“Bandingkan dengan apa yang semestinya terjadi. Kita hanya setengah terjaga, kita sekarang hanya memanfaatkan sebagian kecil dari seluruh potensi mental kita.”
~ William James
Saya teringat suatu kejadian belasan tahun lalu. Saya bertemu dengan seseorang yang telah memberikan dampak sangat penting dalam kehidupan saya. Waktu itu adalah hari Jumat dan saya sedang dalam perjalanan pulang yang agak terlambat. Hari sudah sangat larut dan saya hanya sendirian dalam perjalanan itu. Selama beberapa waktu terakhir itu, saya sedang mengalami kemunduran pribadi dan keuangan yang sangat terbatas. Secara keseluruhan, keadaan nampak tidak menggembirakan; dan saya menghadapi beberapa masalah yang sangat serius.
Ketika sedang merenung dalam perjalanan itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang menyapa saya. Sungguh mengherankan karena saya merasa seperti sudah mengenal orang itu dengan akrab, padahal kami belum pernah bertemu sebelumnya. Lalu kami pun berkenalan dan berbincang-bincang selama perjalanan.
Dari pembicaraan tersebut, saya mengetahui bahwa saya sedang bercakap-cakap dengan seorang yang sangat mempesona. Dia memiliki kekuatan personal yang membuat kita merasa bahwa dia dapat melakukan hal-hal yang mustahil. Dalam pertemuan yang singkat itu, banyak pelajaran yang telah dia beri kepada saya melalui cerita tentang pengalaman hidupnya.
Ketika merenungkan kembali malam itu, maka saya menyadari bahwa keputusasaan dan keinginan keras untuk mendapatkan sesuatu yang dapat mengubah hidup itulah mungkin yang telah membuat kami saling tertarik untuk bercakap-cakap.
Dia tidak seperti orang biasa, karena dalam dirinya terpancar suatu kekuatan personal yang menakjubkan. Ada sesuatu yang mengesankan kepada saya bahwa dia bisa memberikan pemecahan masalah yang sedang saya hadapi.
Ketika kami masuk ke sebuah kedai makan, saya melihat bahwa perhatian mereka yang berada dalam kedai itu terpusat kepadanya. Saya merasa orang ini seperti memiliki kekuatan magis yang menarik perhatian orang lain dan mengaguminya. Setiap orang nampaknya menghormati dan melayaninya dengan baik—kelihatannya dia selalu memperoleh segala yang terbaik ke mana saja dia pergi.
Rahasia Tersembunyi Apakah yang Dimiliki Para Bintang Super Sukses?
Mungkin Anda pernah bertemu atau pernah mengenal orang dengan karakteristik seperti yang saya ceritakan di atas—Anda pernah bertemu dengan seseorang yang tampaknya bisa “memiliki segalanya”—uangnya banyak, bisa bepergian kemana pun ia mau, bisnisnya sukses, fisiknya bugar, keluarganya bahagia, ia tampak begitu dihormati, dan selalu mendapatkan pelayanan yang terbaik dari orang lain.
Sepanjang sejarah kita telah menyaksikan para pemimpin besar, pahlawan perang, atlet hebat, taipan bisnis, selebriti, dan juga salesman super yang kelihatannya bisa memukau, memotivasi dan mempengaruhi orang-orang dengan kekuatan ‘magis’.
Pernahkah Anda bertanya-tanya dalam hati apakah rahasia yang membuat para bintang ini sangat sukses dan dapat mempengaruhi kehidupan orang lain? Apakah rahasia tersembunyi dari KESUKSESAN SUPER tersebut?
Penelitian Ilmiah terhadap Rahasia Sukses
Banyak sekali orang telah berusaha menjelaskan mengenai rahasia kesuksesan, mereka mengidentifikasikannya dengan kata-kata seperti KHARISMA dan KEKUATAN PERSONAL.
Belakangan, orang-orang telah bisa memetakan kunci sukses tersebut. Para ahli pengembangan diri telah melakukan riset selama puluhan tahun. Pada tahun 1960-an sekelompok peneliti ilmiah di Newark College Of Engineering di New Jersey (New Jersey Institute Of Technology) telah menghabiskan waktu satu dasawarsa untuk mempelajari para Eksekutif Super Sukses untuk mengetahui apa perbedaan kualitas yang mereka miliki. Para ilmuwan tersebut menggunakan peralatan Elektronik modern dan alat riset. Mereka menemukan bahwa orang-orang SUPER SUKSES tersebut memiliki kemampuan mental istimewa yang tidak dimiliki orang biasa.
Apa sebenarnya perbedaan yang dimiliki oleh orang-orang yang SUPER SUKSES?
Penelitian menunjukkan bahwa para bintang super sukses melakukan pemikirannya pada tingkat gelombang otak alpha, yaitu dalam keadaan relaksasi sehingga mereka bisa menggunakan kedua wilayah otak mereka secara sinkron; otak kiri yang bersifat logis-matematis dan otak kanan yang intuitif dan kreatif.
ALPHA adalah suatu tingkat di mana gelombang otak bergerak lebih lambat sekitar setengah frekuensi keadaan normalnya. Dalam keadaan aktif kita melakukan empat belas hingga dua puluh satu denyut energi otak setiap detik. Keadaan ini disebut tingkat BETHA yang merupakan tingkat untuk beraktivitas. Ketika akan tidur, tubuh Anda menurunkan denyut otak ini.
Tingkat ALPHA telah ditemukan sebagai tingkat ideal untuk berpikir karena dapat mengaktifkan otak kanan yang kreatif dan intuitif, akan tetapi sangat disayangkan karena kebanyakan orang akan tertidur pada saat otak mereka memasuki tingkat ALPHA ini. Seperti kita ketahui bahwa otak kita memiliki dua belahan yang menjalankan fungsi berlainan. Otak kiri bersifat logis dan analitis sedangkan otak kanan bersifat intuitif, spontan dan sintetis.
Pada kebanyakan orang berpikir hanya dengan menggunakan otak belahan kiri dan jarang sekali menggunakan belahan otak sebelah kanan. Sekali waktu mereka menggunakan belahan otak kanan itu pun hanya untuk menjalankan hobi: seperti mendengarkan musik, mengapresiasi seni, dll.
Peraih Sukses Bekerja dengan Menggunakan Kedua Wilayah Potensi Otak
Mungkin Anda berpendapat bahwa para Bintang Super Sukses yang berpikir dengan menggunakan kedua wilayah otak, akan bisa mencapai kesuksesan dua kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan satu wilayah otaknya.
Kenyataannya, mereka mencapai lebih dari dua kali kesuksesan dibandingkan dengan orang yang hanya menggunakan otak kiri saja untuk berpikir.
Kita ambil contoh, cobalah bayangkan diri Anda sebagai seorang salesman yang menggunakan dua kaki untuk berjalan. Jika semua salesman lain berpikir bahwa mereka hanya bisa menggunakan satu dari kedua kaki mereka. Bayangkan saja kesulitan yang akan mereka hadapi ketika keluar dari mobil dan menaiki tangga, atau berjalan masuk kantor. Jika Anda sebagai seorang salesman bisa menggunakan kedua kaki untuk melakukan aktifitas, Anda tentu memiliki kemampuan yang jauh lebih besar. Dengan dua kaki, Anda bisa berjalan dengan lebih cepat dan membuat lebih banyak penjualan sementara yang lain sedang berjuang keras untuk melangkah. Anda bisa meliput wilayah yang jauh lebih luas dan memiliki lebih banyak prospek. Hal itu membuat Anda seakan-akan melakukan keajaiban dibandingkan orang lain.
Ketika Anda belajar menggunakan dua wilayah otak secara sinkron untuk berpikir, Anda akan memulai melakukan sesuatu yang akan Anda sebut keajaiban dibandingkan saat Anda hanya menggunakan wilayah otak kiri Anda untuk berpikir. Anda akan melihat peluang-peluang yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda pikirkan.
Untuk dapat mengaktifkan otak kanan, Anda harus rileks dan menenangkan pikiran. Seperti yang dikatakan Thomas Alva Edison: “Ketika Anda terdiam, itulah saat ketika Anda sedikit demi sedikit menyadari banyak hal”.
Berdasarkan riset psikologis serta berbagai studi atas para pemimpin dunia, ilmuwan, musisi, dokter, industrialis, penemu, dan orang-orang terkenal lainnya di dunia telah membuktikan bahwa potensi kekuatan ini telah mereka gunakan—secara sadar maupun tidak. Potensi kekuatan ini antara lain digunakan oleh Mozart, Einstein, Carnegie, Shakespeare, Emmerson, dan Edison. Rahasia untuk mengaktifkan kekuatan itu terletak dalam relaksasi—ketenangan pikian.
Dengan relaksasi dan ketenangan pikiran maka kita akan mengaktifkan otak kanan yang merupakan tempat beroperasinya alam bawah sadar, yang merupakan mastermind, dorongan besar dan kuat yang dimiliki manusia, serta pikiran yang kreatif. Bayangkanlah sebuah gunung es, anda tahu bahwa hanya 15 persen bagian gunung es itu yang tampak, sedangkan yang 85 persen berada di bawah permukaan laut, itu dapat disamakan dengan alam bawah sadar yang kreatif. Bagian kecil yang tampak dipermukaan yang 15 persen dapat disamakan dengan alam pikiran sadar kita.
Seorang penjelajah terkenal dan petugas yang memiliki kedudukan kuat pada pelayanan ekspedisi Antartika Amerika Serikat, Rear Admiral Richard Byrd, Pada malam keberangkatannya dari Antartika, mengatakan: “Justru pada malam-malam yang panjang dan sunyi di mana saya merasa sepi, selama berada di kutub selatan itulah saya mempelajari kekuatan yang timbul dari kesunyian. Nilai-nilai dan masalah-masalah kehidupan satu per satu terpecahkan ketika saya mencoba mendengarkan.”
Dengan mengetahui bahwa otak kanan akan aktif saat kita berpikir dengan tenang dan rileks maka Anda bisa mengembangkan kemampuan istimewa ini dengan memfungsikan secara sadar dan mencapai akses pada potensi pikiran Anda yang belum dimanfaatkan. Anda juga bisa belajar bagaimana berpikir dengan kedua otak Anda secara bersamaan.
Anda bisa mengembangkan kemampuan kreatif dan intuitif yang sama bahkan lebih besar dari yang dimiliki orang-orang SUPER SUKSES.
Orang-orang Besar dalam Sejarah
Pikirkan kehidupan orang-orang besar yang telah mempengaruhi dunia, dan dalam setiap peristiwa Anda akan mendapati bahwa masing-masing dari mereka telah menghabiskan banyak waktu dengan berada sendirian, merenung, dan berpikir. Para pemimpin agama banyak meluangkan waktu sendirian tanpa gangguan kehidupan.
Para pemimpin politik dan negara yang kata-kata dan tindakan terakhirnya membentuk jalannya sejarah, memperoleh wawasan dari kesunyian. Sir Winston Churchill, Disraeli, Roosevelt, Lincoln, bahkan sampai Bung Karno dan Bung Hatta, semua mengembangkan kapabilitas bawaan mereka dengan menggunakan waktu sendirian. Kadang-kadang periode-periode yang dijalankan di dalam penjara atau ketika mereka diasingkan oleh penjajah di sebuah pulau terpencil, telah membantu menciptakan ideologi mereka. Tanpa gangguan, mereka dapat merencanakan gerakan mereka di kemudian hari.
Bagaimana Anda Mengawali Hari Anda?
Setiap hari dalam waktu saya untuk menciptakan sebuah kehidupan, sedapat mungkin saya akan memulai hari saya dengan berdoa, menenangkan diri, merenungkan Firman Tuhan, memvisualisasikan apa yang akan saya lakukan sepanjang hari itu, serta meneguhkan visi saya dengan penegasan (affirmasi). Kemudian berdiam diri sejenak untuk menerima ide/jawaban atas permasalahan saya. Itulah saat-saat yang paling penting dimana ide-ide kreatif bermunculan, masalah demi masalah terpecahkan dengan sendirinya. Hanya dengan meluangkan waktu 30 menit sampai satu jam setiap pagi, lebih banyak hal bermanfaat yang dapat saya kerjakan sepanjang hari dibandingkan apabila saya bangun dengan tergesa-gesa dan langsung melakukan aktivitas/kesibukan.[sb]
* Stephen Barnabas adalah seorang Finance Accounting Manager di sebuah perusahaan di Jakarta. Ia tinggal di Cikarang, BEKASI, dan dapat dihubungi melalui email: crownedone_stp@yahoo.com, atau di handphone: 0812 811 9595 & 0813 1447 5838.
0 komentar:
Posting Komentar