Pada Sabtu 30 Oktober 2010 Merapi meletus. Letusan itu terbilang dahsyat.
Senin, 1 November 2010, 11:32 WIB
Arry Anggadha, Eko Huda S
BERITA TERKAIT
- Bupati Sleman: Merapi Meletus, Jangan Panik
- Letusan Merapi ke Arah Boyolali dan Klaten
- Merapi Semburkan Awan Panas, Warga Panik
- Merapi Meletus, Rapat KSAD Bubar
- Pimpinan DPR Kunjungi Merapi
"Mereka tetap melakukan evakuasi pada masyarakat yang masih membutuhkan bantuan, mengamankan rumahnya, dan segala macam lah. Mereka (pengungsi) kan meninggalkan harta benda dan itu perlu diamankan," kata Iskandar di Mabes Polri, Jakarta, Senin 1 November 2010.
Iskandar mengaku tidak tahu persis berapa personil Brimob yang dikerahkan untuk pengamanan harta para pengungsi itu. Namun, dia memastikan personil Brimob telah dikerahkan dari Polda setempat. "Personil dari Polda Jawa Tengah dan DIY," kata dia.
Selain membantu para pengungsi Merapi, tambah dia, Polri juga mengirimkan kapal berisi bantuan kepada korban tsunami di Mentawai. Bantuan itu berasal dari sumbangan para Kapolda dan Mabes Polri sendiri. "Jumlahnya saya lupa," kata dia.
Merapi tercatat sudah beberapa kali meletus. Pada Sabtu 30 Oktober 2010 Merapi meletus. Letusan itu terbilang dahsyat -- tinggi asap sampai 3,5 kilometer dan menyebabkan hujan abu sampai radius 20 kilometer.
Sementara, letusan pertama terjadi pada 26 Oktober lalu, Merapi memuntahkan awan panas dan abu. Saat itu, 35 orang tewas termasuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, dan wartawan VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Yuniawan tewas saat mencoba menjemput sang penjaga Merapi. (hs)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar