Puluhan tahun lalu, Indonesia mengirimkan tenaga kerja profesional ke Malaysia. Sebut saja, dokter, insinyur dan guru. Namun belakangan, Indonesia lebih banyak mengirimkan tenaga kerja sektor domestik alias pembantu rumah tangga.
"Saat Malaysia baru merdeka, Indonesia mengirimkan dokter, guru dan insinyur untuk mengajar negara itu karena dianggap lebih maju. Namun sekarang Indonesia hanya banyak mengirim pembantu," kata mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Izha Mahendra.
Hal itu disampaikannya saat memberikan pidato dalam acara zikir akbar di Monas, Minggu (27/2/2011).
Dalam sambutannya, Yusril juga menyinggung soal kekayaan alam indonesia. Namun sayangnya rakyat masih banyak yang menderita.
"Kekayaan alam kita melimpah ruah tetapi kehidupan masyarakat masih belum sejahtera," imbuhnya.
"Siapa yang salah? Yang salah adalah kita yang tidak mampu mengelola Indonesia menjadi lebih baik," sambung Yusril.
Yusril duduk lesehan di atas panggung yang didirikan di depan Monas untuk acara tersebut. Dia engenakan baju koko putih dan berpeci hitam.
Acara itu dihadiri ribuan orang. Para pengunjung acara itu datang menggunakan motor, bus dan juga mobil pribadi. Terlihat beberapa bus diparkir di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Acara zikir akbar ini digelar oleh Pesantren Barokatul Qodiri dan Al Baghdadi dari Bekasi.
Meski memakan badan jalan, namun kendaraan-kendaraan itu tidak mengganggu lalu lintas. Hal itu dikarenakan volume kendaraan yang rendah.
(nal/nvt)
sumber :http://www.detiknews.com/read/2011/02/27/152623/1580454/10/dulu-ri-kirim-dokter-ke-malaysia-kini-banyak-kirim-pembantu?9911032
klikunic.com
0 komentar:
Posting Komentar