro yang terkena imbas langsung hujan batu dan kerikil. Jika terjadi letusan, warga di sekitar wilayah ini akan diungsikan ke batas kecamatan Pranojiwo sebelah timur sejauh 10 kilometer (km).
Sedangkan Kecamatan Pasirian, Kecamatan Pasru Jambi dan Kecamatan Tempur Sari masuk dalam kawasan waspada aliran sungai lahar. Sedangkan di Malang kewaspadaan ada di Kali Ampel Gading yang rawan banjir lahar.

Siswanto mengatakan, pihaknya juga bekerja asama dengan warga untuk menyiapkan kendaraan untuk evakuasi harta benda serta manusia. Di tiap kecamatan kini sudah disiapkan 100 truk serta menyiapkan tenda-tenda untuk pengungsi, masjid maupun sekolahan sebagai lokasi mengungsi.

Selain kesiapan sarana dan prasarana, pihaknya juga sudah mengalokasikan anggaran on-call sebesar Rp 2 miliar. "Kalau kurang kami akan ajukan tambahan ke gubernur," ujarnya.

Sementara Asisten Bidang Kesra Edi Purwinarto menegaskan, Pemprov Jatim siap untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. "Kami sudah menyiapkan diri untuk menghadapi bencana," katanya.

Ia mengajak, masyarakat untuk ikut peduli bila bencana benar terjadi di Jatim.  Sedangkan  Ketua Komisi E Achmad Iskandar mengharapkan, Pemprov Jatim tetap waspada menangani bencana. Keberadaan BPBD sendiri diharapkan mampu menanganani bencana secara tertata dan terstruktur.

Laporan: Nani Mashita
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Maridjan Sang Penjaga


Mbah Maridjan menepati janjinya. "Menjaga Merapi sampai ajal menjemput."
Kamis, 28 Oktober 2010, 08:58 WIB
Ismoko Widjaya
Mbah Maridjan sehari sebelum wafat, 25 Oktober 2010 (Antara/ Regina Safri)

VIVAnews - Jenazah Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dalam kamarnya. Saat ditemukan, Mbah Maridjan mengenakan batik kuning dan bersujud di atas sajadahnya di dalam kamar.

Hari ini, Kamis 28 Oktober 2010, sekitar pukul 10.00 WIB Mbah Maridjan akan dikebumikan. Tepat di bawah kaki Gunung Merapi. "Dari RS Sardjito berangkat pukul 09.00 WIB," kata kerabat Mbah Maridjan, Agus Wiyarto, Kamis 27 Oktober 2010.

Mbah Maridjan merupakan orang asli kaki Merapi. Lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 83 tahun lalu. Mbah Maridjan ditemukan tewas dalam posisi bersujud di tempat kelahirannya.

Mbah Maridjan menepati janjinya. "Menjaga Merapi sampai ajal menjemput," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kemarin di gedung DPR. Mbah Maridjan merupakan didaulat menjadi kuncen atau juru kunci 'penjaga' Gunung Merapi sejak 1982.

Jabatan juru kunci bukanlah hal yang baru bagi ayah dengan empat orang anak kelahiran 1927 itu. Pada 1970, atau saat Mbah Maridjan berusia 43 tahun, Keraton Yogyakarta sudah menunjukknya menjadi wakil juru kunci, mendampingi sang ayah. Saat sang ayah wafat, Mbah Maridjan ditunjuk Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk melanjutkan amanat sebagai juru kunci Merapi.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX memberikan tugas utama sebagai juru kunci. Tugasnya, setiap Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari Mbah Maridjan untuk mengungsi.

Bersama Ponirah, istrinya, Mbah Maridjan memiliki empat orang anak. Mbah Anjungan, Raden Ayu Surjuna, Raden Ayu Murjana, dan Raden Mas Kumambang.

Kharisma dan 'kemampuan' Mbah Maridjan menurun kepada anak-anaknya. Salah satunya Mbah Anjungan, yang dipercaya menjadi penasihat Presiden Soekarno sejak 1968-1969. Bahkan pada pada 1974-1987 menjadi Wali Mangkunagara VIII.

Mbah Maridjan mendapat gelar Mas Penewu Suraksohargo atau Sang Penjaga atau Juru Kunci Gunung Merapi. Sejak dijaga Mbah Maridjan, Gunung Merapi sudah lima kali meletus dan 'batuk-batuk'. Yakni di tahun 1994, 1998, 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus, 2006 dan 26 Oktober 2010.

Tidak semua juru kunci setenar Mbah Maridjan. Peristiwa meletusnya Merapi pada 2006 membuat namanya meroket. Mbah Maridjan kukuh tidak turun gunung karena yakin letusan awan panas 'wedhus gembel' Merapi tidak akan menyambarnya. Dengan keberanian dan perkiraan yang tepat itu, Mbah Maridjan terkenal. Bahkan dia menjadi bintang iklan minumen berenergi.

Kini, entah wangsit apa yang didapat Mbah Maridjan hingga dirinya enggan mengungsi turun dari Merapi. Dia memilih beribadah di atas sajadah dan bersujud kepada Yang Maha Kuasa sampai ajal menjemput. Mbah Maridjan meninggal dunia bersama 29 orang lainnya termasuk redaktur senior VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. (umi)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Istri Mbah Maridjan: Saya Ikhlas..Ikhlas...


Salat mayit ini diselenggarakan tanpa jenazah Mbah Maridjan. Isak tangis terdengar pilu.
Kamis, 28 Oktober 2010, 09:08 WIB
Elin Yunita Kristanti
VIVAnews -- Sudah dipastikan, bahwa jenazah pria yang sedang bersujud itu adalah Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi.

Sang kuncen akan dimakamkan pagi ini, Kamis 28 Oktober 2010  pukul 10.00 di  pemakaman keluarga di Srumen, Glagaharjo, Cangkringan -- juga  di kaki Merapi.

Kini, kesibukan sedang terjadi di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Pagi tadi keluarga Mbah Maridjan untuk kali terakhir melihat jasadnya di ruang forensik.

Duka menyelimuti. Istri Mbah Maridjan, Ponirah nampak syok. Ketika keluar dari ruang forensik, ia harus dipapah dua orang.

Saat diwawancara, Ponirah hanya menjawab sambil sesenggukan, "sampun dipendet, kulo ikhlas..ikhlas..ikhlas." Artinya, "sudah diambil, saya ikhlas..ikhlas..ikhlas".

Menurut informasi dari sejumlah kerabat, Mbah Maridjan tergolong romantis. Ia tak mau dekat-dekat dengan perempuan, agar sang istri tidak cemburu.

Sementara, salat jenazah untuk Mbah Maridjan telah dilakukan pukul 08.00 tadi di masjid RS Sardjito

Salat mayit ini tanpa jenazah Mbah Maridjan, jasadnya tidak dibawa ke masjid dengan alasan, kondisi tidak memungkinkan.

Sekitar 90 orang bergabung menyalatkan simbah. Ada enam shaf jamaah, tiga baris laki-laki, dan tiga baris perempuan.

Sepanjang salat berlangsung, terdengar isak tangis. Sejumlah orang terlihat sesenggukan.

Mbah Maridjan wafat pada Selasa 26 Oktober 2010 petang -- saat awan panas Merapi 'wedhus  gembel' menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan,  Yogyakarta.

'Amuk' Merapi menghancurkan segala yang ada di Kinahrejo.

Pada Rabu pagi 27 Oktober 2010 pagi, pria yang mengabdi di Merapi sejak 1982 itu ditemukan  tewas di rumahnya. Dalam posisi bersujud.

(Laporan: Fajar Sodiq| Yogyakarta, umi)

• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Misteri Mayat "Mr X" di Rumah Mbah Maridjan


Kerabat Mbah Maridjan bertanya, siapa Mr X yang terlihat bersama Mas Wawan di Kinahrejo.
Kamis, 28 Oktober 2010, 09:28 WIB
Elin Yunita Kristanti
Daftar korban tewas Merapi (Fajar Sodiq/VIVAnews)
BERITA TERKAIT
 
VIVAnews -- Korban letusan Gunung Merapi terus bertambah. Sampai hari ini sudah 30 jenazah yang dikirim ke bagian forensik RS Sardjoto Yogyakarta.

Ada jenazah Mbah Maridjan dengan posisi sujud, juga ada rekan kami,  editor VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho -- yang akrab kami panggil 'Mas Wawan'.
Namun, tak semua jenazah sudah teridentifikasi. Ada beberapa jenazah tanpa identitas yang disebut 'Mr X'.

Soal 'Mr X' jadi menarik ketika kerabat Mbah Maridjan, Agus Winaryo bertanya pada VIVAnews, siapa lelaki tinggi dan ganteng yang saat itu terlihat  bersama Mas Wawan di rumah Mbah Maridjan.

"Dia itu diduga Mr X yang juga meninggal," kata Agus Kamis pagi.

Dikonfirmasi, Asih, putra Mbah Maridjan menceritakan, pada Selasa 26 Oktober 2010 -- hari kejadian-- tepatnya sebelum Maghrib, ada seorang pria bertamu.

Dia mengaku sebagai wartawan sebuah harian. "Ciri-ciri fisik, tinggi, rambut panjang, ganteng," kata Asih ditemui di RS Sardjito, Yogyakarta, Kamis pagi.

Asih mengaku tak tahu apakah pria itu ingin mewawancara Mbah Maridjan atau sudah wawancara.

"Dia datang sendirian, tapi saat itu ada banyak orang di rumah," kata Asih. Orang itu belum diketahui nasibnya.

Berdasarkan kronologi, fase erupsi Merapi Selasa lalu dimulai pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat.

Saat sirine peringatan mengaung di kampung Mbah Maridjan, Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, sejumlah wartawan yang berada di rumah kuncen itu berhasi dievakuasi.

Sahabat kami, Mas Wawan menjadi korban karena ia dan petugas PMI, Tutur Prajitno memutuskan kembali lagi untuk menjemput Mbah Maridjan dan orang lain yang masih ada di Kinahrejo.

Laporan: Fajar Sodiq| Yogyakarta
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

KD Dituduh Bangkrut, Yuni Shara Angkat Bicara


"Karena kami berasal dari orang yang tidak punya, ya disyukuri saja semuanya."
Kamis, 28 Oktober 2010, 14:48 WIB
Irina Damayanti, Gestina Rachmawati
Yuni Shara (VIVAnews / Gestina Rachmawati)
an dan bosan memberi jawaban seputar kasus dan gosip yang menimpa sang adik, Krisdayanti (KD).

Saat penyanyi bertubuh mungil ini selesai menikmati sajian konser penulis lagu dan produser legendaris, David Foster, tadi malam, para juru warta pun masih memburunya dengan pertanyaan seputar gosip kebangkrutan KD.

Menanggapi hal tersebut, Yuni Shara yang saat itu didampingi Raffi Ahmad dan terlihat serasi dengan paduan busana warna cokelat, hanya menjawab, "Alhamdulillah Mimi sejauh ini baik-baik saja."
"Tidak ada yang perlu dikomentari," katanya saat ditemui di Ritz Carlton, Pacific Place, Rabu malam, 27 Oktober 2010.

Yuni Shara membantah bahwa Krisayanti menjual asetnya. "Jadi begini, kalau saya punya barang, dan saya mau jual itu hak saya kan, jadi masalahnya cuma itu aja," kata Yuni.

Dia mengaku sempat terganggu dengan semua pemberitaan soal harta KD. Yuni hanya meminta agar orang lain tidak mengurusi apa yang menjadi urusan adiknya tersebut. "Mendingan kita mikirn diri sendiri, karena itu bukan urusan kita," ucapnya.

Yuni mengaku siap dengan semua tudingan yang ditujukan pada keluarganya. "Karena selama masih hidup, dunia akan terus berputar. Suatu saat nanti, kami ada dan bisa juga tidak ada. Karena kami berasal dari orang yang tidak punya, ya disyukuri saja semuanya. Intinya Alhamdulillah kami masih diperhatikan," ujar ibu dua anak ini.
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Sibuk Kunker, DPR Tinjau Korban Bencana Besok


Masa kunjungan kerja itu akan diperpendek untuk segera mengunjungi Mentawai dan Merapi.
Kamis, 28 Oktober 2010, 11:51 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Suryanta Bakti Susila
VIVAnews - Komisi VIII bidang penanggulangan bencana DPR belum turun ke lokasi bencana di sejumlah daerah, seperti Kepulauan Mentawai dan Yogyakarta. Menurut Wakil Ketua Komisi VIII Ahmad Zainudin, DPR masih sibuk melakukan kunjungan kerja (kunker) masa reses.

"Rencananya Jumat (29 Oktober 2010)," kata Zainudin kepada wartawan, Kamis 28 Oktober 2010. Kepulauan Mentawai terkena gempa dan hantaman tsunami sementara sejumlah warga di sekitar Gunung Merapi tengah menderita karena letusan gunung tersebut.

Menurut Zainudin, Komisi VIII sedang kunjungan kerja reses di tiga propinsi, yakni NTB, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Tengah. "Komisi VIII DPR sulit membatalkan kunker reses karena berbagai kendala teknis dan nonteknis," katanya.

Namun demikian, masa kunjungan itu akan diperpendek untuk segera mengunjungi Mentawai dan Merapi. "Selesai memperpendek kunker reses, Komisi akan melanjutkan kunjungan ke korban Gunung Merapi dan korban bencana gempa dan tsunami di Mentawai," katanya.

Sedikitnya 311 orang tewas dalam tsunami di Kepulauan Mentawai. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena banyak korban yang dinyatakan hilang.

Sementara korban letusan Gunung Merapi saat ini mencapai 30 orang. Termasuk dalam daftar nama korban adalah juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan dan wartawan VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. (hs)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Ruhut Minta Maaf Soal Marzuki Alie




"Saya, Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf dengan statement Pak Marzuki."
Kamis, 28 Oktober 2010, 12:53 WIB
Arry Anggadha, Suryanta Bakti Susila
Ruhut Sitompul (Auvanovic)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Pernyataan Marzuki Alie bahwa tergulung ombak resiko tinggal di tepi pantai dikritik koleganya, Ruhut Sitompul. Ruhut menilai pernyataan itu tidak pantas disampaikan pimpinan lembaga tinggi negara.

"Kalau memang benar Pak Marzuki menyampaikan statement demikian sangat saya sesalkan sebagai kader PD karena sebenarnya sebagai kader lembaga tinggi negara harusnya hati-hati menyampaikan pendapat," kata Ruhut ketika dihubungi, Kamis 28 Oktober 2010.

Menurut Ruhut "kesalahan" Marzuki bukan kali pertama. "Kesalahan ini bukan yang pertama kali. Karena ini terus dilakukan sangat merugikan Partai Demokrat," katanya.

Ruhut, atas nama Juru Bicara Partai Demokrat menyatakan permohonan maaf atas pernyataan Marzuki.
"Saya, Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf dengan statement Pak Marzuki yang demikian. Bagaimana bangganya kita kepada Pak SBY yang meninggalkan acara kenegaraan untuk datang langsung berbagi duka dengan rakyat Mentawai yang sedang kena musibah. Jadi, statement sinis Marzuki Alie bagi masyarakat yang tinggal di pesisir saya rasa akan saya bawa dalam forum rapat DPP PD untuk mempermasalahkan statement beliau yang kerap kali merugikan," katanya. (umi)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.