Oleh: Ahmad Arwani R Menjadi karyawan memang gampang-gampang susah. Saat kita berhasil mencapai target yang dicanangkan oleh management, dianggap ya sudah selayaknya kita dibayar untuk itu. Namun, pada saat kita sedikit saja melakukan kesalahan atau melakukan breakthrough sudah dianggap fatal atau melanggar prosedur. Belum lagi kecenderungan perusahaan, jika ada posisi yang kosong lebih memilih untuk meng-hire orang dari luar dibanding mempromosikan karyawan internal. Segudang alasan sudah berhamburan, mulai dari membutuhkan warna baru yang lebih fresh (fresh breakthrough), karyawan internal belum ada yang siap atau kompeten, orang dalam tidak bisa “think out of the book”, dan lain sebagainya. Apalagi jika ada atasan baru yang masuk dengan mudahnya merubah sana-sini sesuai keinginan dan maksudnya...