toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Senin, 08 November 2010

Imam Masjid New York: RI Cermin Harmonisasi


Imam Besar Masjid Al Farah New York, Feisal Abdul Rauf, berceramah di Istana Negara RI.
Jum'at, 5 November 2010, 15:00 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Bayu Galih
VIVAnews - Indonesia dinilai sebagai negara muslim terbesar yang penting menjembatani dunia Islam dan Barat. Bahkan Indonesia menjadi cermin menciptakan harmonisasi kedua dunia, yang diprediksi Samuel Huntington bertentangan setelah jatuhnya Uni Soviet di Timur.

Hal ini disampaikan Feisal Abdul Rauf, Imam Besar Masjid Al Farah New York, saat memberikan kuliah kepresidenan di Istana Negara, Jumat 5 November 2010. "Indonesia ibarat cermin, yang menjadi contoh bagaimana mengelola harmonisasi," kata Feisal di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota kabinet dalam ceramah bertajuk Promoting Moderate Islam and Striving for Harmony Among Civilizations in the 21st Century.

Feisal pun kemudian mengatakan, pertentangan yang terjadi saat ini bukanlah pertentangan agama, antara Islam dengan Kristen atau Islam dengan Yahudi. "Melainkan antara kelompok moderat dengan semua persuasi melawan kelompok radikal," ucap Feisal.

Feisal pun kemudian menyinggung tentang rencana pembakaran Quran yang akan dilakukan Terry Jones. Rencana pembakaran itu dilakukan untuk mencegah pembangunan masjid di lokasi ground zero, New York.

Namun Feisal mengatakan komunitas Islam di Amerika tidak akan mengubah lokasi Cordoba Initiative, yang direncanakan sebagai pusat komunitas Islam di Amerika Serikat. Cordoba ini sendiri dibangun tidak jauh dari ground zero menara kembar World Trade Center (WTC), New York.

"Walikota katakan sangat mendukung pusat Islam ini. Presiden AS bahkan mendukung ini, dan mendapat dukungan dari berbagai pemimpin agama," ucap Feisal.

Pembangunan ini sendiri, Fesial menjelaskan, bukan dimaksudkan untuk menunjukkan eksistensi Islam di Amerika Serikat. Tapi menunjukkan prinsip kebersamaan dalam keragaman dan upaya memerangi radikalisme.

"Impian kami memiliki Cordoba House, adalah agar kami belajar bersama. Setelah meningkatkan dari yang tidak mengerti Islam hingga saling kenal satu sama lain. Bagian dari sebuah transformasi dari benci menjadi cinta," kata Feisal.
• VIVAnews

Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

0 komentar:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.