“Pembelajaran adalah perubahan. Bila tak ada waktu untuk berubah berarti tak ada pembelajaran yang sejati.
~ DAVE MEIER
“Setiap orang dapat mempelajari apa pun. Bedanya hanyalah ada yang perlu lebih banyak waktu daripada orang lain.”
~ Dr. Benjamin Bloom
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, Profesor Roger Sperry dan timnya melakukan beberapa percobaan yang luar biasa pada korteks serebral, bersamaan dengan Profesor Robert Ornstein. Mereka meminta para mahasiswa untuk melakukan berbagai tugas mental seperti melamun, menghitung, membaca, menggambar, berbicara, menulis, memberi warna berbagai bentuk, dan mendengarkan musik, sementara mereka mengukur gelombang otak mereka.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Mereka mengamati bahwa, pada umumnya, korteks serebral membagi tugas ke dalam dua kategori utama, yaitu tugas otak kiri dan tugas otak kanan. Terlihat juga bahwa orang-orang yang telah dilatih dalam keterampilan-keterampilan yang lebih mengandalkan salah satu “sisi” otak, melanjutkannya dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan dominan yang lebih memilih kegiatan yang dikendalikan sisi otak tersebut. Terlebih lagi, mereka bahkan menggambarkan dirinya dengan istilah-istilah dari sisi otak ini, seperti “akademik”, “intelektual”, dan “bisnis” untuk kegiatan belahan otak kiri, sementara “artistik", “kreatif”, dan “naluriah” untuk kegiatan belahan otak kanan.
Kajian lanjutan mengungkapkan bahwa kekuatan dan kelemahan yang berkelanjutan dari keterampilan kortikal pada setiap orang lebih merupakan fungsi kebiasaan daripada desain dasar otak. Bila Anda memiliki kelemahan pada area tertentu dilatih oleh pakar, keterampilan dan kekuatan Anda pada area tersebut akan meningkat, dan hebatnya lagi, kinerja Anda di area-area lain ikut menguat. Mengapa kinerja Anda pada area yang lain pun ikut meningkat?
Hal ini disebabkan karena otak bekerja berdasarkan dua prinsip penting, yaitu SINERGI dan PENGULANGAN. Sinergi berarti otak bekerja tidak berdasarkan sistem aritmetika, yaitu otak hanya memasukkan satu informasi setiap kali otak bekerja atau sistem pejumlahan matematika pada umumnya. Melainkan, setiap kali otak bekerja/Anda melakukan proses berpikir maka informasi yang masuk tidak hanya satu saja melainkan tak terbatas. Terlebih lagi jika Anda melakukan proses pengulangan terus-menerus, maka informasi yang Anda dapatkan bukan hanya tak terbatas tetapi juga semakin menguat alias Anda semakin pintar.
Jadi, dengan prinsip SINERGI dan PENGULANGAN Anda akan mendapatkan satu kenyataan yang luar biasa, yaitu:
“SEMAKIN BAIK ANDA MELAKUKAN SESUATU, MAKA SEMAKIN LEBIH MUDAH JADINYA UNTUK MELAKUKAN SESUATU TERSEBUT.”
Jika sesuatu adalah ingatan, maka semakin baik Anda melatih penggunaan ingatan, semakin banyak hubungan yang akan Anda buat di dalam otak Anda, dan ini akan semakin mempermudah Anda dalam mengingat sesuatu. Begitu juga, ketika tubuh Anda digunakan dengan baik, akan semakin sukses kinerjanya. Dan hal sama juga berlaku untuk kreativitas, pembelajaran, dan perkembangan semua ketrampilan mental dan fisik.
Ini juga berarti bahwa Anda semakin meningkatkan probabilitas (kemungkinan) pikiran Anda. Karena dengan semakin seringnya Anda melakukan pengulangan suatu pikiran, maka Anda semakin meningkatkan probabilitas dan ingat otak Anda juga bekerja berdasarkan prinsip sinergi, yang berarti Anda akan akan semakin luar biasa dan semakin unik. Dengan kata lain, semakin banyak Anda menggunakan otak Anda untuk memikirkan sesuatu, akan semakin mudah otak memikirkannya. Ini disebabkan karena hambatan biokomia terhadap pikiran tadi akan semakin berkurang.
Anda bisa melatih otak Anda untuk semakin kuat dalam:
1. Ingatan
2. Pembelajaran
3. Sukses
4. Kemajuan
5. Kreativitas
6. Kecerdasan
7. Pertumbuhan
8. Kekuatan Mental
Atau apa pun yang ingin Anda tingkatkan kemungkinan keberhasilannya.
INGAT!!!
Segala sesuatu yang Anda lakukan, katakan, pikirkan, atau rasakan meningkatkan probabilitas Anda melakukan, mengatakan, berpikir, atau merasa dengan cara yang sama lagi. Bila Anda melakukan segalanya dengan baik, bicara dan berpikir positif, dan pada umumnya merasa nyaman terhadap diri sendiri, orang lain, dunia, dan alam semesta, maka probabilitas Anda akan melakukan lebih baik, bicara dan berpikir lebih baik, merasa dan menjadi lebih baik akan terus meningkat.
Mari kita lihat contoh sederhana dari sistem kerja prinsip sinergi dan pengulangan ini. Anda mungkin masih mengingat ketika Anda pertama kali belajar mengendarai kendaraan roda dua untuk pertama kali. Biasanya kendaraan itu adalah sepeda roda dua. Anda juga mungkin masih mengingat ketika Anda terjatuh beberapa kali ketika belajar mengendarainya. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena area otak yang mengkoordinasikan seluruh tubuh untuk mengendarai sepeda belum beradaptasi secara sempurna. Tangan masih terasa kaku, mata belum bisa fokus ke arah depan jalan, belum lagi kita harus mengontrol kaki kita untuk mengayuh sepeda.
Tapi, seiring dengan pengulangan yang terus-menerus, Anda menciptakan sinergitas antara seluruh tubuh Anda untuk bisa berkendara sepeda dengan lebih baik. Anda menciptakan probabilitas (kemungkinan) untuk bisa bersepeda. Dalam bahasa yang ilmiah, Anda telah menghilangkan hambatan biokomia di otak Anda tentang berkendara sepeda. Anda telah mengurangi hambatan dan membuka peluang untuk sebuah kebiasaan yang baru, yaitu kemampuan untuk berkendara sepeda.
Dan, perlu Anda ketahui bahwa peluang untuk menciptakan probabilitas/peluang yang baru itu TAK TERBATAS. Anda bisa menciptakan sebuah kebiasaan baru yang tak terbatas sesuai dengan yang Anda inginkan. Dengan kata lain, Anda bisa meraih apapun yang Anda inginkan. Anda bisa mencapai pretasi yang Anda inginkan, Anda bisa mencapai impian-impian Anda, Anda juga bisa meningkatkan kinerja kerja Anda. Luar biasa, bukan!
Pertanyaannya adalah: Kok, saya susah mencapai kesuksesan atau impian-impian saya atau mencapai prestasi seperti yang saya harapkan?
Seperti yang telah Anda lihat di atas tentang prinsip sinergitas, bahwa informasi yang masuk itu jumlahnya tak dapat dibatasi. Nah, yang penting untuk Anda ketahui bahwa informasi yang masuk ini, sayangnya, tidak hanya berupa informasi yang positif, melainkan juga informasi yang negatif. Jika informasi yang banyak masuk itu bersifat positif, maka tidak ada masalah. Bagaimana jika yang banyak masuk ke otak Anda itu informasi yang negatif, maka disinilah timbul masalah. Dengan kata lain, jawaban sederhana yang bisa kita utarakan di sini atas pertanyaan di atas adalah terlalu banyak informasi negatif yang masuk ke dalam otak Anda, sehingga melahirkan banyak kemandekan atas apa yang diinginkan. Informasi yang negatif itu sering disebut dengan: MENTAL BLOCK.[bersambung]
* Syahril Syam adalah seorang konsultan, terapis, publik speaker, dan seorang sahabat yang senantiasa membuka diri untuk berbagi dengan siapa pun. Ia memadukan kearifan hikmah (filsafat) timur dan kebijaksanaan kuno dari berbagai sumber dengan pengetahuan mutakhir dari dunia barat. Ia sering disebut sebagai Mind Programmer, dan dapat dihubungi melalui ril_faqir@yahoo.com.
0 komentar:
Posting Komentar