toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Kamis, 04 November 2010

Menkeu Buru 4,6 Juta Orang Kaya


Menkeu meminta masyarakat berpenghasilan menengah jujur melaporkan pajaknya.
Jum'at, 15 Oktober 2010, 15:33 WIB
Hadi Suprapto, Agus Dwi Darmawan
Menteri Keuangan Agus Martowardojo (VIVAnews/Agus Dwi Darmawan)
BERITA TERKAIT
  • Properti, Berkah Besar Bagi Jutawan Indonesia
  • Lima Negara Super Makmur di Dunia
  • BPK: Provinsi Super Kaya, Keuangan Amburadul
  • Dari Minuman Jadi Terkaya di China
  • Para Penguasa Emas di Dunia
VIVAnews - Pemerintah akan terus memburu orang-orang kaya di Indonesia. Perburuan terkait masalah pajak.
Karena itu Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo meminta masyarakat berpenghasilan menengah ke atas jujur melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak.

Agus mengatakan mereka yang berpotensi menjadi wajib pajak orang pribadi sudah seharusnya didata. "Jadi kalau melihat ada potensi (laporan Credit Suisse Global Wealth Report), kami terus akan ekstensifikasi," kata Agus di Kementerian Keuangan, Jumat 15 Oktober 2010.

Menurut laporan Credit Suisse Global Wealth Report yang baru dipublikasikan, kekayaan orang Indonesia melesat jauh dibandingkan dengan situasi pada masa krisis 1997 lalu. Total kekayaan pribadi orang Indonesia melonjak spektakuler hingga lima kali lipat menjadi US$1,8 triliun dalam satu dekade terakhir.

Menanggapi ini Agus berjanji akan menelusuri data-data yang memungkinkan. "Kami terus akan update dari sumber data mana pun," katanya. "Jadi kalau ada laporan besarnya masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah ke atas tentu akan dicari, kami akan dalami."

Menurut Credit Suisse, komposisi kekayaan orang Indonesia, mirip dengan India. Sebagian besar atau 90 persen dari kekayaan mereka berupa aset properti. Rata-rata utang mereka juga relatif sedikit.

Indonesia memiliki 25 persen populasi dengan kekayaan kurang dari US$1.000 atau hampir setara dengan proporsi dunia sebesar 26 persen. Namun, keluarga yang memiliki kekayaan sebesar US$100 ribu atau hampir Rp1 miliar, sangat jauh dibandingkan dengan proporsi dunia.

Distribusi orang kaya yang memiliki kekayaan sebesar US$100 ribu hanya 2 persen atau 4,6 juta orang dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 233 juta jiwa. Ini jauh sekali dibandingkan dengan komposisi dunia sebesar 8 persen.

Definisi kekayaan yang dimaksud oleh Credit Suisse adalah aset finansial baik berupa keuangan dan non keuangan (khususnya properti). Dalam studi ini untuk masuk dalam jajaran 10 persen orang kaya dunia, seorang dewasa harus memiliki kekayaan US$72 ribu. Sedangkan, untuk masuk jajaran 1 persen orang kaya dunia, seorang dewasa harus memiliki kekayaan US$588 ribu. (umi)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Amerika Serikat, Gudang Miliarder Dunia


Sebanyak 9,9 juta warga Amerika Serikat memiliki harta Rp9-450 miliar.
Minggu, 17 Oktober 2010, 02:10 WIB
Heri Susanto
Gedung Capitol di Washington DC Amerika Serikat (AP Photo)
BERITA TERKAIT
  • Menkeu Buru 4,6 Juta Orang Kaya
  • Properti, Berkah Besar Bagi Jutawan Indonesia
  • Lima Negara Super Makmur di Dunia
  • BPK: Provinsi Super Kaya, Keuangan Amburadul
  • Dari Minuman Jadi Terkaya di China
VIVAnews - Amerika Serikat bukan sekedar dikenal sebagai negara kiblatnya kapitalisme dunia. Namun, negara ini juga dikenal sebagai gudangnya miliarder top dunia.

Hasil riset terbaru Credit Suisse Research Institute yang baru-baru ini dipublikasikan menempatkan warga Amerika sebagai wakil terbanyak dalam jajaran miliarder.

Berdasarkan "Piramida Kemakmuran" Credit Suisse, pada pertengahan 2010, sebanyak 0,5 persen dari total populasi dunia atau sekitar 24,5 juta orang dewasa masuk dalam jajaran miliarder dunia. Mereka memiliki harta rata-rata sedikitnya US$1-50 juta atau Rp9-450 miliar. Total kekayaan mereka mencapai US$69,2 triliun.

Nah, menurut Credit Suisse, dari 24,5 juta miliarder dunia tersebut, sebanyak 41 persen atau sekitar 9,9 juta orang dewasa berasal dari Amerika Serikat. Sedangkan, Jepang menempati posisi kedua yang menyumbangkan 10 persen dari total miliarder, kemudian disusul Prancis 9 persen.

"Kami perkirakan di China, ada 800 ribu orang yang memiliki kekayaan US$1-50 juta atau 3,3 persen dari miliarder dunia," ujar Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Itu baru untuk level kekayaan US$1-50 juta. Untuk warga dengan kekayaan di atas US$50 juta, bahkan di atas US$5 miliar yang berjumlah seribu orang di dunia, Amerika tetap menempati nomor urut satu.

Dua tahun lalu, menurut Credit Suisse, akibat krisis finansial global, kekayaan warga Amerika rata-rata memang menurun. Namun, belakangan mulai pulih kembali seiring dengan membaiknya kembali bursa saham dan pasar finansial.

Sekarang, rata-rata kekayaan warga Amerika adalah sebesar US$236 ribu per orang dewasa. Itu terdiri atas US$200 ribu dalam bentuk aset finansial seperti saham, obligasi dan lainnya, serta US$100 ribu dalam bentuk aset riil, seperti properti. Namun, kemudian dipotong dengan utang rata-rata sebesar US$60 ribu per orang.
Meski begitu, secara rata-rata penduduk, kekayaan warga Amerika masih kalah jika dibandingkan dengan Swiss, Norwegia, Australia, Singapura dan Prancis (baca: Lima Negara Super Makmur di Dunia).

Penduduk Amerika berjumlah sekitar 318 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 231 juta jiwa adalah penduduk dewasa sebagai salah satu acuan Credit Swiss untuk menghitung kekayaan penduduk suatu negara.
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Orang Kaya RI Melonjak, Pemerintah Kedodoran


Studi Bank Pembangunan Asia (ADB), jumlah orang mampu meningkat jadi 30 juta orang.
Kamis, 4 November 2010, 09:06 WIB
Heri Susanto
Uang Rupiah (Antara)
B
VIVAnews - Pendapatan perkapita penduduk Indonesia semakin meningkat, bahkan tahun ini sudah menembus US$3.000 atau Rp27 juta. Ironisnya, pemerintah tidak siap mengantisipasi lonjakan kelas menengah baru Indonesia.

"Bayangkan, produk domestik bruto Indonesia saat ini sudah Rp6.400 triliun atau sekitar US$700 miliar," ujar ekonom Cyrillus Harinowo kepada VIVAnews di Jakarta, 3 November 2010. Dengan PDB sebesar itu, pendapatan per kapita Indonesia sekitar US$3.000 per tahun.

Bahkan, kata dia, masyarakat Indonesia bukan sekedar mengalami peningkatan pendapatan. Namun, Harinowo menekankan jumlah orang kelas menengah dengan kekayaan bertambah juga meningkat.
Menurut studi Bank Pembangunan Asia (ADB), jumlah orang mampu atau masuk kelas menangah Indonesia meningkat menjadi 30 juta orang. "Namun, perkiraan saya jauh lebih banyak dari itu, bahkan tak lama lagi akan mencapai 60 juta orang."
Mereka inilah yang sekarang mengisi kafe-kafe Starbuck, Coffee Bean, penumpang pesawat, konsumen utama mobil, barang-barang elektronik mewah seperti AC, laptop dan lainnya.
Ironisnya, kata Harinowo, pemerintah tidak siap menghadapi lonjakan orang kelas menengah baru Indonesia tersebut. "Pemerintah tampak kedodoran dan tidak menduga perkembangannya akan seperti ini."

Buktinya, pertama, bandara Soekarno Hatta sekarang penuh sesak karena mereka yang memiliki kemampuan untuk membeli tiket pesawat meningkat luar biasa. "Sekarang parkir di bandara saja sudah susah," kata dia.

Ironisnya, Angkasa Pura yang memiliki duit berlebih juga tidak bisa melihat tanda-tanda jaman. "Mereka lebih suka menyimpan duit di deposito ketimbang berinvestasi untuk memperluas Bandara Cengkareng."

Maskapai penerbangan seperti Garuda juga harus menambah pesawat untuk menampung lonjakan orang-orang berkemampuan baru Indonesia tersebut.

Kedua, jalan-jalan di Jakarta sudah semakin macet gara-gara orang yang memiliki kemampuan untuk membeli mobil semakin banyak. Tahun ini saja diperkirakan 710-740 ribu unit mobil akan terjual. "Bayangkan macetnya Jakarta, apa yang terjadi pada 2012 saat penjualan mobil mencapai 1 juta unit."

Ironisnya, infrastruktur transportasi lainnya juga tidak memadai sehingga tidak bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan Jakarta.

Ketiga, penjualan barang-barang elektronik, seperti televisi, AC, laptop, ponsel dan lainnya juga dipastikan meningkat pesat. Jika kapasitas produksi tidak ditambah, maka impor barang elektronik akan semakin melonjak sehingga menguras devisa Indonesia.

Demikian halnya dengan kebutuhan listrik. PLN semula membangun pembangkit listrik berkapasitas 10 ribu megawatt berbahan bakar batu bara untuk menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak. Yang terjadi bukan dipakai mengganti, namun semua pembangkit dipakai karena kebutuhan listrik sangat tinggi.

"Dampaknya subsidi menjadi lebih besar karena kapasitas yang diperlukan memang besar."
Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah bisa segera mengantisipasinya. Contoh di negara lain, seperti China dan Korea Selatan saat pendapatan per kapita US$3.000, maka peningkatan permintaan barang mewah meningkat pesat. "Bahkan, laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin kencang." (kd)
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Orang Kaya Indonesia Tumbuh 5,8 persen


"Pertumbuhan orang kaya di Indonesia lebih tinggi dari pertumbuhan GDP."
Kamis, 22 Juli 2010, 00:19 WIB
Antique, Purborini
beli rumah (dok. Corbis)
BERITA TERKAIT
  • Abramovich, Miliarder "Penguasa Bola" Dunia
  • Daftar 40 Taipan Superkaya Malaysia
  • Kiat Anthoni Salim, Taipan Terkaya Ketiga RI
  • Korupsi, Taipan Terkaya China Dibui 14 Tahun
  • Taipan Mode Terkaya dari Negeri Ginseng
VIVAnews - Certified Wealth Management Association (WMA) memperkirakan pertumbuhan orang kaya di Indonesia mencapai 5,8 persen pada tahun ini.

"Pertumbuhan orang kaya di Indonesia lebih tinggi dari pertumbuhan produk domestik brutto (PDB) kita," kata perwakilan WMA Maikel Sajabati di Jakarta, 21 Juli 2010.

Sedangkan pertumbuhan di Asia Pasifik sebesar 8,1 persen. "Pertumbuhan kita ada di bawah Korea Selatan," ujar dia.

Maikel menuturkan, hal ini dilihat berdasarkan dana kelola wealth management orang dengan tabungan di atas Rp1 miliar terdapat sebanyak 200 ribu orang. Total dana yang terdapat di industri pengelolaan kekayaan ada Rp1.600 triliun dari total dana pihak ketiga di perbankan sebesar Rp2.000 triliun.

Sayangnya, menurut Direktur BNI Darmadi Sutanto, dana tersebut kebanyakan dikelola di luar negeri. "Untuk lokal terlalu sedikit," ujar dia.
Dana tersebut kebanyak mengalir pada bidang properti, finansial aset, dan offshore. BNI sendiri saat ini mengelola dana wealth management atau dana prioritas sebesar 70 persen dari total dana konsumer Rp130 triliun.

Adapun PT Bank Tabungan Negara menyatakan saat ini belum memiliki segmentasi nasabah. Rencananya, perseroan akan mulai layanan prioritas pada tahun depan (2011). "Kami akan menargetkan pertumbuhan hingga 16 persen dari dana kami sekarang Rp40 Triliun," ujar Managing Director BTN Irman Zahiruddin.

Nasabah tersebut dimulai dengan yang memiliki dana sebesar Rp500 juta. "Untuk ini kita menargetkan mendapat 500 ribu nasabah selama lima tahun," tutur dia.
Namun, Irman menambahkan, untuk tahun pertama sebesar 60 sampai 70 ribu nasabah. "Kami akan mulai dengan nasabah Jakarta dulu," ujarnya.
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Menkeu: Tak Ada Diskriminasi Daerah Miskin


Pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) yang dipersoalkan BPK sudah sesuai undang-undang yang ada.
Rabu, 28 Juli 2010, 11:21 WIB
Antique, Agus Dwi Darmawan
  (daylife.com)
BERITA TERKAIT
  • Orang Kaya Indonesia Tumbuh 5,8 persen
  • Abramovich, Miliarder "Penguasa Bola" Dunia
  • Daftar 40 Taipan Superkaya Malaysia
  • Kiat Anthoni Salim, Taipan Terkaya Ketiga RI
  • Korupsi, Taipan Terkaya China Dibui 14 Tahun
VIVAnews - Menanggapi daerah super kaya di Indonesia, Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan tidak ada diskriminasi apapun dari pemerintah pusat berkenaan dengan hal itu.

Agus menuturkan, pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) yang dipersoalkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah sesuai dengan undang-undang yang ada. "Itu disepakati dari diskusi kita dan sudah sesuai undang-undang otonomi daerah," kata dia di Kantor Menko Perekonomian, Rabu 28 Juli 2010.

Diketahui, sebanyak 20 kabupaten dan kota di Indonesia mendapatkan transfer dana bagi hasil sumber daya alam dari pemerintah pusat dalam jumlah sangat besar. Bahkan, sangat jauh berbeda dibandingkan dengan puluhan kabupaten lainnya.

Berdasarkan data yang VIVAnews himpun dari Hasil Audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2009 yang dirilis baru-baru ini, sedikitnya ada 20 kabupaten dan kota yang mendapatkan dana bagi hasil di atas Rp400 miliar per tahun atau 2.700 kali dibandingkan dengan jatah dari Kabupaten Gunung Kidul.

"Tapi DBH, DAU (dana alokasi umum), dan dana hasil lain itu sudah disepakati. Jadi, kita merujuk ke sana (tata aturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku dan disepakati)," kata Agus.

Namun, nyatanya beberapa kabupatan mendapatkan dana bagi hasil triliunan rupiah dari tahun ke tahun. Sebut saja misalnya Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur yang mendapatkan bagian DBH Rp2,5 triliun pada 2009 atau Kabupaten Bengkalis di Riau yang mendapatkan jatah Rp1,5 triliun.

Ini tak sebanding dengan rata-rata kabupaten paling miskin sumber daya alam, kebanyakan di Jawa, yang cuma memperoleh ratusan juta rupiah per tahun. Contohnya Kabupatan Gunung Kidul, Sleman, dan Kulon Progo di provinsi Yogyakarta yang masing-masing cuma mendapatkan jatah dana bagi hasil sumber alam, Rp144-146 jutaan per tahun.

Kabupaten kaya raya tersebut sebagian besar berlokasi di Kalimantan Timur, sebagian lagi tersebar di Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Papua. Kalimantan Timur menjadi pusat lokasi pertambangan batu bara, sedangkan Riau dan Kepulauan Riau menjadi tempat pertambangan minyak dan gas.

Dari Papua, ada kabupaten Mimika yang mendapatkan jatah DBH Rp440 miliar pada 2009. Wilayah di pegunungan Papua ini mendapatkan dana bagi hasil tertinggi dibandingkan kabupaten lain di Papua lantaran menjadi tempat pertambangan emas dan tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Berikut ini adalah daftar 20 kabupaten yang mendapatkan dana bagi hasil sumber daya alam terbesar di Indonesia.
1. Kab Kutai Kartanegara (Kaltim) Rp2.566,55 miliar
2. Kab Bengkalis (Riau) Rp1.519,73 miliar
3. Kab Kutai Timur (Kaltim) Rp1.059,72 miliar
4. Kab Siak (Riau) Rp993,20 miliar
5. Kab Rokan Hilir (Riau) Rp911,07 miliar
6. Kab Musi Banyuasin (Sumsel) Rp858,45 miliar
7. Kab Kutai Barat (Kaltim) Rp670,60 miliar
8. Kab Kampar (Kaltim) Rp679,32 miliar
9. Kab Pasir (Kaltim) Rp593,64 miliar
10. Kab Berau (Kaltim) Rp553,26 miliar
11. Kab Bulungan (Kaltim) Rp482,82 miliar
12. Kota Samarinda (Kaltim) Rp480,19 miliar
13. Kab Nunukan (Kaltim) Rp478,34 miliar
14. Kab Panajam Pasir Utara (Kaltim) Rp477,03 miliar
15. Kota Bontang (Kaltim) Rp476,83 miliar
16. Kab Malinau (Kaltim) Rp462,34 miliar
17. Kota Tarakan (Kaltim) Rp454,55 miliar
18. Kota Balikpapan (Kaltim) Rp441,60 miliar
19. Kab Natuna (Kep Riau) Rp440,24 miliar
20. Kab Mimika (Papua) Rp424,33 miliar
(umi)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Dari Jet Pribadi, Kapal Pesiar Hingga Emas


Miliarder Asia sebanyak 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun. Koleksinya?
Selasa, 19 Oktober 2010, 10:55 WIB
Heri Susanto
kapal pesiar (dok. Corbis)
BERITA TERKAIT
  • Barang Mewah Pilihan Miliarder Indonesia
  • Berapa Jumlah Miliarder di Indonesia?
  • Amerika Serikat, Gudang Miliarder Dunia
  • Menkeu Buru 4,6 Juta Orang Kaya
  • Properti, Berkah Besar Bagi Jutawan Indonesia
VIVAnews - Beragam cara dilakukan oleh para miliarder, baik di dunia maupun di kawasan Asia guna mempertahankan atau meningkatkan nilai kekayaan mereka.

Pertimbangan ekonomi, seperti keuntungan finansial, kekhawatiran inflasi dan risiko mata uang, kerap menjadi alasan bagi para miliarder untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk aset-aset berwujud.

Bagi para miliarder Asia, instrumen investasi keuangan yang canggih sangat mereka waspadai karena risikonya tinggi. Mereka lebih cenderung memilih investasi konservatif.

Namun, faktor budaya juga sering menjadi pertimbangan para miliarder untuk memiliki aset-aset tersebut.
Bahkan, pertimbangan status juga menjadi alasan penting bagi para miliarder baru untuk membeli aset-aset super mewah, seperti barang seni, mobil mewah guna mendongkrak reputasi atau memamerkan kekayaan mereka.

Mereka ini adalah para pemilik dana sedikitnya US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan kelompok high net worth (HNW).
Menurut laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang VIVAnews kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini, pada akhir 2009, jumlah miliarder Asia mencapai 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun.

Berikut ini cara miliarder di sejumlah negara Asia dalam membelanjakan duitnya baik untuk memenuhi kegemarannya atau sebagai pilihan investasi seperti dilaporkan dalam riset tersebut.

1. Australia

Embraer Legacy 600 Miliarder Australia lebih senang membelanjakan lebih dari sepertiga dananya untuk barang-barang mewah, seperti mobil mewah, jet pribadi dan kapal pesiar. Sebanyak 26 persen untuk barang-barang seni. Jumlah miliarder Australia sebanyak 174 ribu orang dengan kekayaan US$519 miliar.

2. China
Miliarder China lebih menyukai membelanjakan lebih dari sepertiga (34 persen) harta mereka untuk memborong emas, perhiasan, berlian atau jam tangan mewah. Namun, sekitar 29 persen hartanya digunakan untuk membeli barang-barang luks, seperti mobil mewah. Jumlah miliarder China sebanyak 477 ribu orang dengan kekayaan US$2.347 miliar.

3. India
Emas Batangan Seperti halnya China, miliarder India lebih senang menghamburkan duitnya untuk membeli emas perhiasan dan berlian. Namun, orang-orang kaya India juga gemar mengkoleksi barang-barang seni berharga, seperti lukisan. Jumlah miliarder India sebanyak 127 ribu orang dengan kekayaan US$477 miliar.

4. Indonesia
Indonesia juga tak berbeda jauh dengan miliarder China dan India yang senang mengoleksi emas dan berlian sebagai pilihan investasi. Namun, miliarder Indonesia juga melirik barang-barang mewah, seperti mobil-mobil mewah. Membelanjakan duit untuk aktivitas olahraga tergolong tinggi bagi miliarder Indonesia. Jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang dengan kekayaan US$80 miliar.

5. Jepang
Jepang sebagai negara maju seperti halnya Australia. Para miliarder di negeri ini lebih suka mengoleksi aset seperti mobil mewah, kapal pesiar dan jet pribadi. Pilihan kedua adalah belanja untuk emas dan berlian. Jumlah miliarder Jepang sebanyak 1.650 orang dengan kekayaan US$3.892 miliar.

6. Hong Kong Lukisan Monalisa Para miliarder di Hong Kong lebih menyukai menyimpan barang-barang seni bernilai tinggi. Namun, mereka juga gemar mengoleksi barang-barang berharga seperti emas perhiasan dan berlian seperti halnya China dan India. Bahkan, Hong Kong menjadi pusat lelang terbesar ketiga di dunia untuk barang-barang seni setelah New York dan London. Jumlah miliarder Hong Kong sebanyak 174 ribu dengan kekayaan US$379 miliar.





Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Foto-Foto Pilot Cantik, Muda dan Kaya Raya


Nishita Shah, bukan hanya pilot. Namun, juga pelayar, praktisi fashion dan taipan kaya.
Senin, 25 Oktober 2010, 15:54 WIB
Heri Susanto
  (inluxe.cn)
BERITA TERKAIT
  • Tiga Universitas Penghasil Miliarder Dunia
  • Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
  • Rumah Mewah Para Triliuner Top Dunia
  • Boediono Gandeng Miliarder Warren Buffett
  • Dari Jet Pribadi, Kapal Pesiar Hingga Emas
VIVAnews - Parasnya tampak berdarah India. Namun, dia memiliki paspor Thailand. Wajahnya, cantik rupawan, usianya juga masih relatif muda, 30 tahun. Namanya, Nishita Shah.

Namun, dia cukup populer di Thailand. Nishita dikenal sebagai seorang pilot, sekaligus direktur sebuah maskapai penerbangan eksekutif Mjets.

Dia juga dikenal sebagai seorang yang gemar berlayar, sekaligus menjadi ratu perusahaan perkapalan besar di Thailand, Precious Shipping. Ini adalah perusahaan perkapalan yang memiliki 44 buah kapal.

Di dunia mode, Nishita yang gemar berpose bak foto model ini juga cukup kondang. Namanya menjulang sebagai produsen fashion kelas atas. Karena kecintaan yang tinggi pada dunia fashion, dia pun meluncurkan merek fashion berlabel 'Nsha' yang cukup populer di Bangkok.

Yang tak kalah penting, seperti dikutip dari masalathai.com, wanita muda yang tak bisa ketinggalan dengan BlackBerry-nya ini adalah pemimpin deretan perusahaan keluarga. Beberapa di antaranya adalah Globex Corporation Ltd, Graintrade Ltd, Unistretch Ltd dan Geepee Air Service Ltd.

Untuk memimpin seabrek perusahaan, Nishita telah belajar ilmu administrasi bisnis dengan konsentrasi bidang keuangan dan hukum bisnis dari Boston University School of Management. Selain itu, dia belajar langsung dari ayahnya, Kirit Shah yang menjadi guru bisnis utamanya.

Yang membuat namanya sangat populer adalah masuknya nama dia dalam jajaran orang kaya Thailand versi Forbes. Total kekayaannya US$340 juta atau sekitar Rp3 triliun.

Di tengah kesibukannya memimpin berbagai perusahaan, Nishita masih meluangkan waktunya untuk mengurus yayasan yang ditangani bersama ibunya. Dia cukup aktif dalam mencegah kanker payudara baik sebagai pendonor atau aktivitas melalui Queen Sirikit Center for Breast.

Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ratu kapal, sekaligus pilot kaya raya ini, silakan klik

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Empat Wanita Kaya Dunia Bermodal "Dengkul"


38 wanita terkaya dunia yang lain hanyalah pewaris dari kerajaan-kerajaan bisnis keluarga.
Selasa, 26 Oktober 2010, 11:43 WIB
Hadi Suprapto
Ratu talk show Oprah Winfrey (AP Photo/Chris Pizzello)
BERITA TERKAIT
  • Foto-Foto Pilot Cantik, Muda dan Kaya Raya
  • Tiga Universitas Penghasil Miliarder Dunia
  • Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
  • Rumah Mewah Para Triliuner Top Dunia
  • Boediono Gandeng Miliarder Warren Buffett
VIVAnews - Ini merupakan tahun besar bagi ratu talk show Oprah Winfrey yang mengumumkan akan mengakhiri talk show-nya pada musim ini. Oprah akan meluncurkan jaringan televisi sendiri dengan menampilkan selebriti papan atas seperti Rosie O'Donnell, Julia Roberts, Sarah Ferguson, dan Gayle King.

Di tengah rencana mengakhiri talk show-nya, kekayaan Oprah justru kian  menumpuk. Majalah Forbes, Senin 25 Oktober 2010, menyatakan pada tahun lalu Oprah menerima pendapatan US$315 juta atau sekitar Rp2,8 triliun dan US$1,35 miliar (Rp12,15 triliun) pada lima tahun terakhir.

Forbes menaksir kekayaan Oprah bernilai US$2,7 miliar (Rp24,3 triliun), naik US$400 juta (Rp3,6 triliun) dari tahun lalu. Tak heran bila Oprah menjadi salah satu dari 42 wanita yang masuk dalam daftar 400 orang terkaya dunia.

Memang, Oprah menempati peringkat ke 15 di antara perempuan Amerika, tetapi dia kaya dengan membangun bisnis bermodal "dengkul". Pencapaian yang sulit karena hanya dilakukan empat dari 42 perempuan, atau 1 persen dari 400 orang terkaya dunia. 

Istilah bermodal "dengkul" sering digunakan bagi para pebisnis atau praktisi bisnis yang memulai usaha dari nol. Bukan bisnis warisan keluarga.

Ketiga perempuan lain yang merintis bisnis dengan modal "dengkul" adalah pemilik Gap Doris Fisher, pemilik ABC Supply Diane Hendricks, dan pendiri eBay Meg Whitman. Diane Hendricks awalnya merintis usaha bersama suaminya, namun suaminya meninggal sebelum mereka sukses.

Sisanya, 38 wanita terkaya dunia yang lain hanyalah pewaris dari kerajaan-kerajaan bisnis keluarga. Keluarga peritel raksasa Wal-Mart misalnya, bisa menghasilkan empat wanita terkaya dunia, salah satunya Christy Walton.

Istri John Walton yang meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 2005 ini merupakan wanita terkaya dengan kekayaan bersih US$24 miliar (Rp216 triliun). Dia menempati peringkat keempat orang terkaya dunia setelah Bill Gates, Warren Buffett, dan Larry Ellison. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Dari Buruh Pabrik Jadi Ratu Properti China



Siapa sangka, ratu properti ini masa kecilnya penuh dengan kesengsaraan.
Selasa, 2 November 2010, 04:24 WIB
Hadi Suprapto
Zhang Xin, taipan kaya China (forbes.com)
BERITA TERKAIT
  • Empat Wanita Kaya Dunia Bermodal "Dengkul"
  • Foto-Foto Pilot Cantik, Muda dan Kaya Raya
  • Tiga Universitas Penghasil Miliarder Dunia
  • Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
  • Rumah Mewah Para Triliuner Top Dunia
VIVAnews - Namanya begitu populer di China. Namun siapa sangka, ratu properti ini masa kecilnya penuh dengan kesengsaraan.

Zhang Xin, sang ratu properti, menghabiskan masa kecilnya di lantai lima, rumah susun di pinggiran Beijing. Makan nasi ransum dengan mangkuk besi bersama anak-anak pekerja keras China yang lain.

Saat remaja,  ia sempat menjadi buruh pabrik di Hong Kong. Bekerja 12 jam dengan shift. Saat kerja inilah, sedikit demi sedit, Zhang bisa mengumpulkan uang.

Pada usia 20, Zhang telah memiliki uang cukup, dan memutuskan hijrah ke Inggris. Dia mendapatkan bea siswa di Sussex. Kemudian, dia melanjutkan di Cambridge untuk menyelesaikan gelar master.

Kini, dua dekade setelah dia bekerja keras, Zhang bisa menatap dari lantai atas salah satu bangunan paling bergaya dan bergengsi di Beijing. Itulah bangunan miliknya, yang dibangun dari keringatnya sendiri. Zhang pun menjadi salah satu wanita terkaya dunia.

Baru-baru ini majalah Forbes menurunkan profil 10 perempuan miliarder dunia yang kekayaannya dari keringat sendiri. Bukan warisan maupun hibah. Salah satunya Zhang, yang memiliki kekayaan US$2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.

Di bawah bendera SOHO, Zhang berhasil membangun kerajaan bisnis properti bersama suaminya. Dia berhasil mengubah cakrawala dari rumah beton kotor yang ia tinggali hingga 1970, menjadi gedung yang indah dan futuristik. "Pembangunan ini bertahap dan begitu lama," kata dia kepada The Sunday Telegraph.

"Saya teringat ketika kami sedang berjuang membayar gaji dan tagihan. Bagaimana pun perusahaan harus terus bergerak meskipun dengan utang. Dengan kontrol biaya yang ketat, kami pun secara bertahap bisa mendapat keuntungan."

Meski telah sukses, dia tidak mau memamerkan kekayaannya. Penampilannya sangat sederhana. Bila menggunakan make up, tidak begitu kentara. Begitu juga dengan perhiasan, juga tidak berlebih.

Ditanya mobil apa yang dia pakai, dia ragu-ragu. Namun akhirnya menjawab. "Oh, itu Lexus. Saya tidak tahu modelnya."

Bahkan dengan triliunan rupiah kekayaan yang ia punya, Zhang tetap mempertahankan sikap hemat. Bila menggunakan pesawat, dia akan menolak menggunakan kelas satu. Padahal bagi dia, sangat mudah terbang ke mana pun dengan tiket paling mahal sekali pun.

"Ini bukan soal keterjangkauan, ini tentang hati nurani," katanya. "Kelas bisnis ini sudah cukup nyaman."

Zhang yang sekarang berusia 45, lahir di China. Tumbuh dewasa selama paruh kedua dari Revolusi Kebudayaan (1966-1976). Dia merupakan putri generasi ketiga imigran Tionghoa yang pindah ke Burma dan kembali lagi ke Beijing pada 1950.

Keluarga ini tinggal di sebuah bangunan utilitarian. Ibunya bekerja sebagai penerjemah resmi membantu menyebarluaskan pernyataan Deng Xiaoping dan Zhou Enlai. Saat sekolah, setiap siang Zhang pulang untuk makan nasi ransum dari kantin gedung itu.

"Hanya ada tiga jenis makanan, semua cukup buruk," kenang dia. "Kami masing-masing memegang mangkuk nasi dan dibawa ke kantin. Petugas membagikan makanan dari wadah yang sangat besar," kata dia sambil menunjuk foto pekerja konstruksi yang sedang mengantre makan di salah satu proyek bangunannya. "Rasanya seperti itu, hanya jauh lebih buruk."

Saat itu, Zhang mengatakan, Beijing adalah kota muram. "Bangunan-bangunan itu kelabu, semua orang berpakaian abu-abu. Kami tidak pernah melihat langit. Tidak ada gagasan dari langit biru untuk sebuah kemakmuran," katanya.

"Semua orang berpakaian sama, makan sama, perbedaan antara satu orang dengan lain sangat kecil. Mungkin sama seperti perbedaan satu rambut dengan rambut lain di kepala Anda," ujar Zhang.

Bekerja sebagai buruh pabrik di Hong Kong baginya tidak jauh lebih baik. "Itu mengerikan," katanya.

Setelah "melarikan diri" ke Inggris, pintu Zhang mulai terbuka. Dengan gelar master ekonomi pembangunan di tangannya, ia mendapat pekerjaan pertamanya di Goldman Sachs.

Pada 1994 ia kembali ke China, tergoda seperti ekspatriat lainnya yang terpikat oleh tawaran zona ekonomi khusus dan reformasi ekonomi.

Seorang teman menyarankan Zhang memulai bisnis properti. Pan Shiyi namanya. Dia yang datang dari keluarga lebih miskin dari Zhang, memandang masa depan bisnis properti sangat bagus.

Empat hari kemudian, Pan mengusulkan semua ide kepada perempuan itu. Lalu mereka mendirikan SOHO. Bersama Pan yang kemudian menjadi suaminya, Zhang memulai bisnisnya.
Pada 2007, perusahaan yang dibangunnya  sempat kolaps dengan utang US$1,65 miliar, namun kemudian sedikit demi sedikit utang itu bisa direstrukturisasi. (hs)
Sumber: Forbes dan Telegraph


Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Antara Merapi, Keraton dan Pantai Selatan


Ada garis lurus antara Keraton dan Merapi. Apa arti gunung itu bagi Keraton Yogyakarta?
Jum'at, 29 Oktober 2010, 22:54 WIB
Ismoko Widjaya
Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi satu garis (web.ugm.ac.id/ Google Earth)
BERITA TERKAIT
  • Merapi, Mbah Maridjan, dan Wawan
  • Infografik: Amuk Merapi
  • Tekad Menyelamatkan si Mbah
VIVAnews - Wedhus gembel atau awan panas dari erupsi Gunung Merapi pada Selasa 26 Oktober 2010 petang menewaskan 35 orang termasuk Mas Penewu Ki Suraksohargo atau penjaga Gunung Merapi, Mbah Maridjan, dan rekan kami Redaktur Senior VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho.
Mbah Maridjan adalah sosok kontroversial. Namanya meroket sejak menolak perintah Sri Sultan Hamengkubuwono X,  ketika Merapi meletus pada tahun 2006, untuk mengungsi dari tempat tinggalnya di Dusun Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tempat tinggalnya memang sangat rawan, merupakan daerah tertinggi yang paling dekat dengan puncak Merapi.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa keengganan Mbak Maridjan mengungsi merupakan bentuk loyalitas terhadap perintah Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjaga Merapi. Yang menjadi pertanyaan mengapa raja Yogyakarta sampai perlu memerintahkan orang untuk “menjaga’ gunung paling aktif dan destruktif di dunia tersebut?
Menurut Nelly Murni Roossadha, dari Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia, dalam makalahnya berjudul Merapi: Gejala Alam, Sistem Tanda, dan Interaksi Sosial,  gunung tersebut menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa.
Diyakini sebagai pusat kerajaan mahluk halus, sebagai ‘swarga pangrantunan’, tempat di alam baka untuk menunggu giliran para roh yang meninggal dipanggil ke surga.
Gunung Merapi, kata dia,  selain  merupakan sebuah fenomena alam, yang dapat dijelaskan oleh para ilmuwan vulkanologi,  dengan segala perangkat canggihnya, juga merupakan simbol kekuatan magis yang melingkupi Yogyakarta.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pantai Parang Kusumo di Laut Selatan, dan juga Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus yang dihubungkan oleh Tugu Jogja di tengahnya.
Pengamatan citra satelit memang memperlihatkan lokasi-lokasi tersebut, berikut jalan yang menghubungkannya, hampir terletak segaris dan hanya meleset beberapa derajat.
Keberadaan garis imajiner tersebut dibenarkan oleh mantan Guru Besar Filsafat Universitas Gadjah Mada Profesor Damarjati Supadjar. "Garis imajiner itu sudah menjadi wacana lama," kata Damarjati kepada VIVAnews.com, Jumat 20 Oktober 2010.
Gunung Merapi terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, yang juga sebagai batas utara Yogyakarta. Disinilah garis lurus itu dimulai. Membujur ke arah selatan, terdapat Tugu Yogya.
Tugu menjadi simbol 'manunggaling kawulo gusti' yang juga berarti bersatunya antara raja (golong) dan rakyat (gilig). Simbol ini juga dapat dilihat dari segi mistis yaitu persatuan antara khalik (Sang Pencipta) dan makhluk (ciptaan).
Garis selanjutnya mengarah ke Keraton dan kemudian lurus ke selatan terdapat Panggung Krapyak.  Gedhong Panggung, demikian bangunan itu kini disebut,  merupakan podium batu bata setinggi 4 meter, lebar 5 meter, dan panjang 6 meter. Tebal dindingnya mencapai 1 meter.  Bangunan di sebelah selatan Keraton ini menjadi batas selatan kota tua Yogyakarta. Titik terakhir dari garis imajiner itu adalah Pantai Parang Kusumo, di Laut Selatan dengan mitos Nyi Roro Kidul-nya. Seperti Merapi, pada titik ini juga ada juru kuncinya, yaitu RP Suraksotarwono.
Bagi Damarjati, daerah-daerah yang dilintasi garis lurus imajiner itu hanya 'kebetulan' saja terlintasi garis. Tetapi yang sesungguhnya memiliki arti adalah titik di masing-masing ujung imajiner, Merapi dan Laut Selatan.
Dua lokasi itu memiliki arti yang sangat penting bagi Keraton yang dibangun berdasarkan pertimbangan keseimbangan dan keharmonisan. Keraton merupakan titik imbang dari api dan air. Api dilambangkan oleh Gunung Merapi, sedangkan air dilambangkan pada titik paling selatan, Pantai Parang Kusumo. Dan keraton berada di titik tengahnya. "Keraton dan dua daerah itu merupakan titik keseimbangan antara vertikal dan horizontal," jelas Damarjati.
Keseimbangan horizontal dilambangkan oleh Laut Selatan yang mencerminkan hubungan manusia dengan manusia. Sedangkan Gunung Merapi melambangkan sisi horizontal yang mencerminkan hubungan antara manusia dengan Yang Maha Kuasa.
Filosofi garis lurus imajiner dari Merapi hingga Laut  Selatan ini sarat kearifan lokal. Damarjati menyarankan pemimpin di negeri ini harus peka terhadap peristiwa letusan Merapi yang menewaskan sang juru kunci. Menurut dia,  magma dalam gunung Merapi itu tidak boleh tersumbat untuk memuntahkan laharnya. Karena kalau tersumbat, dan terlambat, maka akan mengakibatkan letusan yang luar biasa. "Seperti kalau suara rakyat tersumbat, maka akan terjadi revolusi sosial.” 
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Tekad Menyelamatkan si Mbah


Wartawan VIVAnews.com berniat menjemput Mbah Maridjan. Dia gugur bersama si juru kunci.
Jum'at, 29 Oktober 2010, 22:49 WIB
Nezar Patria, Indra Darmawan
Yuniawan Wahyu Nugroho (Facebook Yuniawan Nugroho)
BERITA TERKAIT
  • Merapi, Mbah Maridjan, dan Wawan
  • Infografik: Amuk Merapi
  • Antara Merapi, Keraton dan Pantai Selatan
VIVAnews - Mengamuknya Merapi, gunung berapi berusia jutaan tahun silam itu, menjadi headlines di hampir media sejak pekan lalu. Yuniawan Wahyu Nugroho, seorang wartawan senior portal berita ini, VIVAnews.com, memantaunya dari newsroom kami di lantai 31, Menara Standard Chartered, Casablanca, Jakarta Pusat.
Bekerja sebagai wartawan lebih dari sepuluh tahun, Wawan--demikian Yuniawan biasa disapa, rajin mengontak  sejumlah sumbernya di Yogyakarta. Dia juga teringat Mbah Maridjan, sang juru kunci Merapi yang sikapnya ditunggu masyarakat sekitar, setiap kali Kiai Merapi--nama mistik dari gunung itu--‘marah’.
Pada 2006, saat Merapi memuntahkan lahar, Maridjan memilih tetap tinggal di rumahnya, di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, empat kilometer dari puncak Merapi yang membara.
Sultan Hamengkubuwono X pernah memerintahkannya turun, tapi Maridjan tak peduli. “Saya diberi amanah Sultan Hamengkubuwono IX menjaga Merapi,” begitu alasannya. Ulahnya terang membuat Raja Jawa itu sewot.
Sikap keras memegang amanah, dan nyaris naif itu, justru membuat nama Mbah Maridjan melambung. Selaku juru kunci, dia dipercaya bisa berbicara dengan Merapi, yang oleh masyarakat Jawa sekitar dianggap punya roh. Maridjan diyakini hafal perilaku gunung itu. Warga Kinahrejo pun menjadikannya panutan.
Apalagi, pada 2006, saat debu panas bak gumpalan bulu domba menyapu lereng Kinahrejo. Warga menyebut awan maut itu sebagai wedhus gembel. Semua tumbuhan dan hewan yang dilewatinya tumpas. Tapi Maridjan tetap bertahan di rumahnya. Dia tak mau mengungsi.
Inilah ajaibnya. Awan bersuhu 600-800 derajat Celsius, dan mampu lari 100-300 km per jam itu, seperti tak bisa melewati Kinahrejo. Wedhus gembel itu berhenti, tak jauh di belakang rumah Mbah Maridjan. Masyarakat tercengang. Mbah Maridjan sontak dianggap punya daya linuwih: kekuatan melebihi manusia biasa.
Namanya melejit. Di Jakarta, satu produk minuman berenergi menjadikan dia ikon iklan.
Tapi, Maridjan tak larut dalam dunia selebriti itu. Dia tetap di Kinahrejo. Artis Rieke Dyah Pitaloka yang menjadi pasangannya di klip video reklame itu mengatakan Maridjan sosok sederhana. “Honor perpanjangan kontrak dia bagikan ke beberapa desa di sekitar Kinahrejo. Dia lelaki sederhana, dan tulus mencintai alam,” ujar Rieke kepada VIVAnews.com, Kamis, 28 Oktober 2010.
***
Sejak beberapa hari sebelum 26 Oktober 2010, Yuniawan berniat bertemu Mbah Maridjan untuk wawancara. Dalam rapat editor, dia mengusulkan pergi ke Yogyakarta untuk berjumpa si juru kunci. Usul itu sempat ditolak, karena wawancara dinilai bisa dilakukan kontributor setempat.
Wawan kembali mengontak Agus Wiyarto, seorang kerabat Maridjan, untuk mengusulkan kontributor mewawancarai Maridjan. Agus menjadi semacam jembatan buat Wawan ke Mbah Maridjan. Ternyata Maridjan, kata Agus, menolak. Dia ingin wawancara dilakukan oleh Wawan sendiri.
Rapat editor pun menyetujui usul itu. Wawan bersiap berangkat ke Yogyakarta pada Selasa siang, 26 Oktober 2010.
Wawan mengenal Maridjan saat liputan bencana Merapi 2006. Saat itu dia bekerja sebagai wartawan di Suara Pembaruan. Seorang seniornya di Suara Pembaruan, Sabar Subekti, mengatakan Wawan mengenal baik Mbah Maridjan. “Sewaktu Merapi meletus 2006 itu, dia nongkrong di rumah Mbah Maridjan,” ujar Sabar, bekas Pemimpin Redaksi Suara Pembaruan.
Sabar waktu itu juga turun ke lapangan. Dia memantau situasi dari Yogyakarta. Sementara Wawan memberikan laporan dari Kinahrejo. Waktu itu, rumah Mbah Maridjan menjadi semacam posko bagi para wartawan. “Dari pagi sampai sore, Wawan berada di sana,” Sabar menambahkan.
Lahir di Blora, 1 Juni 1968, Wawan dikenal sebagai wartawan politik piawai. Sejak lama tampaknya dia berminat pada politik. Pada 1987, dia masuk ke Fakultas Filsafat UGM. Di kampus itu, Wawan lulus dengan skripsi Etika Politik dalam Filsafat Agustinus.
Saat bekerja sebagai wartawan di harian Suara Pembaruan, Wawan meliput di DPR RI. Di sana pula dia belajar jurnalisme presisi, dan itu dibuktikannya saat meliput Pemilu 1999.
“Saya sangat terkesan dengan liputannya di KPU. Berkat kerja Wawan, kami mampu memprediksi hasil pemilu saat itu dengan akurat,” ujar Sabar Subekti, yang pada saat Pemilu 1999 itu menjadi redaktur politik Suara Pembaruan.
Wawan bergabung dengan VIVAnews, sejak situs berita ini berdiri dua tahun lalu. Setelah itu, dia sempat bergabung sebentar dengan Koran Jakarta, sebelum kembali lagi bekerja di VIVAnews, 1 Agustus 2010.
***
Berbekal pengalaman meliput Merapi 2006 itu, pada Selasa 26 Oktober siang, Wawan terbang ke Yogyakarta. “Kami bertemu di Apotek Kentungan, Yogyakarta,” ujar Agus Wiyarto, yang menjemput Wawan bersama kerabatnya, relawan PMI Bantul Tutur Prijono. Saat itu pukul 16.30. Setelah sempat makan sebentar, mereka melaju kencang ke kediaman Mbah Maridjan.
Menurut Agus, sambil makan, Wawan sempat mendiskusikan sejumlah pertanyaan buat Mbah Maridjan. Agus menyarankan wawancara seputar kearifan lokal, dan perkembangan teknologi. Wawan mengambil buku catatannya bersampul hitam, dan mencatat hal-hal penting.
Lalu mereka bertiga meluncur lagi ke arah Kinahrejo. Sekitar sembilan kilometer dari Merapi, di Dusun Beduyu, Agus mendapat informasi ada erupsi ke arah barat sejauh tujuh kilometer. Mereka melaju kencang menuju Kinahrejo. Senja mulai turun.
Di rumah Mbah Maridjan, mereka bertemu putra si Mbah, dan lalu dengan Mbah Maridjan. Menurut Agus, belum banyak yang dibicarakan, hanya ngobrol-ngobrol sebentar.
Agus pun menyampaikan bahwa ada erupsi di bagian barat. Dia berniat membawa turun warga di sana, dan meminta izin si Mbah. “Tapi waktu itu Mbah Maridjan diam saja,” ujar Agus. Saat itu, azan maghrib menggema.
Mengetahui soal erupsi itu, sekitar pukul 17.45, kantor redaksi VIVAnews.com di Jakarta menelepon Wawan. Sinyal tak begitu bagus, dan pembicaraan terputus-putus. Intinya, Wawan mengabarkan dia berada di rumah Mbah Maridjan, bersama orang-orang Satkorlak. Selaku Redaktur Pelaksana yang membawahinya, saya (penulis artikel ini) menelepon Wawan, mengingatkan bahwa telah terjadi erupsi, dan memintanya turun.
Pembicaraan telepon terputus, dan Wawan mengirimkan SMS ke saya, mengulang informasi yang disampaikannya tadi.
“Aku lagi di rumah Mbah Maridjan. Ini banyak tamu orang Satkorlak. Mbah Maridjan masih mau salat,” tulis Wawan.
Lalu, saya membalas: “Hati-hati Wan, jangan sampai kena wedhus gembel.”
Jam menunjukkan pukul 17.50. Ini adalah kontak terakhir Wawan dengan kantor redaksi.
Menurut Agus kemudian, mereka rupanya sempat turun ke lokasi aman. Dia, Wawan, dan Tutur stand by di dekat mobil menunggu orang-orang salat. Baru rakaat pertama, terdengar sirene tanda bahaya. Agus menyuruh sejumlah wartawan dan petugas PLN yang mengecek jaringan untuk segera pergi mengungsi. Sementara Agus masih menunggu keluarga Maridjan dan warga sekitar yang sedang salat.
“Begitu selesai, saya minta semua naik mobil,” ujar Agus.
Awalnya, Wawan tak mau naik. “Akhirnya saya paksa. Dia mau juga masuk ke mobil,” ujar Agus. Ada dua mobil mengangkut orang-orang dari rumah Mbah Maridjan. Satu mobil si Mbah yang mengangkut keluarganya. Mbah Maridjan tak ikut, dia masih salat. Satunya lagi mobil Agus, yang membawa serta warga turun.
Di dalam mobil, kata Agus, Wawan gelisah. “Seharusnya saya bersama si Mbah,” ujar Wawan kepada Agus. Selama di mobil, berkali-kali dia mengulang kalimat itu. Agus diam tak menjawab.
***
Dari barak pengungsian Umbulharjo, mobil berbelok ke rumah Agus. Orang-orang lalu diturunkan.
Tak lama, relawan PMI Tutur Prijono bersama Wawan menyambangi Agus. “Pak, kami mau jemput si Mbah,” ujar Tutur. Agus berusaha mencegah dan meminta mereka jangan sembrono. Tapi, Tutur dan Wawan berkukuh. Agus pun menyerah.
Tutur dan Wawan akhirnya meluncur lagi naik Suzuki APV ke Kinahrejo. Mereka kembali menuju rumah Mbah Maridjan. Sayup-sayup, sirene terdengar meraung.
Sesampainya di Kinahrejo itu, Wawan masih sempat menelepon Rinny Soegiyoharto, seorang sahabat karibnya di Bandung. “Dia bilang ada di rumah Mbah Maridjan, dan menunggu si Mbah yang lagi salat. Saya mendengar ada suara sirene, dan bertanya apakah tak seharusnya dia turun,” ujar Rinny.
Tapi Wawan, kata Rinny, sangat tenang. “Dia mengatakan tak apa-apa, dia menunggu Mbah Maridjan salat.” Wawan yakin, si Mbah sudah bersedia untuk turun bersamanya ke lokasi yang aman.
Pembicaraan terus berlanjut di tengah raungan sirene.
Tiba-tiba, kata Rinny, dia mendengar suara Wawan seperti mengaduh kesakitan. “Aduh, kok ada api ... Aduhh! Panas... Auwww! ... Auwww!” Rinny menirukan suara Wawan. Saat itu sekitar pukul 18.30 WIB.
Telepon Wawan mendadak mati. Lelaki itu tak lagi bisa dikontak, untuk seterusnya.
Di Jakarta, kantor redaksi VIVAnews.com diliputi kecemasan luarbiasa. Para wartawan yang bertugas malam itu menghubungi semua sumber informasi yang mungkin dikontak, dari PMI, SAR, dan juga melapor ke polisi. Kami juga menghubungi Agus Wiyarto, yang juga cemas menunggu informasi tentang Wawan dan Tutur.
Menjelang pukul 23.00 WIB, informasi diterima dari relawan Dompet Dhuafa yang nekat memasuki Kinahrejo untuk mengetahui kondisi korban di sana. Di rumah Mbah Maridjan terkapar 15 mayat dalam keadaan menyedihkan.
Dari dompet sesosok mayat, ditemukan SIM A atas nama Yuniawan Wahyu Nugroho. Dia, kata seorang aktivis Dompet Dhuafa, Iman, ditemukan telungkup. Di sebelahnya tergeletak Tutur, relawan PMI Bantul itu.
“Ikhlaskan, Mas. Mereka telah meninggalkan kita,” ujar Iman kepada Maryadie, seorang redaktur kami.
***
Malam itu, di ruangan redaksi VIVAnews.com semua orang menundukkan kepala. Kursi kosong di meja kerja tempat Wawan biasa duduk, mendadak begitu menikam perasaan. Dia pergi. Tapi, kami semua mengenang Wawan, bahwa dedikasinya pada tugas dan keberaniannya menyelamatkan sesama, menjadi ilham yang akan terus hidup.
Selamat jalan, kawan…
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Merapi, Mbah Maridjan, dan Wawan


