Caranya, ketik 'Komodo' kirim ke 9818. Kabar baiknya, layanan SMS yang sebelumnya bernilai Rp1.000 akan diturunkan, nyaris gratis. "Mulai 15 Oktober menjadi Rp1 saja," kata Pendukung Pemenangan Komodo (P2K), Nia Djamhur kepada VIVAnews.com, Rabu 12 Oktober 2011 malam.
Dengan Rp1.000 -- nilai SMS sebelumnya -- masyarakat bisa mengirim seribu dukungan ke Komodo. "Kebangetan sekali kalau sampai tidak mendukung. Bagi yang masih ada sisa uang parkir, alihkan untuk mendukung Komodo," kata Nia.
Bahkan untuk yang nyaris tak punya pulsa, masih bisa memberi dukungan. "Kami pernah mengadakan balap SMS dukung Komodo, ada mahasiswa yang jadi kirim SMS karena pulsa kurang. Kini kendala itu tak ada lagi."
Untuk diketahui, kesempatan untuk mendukung Komodo kurang dari 30 hari lagi. Tren voting minggu ini yang dimuat situs New7Wonders menyatakan, Komodo bukan kandidat yang suaranya paling cepat pertumbuhannya. Tanda panah turun berwarna merah masih melekat pada jagoan Indonesia itu.
Namun, Nia menjelaskan, yang tertera dalam situs itu adalah voting internet, tidak termasuk voting melalui telepon dan SMS. "Suara Komodo di internet memang sepi. Ada banyak faktor, masyarakat Indonesia kebanyakan belum peduli internet, juga aturan yang ditetapkan, satu akun satu pilihan, dan sekali pilih untuk tujuh kandidat," urai dia.
Terkait tren, Nia menambahkan, minggu depan pihak New7Wonders akan memuat hasil voting dari berbagai sumber di situsnya. "Pertarungan mulai 'panas', kita harus tetap optimistis dan memberi dukungan ke Komodo," tambah dia.
Nia mengakui, terpilihnya Jusuf Kalla sebagai duta besar Pulau Komodo membawa angin segar dan harapan baru. "Beliau rajin sekali mengkampanyekan pilih Komodo. Pak JK pilihan yang tepat," kata dia.
Meski dukungan sempat melorot, Jusuf Kalla juga mengaku optimistis jagoan Indonesia bisa menjadi tujuh keajaiban dunia baru. Ia berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat mengirim dukungan mereka sehingga Pulau Komodo masuk ke dalam daftar tujuh keajaiban dunia.
JK optimistis peluang Pulau Komodo sangat besar untuk menang karena jumlah penduduk Indonesia yang memiliki telepon seluler besar -- sekitar 160 juta orang. "Saya yakin kita bisa menang. Seperlimanya saja sudah tercapai," kata Jusuf Kalla yakin. (eh) • VIVAnews
Semoga artikel yang Info Terpanas sajikan kali ini bermanfaat buat anda. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar