“We must take responsibility for our life and understand that we can, and will, achieve whatever we ourselves choose to.”
~ C. Widener
It's not rocket-science. Kalimat yang saya tidak mau dengar lagi.
Entah berapa kali sudah saya dengar kalimat tersebut dari suami, ketika saya memintanya membetulkan segala sesuatu yang rusak di rumah. Karena kalimat tersebut, saya terpacu untuk tidak meminta pertolongannya lagi jika ada barang yang rusak akibat jadi sasaran anak-anak bermain.
Kalau dipikir memang seharusnya segala sesuatu yang terjadi di rumah adalah tanggung jawab bersama. Tetapi, kalau dipahami lebih dalam, ibu rumah tanggalah yang berperan dan bertanggung jawab lebih banyak terhadap segala sesuatu yang terjadi di rumah.
Mungkin masih banyak orang yang beranggapan peran sebagai ibu rumah tangga lebih mudah daripada menjadi wanita yang bekerja di kantor atau bekerja di luar rumah. Anggapan ini tentu saja tidak benar, jika ibu rumah tangga yang benar-benar menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga yang punya motivasi, bukan ibu yang cuek atau pasrah.
Sepintas, bekerja di rumah tampak mudah dan tidak perlu ilmu roket untuk melakukannya. Misalnya, membersihkan rumah, menyapu, mengepel, memasak dan merawat, mengasuh dan mendidik anak. Jika saja ada penelitian yang dalam (grounded research) untuk meneliti peran ibu rumah tangga, sesungguhnya menjadi ibu rumah tangga itu butuh ilmu yang lebih njelimet dari ilmu roket.
Ibu rumah tangga yang punya motivasi akan membersihkan rumahnya dengan sungguh-sungguh, tepat waktu, dan suka rela. Ia sudah mempelajari bagaimana cara membersihkan rumah secara efektif dan membawa hasil yang maksimal. Ia sudah tahu cara membersihkan kaca agar mengkilat. Ia juga tahu bagaimana membersihkan noda-noda kotoran di kompor secara sempurna, membersihkan kamar mandi dan toilet hingga bersih. Ia pun tahu bagaimana menata rumah yang sesuai pendapat ahli design interior. Tahu bagaimana menyenangkan hati suami. Dan yang lebih penting lagi, ia tahu bagaimana cara merawat dan mendidik anak-anaknya agar tumbuh menjadi manusia yang berkualitas.
Ibu rumah tangga yang tahu bagaimana cara merawat janin yang dikandungnya, bagaimana cara memberikan susu pada bayi yang baru lahir, hingga bagaimana membentuk karakter anak, semua tergantung padanya. Tentu saja, tidak mudah menjadi ibu rumah tangga. Jika bayi tidak minum ASI, maka akan diberi susu botol. Salah cara memberikan susu botol bisa menyebabkan bayi colic akibat botol diberikan hingga kosong dan bayi menghisap udara.
Ibu harus mengerti ilmu gizi dan harus mengetahui bahaya pewarna makanan pada anak yang bisa menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Ibu harus tahu manfaat vaksinasi, jadwal dan daftar vaksinasi. Jika disebutkan satu per satu, akan sangat panjang daftar tanggung jawab seorang ibu rumah tangga.
Ibu rumah tangga yang punya motivasi akan semangat terus mempelajari dan mendalami semua jenis ilmu pengetahuan. Mulai dari ilmu kedokteran, psikologi, kuliner, desain interior, tata busana, ekonomi, hukum, budaya, teknik, politik, filsafat, teknologi, dll. Ibu rumah tangga yang generalis bukan yang spesialis. Bukan Super Mom, lho! Sebab, kata super cenderung dikonotasikan dan identik dengan sombong. Dan, sombong itu musuh Tuhan.
Coba bayangkan, bagaimana mau menjadi ibu rumah tangga yang bisa mempelajari semua ilmu di atas, sedangkan waktunya sangat sempit dan jadwal kegiatannya sangat padat? Ibu harus bagun pagi untuk menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mencuci, menggosok, menyiapkan menu, berbelanja, memasak, bermain dengan anak, membantu anak belajar, dll.
Hasil kerja ibu rumah tangga memang tidak bisa dilihat dari grafik kenaikan omzet perusahaan. Tidak bisa dilihat dari sertifikat penghargaan. Sebab, hasil kerja ibu rumah tangga hanya bisa dilihat dari anak yang sehat, berprestasi, dan suami yang berhasil; sukses di tempat kerjanya.
Kesimpulannya, semua wanita bisa menjadi ibu rumah tangga yang sukses jika punya motivasi dan selalu menanamkan kepercayaan dalam diri bahwa semua bisa ia lakukan.[hnp]
Megara, 14 Juli 2003
* Hartati Nurwidjaya Papafragos adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Alumnus Fisipol UGM ini sekarang tinggal bersama keluarganya di Megara, Yunani. Ia dapat dihubungi di email: tatia30@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar