toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Selasa, 07 April 2009

Sukses Sejati



Mengapa begitu banyak orang yang sukses di dunia ini namun lebih banyak lagi mereka yang tidak sukses alias gagal? Apakah sukses hanya milik segelintir orang saja? Atau merupakan sebuah keberuntungan semata yang erat kaitannya dengan nasib, bakat, atau mungkin kecerdasan?

Mungkin acapkali kita mendengar teman, sahabat, keluarga, ataupun kolega yang berkata "ah wajar kalo dia sukses, lha wong orangnya pintar kok" atau "dia memang beruntung makanya bisa sukses seperti itu" ataupun barangkali seperti "si fulan memang berbakat di bidang itu, tak heranlah kalo dia akhirnya bisa berhasil" dan seterusnya dan seterusnya.

Sejatinya sukses itu tidaklah selalu identik dengan kecerdasan atau kepintaran. Banyak orang pintar dan cerdas di muka bumi ini, namun begitu banyak pula yang tidak berhasil. Contoh kecil misalnya, para sarjana yang kian hari kian memperpanjang daftar angka pengangguran di negeri ini. Mereka bukanlah orang - orang bodoh, teramat pintar malahan. Namun banyak yang tidak sukses di universitas kehidupan. Maka benarlah suatu ungkapan bijak bahwa "banyak orang yang bergelar tapi tidak sukses, sementara banyak yang tak bergelar tapi bisa sukses."

Sukses juga tidak melulu paralel dengan kata yang bernama nasib ataupun keberuntungan. Jika demikian halnya maka sukses menjadi hal yang sangat ekslusif dan elusif. Apakah Narji Cagur, pelawak yang kini sedang naik daun dan kerap muncul di pelbagai stasiun TV begitu beruntungnya sehingga bisa berubah bagai bumi dan langit dari yang dulunya pemulung menjadi artis ngetop seperti sekarang ini?

Sukses pun tidak selalu analog dengan bakat. Sudah menjadi rahasia umum banyak orang yang berbakat tapi tidak sukses. Banyak orang yang berbakat masak tapi tidak menjadi ahli memasak atau chef dan koki terkenal seperti Rudi Khoiruddin.

Sukses juga tidak selalu inheren dengan kecerdasan. Contoh klasik misalnya, Thomas Alpha Edison. Sang penemu bola lampu pijar ini hanya sekolah 3 bulan selama hidupnya dan dicap bodoh serta dilabel autis oleh guru - gurunya hingga dikeluarkan dari sekolah. Toh bisa sukses menjadi salah seorang yang paling berjasa dalam sejarah pada abad ke-19. Kalau bukan karena Edison si autis yang bodoh itu kita tidak akan pernah mengenal yang namanya lampu listrik dan karenanya masih hidup di alam kegelapan!

Atau contoh yang paling spektakuler dan fenomenal adalah Adam Khoo. Dia adalah pelatih sukses, motivator dan pembicara termahal di Asia. Adam Khoo kecil adalah anak yang telah distigma bodoh dan dianggap tolol oleh guru, kepala sekolah, dan teman - temannya. Bayangkan sewaktu SMP-nya dia menduduki peringkat ke-2 terbawah di SMP terburuk di Singapura. Bahkan guru matematikanya pernah mengundang ibunya dan bertanya "Kenapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?"

Karena prestasi yang buruk itulah dia pun menganggap dirinya anak yang bodoh, tidak punya harapan, dan tidak mungkin berhasil. Namun, pada umur 13 tahun Adam Khoo dikirim ke Super Teen Program yang diajar oleh Ernest Wong dengan menggunakan teknologi Accelerated Learning, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan Whole Brain Learning. Sejak saat itulah keyakinannya berubah dan merubah seluruh arah hidupnya dengan prestasi - prestasi yang mencengangkan. Apa saja prestasinya? Banyak. Diantaranya, dari yang tadinya bodoh dan selalu mendapat rangking terbawah di SMP, berubah menjadi siswa yang selalu mendapat rangking 1 alias Top Rank di SMA terbaik di Singapura dan diterima di Universitas terbaik di negeri itu. Dia kemudian masuk kedalam kelompok anak - anak yang berbakat (gifted person) dan dianggap sangat jenius. Kini Adam Khoo adalah pelatih sukses dan motivator sekaligus pembicara termahal di Asia.

Mengapa mereka bisa demikian suksesnya? Banyak hal. Namun yang pasti dari sini kita tentu sepakat bahwa sukses adalah milik semua orang. Dia milik kamu, kita dan saya. Sukses itu bukanlah sebuah keberuntungan melainkan hal yang harus selalu diciptakan dan diperjuangkan karena dia tidak datang dengan sendirinya. Mesti ada usaha, upaya, ikhtiar lahir batin dan tindakan yang sungguh - sungguh, penuh determinasi dan konsistensi, terarah dan terorganisir agar bisa sukses.

Sungguh indah apa yang dituturkan oleh Thomas A. Edison "Success is 1% inspiration, 99% perspiration" Sukses itu 1% inspirasi, 99% nya kerja keras.

Sebab sesungguh dan sebenar - benarnya kita semua dilahirkan untuk sukses dan dikondisikan untuk gagal agar kita tahu apa itu sukses. Sukses adalah sebuah perjalanan (proses) bukan tujuan (hasil). Sukses memang mempunyai bermacam topeng tetapi memiliki satu wajah. Sukses sejati adalah ketika kita bisa mensukseskan diri sendiri dan orang lain sehingga hidup kita tidaklah sia - sia.

0 komentar:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.