Mengapa juru kunci bergaji Rp8.000 sebulan itu memilih bertahan menghadapi debu panas?
Jum'at, 29 Oktober 2010, 22:38 WIB
Indra Darmawan

Mbah Maridjan sehari sebelum wafat, 25 Oktober 2010 (Antara/ Regina Safri)

BERITA TERKAIT
  • Infografik: Amuk Merapi
  • Tekad Menyelamatkan si Mbah
  • Antara Merapi, Keraton dan Pantai Selatan
VIVAnews - Jarum jam menunjuk pukul 04.00 WIB. Rabu itu, 27 Oktober 2010, hari masih gelap, tapi rombongan tim SAR telah bersiap. Mereka adalah tim evakuasi gelombang kedua yang hendak menyisir korban keganasan wedhus gembel, debu panas Gunung Merapi. Mereka bergegas berangkat dari posko yang letaknya 1 km dari dukuh yang akhir-akhir ini jadi begitu tersohor, Kinahrejo.

Berdua-dua mereka berboncengan motor menuju ke atas. Ada pula yang berjalan kaki. Semua dilakukan dengan gerak cepat, menuju titik-titik yang telah ditentukan saat briefing. Di antara rombongan beranggotakan sekitar 24 orang itu, Hidayat Wahid, kamerawan tvOne--yang lebih dikenal dengan nama udara Don Wahid--berada di barisan terdepan.

Dan kekhawatiran mereka segera terbukti.

Mereka menemukan jenazah pertama tergolek di pinggiran jalan. Tim langsung memasukkannya ke dalam kantung mayat, dan kembali melanjutkan pencarian.

Cahaya pagi mulai nampak, memperjelas pandangan mengerikan di sekeliling perjalanan. Di kanan-kiri semua hancur. Pohon dan tanaman tumbang, hangus, meranggas, berselimut debu vulkanik yang masih terhirup menembus masker, walaupun sudah dirangkap dua. Bagi Don Wahid, suasana kehancuran ini seperti mimpi. Sepi, mencekam.

Kinahrejo sudah di hadapan. Rumah-rumah terlihat porak-poranda. Cuma Masjid Al Amien yang masih terlihat bentuk aslinya. Bulu kuduk Don merinding ketika ia memasuki rumah Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi yang dulu sering ia sambangi ketika masih menjadi mahasiswa pecinta alam.

Kursi-kursi kayu panjang tempat si Mbah sering duduk-duduk di depan, sudah lenyap. Rumah itu kini menjadi puing-puing. Beberapa bagiannya bahkan tertutup debu putih hingga setebal 30 cm.

Tim langsung merangsek ke bagian belakang rumah Mbah Maridjan yang berbentuk huruf ‘L’. Perlahan mereka menggali tumpukan debu vulkanik. Tiba-tiba, pandangan mereka tertumbuk pada sesosok jenazah yang tertindih puing kayu. Posisinya sedang bersujud.

“Si Mbah, si Mbah...,” beberapa anggota Tim SAR berseru, sembari buru-buru menyingkirkan puing kayu.

Don terhenyak. Ia semula tak percaya bahwa tubuh tak bernyawa itu adalah Mbah Mardijan. Apalagi, sebelumnya beredar kabar bahwa Mbah Maridjan telah ditemukan selamat, meski dalam kondisi lemah. Tapi, beberapa anggota Tim SAR yang mengenal baik Mbah Maridjan meyakinkannya bahwa itu memang jenazah sang penjaga Merapi.

Pakaian koyak yang melekat di tubuh itu memang batik dan sarung yang biasa dikenakan si Mbah. Salawat pun bergema. Air mata Don dan anggota tim lain langsung mengembang. Mereka pun memasukkan jenazah si Mbah di kantung mayat, menuliskan huruf ‘M’ di atasnya dengan spidol, dan langsung melarikannya ke RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Roger...
Bagi sebagian anggota tim SAR, Mbah Maridjan memang bukan sosok yang asing. Bila mendaki Merapi lewat jalur selatan, mereka selalu sowan terlebih dahulu ke tempat Si Mbah. Di rumah yang kini telah porak poranda itu, dulu mereka sering bercengkerama.

Berkat interaksinya dengan para pemuda pecinta alam itulah, yang selalu membawa perangkat komunikasi radio handy talkie, si Mbah mengenal istilah ‘roger’. Maka, jangan heran bila di akhir kalimat pembicaraannya, Mbah Maridjan sering mengimbuhi kata "..., roger.”

Kenangan itu kini terkubur tebalnya lapisan debu vulkanik.
Pada 26 Oktober 2010, pukul 17.02 WIB Merapi mulai ‘batuk’ lagi, sejak meletus terakhir 2006. Diperkirakan, pada letusan yang kedelapan pada pukul 18.21 WIB, Merapi mengembuskan wedhus gembel yang tanpa ampun menyapu bersih dukuh Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Hingga berita ini diunggah, awan piroklastik itu setidaknya menyudahi nyawa 36 orang di Kinahrejo dan dusun sekitarnya, termasuk editor senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho dan relawan PMI Sleman, Tutur Prijono.

Sebenarnya, Wawan--nama sapaan Yuniawan--dan Tutur, sudah sempat mengungsi dari Kinahrejo, bersama Agus Wiyarto (asisten dan kerabat Mbah Maridjan), anggota keluarga si Mbah, dan beberapa penduduk desa. Akan tetapi, sesampainya di pengungsian Umbulharjo, dengan mengendarai minibus Suzuki APV, Tutur dan Wawan berkeras kembali untuk menjemput Mbah Maridjan yang memilih bertahan di rumahnya. Di tengah hari yang mulai gelap, mereka tanpa ampun disergap bara wedhus gembel.

Tim evakuasi gelombang pertama menemukan jenazah mereka di belakang mobil APV yang diparkir di depan rumah Mbah Maridjan. Saat ditemukan, mesin mobil masih menyala dengan pintu terbuka. Kemungkinan, Wawan dan Tutur sedang menunggu Mbah Maridjan yang sedang salat. (Kisah Wawan selengkapnya bisa dibaca di sini)

Mbah Maridjan dikenal tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Menurut Agus Wiyarto, si Mbah selalu bergegas meninggalkan segala aktivitasnya saat terdengar azan untuk menunaikan salat. Jika ada tamu, si Mbah selalu mengajak salat bersama.

Kebiasaan itu masih begitu lekat dalam ingatan Jangkung Suseno Aji, kamerawan Rumah Produksi Indigo. Usai mewawancarai si Mbah pada 2006, Seno dan reporternya bersiap untuk pulang. Namun, karena sudah malam, si Mbah menyarankan mereka untuk bermalam.

“Jangan turun dulu, salat dulu. Besok pagi saja pulangnya, sekarang sudah gelap,” kata Mbah Maridjan dalam bahasa Jawa.

Sepanjang malam, Si Mbah bercerita banyak hal sambil menyelipkan nasihat-nasihatnya. Meski apa yang diucapkannya sepintas terdengar sepele karena diutarakan dengan cara yang lugu, perkataan si Mbah buat Seno punya arti mendalam.

Saat Merapi kembali aktif pada pertengahan April-Mei 2006, banyak wartawan datang meliput. Mbah Maridjan berkali-kali mengatakan, “Kenapa datang ke sini? Merapi sih sudah biasa batuk-batuk. Kenapa tidak justru ke Selatan, karena akan terjadi sesuatu.”
Dua pekan setelah itu--entah kebetulan entah tidak--ucapan Mbah Maridjan terbukti. Pada 27 Mei 2006, Yogyakarta diguncang gempa dan menelan lebih dari 6.200 korban jiwa.
Tiga minggu setelahnya, pada 8 Juni, gunung berapi itu menyemburkan debu panas, melewati kawasan Kaliadem. Namun, ketika itu wedhus gembel tak menyiram Kinahrejo sehingga Mbah Maridjan dan warga pengikutnya yang memilih bertahan, selamat.

Gaji Rp8.000
Bagi warga sekitar Merapi, Mbah Maridjan adalah tokoh panutan. Apalagi, kakek yang lahir 83 tahun lalu itu adalah putra juru kunci Merapi sebelumnya, Mbah Hargo. Ia mulai dilibatkan sebagai asisten juru kunci oleh ayahnya sejak 1965, sebelum diangkat menjadi abdi dalem keraton pada 1974.
Ketika ayahnya meninggal, pria bernama asli Mas Penewu Surakso Hargo itu akhirnya dilantik menjadi juru kunci oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan titel Raden Ngabehi Surakso Hargo.

Sebagai juru kunci, ia diberi amanat untuk menjaga dan mengawasi Merapi. Ia memimpin berbagai ritual di Merapi, termasuk upacara tahunan Labuhan, di mana warga Merapi melemparkan sesaji ke kawah.

Menurut keterangan Agus, untuk jabatannya itu si Mbah hanya digaji Rp8.000 sebulan.
Ketika si Mbah menjadi bintang iklan Kuku Bima Energi, banyak yang mempertanyakan kenapa tiba-tiba sang penjaga Merapi jadi komersil. Tentang ini, Irwan Hidayat, CEO Sido Muncul, bercerita.
Pertama kali bertemu Mbah Maridjan, ia diantar almarhum Sumadi Wonohito, pemilik Harian Kedaulatan Rakyat. Di awal bertamu, Irwan diperkenalkan sebagai seorang pengusaha kaya dari Jakarta. Mendengar itu, reaksi si Mbah datar-datar saja. Menoleh pun tidak. Sekadar menjaga kesopanan, ia hanya berkata, “Inggih, inggih... (iya, iya...)."
Baru setelah Irwan memperkenalkan diri sebagai adik ipar Anton Sujarwo, si Mbah menoleh dan bersikap ramah. “Saya tidak tahu kalau Bapak adik ipar Pak Anton,” Irwan mengenang.

Ditawari jadi maskot Kuku Bima, si Mbah semula menolak. Ia baru bersedia setelah Irwan membujuknya sembari membawa-bawa nama Anton Sujarwo. “Pak Anton itu orang baik. Karena Beliau, warga di sini bisa mendapat air, memelihara ternak, dan sebagainya,” Irwan menirukan Mbah Maridjan.
Mbalelo
Dikisahkan Agus, si Mbah adalah orang yang bersahaja. Ia berprinsip manusia baru punya nilai dan dianggap berkarya bila mampu mengemban amanah dan tanggung jawab. Begitu pula ia memaknai posisinya sebagai juru kunci.
Karena itulah dia kerap berseberangan pandangan soal bahaya Merapi. Tiap kali Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian merilis data peningkatan aktivitas Merapi, Mbah Maridjan tak mau mengungsi. Ia merasa sudah menjadi tugasnya untuk menjaga Merapi sampai akhir hayat.

Anton Sujarwo, tokoh yang mengenal baik Mbah Hargo, mengatakan sifat-sifat Mbah Maridjan itu menurun dari ayahnya. “Mbah Hargo menurunkan sifat-sifat keteguhan hati, dedikasi, dan pengabdian,” katanya.

Anton mengenal Mbah Hargo sejak 1970, saat yayasannya, Dian Desa, memulai proyek sosial pemasangan jaringan pipa air bersih ke tujuh dukuh di sekitar lereng Merapi. Menurutnya, pengabdian itu diwujudkan si Mbah dalam bentuk kerelaan hidup sederhana di tempat berbahaya seperti Merapi.
Karena keteguhan hatinya itu, tak jarang Mbah Maridjan disebut sebagai orang yang keras kepala. Tak kurang, oleh Sri Sultan HB X, si Mbah disebut abdi dalem yang mbalelo (membangkang).
Pada 15 Mei 2006, Merapi meletus. Presiden SBY meninjau dan bermalam di lokasi. Seluruh kepala dukuh di sekitar Merapi menghadap. Cuma satu yang absen. Dia adalah Mbah Maridjan.
Ketika Sri Sultan HB X secara langsung membujuk Mbah Maridjan untuk turun mengungsi, ia tak menggubrisnya.
"Wartawan, tentara, polisi punya tugas. Saya juga punya tugas untuk tetap di sini," kata dia.
Si Mbah rupanya kerap tak cocok dengan pilihan langkah Sri Sultan HB X. Menurut Agus, ia misalnya prihatin ketika Raja Jawa itu mencalonkan diri menjadi Presiden.
“Kalau Sri Sultan menjadi presiden, nanti Beliau didemo orang. Lebih baik Beliau menjadi Raja Jawa saja, tidak akan ada yang mendemo," Agus menirukan si Mbah. "Mbok yo ojo nggolek jenang, ning jeneng. Yen nggolek jenang, mengko jenenge keri. Nanging yen nggolek jeneng, jenange katut.” (Semestinya jangan mencari jenang [dodol], tapi mencari jeneng [nama baik, kehormatan]. Kalau mencari jenang, nanti jeneng-nya hilang. Tapi kalau mencari jeneng, jenang sudah pasti termasuk di dalamnya].
Sikap keras kepala itu juga yang ditunjukkan dia sampai akhir hidupnya. Lima hari sebelum Merapi meletus, kata Agus, si Mbah masih hakulyakin aliran lava Merapi akan mengarah ke Kali Opak dan berhenti di Gunung Anyar, tanpa melukai penduduk.

