Pernyataan Presiden SBY yang mengatakan pembangunan infrastruktur di DKI hanya pepesan kosong, di bantah oleh kalangan DPRD DKI Jakarta. Mereka justru menyerang balik Pemerintah Pusat terkait beberapa persoalan yang justru tidak bisa diselesaikan oleh Presiden.
"Contoh Perpres No.54 tahun 2008 tentang Jabodetabekpunjur juga tidak pernah jalan. Presiden malah kayaknya tidak tahu hal itu," ujar anggota DPRD DKI dari Komisi D, Muhammad Sanusi kepada INILAH.COM, Senin (21/2/2011).
Bahkan, anggota dewan dari Gerindra ini mengatakan justru Pemerintah Pusat yang tidak tegas menyelesaikan persoalan yang ada di Jakarta. "Seharusnya Pemerintah Pusat yang tegas. Misalnya, jalan kereta api. Itu kan bukan hanya milik DKI tapi juga dari PT KAI. Sementara Pemerintah Pusat tidak tegas mengatur ini," tegasnya.
Sanga ironis jika kemudian mengatakan bahwa DKI atau bahkan daerah lain melakukan pembangunan bersifat pepesan kosong. Sebab, lanjutnya, Pemerinah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lebih tahu bagaimana pembangunan di daerah karena sebelum diputuskan, APBD tiap daerah harus melalui Kemendagri.
"Pusat punya Kemendagri melalui RKP (Rencana Kerja Pemerintah, red). Sementara, daerah ada RKPD. Melalui itu, seharusnya mereka tahu, dan seharusnya ada sinergi," jelasnya.
Menurutnya, DKI bukan sekedar daerah seperti halnya daerah-daerah lain. Sebab, kompleksitas yang ada di Jakarta juga menjadi tanggungan Pemerintah Pusat. Apalagi, dalam beberapa hal, pembangunan di DKI membutuhkan Pemerintah Pusat seperti keluarnya PP tentang ERP, Monorel hingga Kepres Jabodetabekpunjur tersebut.
"DKI tidak bisa jalan sendiri. Milik nasional, dan perlu ketegasan serta turun tangan dari Pemerintah Pusat," tegas Sanusi.
Seperti yang diberitakan, Presiden SBY menyentil Foke, sapaan Fauzi Bowo, terkait proyek infrastruktur transportasi di Jakarta yang terbengkalai. Presiden SBY bahkan mengatakan kekecewaannya itu dengan cara blak-blakan.
"Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen, membangun infrastruktur di DKI Jakarta, semuanya pepesan kosong, tidak jalan, barangkali di daerah juga begitu, dalam map ini kita ingin tidak begitu di atas kertas dengan jumlah yang pasti isi, siapa akan melakukan apa, dengan sasaran seperti apa," ujar Presiden SBY saat memberikan arahan dalam pembukaan retreat bidang Ekonomi di Istana Bogor, Senin (21/2/2011). [mah]
Inilah Alasan Demokrat Jegal Foke di 2012
Sinyal Fauzi Bowo alias Foke tidak dicalonkan lagi oleh partai Demokrat DKI di Pemilukada 2012 semakin kuat. Itu berarti, peluang Foke untuk maju menjadi DKI 1 untuk kedua kalinya semakin tertutup.
Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani selama kepemimpinan Foke yang hampir genap lima tahun ini tidak ada realisasi dari janjinya selama kampanye. Bahkan, diakuinya nol besar.
"Pertama, janji sebagai ahli untuk membangun Jakarta nol besar. Branding yang dikemas tidak teralisasi sampai sekarang," ujar Irfan dalam diskusi di Jakarta Media Center (JMC) bertema "Jakarta 2012, Pilih yang Ahli atau Berani?" di Jakarta, Senin (21/2/2011).
Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani selama kepemimpinan Foke yang hampir genap lima tahun ini tidak ada realisasi dari janjinya selama kampanye. Bahkan, diakuinya nol besar.
"Pertama, janji sebagai ahli untuk membangun Jakarta nol besar. Branding yang dikemas tidak teralisasi sampai sekarang," ujar Irfan dalam diskusi di Jakarta Media Center (JMC) bertema "Jakarta 2012, Pilih yang Ahli atau Berani?" di Jakarta, Senin (21/2/2011).
Menurut Irfan kepemimpinan yang dijalankan mantan Ketua Tanfidziah PWNU DKI ini tidak layak ditiru masyarakat. Apalagi, sempat tersirat kabar kalau muncul ketidakcocokan antara Foke dengan Prijanto. “Kepemimpinannya justru tida bisa seiring dengan wakilnya. Tidak elok dan tidak etis melihat pemimpinnya berkelahi,” kata Irfan.
Sejauh ini Foke, yang juga anggota Dewan Pembina DPP Demokrat itu, sering mengalihkan masalah Pemprov kepada Pemerintah Pusat. Sementara, Pemprov DKI tidak pernah berani mengambil risiko dari setiap persoalan yang terjadi. "Selalu ada alasan oleh Pemda bahwa menyalahkan pusat yang tidak merestui program Pemda. Kenapa Foke tidak ambil resiko? Kalau ditanya kenapa mandek, justru marahnya lebih besar lagi," jelasnya.
Diakhir penjabarannya, Irfan lebih tegas memastikan bahwa Partai Demokrat DKI Jakarta tidak akan mengusung Foke lagi untuk 2012. “Tidak pantas kalau kita mencalonkan Foke kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, beberapa nama yang hingga kini menghiasi calon DKI 1 di 2012 adalah Rano Karno (PDIP), Azis Syamsudin dan Prya Ramadhani (Golkar), Djan Faridz (PPP), maupun Triwisaksana (PKS). [tjs]
Sejauh ini Foke, yang juga anggota Dewan Pembina DPP Demokrat itu, sering mengalihkan masalah Pemprov kepada Pemerintah Pusat. Sementara, Pemprov DKI tidak pernah berani mengambil risiko dari setiap persoalan yang terjadi. "Selalu ada alasan oleh Pemda bahwa menyalahkan pusat yang tidak merestui program Pemda. Kenapa Foke tidak ambil resiko? Kalau ditanya kenapa mandek, justru marahnya lebih besar lagi," jelasnya.
Diakhir penjabarannya, Irfan lebih tegas memastikan bahwa Partai Demokrat DKI Jakarta tidak akan mengusung Foke lagi untuk 2012. “Tidak pantas kalau kita mencalonkan Foke kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, beberapa nama yang hingga kini menghiasi calon DKI 1 di 2012 adalah Rano Karno (PDIP), Azis Syamsudin dan Prya Ramadhani (Golkar), Djan Faridz (PPP), maupun Triwisaksana (PKS). [tjs]
Presiden SBY 'Jewer Kuping' Foke
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Presiden SBY menyentil Foke, sapaan Fauzi Bowo, terkait proyek infrastruktur transportasi di Jakarta yang terbengkalai. Presiden SBY bahkan mengatakan kekecewaannya itu dengan cara blak-blakan."Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen, membangun infrastruktur di DKI Jakarta, semuanya pepesan kosong, tidak jalan, barangkali di daerah juga begitu, dalam map ini kita ingin tidak begitu di atas kertas dengan jumlah yang pasti isi, siapa akan melakukan apa, dengan sasaran seperti apa," ujar Presiden SBY saat memberikan arahan dalam pembukaan retreat bidang Ekonomi di Istana Bogor, Senin (21/2/2011).
Proyek infrasktruktur transportasi yang gagal di Jakarta adalah proyek monorel. Sementara, proyek yang sudah berjalan, tetapi masih seringkali terbengkalai seperti busway.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tengah membangun proyek pengadaan Mass Rapid Transit (MRT). MRT adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentuk tulang belakang dari sistem kereta api di Singapura. [bar]
Presiden SBY menyentil Foke, sapaan Fauzi Bowo, terkait proyek infrastruktur transportasi di Jakarta yang terbengkalai. Presiden SBY bahkan mengatakan kekecewaannya itu dengan cara blak-blakan."Saya kenyang dengan banyak sekali komitmen, membangun infrastruktur di DKI Jakarta, semuanya pepesan kosong, tidak jalan, barangkali di daerah juga begitu, dalam map ini kita ingin tidak begitu di atas kertas dengan jumlah yang pasti isi, siapa akan melakukan apa, dengan sasaran seperti apa," ujar Presiden SBY saat memberikan arahan dalam pembukaan retreat bidang Ekonomi di Istana Bogor, Senin (21/2/2011).
Proyek infrasktruktur transportasi yang gagal di Jakarta adalah proyek monorel. Sementara, proyek yang sudah berjalan, tetapi masih seringkali terbengkalai seperti busway.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tengah membangun proyek pengadaan Mass Rapid Transit (MRT). MRT adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentuk tulang belakang dari sistem kereta api di Singapura. [bar]
sumber :http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1256882/yang-pepesan-kosong-foke-atau-sby
klikunic.com
0 komentar:
Posting Komentar