toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Selasa, 04 November 2008

FINANCIAL SELF-CONCEPT

Oleh: Stephen Barnabas

ANDA TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMPEROLEH PENGHASILAN LEBIH BANYAK ATAU LEBIH SEDIKIT DARIPADA TINGKAT PENDAPATAN YANG TERDAPAT PADA SELF-CONCEPT ANDA Anda tidak akan dapat memperoleh penghasilan lebih banyak atau lebih sedikit daripada tingkat pendapatan yang terdapat pada self-concept Anda.

“Di dunia ini, tidak ada yang tidak dapat Anda miliki—begitu Anda secara mental menerima kenyataan bahwa Anda dapat memilikinya.”
~ Robert Collier

Jika harta dibagi rata
Menurut Marshall Sylver dalam bukunya Passion, Profit And Power, maka 95 persen dari jumlah uang yang beredar di planet kita dikendalikan oleh 5 persen penduduknya. Statistik yang jauh lebih mengerikan menyatakan bahwa 50 persen dari semua uang yang beredar di planet kita dikendalikan oleh 1 persen penduduknya.

Lebih mengerikan lagi jika kita termasuk dalam 95 persen penduduk dunia yang berebut untuk bisa menguasai hanya 5 persen uang yang tersisa.

Jika semua harta yang ada di dunia ini dijumlahkan lalu dibagikan secara merata kepada setiap orang yang masih hidup di bumi ini, maka setiap orang akan mendapat bagian sebesar USD 2,400,000.00 atau sekitar Rp24 miliar (Wealth Mastery, Singapore 2001).

Kemudian apa yang akan terjadi setelah semua penduduk bumi mendapat bagian yang sama? Ada teori yang mengatakan bahwa hanya dalam kurun waktu satu generasi bahkan kurang, distribusi harta akan kembali lagi ke posisi seperti sebelum dibagi rata. Dalam beberapa tahun sejak semua orang mendapat bagian yang sama dari uang yang dibagi rata tersebut, komposisi kepemilikan uang akan kembali ke posisi semula yaitu, 1 persen orang akan kembali menguasai 50 persen uang yang beredar, 5 persen orang akan kembali menguasai 95 persen uang yang beredar, dan 95 persen orang kembali akan memiliki hanya 5 persen uang yang beredar.

Anda tidak percaya? Berapa kali kita mendengar tentang seseorang yang mendapatkan hadiah undian atau warisan miliaran rupiah, hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun akan kembali menjadi miskin. Atau kita ambil contoh para atlet yang berprestasi tinggi dengan bayaran jutaan dolar, hanya dalam beberapa tahun setelah dia tidak berprestasi, kembali menjadi miskin dan akhirnya menjadi pegawai rendahan dengan bayaran upah yang kecil.

Sebagai contoh kita ambil kehidupan Mike Tyson. Dia menghasilkan USD 300 juta sewaktu bertinju, tapi di tahun 2004 dia dinyatakan bangkrut dan masih punya hutang sebesar USD 35 Juta.

Disisi lain kita melihat para pengusaha sukses yang mengalami kebangkrutan berulang kali namun selalu bisa bangkit kembali dan berhasil mendapatkan kekayaan yang bahkan jauh lebih besar daripada sebelumnya.

Jika kita cermat dan rajin membaca buku dan koran serta majalah, maka kita dapat ‘menerima’ bahwa teori di atas memiliki kebenaran.

Kalau kita mengamati perjalanan sebuah bangsa yang baru mendeklarasikan kemerdekaannya, biasanya hampir semua penduduknya berada pada level miskin. Tapi setelah satu generasi, mulailah terlihat perbedaan jelas antara orang yang tetap miskin dan sekelompok lain yang melaju menjadi kaya, bahkan super kaya.

Jelas ada suatu kondisi mental tertentu yang dimiliki oleh sekelompok orang yang menjadi kaya dan tidak dimiliki oleh sekelompok orang lainnya. Kondisi Mental inilah yang saya namakan FINANCIAL SELF-CONCEPT.

Berapa Suhu Keuangan Anda?
Cara kerja konsep diri Anda mengenai keuangan sama seperti cara kerja Thermostat (pengatur suhu) ruangan. Ketika suhu ruangan mencapai batas panas yang telah Anda tentukan, thermostat mengirim sinyal untuk menyalakan atau mematikan perapian atau pendingin ruangan. Sinyal listrik terus bereaksi terhadap perubahan suhu ruangan untuk menjaga kondisi ruangan supaya tetap berada pada batas suhu yang telah ditentukan.

