Ada dua warga Prancis, tiga warga Selandia Baru dan satu warga Amerika diduga hilang
Jum'at, 29 Oktober 2010, 19:14 WIB
Arfi Bambani Amri
BERITA TERKAIT
- Korban Tsunami Mentawai Gratis Berobat
- Tiga Ton Obat Dikirim ke Mentawai
- Korban Tewas Tsunami Mentawai Jadi 408 Orang
- Ikut Berduka, Ratu Inggris Surati Yudhoyono
- AS Bantu US$2 Juta untuk Bencana RI
Laporan kehilangan ini disampaikan Ketua Asosiasi Kapal Selancar Sumatera Barat, Aim Zein, di Padang, Jumat 29 Oktober 2010. Kemarin, kata Aim, Roxane Couty, warga negara Prancis, mengirim surat elektronik ke milis asosiasi bahwa keluarganya, Yannick Couty, tak ada kabar sejak tsunami melanda Mentawai pada Senin 25 Oktober 2010 malam. Yannick diduga di Mentawai bersama temannya, Axele Madelaine.
Yannick dan Axele, kata Roxane, berada di Mentawai sejak 14 Oktober 2010. Mereka liburan di salah satu pulau di gugusan Kepulauan Mentawai selama tiga pekan. "Sehingga, waktu kejadian tsunami, mereka kemungkinan masih di Mentawai," kata Aim.
Selain dari Roxane, Asosiasi Kapal Selancar Sumatera Barat yang biasa melayani jasa transportasi Padang-Mentawai para turis itu juga menerima laporan dari seorang ibu berkewarganegaraan Selandia Baru, Joanie Irissari. Joanie melaporkan anaknya, Ryan, yang berlibur ke Mentawai bersama dua temannya tak ada kabar sejak 25 Oktober.
Kontak terakhir si ibu dengan anaknya pada 25 Oktober. Saat itu, Ryan mengatakan dari Sibolga mau ke Mentawai. "Tapi setelah itu tak ada kabar," ujar Aim.
Laporan terakhir datang dari Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia. Kedutaan melaporkan warganya yang bernama Arick Salvador diduga hilang setelah berangkat dari Jawa menuju Mentawai pada 14 Oktober. (sj)
Laporan Eri Naldi | Padang
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar