"Kulit bayi masih sensitif karena belum sempurna dan masih dalam perkembangan, terutama jaringan epidermis atau bagian luar kulit. Sehingga lebih peka pada setiap perubahan suhu, iritasi, dan kuman," kata dr Rinawati, belum lama ini. Rinawati mengatakan. terpenting popok yang digunakan bayi harus membuat kulit bayi tetap kering dan bersih.
Kering menjadi keharusan karena bagian bawah terdapat alat genital yang vital yakni anus sebagai tempat pembuangan. Tidak hanya air saja yang membuat iritasi tapi juga sisa-sisa pembuangan seperti kencing atau tinja harus cepat disingkirkan tidak boleh kontak dengan kulit. Terlalu lama sisa pembuangan itu kontak dengan kulit bayi akan menyebabkan iritasi.
Popok sekali pakai atau popok kain, jika basah, harus segera diganti. Pada penggunaan popok sekali pakai seringkali ada batasan setiap 3 jam sampai 4 jam sekali. Padahal setiap bayi berbeda-beda. Bisa saja sebelum waktu tersebut sudah penuh sehingga harus cepat-cepat diganti. Perubahan cuaca atau iklim juga turut memengaruhi cepat atau lamanya pergantian popok sekali pakai.
Pada malam hari keinginan untuk buang air kecil juga lebih berkurang dibandingkan pada siang hari. Durasi buang air kecil pun lebih panjang saat malam hari. Rinawati juga menolak mitos bahwa pemakaian diaper yang terlalu sering akan menyebabkan kaki bentuk O. Menurutnya, kaki yang melengkung pada bayi sampai 18 bulan masih dianggap normal.
0 komentar:
Posting Komentar