Anda juga punya ‘pengatur suhu psikologis’ yang mengatur tingkat pencapaian Anda di dunia. Pada saat Anda mencapai batas-batas yang berada pada konsep diri Anda, maka pengatur kinerja internal Anda akan menggunakan sinyal ketidaknyamanan untuk mengembalikan Anda kedalam zona kenyamanan Anda. Ketika keadaan atau performansi Anda mulai mendekati ujung zona itu, Anda mulai merasakan ketidaknyamanan. Jika apa yang Anda alami tidak sesuai dengan self-concept Anda (yang secara tak sadar Anda yakini), tubuh Anda akan mengirim sinyal-sinyal ketegangan jiwa dan ketidaknyamanan itu, Anda secara tak sadar menarik kembali diri Anda ke dalam zona kenyamanan Anda.

Self-concept juga bekerja dengan cara serupa pada rekening tabungan Anda. Misalnya beberapa orang akan merasa nyaman selama mereka punya Rp20 juta dalam rekening tabungan mereka. Yang lain lagi merasa tidak nyaman jika saldo rekening tabungan mereka di bawah gaji 32 bulan anggap saja misalnya Rp320 juta. Namun ada juga yang merasa nyaman tanpa tabungan sama sekali dan bahkan punya utang kartu kredit sebesar Rp25 juta.

Jika seseorang yang tingkat zona kenyamanannya dalam memiliki tabungan adalah senilai Rp320 juta, tiba-tiba harus mengeluarkan Rp160 juta untuk biaya pengobatan, ia akan mengetatkan pengeluarannya, bekerja lembur, dan melakukan tindakan apa pun yang diperlukan untuk mengembalikan saldo tabungannya ke posisi Rp320 juta. Demikian juga jika ia tiba-tiba mewarisi uang miliaran rupiah, ia akan memboroskan banyak uangnya sehingga tabungannya kembali ke posisi Rp320 juta.

Mental Hard Drive
Segala yang Anda ketahui tentang diri Anda, semua apa yang Anda percayai, dan apa yang telah terjadi dalam hidup Anda terekam dalam mental hard-drive kepribadian Anda, yaitu di dalam self-concept Anda. Self-concept Anda mendahului dan memprediksi tingkat performa dan efektivitas setiap tindakan Anda. Tingkah laku nyata Anda akan selalu konsisten dengan self-concept yang terdapat di dalam diri Anda. Oleh karena itu, perbaikan di segala bidang kehidupan Anda harus dimulai dari perbaikan di dalam self-concept Anda.

Tiga Bagiam Utama Self-Concept Anda
Menurut Brian Tracy, self-concept Anda memiliki tiga bagian utama yaitu: Self-Ideal (Diri Ideal), Self-Image (Citra Diri), dan Self-Esteem (Jati Diri). Ketiga elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang membentuk kepribadian Anda, menentukan apa yang biasa Anda pikir, rasakan, dan lakukan, serta akan menentukan segala sesuatu yang terjadi kepada diri Anda.

Self-Ideal (Diri Ideal)
Self-ideal adalah komponen pertama dari self-concept Anda. Self-ideal Anda terdiri dari semua harapan, impian, visi, dan idaman Anda. Self-idealterbentuk dari kebaikan, nilai-nilai, dan sifat-sifat yang paling Anda kagumi dari diri Anda maupun dari orang lain yang Anda hormati. Self-idealadalah sosok seperti apa yang paling Anda inginkan untuk bisa menjadi diri Anda, di segala bidang kehidupan Anda. Bentuk ideal ini akan menuntun Anda dalam membentuk perilaku Anda.

Self-Image (Citra Diri)
Bagian kedua self-concept Anda adalah self-image. Bagian ini menunjukkan bagaimana Anda membayangkan diri Anda sendiri, dan menentukan bagaimana Anda akan bertingkah laku dalam satu situasi tertentu. Karena kekuatan self-image Semua perbaikan dalam hidup Anda akan dimulai dari perbaikan dalam self-imageself-image Self-Esteem (Jati Diri)
Bagian ketiga self-concept adalah self-esteem. Bagian ini adalah komponen emosional dalam kepribadian Anda, dan faktor yang paling penting dalam menentukan bagaimana Anda berpikir, merasa, dan bertingkah laku. Tingkat self-esteemAnda menentukan banyak hal yang akan terjadi kepada Anda di dalam hidup ini.

Definisi yang paling tepat untuk menggambarkan self-esteemadalah seberapa besar Anda menyukai diri Anda sendiri. Semakin Anda menyukai diri Anda, semakin baik Anda akan bertindak dalam bidang apa pun yang Anda tekuni. Dan, semakin baik performansi Anda, Anda akan semakin menyukai diri Anda.

Bagaimana hubungan selfideal, self-image, dan self-esteem dalam membentuk self-concept Anda?

Tingkat self-esteem Anda ditentukan oleh seberapa cocok self-image Anda yaitu performa dan perilaku Anda saat ini dengan self-ideal Anda yaitu gambaran mengenai tingkah laku Anda jika berada dalam kondisi terbaik. Di tataran alam bawah sadar, Anda akan selalu membandingkan performa aktual dengan performa ideal yang Anda miliki. Setiap kali Anda merasa bahwa Anda sanggup menjalankan sesuatu di tingkat yang paling baik, Anda akan merasa sangat puas terhadap diri Anda sendiri. Pada saat itu, self-esteem Anda akan melejit naik. Anda merasa bahagia dan puas.

Di lain pihak, jika Anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan gambaran ideal Anda atau tidak mencapai apa yang menurut Anda terbaik yang Anda dapat lakukan, self-esteem Anda akan merosot turun.

Setel Ulang Konsep Diri Anda untuk Meraih Sukses
Untuk meningkatkan kualitas hidup baik dari segi performansi maupun finansial, kita harus memulai dengan memperbaiki self-concept kita atau meminjam istilahnya Jennie S. Bev dalam buku Rahasia Sukses Terbesar: menyetel ulang (re-setting) dan meng-upgrade mindset kita.

Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan level self-concept yang kita miliki adalah:

1. Tentukan self-ideal Anda dengan standar yang tinggi dengan nilai-nilai dan visi yang jelas (Anda ingin menjadi orang seperti apa? Ingin memiliki apa? Tinggal di mana? Dsb).
2. Secara bertahap sesuaikan self-image Anda untuk bisa sejajar dengan self-ideal Anda. Setiap kali Anda merasa bahwa Anda sanggup menjalankan sesuatu di tingkat yang paling baik (mendekati self-ideal Anda), Anda akan merasa sangat puas terhadap diri Anda sendiri. Pada saat itu, self-esteem Anda akan melejit naik.

Untuk meng-upgrade self-imagesupaya bisa semakin mendekati self-ideal, Anda dapat menggunakan metode pembiasaan otogenik atau reflective-relearning. Metode ini cukup ampuh untuk mengubah self-imagekita karena menggunakan imajinasi kreatif yang merupakan bahasa alam pikiran bawah sadar.

Pada saat Anda mengarahkan daya imajinasi, maka pada saat itu Anda mengundang alam pikiran bawah sadar (yaitu pemikiran / citra-citra otak kanan) untuk memasuki alam kesadaran pada otak sebelah kiri. Dengan menciptakan suatu gambaran mental atas suatu sosok yang Anda inginkan, maka pada saat yang bersamaan Anda tengah mengeliminasi atau mengenyahkan citra-citra negatif yang ditempatkan oleh konsep diri lama yang destruktif, serta mengubahnya menjadi citra diri yang positif dan mendukung. Melalui latihan dan praktik yang berulang-ulang, alam pikiran bawah sadar lambat laun akan menurut dan bergerak ke citra baru yang lebih baik itu.

Berikut saya lampirkan teknik dasar yang sederhana untuk melakukan latihan pembiasaan otogenik atau reflective-relearning (catata: untuk lengkapnya akan saya sertakan pada artikel berikutnya).

1. Mulailah sekarang dengan menentukan “Saya ingin memiliki, melakukan, atau menjadi apa?” Kalau perlu buatlah skrip atau skenario cerita supaya alur visualisasi Anda selalu konsisten.
2. Duduklah dengan nyaman dan pejamkan mata Anda. Buatlah diri Anda serileks dan senyaman mungkin. Tarik nafas dalam-dalam dan setiap kali menghembuskan nafas kendurkan seluruh otot tubuh dan pusatkan perhatian pada alunan nafas. Tak lama kemudian Anda berada pada gelombang otak alpha.
3. Bayangkan diri Anda sebagai sosok yang berhasil (seperti yang telah Anda buat skripnya). Anggaplah semua citra positif itu sebagai sesuatu yang nyata Sekarang hayatilah perasaan seakan-akan Anda telah mencapai keinginan Anda. Anda menghayati perasaan dari sebuah tujuan yang telah tercapai. Anda harus bisa merasakan apa pun yang ingin Anda wujudkan dalam hidup Anda. Anda mungkin melihatnya di pikiran, tetapi sebelum merasakan seolah-olah hal itu telah terpenuhi, Anda akan kehilangan langkah kunci dalam proses perwujudan keinginan Anda itu. Hal ini merupakan langkah yang terlewatkan dalam hampir semua buku self-help dan dalam kebanyakan program pengembangan diri.[sb]

* Stephen Barnabas adalah seorang Finance Accounting Manager di sebuah perusahaan di Jakarta. Ia tinggal di Cikarang, BEKASI, dan dapat dihubungi melalui email: crownedone_stp@yahoo.com, atau di handphone: 0812 811 9595 & 0813 1447 5838

0 komentar:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.