Mendengar peringatan pemerintah, Mbah Maridjan cuma berkali-kali berujar, “Ning arep mati ojo keakehan polah. Nrimalah (kalau akan meninggal, jangan kebanyakan tingkah. Berpasrah diri sajalah)."
Kala kepundan Merapi masih memuntahkan material panas ke angkasa, nisan Mbah Maridjan ditancapkan di tanah pemakaman keluarga di Dusun Srunen, Desa Glagahharjo, Cangkringan. Jasad sang penjaga Merapi kini menyatu dengan bumi yang selama ini dijaganya.
Selamat jalan, Mbah. Roger...
(Laporan: KDW dan Fajar Sodiq, Yogyakarta | kd)
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Delapan Eksekutif Wanita Berpengaruh di Asia


Mereka tak sekedar memimpin ekspansi bisnis, namun berani mengambil putusan kontroversial.
Selasa, 2 November 2010, 17:01 WIB
Heri Susanto, Nur Farida Ahniar
Zeti Akhtar Aziz (biz.thestar.com.my)
BERITA TERKAIT
  • Dari Buruh Pabrik Jadi Ratu Properti China
  • Empat Wanita Kaya Dunia Bermodal "Dengkul"
  • Foto-Foto Pilot Cantik, Muda dan Kaya Raya
  • Tiga Universitas Penghasil Miliarder Dunia
  • Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
VIVAnews- Kini peran wanita tak bisa dipandang remeh dibanding pria. Dengan tangan dinginnya, para eksekutif wanita ini mampu membawa perubahan bagi negara dan perusahaannya.
Mereka bukan sekedar memimpin ekspansi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, namun berani mengambil kebijakan kontroversial kendati ditentang banyak pihak. Sebut saja misalnya, Gubernur bank negara Malaysia yang berani mengambil kebijakan kontrol devisa yang dikritik tajam oleh Dana Moneter Internasional.

Untuk menghargai para wanita berpengaruh di dunia tersebut, Forbes pun menempatkan 100 wanita dalam jajaran eksekutif perempuan yang berpengaruh.

Dari jajaran tersebut, Forbes menyoroti pula delapan eksekutif Top Wanita di Asia baru-baru ini. Berikut ini jajaran mereka.

1. Zeti Akhtar Aziz, Gubernur Bank Negara Malaysia (63 tahun)

Sejak 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Malaysia, Dr Aziz atau sering dipanggil Zeti, adalah wanita pertama yang menduduki peringkat teratas dari 10 gubernur bank sentral dunia.

Ekonom The University of Pennsylvania itu awalnya sebagai Gubernur ad interim dalam keadaan sulit saat krisis finansial Asia 1998. Pendahulunya memilih berhenti ketimbang harus memaksakan mengambil kebijakan kontrol modal masuk untuk melindungi ringgit dari spekulasi pada 1998 pada masa pemerintah an dipimpin Perdana Menteri Mahatir Mohamad. Meski terus dikritik, terutama dari IMF, Aziz mematok mata uang terhadap Dolar AS dan melarang perdagangan mata uang dari offshore. Wanita bersuara lembut namun pragmatis ini mengawasi transisi ringgit yang mengambang pada 2005 dan relaksasi aturan devisa.

Dengan hubungan baik antara bank Malaysia dengan China, pertukaran renminbi dengan Ringgit dibuka Agustus. Ini seperti jendela bagi pasar emerging market yang menggunakan mata uang di luar Dolar AS, sehingga dapat memicu perdagangan barang.

Aziz juga memperjuangkan sistem keuangan Islam (syariah), sehingga Malaysia menjadi garda depan pasar uang syariah. Aziz berasal dari keluarga Turki dan Arab. Ayahnya adalah ekonom dan ibunya aktivis sosial. Pamannya, Hussein Onn adalah Perdana Menteri ketiga Malaysia.

2. Kim Jeong-ah (48)
Chief executive CJ Entertainment Korea Selatan


Ia menjalankan perusahaan media terbesar di negaranya, ia juga penyedia utama video game online. Sebagai perintis bisnis pertunjukan dan produser. Dia memulai memimpin CJ Entertainment's menjadi marketing dan distribusi pada 2005 dan diangkat menjadi CEO Januari lalu. Ia juga menjadi pendukung film asing. CJ Entertainment memegang distribusi film Iron Man, Indiana Jones dan the Kingdom of the Crystal Skull, Kung Fu Panda dan lainnya di Korea. Ia berencana untuk memproduksi film 3 Dimensi  (1492 Pictures), studio yang dikenal untuk menghasilkan tiga film awal Harry Potter. CJ Group dimulai pada 1995.

3. Jamelah Jamaluddin (54)
CEO of Kuwait Finance House Malaysia


Ia adalah kepala bank syariah terbesar di Malaysia dengan kapitalisasi US$ 640 juta, berafiliasi dengan perusahaan syariah terbesar di dunia. Sebelumnya ia memegang Malaysia 's RHB Islamic Bank, menjadi CEO wanita pertama dalam industri perbankan syariah. Sebagai orang yang berkecimpung selama 25 tahun, ia diminta bergabung kembali dengan perusahaan Kuwait untuk membereskan masalah kredit perumahan setelah terkena serangkaian kredit macet.

4. Kwon Sook Kyo (53)
Chief Executive Woori Finance Information System, Korea Selatan

Ia menjadi wanita pertama yang memimpin Woori Financial Group. Dia mengawasi rencana perluasan ke China, India dan Asia Tenggara. Ia meraih gelar sarjana matematika dari Ewha Womens University dan MBA dari Sogang Univerity. Ia bergabung dengan Citibank cabang Seoul pada 1985 dan menjadi supervisor departemen IT sebelum menjadi managing director.
Bersambung ....
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

Tiga Pendiri Facebook, Orang Kaya Termuda AS


Masuknya Facebook membuat standar rata-rata usia orang terkaya menjadi menurun.
Kamis, 4 November 2010, 06:58 WIB
Antique, Nur Farida Ahniar
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg (AP Photo)
BERITA TERKAIT
  • Delapan Eksekutif Wanita Berpengaruh di Asia
  • Dari Buruh Pabrik Jadi Ratu Properti China
  • Empat Wanita Kaya Dunia Bermodal "Dengkul"
  • Foto-Foto Pilot Cantik, Muda dan Kaya Raya
  • Tiga Universitas Penghasil Miliarder Dunia
VIVAnews - Industri teknologi terbukti mudah melambungkan anak muda menjadi miliarder. Terbukti, tiga pendiri Facebook masih menempati peringkat teratas untuk miliarder termuda di Amerika Serikat (AS).

Menurut versi majalah Forbes, pendiri Facebook masih menjadi miliarder termuda yang masuk dalam 20 jajaran miliarder Amerika. Masuknya Facebook membuat standar rata-rata usia orang terkaya menjadi menurun. Terlihat, terdapat delapan miliarder Amerika yang berusia di bawah 40 tahun dan tiga di antaranya adalah pendiri Facebook.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg bukanlah menjadi orang kaya termuda Amerika, namun justru teman sekamarnya yang lebih muda delapan hari dibanding Zuckerberg, yaitu Dustin Moskovitz.
Dustin menangani teknologi di situs jaringan sosial itu. Ia meninggalkan Facebook pada 2008 dan memulai kerja di sana, sebuah perusahaan software yang memungkinkan individu di perusahaan kecil bekerja sama. Kekayaan Moskovitz diperkirakan mencapai US$1,4 miliar yang berasal dari keutungan sahamnya sebesar enam persen.

Peringkat kedua, pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Meski tak lagi menjadi miliarder termuda dari 400 orang terkaya dunia, namun dia telah membukukan keuntungan terbesar tahun ini. Kekayaannya melonjak menjadi US$6,9 miliar dari US$2 miliar. Keuntungan ini lebih tinggi lima kali lipat dibanding Moskovitz dan melebihi keuntungan Apple.

Peringkat ketiga, juga ditempati salah satu pendiri Facebook, Eduardo Saverin yang berusia 28 tahun. Ia pernah memiliki sepertiga saham Facebook. Ketika Zukerberg dan Moskovitz berhenti kuliah dan pindah ke California, Saverin tetap tinggal untuk menyelesaikan kuliahnya. Setahun kemudian Facebook menggugatnya.
Ia lalu mendapatkan lima persen saham dan menjadi wakil pendiri Facebook dalam biografi di situs Facebook. Kepemilikan saham itu membuat ia mempunyai kekayaan sekitar US$1,15 miliar.

Memang bidang teknologi, khususnya internet telah lama menjadi pilihan untuk menjadi orang kaya di usia muda. Bill Gates memulai debutnya dalam daftar tersebut pada 1986 di usia 30 dengan kekayaan bersih US$315 juta.
Sementara itu, Michael Dell memulai debutnya pada usia 26, dan 19 tahun kemudian ia masih masuk 20 orang kaya termuda. Demikian juga untuk pendiri Yahoo David Filo dan Jerry Yang, yang juga membuatnya menduduki peringkat pertama daftar 20 miliarder termuda Amerika.
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.