toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Sabtu, 30 Oktober 2010

Erupsi Merapi Masih Terus Berlangsung


Masyarakat di daerah rawan diminta berada di pengungsian, juga diminta tak panik.
Sabtu, 30 Oktober 2010, 07:01 WIB
Elin Yunita Kristanti
Letusan Gunung Merapi 2010 (ANTARA/Wahyu Putro A)
BERITA TERKAIT
  • Hujan Abu Merapi Makin Liar, Menuju Magelang
  • Pelesir DPR Miliaran Rupiah di Kala Bencana
  • Setelah Merapi, Delapan Gunung Waspada
  • SBY Fans Club Beraksi untuk Merapi
  • Mahasiswa Malaysia Diperintah Mengungsi
VIVAnews - Meski telah meletus 26 Oktober 2010 lalu hingga menyebabkan 35 orang meninggal dunia, ancaman Gunung Merapi belum usai. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Surono, mengatakan erupsi Merapi masih terus berlangsung.

"Masyarakat diminta untuk tetap berada di pengungsian, khususnya penduduk di daerah rawan bencana," katanya, seperti dimuat situs Kementerian ESDM, Sabtu, 30 Oktober 2010.

Masyarakat sekitar Merapi juga diminta senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi.

"Jangan panik dan  terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Merapi. Tetap ikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ia menegaskan.

Kesimpulan erupsi Merapi masih akan berlangsung didasarkan pada pengamatan yang dilakukan tanggal 29 Oktober 2010 sejak pukul 12.00-18.00 WIB.

Saat itu aktivitas kegempaan cukup tinggi. Gempa guguran mendominasi aktivitas Gunung Merapi, tercatat sebayak 97, sehingga total menjadi 285 kali. Gempa MP tercatat 76 kali sehingga total 181 kali, sedangkan gempa vulkanik sebanyak 17 kali sehingga total menjadi 58 kali.

Hingga kemarin petang, tercatat awan panas sebanyak tujuh kali dan mengakibatkan hujan abu vulkanik di Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Dukun.
Menurut pengamatan visual dari pos-pos pengamatan Merapi, kondisi cerah cukup singkat dan hanya terjadi di Pos Ngepos, Jrakah, dan Selo. Awan panas muncul tiga kali, semua mengarah ke kali Gendol dengan jarak luncur mencapai 1 km sehingga mengakibatkan munculnya hujan abu vulakanik tipis di pos-pos pengamatan. Kepulan asap terjadi dua kali, teramati dari Jrakah dengan ketinggian mencapai 800 m tegak lurus ke udara. Tidak terlihat api diam dan guguran. (kd)
• VIVAnews
Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

0 komentar:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.