toko-delta.blogspot.com

menu

instanx

Sabtu, 30 Oktober 2010

Tetangga Mbah Maridjan Menanti Keajaiban


Ny Ratmi (30) kini dirawat di RS Sardjito. Kondisinya parah dengan luka bakar 63 %.
Jum'at, 29 Oktober 2010, 10:01 WIB
Elin Yunita Kristanti
Korban Merapi (AP Photo/Slamet Riyadi)
BERITA TERKAIT
  • Video: Semburan Dahsyat Abu Merapi
  • Kinahrejo Seperti Kampung Hantu
  • Surono: Tanda-tanda Merapi Mulai Tenang
  • Foto-foto Pemakaman Mbah Maridjan
  • SBY: Relokasi Korban Tsunami dan Merapi
VIVAnews -- Sesaat setelah Merapi meletus, Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB, awan panas 'wedhus gembel' meluncur dengan kecepatan luar biasa.

Ia menerjang kawasan lereng gunung, terutama Desa Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan -- kampung halaman Mbah Maridjan.

Tanpa ampun, awan panas itu menghanguskan apapun yang dilaluinya. Puluhan orang tewas, lainnya, para korban luka, berjuang di antara hidup dan mati.

Menurut Kepala Humas RS Sardjito Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, hingga hari keempat rumah sakitnya merawat empat pasien korban Gunung Merapi.

Mereka dirawat di Burn Unit atau unit luka bakar, yakni, Bilal (52) mengalami luka bakar 55 persen, Wahyu Nur irawan (16) luka bakar 45 persen, Arip Candra (23) luka bakar 46 persen, Ny Ratmi (30) luka bakar 63 persen.

"Untuk pasien satu sampai tiga, alat bantu seperti  ventilator sudah dilepas. Ketiganya sudah bisa kooperatif," kaya Trisno di RS Sardjito, Yogyakarta, Jumat 29 Oktober 2010.

Ini, tambah dia, kabar yang menggembirakan. Meski, "perawatan masih butuh proses lama, pasien belum bisa dipulangkan khawatir terjadi infeksi," tambah dia.

Sayangnya, kabar baik itu tak berlaku pada pasien keempat, Ny Ratmi yang mengalami luka lebih dari separuh badannya.

Kondisinya masih kritis dan memerlukan alat bantu. "Kita berdoa terjadi keajaiban karena luka yang diderita cukup parah," kata Trisno.

Ratmi adalah warga Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan. Ia tetangga juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Sementara, untuk korban meninggal hingga saat ini tercatat 34 orang. "Sebanyak 33 korban ditangani RS Sardjito, satu korban di RS Pakem." Hampir semua korban telah diambil pihak keluarga.

Sebagian besar korban jiwa yang ditangani RS Sardjito berasal dari Dusun Kinahrejo, termasuk sang kuncen, dan sahabat kami, redaktur VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. (hs)

Laporan: Fajar Sodiq| Yogyakarta
• VIVAnews Masukkan Data-Data Anda Di Bawah! Dapatkan Petuah Sukses Secara Berkala - Selamanya GRATIS! :-)

Name:
Email:

0 komentar:

toko-delta.blogspot.com

Archives

Postingan Populer

linkwithin

Related Posts with Thumbnails

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.