“Prinsipinya nanti tergantung masyarakat Kinahrejo," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X
Jum'at, 29 Oktober 2010, 19:00 WIB
Arfi Bambani Amri
BERITA TERKAIT
- Korban Tewas 'Wedhus Gembel' Tambah Lagi
- Dua Buku Tamu Mbah Maridjan Selamat
- Gempa Naikkan Aktivitas 8 Gunung Api
- Akankah Semeru Meletus Seperti Merapi?
- Sri Sultan: Mbah Maridjan Mbalelo
“Rencana relokasi memang belum ada karena relokasi warga juga memiliki konsekuensi yang berat dan itu juga membutuhkan proses yang lama. Kalau masyarakatnya nggak mau, bagaimana coba?“ ujarnya di Yogyakarta, Jumat, 29 Oktober 2010.
Menurutnya, warga masyarakat Kinahrejo mungkin saja tidak mau meninggalkan kampung halamannya. Bahkan di satu sisi, kampung Kinahrejo memiliki nilai historis bagi warga masyarakat yang bersangkutan.
“Prinsipinya nanti tergantung masyarakat Kinahrejo. Kalau mau mengungsi ya monggo, prosesnya juga lama. Sedangkan kalau tidak mau mengungsi, juga membutuhkan waktu lama untuk perbaikan rumah. Nanti jika rumah sudah bisa ditinggali, lahan pertanian juga perlu dibenahi,“ ujar Sultan.
Kampung Kinahrejo, berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi. Pada erupsi kemarin, dusun Kinahrejo diterjang oleh awan panas. Bahkan, pada erupsi Selasa lalu, sebagian besar yang menjadi korban adalah warga Kinahrejo. Lingkungan Kinahrejo luluh lantak tersapu awan panas dan debu vulkanik. (hs)
Laporan Fajar Sodiq | Sleman
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar