RSS Feed
Twitter
13.52
hendra
Sebelum bertolak ke Vietnam, Presiden SBY memberikan sejumlah instruksi pada Kepala BNPB.
Jum'at, 29 Oktober 2010, 07:58 WIB
Elin Yunita Kristanti, Bayu Galih 
Presiden SBY berdoa bersama korban tsunami di Pagai Selatan, Mentawai (Antara/ Iggoy el Fitra)
BERITA TERKAIT
- Tiga Kriteria Penting untuk Asuransi Bencana
- Tsunami Mentawai, Benarkah Pemerintah Abai?
- Asuransi Bencana Mampu Cegah APBN Tekor?
- Demokrat: Asuransi Bencana Bisa Lindungi APBN
- SBY: Relokasi Korban Tsunami dan Merapi
"Take off siang ini dari Padang," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha kepada VIVAnews, Jumat 29 Oktober 2010.
Sebelum bertolak, SBY telah menginstruksikan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terus memantau penanggulangan bencana di Mentawai dan Gunung Merapi.
"Kepala BNPB diminta berkoordinasi dengan pemda agar penanganan bencana efektif dilaksanakan dan untuk terus dilakukan upaya pencarian korban dan penanganan mereka yang membutuhkan pertolongan," kata Julian.
Untuk bencana Mentawai, penanganan dilaksanakan dari Padang. "Mengingat fasilitas dan bantuan teknis, yang sepertinya lebih memungkinkan dilakukan di sana," tambah Julian.
Presiden dan rombongan memutuskan pulang ke tanah air setelah menyaksikan beberapa penandatanganan kerjasama antara RI dan Vietnam.
Di Mentawai, SBY tak hanya menyusuri lokasi terdampak bencana paling parah, ia juga berdialog dengan warga Pagai Selatan.
Saat seorang pengungsi bernama S. Gultom menangis karena kehilangan istrinya saat peristiwa bencana, SBY tak kuasa menahan haru. "Pak, istri saya hilang Pak," ujar S Gultom sambil menangis.
Mendengar ini, SBY dan Ibu Ani langsung merangkul Gultom. "Yang tabah ya Pak," kata Presiden. Giliran air mata menitik di sudut mata Presiden. Ibu Ani lalu mengambil sapu tangan dan memberikan ke suaminya.
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)
0 komentar:
Posting Komentar